DISUSUN OLEH:
RIYADLOTUL MUNAWAROH
(12030184011)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas /Semester
: X/ 2 (dua)
Kompetensi Inti:
KI 1
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari
kebesaran
Tuhan yang
mengatur
karakteristik
Materi Pokok
Suhu, Kalor dan
Perpindahan Kalor
Pengertian Kalor
fenomena gerak,
mekanik
2.1 Menunjukkan
perilaku ilmiah
percobaan dan
berdiskusi
toleransi, santun)
kalor dengan
dalam kegiatan
perubahan
pembelajaran.
Kesebandingan
kalor dengan
4.1.1Mendefinisikan
pengertian kalor
4.1.2 Menjelaskan proses
massa zat
perpindahan energi
Kesebandingan
kalor dengan
zat
Tuhan.
Kesebandingan
hari sebagai
melakukan
fenomena ciptaan
aktivitas sehari-
sikap dalam
bertanggung jawab,
implementasi
terhadap perubahan
suhu
wujud
pengaruh suhu
bertanggung
santun) dalam
1.1.1 Menjelaskan
Pengaruh kalor
(jujur, disiplin,
jawab, toleransi,
Indikator
Pengaruh kalor
terhadap wujud zat
4.1.3 Menerapkan
hubungan
kesebandingan massa
dan kalor
Pembelajaran
Mengamati
Guru meminta siswa A untuk
maju ke depan kelas dan
memintanya untuk
meletakkan es masing-
Penilaian
Pengetahuan :
Tugas
Mengerjakan
soal-soal yang
ada pada
handout.
Kinerja
Melakukan
membuat
percobaan dan
laporan
kelompok
Mempertanyakan
Mempertanyakan sebuah
tentang kalor
dengan tujuan
mengetahui
pengaruh
pertambahan
massa terhadap
kalor yang
digunakan
untuk
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
1x45
menit
Giancoli,
Douglas.
2001.
Fisika Edisi
Kelima Jilid
1.
Jakarta:Erla
ngga
Halliday,
Resnick &
Walker.
2007.
Fundament
als of
Physics 8th
Edition.
Jakarta:Erla
ngga
3.7 Menganalisis
pengaruh kalor
dan perpindahan
kalor pada
kehidupan
sehari-hari
4.8 Merencanakan
dan
smelaksanakan
percobaan
untuk
menyelidiki
karakteristik
termal suatu
bahan,
terutama
4.1.5 Mengevaluasi
kesimpulan
berdasarkan grafik
rancangan alat
berupa termometer
pertambahan massa
sederhana sebagai
penerapan dari
kalor
kalor
4.1.6 Menggambar
Mempresentasikan
hasil
pengamatan
terhadap
pada saat
Eksperimen/explorasi
laboratorium
Sikap
aktivitas siswa
lingkungan
menaikkan suhu
Melakukan
Menalar
kapasitas dan
konduktivitas
kegiatan
pembelajaran.
: SMA
Mata Pelajaran
: Fisika
Pokok Bahasan
: Kalor
Kelas / Semester
:X/2
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
1. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4. Diberikan suatu fenomena tangan menyentuh es batu, siswa dapat menjelaskan proses
perpindahan energi panas di antara dua zat
5. Diberikan besaran-besaran fisis berupa massa, kalor jenis benda, perubahan suhu dan
kuantitas kalor, siswa dapat menerapkan hubungan kesebandingan massa dan kuantitas
kalor
6. Diberikan soal berupa grafik hubungan tekanan dan suhu, siswa dapat menganalisis grafik
antara kalor dengan perubahan suhu zat
7. Diberikan suatu kesimpulan dari sebuah percobaan, siswa dapat mengevaluasi kesimpulan
berdasarkan grafik antara massa dan perubahan suhu yang telah diperoleh melalui kegiatan
laboratorium
8. Disebutkan alat dan bahan terkait percobaan pada materi suhu dan kalor siswa dapat
menggambar rancangan alat berupa termometer sederhana sebagai penerapan dari materi
suhu dan kalor
9. Melalui kegiatan presentasi, siswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan mengenai
pengaruh pertambahan massa terhadap kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
V. Materi Ajar
KALOR
Energi yang berpindah disebut kalor. Dengan demikian dapat didefinisikan kalor sebagai energi
yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah
ketika kedua benda bersentuhan.
Besarnya kalor yang diperlukan untuk merubah suhu suatu zat dirumuskan sebagai berikut:
Q m c T
Keterangan:
: kalor (joule)
tetap selama percobaan. Data jumlah kalor yang diberikan kepada air dalam cangkir untuk
menaikkan suhu air 10C (tetap) dari masssa tertentu air ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3. Kesebandingan kalor dengan massa
Kalor yang diberikan (J)
6305
8410
10515
12625
0,15
0,20
0,25
0,30
Q dalam J
15000
10000
5000
0,1
0,2
m dalam kg
0,3
5
Grafik yang didapat berbentuk garis lurus melalui titik asal. Maka dapat disimpulkan bahwa
Qm
: Saintifik
Model
Metode
Handout : Kalor
LKS
LES
5. Stopwatch
2. Bunsen
6. Kaki tiga
3. Termometer
7. Korek api
4. Statif
8. Air
Bagian
Pendahuluan
Fase
Guru mengucapkan salam kepada siswa.
Berdoa sebelum memulai pelajaran
waktu
5 menit
2.
Kegiatan Inti
Fase 1 : Stimulasi
20
menit
4. Siswa dibimbing oleh guru dalam menyiapkan alatalat yang digunakan untuk percobaan.
15
menit
3.
Penutup
(Mengkomunikasikan)
Fase 5 : Menarik Simpulan
Fase 6: Aprasial
(Terlampir)
(Terlampir)
(Terlampir)
5 menit
Nama
Kelas
Kelompok
Tanggal
KALOR
Fenomena :
Suatu pagi, Dina ingin mandi dengan air hangat karena merasa tidak enak badan. Kemudian ibunya
merebuskan sepanci air di atas kompor. Bersamaan dengan itu, ibunya merebuskan dua gelas air
untuk menyeduh teh. Ternyata air yang akan digunakan untuk menyeduh teh mendidih terlebih
dahulu dibandingkan dengan air yang akan digunakan untuk mandi. Tahukah kalian mengapa hal
tersebut bisa terjadi? Untuk mengklarifikasi fenomena tersebut, kita akan melakukan percobaan
mengenai Kalor.
Berdasarkan fenomena di atas bagaimanakah rumusan masalahnya?
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Tujuan
Mengetahui pengaruh pertambahan massa suatu zat terhadap kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu zat tersebut
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan, tulislah varibel-variabel yang digunakan!
Variabel manipulasi
: ________________
Variabel kontrol
: ________________
Variabel respon
: ________________
5. Stopwatch
2. Bunsen
6. Kaki tiga
3. Termometer
7. Korek api
4. Statif
8. Air
Volume Air
Waktu
Suhu Awal
Suhu Akhir
Perubahan Suhu
(ml)
(menit)
(0C)
(0C)
(0C)
20
10
30
10
40
10
50
10
60
10
Analisis
Berdasarkan data hasil percobaan tersebut analisis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Berapakah massa untuk masing-masing volume yang digunakan jika diketahui massa jenis
air sebesar 1000 /3?
______________________________________________________________________
___________________________________________________________________
2. Bagaimana pengaruh volume terhadap besarnya massa?
______________________________________________________________________
___________________________________________________________________
3. Bagaimana waktu yang dibutuhkan masing-masing volume air untuk menaikkan suhunya
sebesar 10 ?
______________________________________________________________________
___________________________________________________________________
4. Disebut apakah jumlah panas yang digunakan untuk menaikkan suhu suatu zat dalam
interval waktu tertentu?
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
5. Apabila waktu yang digunakan untuk menaikkan suhu air semakin lama, bagaimana dengan
kuantitas kalornya?
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
6. Jadi, apabila volume air ditambah bagaimana dengan kuantitas kalornya?
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
7. Ganbarkan grafik antara massa dengan jumlah kalor yang diberikan!
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Berdasarkan hasil analisis yang telah anda lakukan, tuliskan kesimpulannya!
______________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Nama
Kelas
Kelompok
Tanggal
KALOR
Fenomena :
Suatu pagi, Dina ingin mandi dengan air hangat karena merasa tidak enak badan. Kemudian ibunya
merebuskan sepanci air di atas kompor. Bersamaan dengan itu, ibunya merebuskan dua gelas air
untuk menyeduh teh. Ternyata air yang akan digunakan untuk menyeduh teh mendidih terlebih
dahulu dibandingkan dengan air yang akan digunakan untuk mandi. Tahukah kalian mengapa hal
tersebut bisa terjadi? Untuk mengklarifikasi fenomena tersebut, kita akan melakukan percobaan
mengenai Kalor.
Berdasarkan fenomena di atas bagaimanakah rumusan masalahnya?
Bagaimana pengaruh pertambahan massa suatu zat terhadap kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu zat tersebut?
Tujuan
Mengetahui pengaruh pertambahan massa suatu zat terhadap kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu zat tersebut
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan, tulislah varibel-variabel yang digunakan!
Variabel manipulasi
: Volume air
Variabel kontrol
: Perubahan suhu
Variabel respon
: Waktu
5. Stopwatch
2. Bunsen
6. Kaki tiga
3. Termometer
7. Korek api
4. Statif
8. Air
Kasa
Kaki tiga
Bunsen
Waktu
Suhu Awal
Suhu Akhir
Perubahan Suhu
(ml)
(menit)
(0C)
(0C)
(0C)
20
30
40
10
30
30
40
10
40
30
40
10
50
30
40
10
60
30
40
10
No
Analisis
Berdasarkan data hasil percobaan tersebut analisis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Berapakah massa untuk masing-masing volume yang digunakan jika diketahui massa jenis
air sebesar 1000 /3?
m
V
m V .
1.
3.
m = 0,04 kg
m = 40 gr
4.
m = 50 gr
m = 20 gr
2.
5.
m = 30 gr
15000
10000
5000
20
30
40
m dalam gr
HANDOUT
KALOR
1. Pengertian Kalor
Jika gelas berisi air ledeng dicelupkan sebagian ke dalam bak berisi air
panas, air ledeng mengalami kenaikan suhu dan air panas mengalami penurunan
suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari benda bersuhu tinggi
(air panas) ke benda bersuhu lebih rendah (air ledeng). Untuk lebih meyakinkan,
dapat dilakukan dengan mencelupkan gelas air ledeng yang sama ke dalam bak
berisi air es. Akan teramati air ledeng mengalami penurunan suhu dan air es
mengalami kenaikan suhu. Uraian tersebut mempertegas kesimpulan bahwa
perpindahan energi secara alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu lebih rendah.
Kalor mengalir dari suatu benda yang temperaturnya lebih tinggi ke benda
lain dengan temperatur yang lebih rendah. Dengan demikian, kalor merupakan
energi yang ditransfer dari satu benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan
temperatur. (Giancoli:2001)
memutar
balok
beban
kayuh,
dengan
menyebabkan
Secara kuantitatif, 4,186 joule (J) kerja ditetapkan sama dengan 1 kalori
(kal) kalor. Ini dikenal sebagai kesetaraan kalor mekanik.
kondisi fisis zat tersebut akan beruabah dari suatu bentuk menjadi bentuk
yang lain.
Besarnya kalor yang diperlukan untuk merubah suhu suatu zat
dirumuskan sebagai berikut:
Q m c T
(1)
Keterangan:
Q : kalor (Joule)
C
m
atau
C mc
Q m c T C T
Keterangan :
. (2)
Zat
Alumunium
900
Tembaga
390
Kaca
840
450
Timah hitam
130
Marmer
860
Perak
230
Kayu
1700
Alkohol (etil)
2400
Raksa
140
Air
Es (-5 0 C)
2100
Cair (150 C)
4186
uap (1100 C)
2010
Tubuh manusia
3470
Protein
1700
(Giancoli:2001)
2550
5050
7580
10100
12640
Suhu (C)
12
15
18
21
24
27
12
15
Q dalam J
10000
5000
10
25
T dalam C
kenaikan suhu.
Q T
(3)
suhu air dijaga tetap selama percobaan. Data jumlah kalor yang diberikan kepada
air dalam cangkir untuk menaikkan suhu air 10C (tetap) dari masssa tertentu air
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3. Pengaruh kalor terhadap massa
Kalor yang diberikan (J)
6305
8410
10515
12625
0,15
0,20
0,25
0,30
Q dalam J
15000
10000
5000
0,1
0,2
m dalam kg
0,3
5
Grafik yang didapat berbentuk garis lurus melalui titik asal. Maka dapat
disimpulkan bahwa kalor yang diberikan kepada air sebanding dengan massanya.
Qm
. (4)
Kalor Jenis
Beberapa data dari tabel 2 dan tabel 3 digabung menjadi satu. Dengan
memperhatikan beberapa faktor kesalahan dalam percobaan (misal kalor yang
hilang ke lingkungan sekitar peralatan) data pada kolom terakhir tabel 3
menunjukkan angka yang tetap, yaitu kira-kira 4200 J kg-1 C-1. Dapat
disimpulkan bahwa untuk setiap zat berlaku
Q
= tetap
m x T
Tabel 4.
(J)
(kg)
(C)
2520
0,2
5050
m x T
Q
m x T
0,6
4200
0,2
1,2
4208
7580
0,2
1,8
4211
6305
0,15
10
1,5
4203
10515
0,25
10
2,5
4206
Nilai yang tetap ini adalah nilai yang khas untuk setiap zat, dan diberi
nama kalor jenis (diberi lambang c), sehingga berlaku persamaan:
Q
= c
m x T
atau
Q m c T . (5)
Perhatikan jika pada persamaan di atas dipilih m = 1 kg dan T = 1 K, maka
Q m c T
Q (1kg ) (c) (1 K )
Qc
. (6)
Banyak kalor Q sama dengan kalor jenis c, sehingga kalor jenis dapat
didefinisikan kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu I kg
Tekanan konstan
Volume konstan
0,482
0,350
Oksigen
0,218
0,155
Helium
1,15
0,75
Karbon dioksida
0,199
0,153
Nitrogen
0,248
0,177
(Giancoli:2001)
CONTOH SOAL
Menggunakan persamaan kalor Q m c T
1. Berapa banyak kalor yang hilang ketika 56 gram besi didinginkan dari 100C
menjadi 20C?
Jawab :
massa m = 56 g = 0,056kg
Q m c T
= (0,056 kg) (450 J/kg K) (80 K)
= 2016 J
2. Sebanyak 2,25 x 104 J energi kalor diberikan kepada 2 kg balok aluminium yang
suhu awalnya 20C. Berapa suhu akhir balok tersebut?
Jawab:
Kalor Q = 2,25 x 104 J
massa m = 2 kg
kalor jenis aluminium c = 900 J/kg K atau c = 900 J/kg C
Perubahan suhu T = dapat dihitung dengan persamaan;
Q m c T
2,25 x 10 4 J
Q
T
m c (2 kg ) (900 J / kg C )
benda padat jika dipanaskan akan menjadi cair disebut peristiwa melebur
benda yang cair dipanaskan akan menjadi gas disebut peristiwa menguap
Padat
2
1
Cair
3
Keterangan:
Menyerap kalor
6
5
Melepas kalor
Gas
Pada saat terjadi perubahan wujud, kalor yang diserap atau yang
dilepaskan tidak selalu dipergunakan untuk merubah temperatur. Sedangkan
selama perubahan wujud ini berlangsung disebut suhu transisi. Kalor selama
perubahan wujud disebut kalor laten.
Adanya kalor laten berupa kalor lebur dan kalor didih sangat sering
dijumpai dalam kehidupan, seperti meleburnya es cream pada suhu normal, atau
mendidihnya air sebelum dikonsumsi untuk kehidupan sehari-hari.
Perubahan wujud ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik, yang
menyatakan bahwa saat mencapai titik lebur atau titik didih, kecepatan getar zat
akan bernilai maksimum, sehingga kalor yang diterima tidak digunakan untuk
menambah kecepatan, namun digunakan untuk melawan gaya ikat antar molekul
zat. Sehingga saat molekul-molekul itu dapat melepaskan ikatannya, maka zat
akan berubah wujud melebur atau mendidih
Jumlah kalor laten dirumuskan:
Qm L
.. (7)
Berikut kalor lebur dan kalor penguapan beberapa zat pada tekanan 1 atmosfer
tampak pada tabel berikut:
Titik
Zat
Kalor Lebur
Lebur
kkal/kg
( C )
J/kg
Titik
Didih
( C )
Kalor Penguapan
kkal/kg
J/kg
Oksigen
218,8
3,3
0,14x10-5
183
51
2,1 x105
Nitrogen
210,0
6,1
0,26x10-5
195,8
48
2,0 x105
Etil alkohol
114
25
1,04x10-5
78
204
8,5 x105
Amonia
77,8
8,0
0,33x10-5
33,4
33
1,37 x105
79,7
3,33x10-5
100
539
22,6 x105
Timah hitam
327
5,9
0,25x10-5
1750
208
8,7 x105
Perak
961
21
0,88x10-5
2193
558
23 x105
Besi
1808
69,1
2,89x10-5
3023
1520
63,4 x105
Tungsten
3410
44
1,84x10-5
5900
1150
48 x105
Air
(Giancoli:2001)
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:Erlangga
Halliday,
Resnick
& Walker.
Jakarta:Erlangga
2007.
LEMBAR EVALUASI
Kerjakan soal di bawah ini dengan tepat!
1. Suatu bola besi dengan massanya 500 gram dipanaskan sampai suhu 1000 C. Bola
besi tersebut dimasukkan ke dalam kaleng aluminium yang massanya 200 gram dan
berisi air yang massanya 600 gram yang mula-mula suhunya18oC. kalor jenis air
adalah 4,18 kJ/kg.oC , Sedangkan kalor jenis alumunium adalah 0,900 kJ/kg.oC. Suhu
kesetimbangan akhir campuran adalah 20o C. Berapakah kalor jenis besi tersebut ?
2. Massa teh panas = 0,4 kg, massa es batu = 0,2 kg. Anggap saja suhu es batu = 10 oC,
sedangkan suhu teh panas = 90 oC. Jika keduanya dicampur, berapakah suhu akhir
campuran ? (Anggap saja campuran berada dalam sistem tertutup)
*GOOD LUCK*
Kejujuran Kunci Menuju Sukses Mulia
Petunjuk
Beri tanda check list pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa. Lembaran ini diisi oleh guru
untuk menilai sikap peserta didik.
Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Skor 2 : kadang kadang, apabila kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
Skor 3 : sering, apabila sering melakukan dan kadang tidak melakukan.
Skor 4 : selalu, apabila selalu melakukan sesua pernyataan.
No.
Aspek Pengamatan
Skor
1
A.
1.
2.
3.
4.
B.
5.
6.
7.
8.
9.
C.
10.
11.
12.
D.
13.
14.
15.
E.
16.
17.
18.
JUMLAH
1.
2.
Baik (B)
3.
Cukup (C)
4.
Kurang (D)
1.
Indikator soal
Siswa dapat
Ranah
kognitif
1
mendefinisikan
Soal
Jawaban
kalor
2.
Siswa dapat
menjelaskan
kalor yang ada di tubuh kita akan batu, kalor yang ada di tubuh kita
berpindah ke es batu. Mengapa hal akan berpindah ke es batu. Hal ini
perpindahan
energi panas di
antara dua zat
Siswa
proses
3.
dapat
menerapkan
hubungan
kesebandingan
pemanas
jenis benda adalah c dan kalor yang yang dipanaskan, maka kalor yang
diberikan pada benda sebesar Q joule. digunakan untuk memanaskan
1
Bila dari benda tersebut dipanaskan benda tersebut juga akan semakin
2
besar.Dalam soal disebutkan massa
dengan perubahan suhu yang sama,
1
berapakah jumlah kalor yang diberikan bendanya menjadi 2 dari semula,
pemanas elektrik?
4.
Siswa dapat
menganalisis
grafik antara
kalor dengan
perubahan suhu
zat
1
2
yang
diperlukan
untuk
hubungan antara kalor dengan suhu menaikkan suhu zat A lebih besar
dari dua zat yang sama jenisnya.
T
(oC)
grafik,
perubahan
suhu
yang
Q (J)
10
Diketahui bahwa massa zat A dan zat B suatu zat sebanding dengan kalor
adalah
tersebut!
sama.
Analisislah
5.
Siswa dapat
mengevaluasi
Dari
hasil
kegiatan
seorang siswa, diperoleh grafik sebagai tersebut salah atau tidak sesuai
kesimpulan
berikut:
berdasarkan
dengan
grafik
diperolehnya
T()
yang
melalui
telah
kegiatan
grafik antara
10
perubahan suhu
diperoleh
kegiatan
massa dan
yang telah
melalui
laboratorium
Berdasarkan
0diperolehnya
grafik
yang
tersebut,
telah
siswa
salahkah
kesimpulan
Siswa dapat
menggambar
rancangan alat
berupa
termometer
sederhana
sebagai
penerapan dari
siswa
2. Sedotan
memasukkan
1. Botol
3. Air
4. Pewarna makanan
5. Plastisin
6. Karton
7. Spidol
Gambarlah
hingga
Menutup
rapat-rapat
rancangan
1.
Menyiapkan alat
2.
Mengkalibrasi alat
3.
Merangkai alat
4.
Melakukan pengamatan
5.
6.
Menganalisis data
7.
Membuat kesimpulan
8.
Mengkomunikasikan hasil
diskusi kelompok
Rubrik Penilaian
No
Hanya 6 alat
Seluruh alat
disediakan
disediakan
disediakan
disiapkan
bahan yang
1.
Menyiapkan alat
Mengkalibrasi alat
2.
sebelum
praktikum
bahan yang
sebelum
praktikum
4.
Pengkalibrasian
kalibrasi
setiap akan
melakukan
mengkalibrasi
digunakan saat
melakukan
percobaan
Rangkaian alat
tidak benar
Pengamatan
mengkalibrasi
digunakan saat
melakukan
percobaan
berikutnya
Sebagian besar
Ada sedikit
yang tidak
rangkaian alat
dengan panduan
pengamatan
praktikum
lengkap (8 alat)
Kadang-kadang
berikutnya
Melakukan
sebelum
Tidak
praktikum
3.
Tidak
sebelum
Merangkai alat
Pengamatan
kurang cermat
rangkaian alat
alat dilakukan
dilakukan
pengambilan
data
Rangkaian alat
benar
sesuai dengan
panduan
Pengamatan
cermat, tetapi
Pengamatan
cermat dan
terdapat
dan terdapat
terdapat
yang salah
prosedur yang
percobaan
Data yang
Data yang
dari 5 dan
dari 5 dan
5 sampai 8 data
dari 8 dan
diambil kurang
hasilnya sesuai
sesuai dengan
dengan
perhitungan
perhitungan
perhitungan
perhitungan
Hasil analisa
teori dan
sedikit mengarah
belum mampu
menjelaskan
fenomena fisis
fenomena fisis
mengarah pada
mampu
menjelaskan
fenomena fisis
mengarah pada
mampu
menjelaskan
fenomena fisis
Kesimpulan
Sebagian besar
Sebagian kecil
Kesimpulan
sesuai tujuan
sesuai dengan
tidak sesuai
dengan tujuan
8.
dengan
sesuai
Hasil analisa
menjelaskan
7.
dan sesuai
diperoleh lebih
Hasil analisa
belum mampu
kesimpulan
diperoleh antara
Hasil analisa
tidak mengarah
Membuat
yang tepat
Data yang
hasilnya tidak
6.
prosedur keja
Data yang
diambil kurang
Menganalisis data
prosedur yang
prosedur kerja
kesimpulan
dengan tujuan
terkait hasil
analisa yang
kurang tepat
benar/sesuai
karena hasil
analisa yang
tepat
Mengkomunikasikan
Penyampaian
Penyampaian
Penyampaian
Penyampaian
kelompok
membosankan,
kurang menarik,
menarik, jelas
menarik, jelas,
mampu
menanggapi
hasil diskusi
hasil diskusi
hasil diskusi
hasil diskusi
membingungkan
membingungkan
namun kurang
mampu
mampu
menanggapi
dan tidak
menanggapi
pertanyaan dan
sanggahan
dan kurang
menanggapi
pertanyaan dan
sanggahan
pertanyaan dan
sanggahan
hasil diskusi
dan mampu
pertanyaan dan
sanggahan