Anda di halaman 1dari 40

PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF

MODEL GUIDED DISCOVERY


PADA MATERI
SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

DISUSUN OLEH:
RIYADLOTUL MUNAWAROH

(12030184011)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

Satuan Pendidikan

: SMA

Kelas /Semester

: X/ 2 (dua)

Kompetensi Inti:
KI 1

: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2

: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3

: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4

: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari
kebesaran

Tuhan yang
mengatur

karakteristik

Materi Pokok
Suhu, Kalor dan
Perpindahan Kalor

Pengertian Kalor

Satuan Kalor dan


kesetaraan kalor

fenomena gerak,

mekanik

fluida, kalor dan


optik

2.1 Menunjukkan

perilaku ilmiah

percobaan dan
berdiskusi

2.1.1 Menunjukan perilaku

toleransi, santun)

kalor dengan

dalam kegiatan

perubahan

pembelajaran.

Kesebandingan
kalor dengan

4.1.1Mendefinisikan
pengertian kalor
4.1.2 Menjelaskan proses

massa zat

perpindahan energi

Kesebandingan

panas di antara dua

kalor dengan

zat

kalor jenis zat

Tuhan.

Kesebandingan

hari sebagai

melakukan

fenomena ciptaan

aktivitas sehari-

sikap dalam

wujud zat sebagai

bertanggung jawab,

implementasi

terhadap perubahan

terhadap suhu zat

suhu

wujud

pengaruh suhu

ilmiah (jujur, disiplin,

bertanggung

santun) dalam

1.1.1 Menjelaskan

Pengaruh kalor

(jujur, disiplin,

jawab, toleransi,

Indikator

Pengaruh kalor
terhadap wujud zat

4.1.3 Menerapkan
hubungan

kesebandingan massa
dan kalor

Pembelajaran
Mengamati
Guru meminta siswa A untuk
maju ke depan kelas dan
memintanya untuk

meletakkan es masing-

masing di atas kedua telapak

tangannya. Salah satu tangan

dengan ukuran es yang besar

Penilaian
Pengetahuan :
Tugas
Mengerjakan
soal-soal yang
ada pada
handout.
Kinerja

sedangkan yang lain dengan

Melakukan

dibiarkan beberapa saat

membuat

ukuran yang lebih kecil. Es

percobaan dan

sampai sebagian es mencair.

laporan

Siswa yang lain mengamati

kelompok

apa yang diperagakan oleh


siswa A.

Mempertanyakan

Mempertanyakan sebuah

masalah Mengapa es yang

berukuran lebih kecil lebih


cepat mencair dibandingkan
dengan es yang berukuran
lebih besar?

tentang kalor
dengan tujuan
mengetahui
pengaruh
pertambahan
massa terhadap
kalor yang
digunakan
untuk

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

1x45
menit

Giancoli,
Douglas.
2001.

Fisika Edisi

Kelima Jilid
1.

Jakarta:Erla
ngga

Halliday,

Resnick &
Walker.
2007.

Fundament
als of

Physics 8th
Edition.

Jakarta:Erla
ngga

3.7 Menganalisis

pengaruh kalor

dan perpindahan
kalor pada

kehidupan

sehari-hari
4.8 Merencanakan
dan

smelaksanakan
percobaan
untuk

menyelidiki

karakteristik
termal suatu
bahan,

terutama

4.1.4 Menganalisis grafik

antara kalor dengan


perubahan suhu zat

4.1.5 Mengevaluasi
kesimpulan

berdasarkan grafik

dikembangkan dengan tanya


jawab.

perubahan suhu yang


telah diperoleh
melalui kegiatan

Guru membagikan hand out

Siswa mencari informasi dari


buku, internet dan

rancangan alat
berupa termometer

pertambahan massa

terhadap kuantitas kalor


Komunikasi

sederhana sebagai
penerapan dari

kalor

kalor

materi suhu dan


4.8.1Mengkomunikasikan
hasil percobaan untuk
mengetahui
kesebandingan antara
massa dan kalor

Melakukan percobaan kalor

untuk mengetahui pengaruh

4.1.6 Menggambar

Mempresentasikan

hasil

percobaan dan diskusi kelas


mengenai hasil percobaan

Merefleksi materi yang telah


diajarkan

Meminta siswa untuk

mengerjakan soal latihan di


handout.

pengamatan
terhadap
pada saat

Eksperimen/explorasi

laboratorium

Sikap

aktivitas siswa

lingkungan

menaikkan suhu

Melakukan

Menalar

antara massa dan

kapasitas dan

konduktivitas

Pertanyaan ini dapat

kegiatan
pembelajaran.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan

: SMA

Mata Pelajaran

: Fisika

Pokok Bahasan

: Suhu, kalor dan perpindahan kalor

Sub Pokok Bahasan

: Kalor

Kelas / Semester

:X/2

Alokasi Waktu

: 1 x 45 menit

1. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar


1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan
optik
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur; disiplin; bertanggung jawab; toleransi; santun) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor
III. Indikator
1.1.1 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap perubahan wujud zat sebagai fenomena ciptaan
Tuhan
2.1.1 Menunjukan perilaku ilmiah (jujur, disiplin, bertanggung jawab, toleransi, santun) dalam
kegiatan pembelajaran.

4.1.1 Mendefinisikan pengertian kalor


4.1.2 Menjelaskan proses perpindahan energi panas di antara dua zat
4.1.3 Menerapkan hubungan kesebandingan massa dan kuantitas kalor
4.1.4 Menganalisis grafik antara kalor dengan perubahan suhu zat
4.1.5 Mengevaluasi kesimpulan berdasarkan grafik antara massa dan perubahan suhu yang
telah diperoleh melalui kegiatan laboratorium
4.1.6 Menggambar rancangan alat berupa termometer sederhana sebagai penerapan dari materi
suhu dan kalor
4.8.1 Mengkomunikasikan hasil percobaan mengenai pengaruh pertambahan massa terhadap
kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Diberikan suatu fenomena es mencair, siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap
perubahan wujud zat sebagai bagian dari ciptaan dan kebesaran Tuhan
2. Melalui kegiatan pembelajaran dan praktikum siswa dapat memiliki sikap ilmiah (jujur,
disiplin, bertanggung jawab, toleransi, santun)
3. Diberikan istilah kalor, siswa dapat mendefinisikan pengertian dari istilah kalor tersebut

4. Diberikan suatu fenomena tangan menyentuh es batu, siswa dapat menjelaskan proses
perpindahan energi panas di antara dua zat
5. Diberikan besaran-besaran fisis berupa massa, kalor jenis benda, perubahan suhu dan
kuantitas kalor, siswa dapat menerapkan hubungan kesebandingan massa dan kuantitas
kalor
6. Diberikan soal berupa grafik hubungan tekanan dan suhu, siswa dapat menganalisis grafik
antara kalor dengan perubahan suhu zat
7. Diberikan suatu kesimpulan dari sebuah percobaan, siswa dapat mengevaluasi kesimpulan
berdasarkan grafik antara massa dan perubahan suhu yang telah diperoleh melalui kegiatan
laboratorium
8. Disebutkan alat dan bahan terkait percobaan pada materi suhu dan kalor siswa dapat
menggambar rancangan alat berupa termometer sederhana sebagai penerapan dari materi
suhu dan kalor
9. Melalui kegiatan presentasi, siswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan mengenai
pengaruh pertambahan massa terhadap kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
V. Materi Ajar

KALOR
Energi yang berpindah disebut kalor. Dengan demikian dapat didefinisikan kalor sebagai energi
yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah
ketika kedua benda bersentuhan.
Besarnya kalor yang diperlukan untuk merubah suhu suatu zat dirumuskan sebagai berikut:

Q m c T
Keterangan:

: kalor (joule)

: massa zat (kg)

: kalor jenis (joule/kg.K)

: perubahan suhu (K)

Kesebandingan Kalor dengan Massa


Untuk menyelidiki pengaruh antara kalor Q dan massa m, maka kenaikan suhu air dijaga

tetap selama percobaan. Data jumlah kalor yang diberikan kepada air dalam cangkir untuk
menaikkan suhu air 10C (tetap) dari masssa tertentu air ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3. Kesebandingan kalor dengan massa
Kalor yang diberikan (J)

6305

8410

10515

12625

Massa air (kg)

0,15

0,20

0,25

0,30

Q dalam J

15000
10000
5000
0,1

0,2
m dalam kg

0,3
5

Grafik yang didapat berbentuk garis lurus melalui titik asal. Maka dapat disimpulkan bahwa

kalor yang diberikan kepada air sebanding dengan massanya.

Qm

VI. Metode Pembelajaran


Pendekatan

: Saintifik

Model

: Guided Discovery (Penemuan terbimbing)

Metode

: Eksperimen, Diskusi, Presentasi

VII. Sumber Belajar

Handout : Kalor
LKS

: Mengetahui pengaruh pertambahan massa terhadap kalor yang digunakan untuk


menaikkan suhu

LES

: Lembar Evaluasi Siswa mengenai kalor

VIII. Alat dan Bahan


1. Gelas kimia

5. Stopwatch

2. Bunsen

6. Kaki tiga

3. Termometer

7. Korek api

4. Statif

8. Air

IX. Kegiatan Belajar Mengajar


No.
1.

Bagian
Pendahuluan

Fase
Guru mengucapkan salam kepada siswa.
Berdoa sebelum memulai pelajaran

waktu
5 menit

Guru menampilkan video fenomena tentang kalor

2.

Kegiatan Inti

Fase 1 : Stimulasi

Memberi motivasi siswa dengan kegiatan sebagai berikut :


Meminta siswa A untuk maju ke depan kelas dan

memintanya untuk meletakkan es masing-masing di atas


kedua telapak tangannya. Salah satu tangan dengan ukuran
es yang besar sedangkan yang lain dengan ukuran yang

lebih kecil. Es dibiarkan beberapa saat sampai sebagian es


mencair.

Siswa yang lain mengamati apa yang diperagakan oleh


siswa A. (Mengamati)

Fase 2 : Identifikasi Masalah


Dari kegiatan pengamatan, siswa dapat merumuskan

pertanyaan : Mengapa es yang berukuran lebih kecil lebih

cepat mencair dibandingkan dengan es yang berukuran


lebih besar? (Menanya)

Siswa dapat merumuskan hipotesis Semakin besar ukuran

es, semakin lambat es tersebut akan mencair.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang Kalor.

20

menit

Fase 3: Mengumpulkan Data

1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kelompok


kecil terdiri dari 4-5 orang siswa.

2. Siswa diberi handout, kemudian siswa berdiskusi


untuk menggali dan mengumpulkan informasi
mengenai kalor melalui beberapa referensi.

3. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

4. Siswa dibimbing oleh guru dalam menyiapkan alatalat yang digunakan untuk percobaan.

5. Guru membimbing setiap kelompok dalam melakukan


percobaan untuk mengetahui pengaruh pertambahan
massa terhadap kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu. (Mencoba)

Fase 4. Mengolah Data

1. Setiap kelompok menganalisis data yang diperoleh dari


hasil percobaan yang telah dilakukan. (Menalar)

15

menit

2. Setiap kelompok mempresentasikan hasil dari


percobaan yang telah mereka lakukan.

3.

Penutup

(Mengkomunikasikan)
Fase 5 : Menarik Simpulan

1. Siswa memberi tanggapan kepada kelompok yang


melakukan presentasi.

2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang

materi kalor yang belum mereka pahami kepada guru.

3. Guru memberikan lembar evaluasi pada siswa dan


membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

4. Guru memberikan umpan balik untuk motivasi awal

Fase 6: Aprasial

Guru memberikan penilaian pada siswa dari hasil berikut:


1. Guru menilai kinerja siswa dari hasil percobaan dan
presentasi.

2. Guru menilai siswa dari lembar evaluasi yang telah


mereka kerjakan.

3. Guru menilai sikap siswa melalui percobaan (saat


melakukan percobaan).

X. Penilaian Hasil Belajar


LP 1 : Lembar Penilaian Sikap

(Terlampir)

LP 2 : Lembar Penilaian Pengetahuan

(Terlampir)

LP 3 : Lembar Penilaian Keterampilan

(Terlampir)

5 menit

Nama

Kelas

Kelompok

Tanggal

LEMBAR KERJA SISWA


Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan
optik
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur; disiplin; bertanggung jawab; toleransi; santun) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor

KALOR
Fenomena :
Suatu pagi, Dina ingin mandi dengan air hangat karena merasa tidak enak badan. Kemudian ibunya
merebuskan sepanci air di atas kompor. Bersamaan dengan itu, ibunya merebuskan dua gelas air
untuk menyeduh teh. Ternyata air yang akan digunakan untuk menyeduh teh mendidih terlebih
dahulu dibandingkan dengan air yang akan digunakan untuk mandi. Tahukah kalian mengapa hal
tersebut bisa terjadi? Untuk mengklarifikasi fenomena tersebut, kita akan melakukan percobaan
mengenai Kalor.
Berdasarkan fenomena di atas bagaimanakah rumusan masalahnya?

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Tujuan
Mengetahui pengaruh pertambahan massa suatu zat terhadap kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu zat tersebut
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan, tulislah varibel-variabel yang digunakan!
Variabel manipulasi

: ________________

Variabel kontrol

: ________________

Variabel respon

: ________________

Alat dan bahan yang harus disediakan


1. Gelas kimia

5. Stopwatch

2. Bunsen

6. Kaki tiga

3. Termometer

7. Korek api

4. Statif

8. Air

Gambarlah rancangan percobaan yang akan kalian lakukan!

Rancanglah percobaan sesuai prosedur berikut!


1. Menyusun alat dan bahan seperti gambar rancangan percobaan.
2. Mengisi gelas kimia dengan air sebanyak 20 ml, 30 ml, 40ml, 50 ml, dan 60 ml .
3. Mengukur suhu awal dengan menggunakan termometer.
4. Memanaskan gelas kimia yang telah diisi air dengan menyalakan bunsen dan mengusahakan
nyala api tetap.
5. Mencatat waktu yang dibutuhkan ketika terjadi perubahan suhu air sebesar 100C.
Tulislah data hasil percobaan yang telah dilakukan pada tabel percobaan!
No

Volume Air

Waktu

Suhu Awal

Suhu Akhir

Perubahan Suhu

(ml)

(menit)

(0C)

(0C)

(0C)

20

10

30

10

40

10

50

10

60

10

Analisis
Berdasarkan data hasil percobaan tersebut analisis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Berapakah massa untuk masing-masing volume yang digunakan jika diketahui massa jenis
air sebesar 1000 /3?

______________________________________________________________________
___________________________________________________________________
2. Bagaimana pengaruh volume terhadap besarnya massa?
______________________________________________________________________
___________________________________________________________________
3. Bagaimana waktu yang dibutuhkan masing-masing volume air untuk menaikkan suhunya
sebesar 10 ?

______________________________________________________________________
___________________________________________________________________
4. Disebut apakah jumlah panas yang digunakan untuk menaikkan suhu suatu zat dalam
interval waktu tertentu?

_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
5. Apabila waktu yang digunakan untuk menaikkan suhu air semakin lama, bagaimana dengan
kuantitas kalornya?

_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
6. Jadi, apabila volume air ditambah bagaimana dengan kuantitas kalornya?

_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
7. Ganbarkan grafik antara massa dengan jumlah kalor yang diberikan!

_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Berdasarkan hasil analisis yang telah anda lakukan, tuliskan kesimpulannya!

______________________________________________________________________
___________________________________________________________________

Nama

Kelas

Kelompok

Tanggal

KUNCI LEMBAR KERJA SISWA


Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan
optik
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur; disiplin; bertanggung jawab; toleransi; santun) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor

KALOR
Fenomena :
Suatu pagi, Dina ingin mandi dengan air hangat karena merasa tidak enak badan. Kemudian ibunya
merebuskan sepanci air di atas kompor. Bersamaan dengan itu, ibunya merebuskan dua gelas air
untuk menyeduh teh. Ternyata air yang akan digunakan untuk menyeduh teh mendidih terlebih
dahulu dibandingkan dengan air yang akan digunakan untuk mandi. Tahukah kalian mengapa hal
tersebut bisa terjadi? Untuk mengklarifikasi fenomena tersebut, kita akan melakukan percobaan
mengenai Kalor.
Berdasarkan fenomena di atas bagaimanakah rumusan masalahnya?
Bagaimana pengaruh pertambahan massa suatu zat terhadap kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu zat tersebut?
Tujuan
Mengetahui pengaruh pertambahan massa suatu zat terhadap kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu zat tersebut
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan, tulislah varibel-variabel yang digunakan!
Variabel manipulasi

: Volume air

Variabel kontrol

: Perubahan suhu

Variabel respon

: Waktu

Alat dan bahan yang harus disediakan


1. Gelas kimia

5. Stopwatch

2. Bunsen

6. Kaki tiga

3. Termometer

7. Korek api

4. Statif

8. Air

Gambarlah rancangan percobaan yang akan kalian lakukan!


Statif
Termometer
Gelas kimia

Kasa

Kaki tiga
Bunsen

Rancanglah percobaan sesuai prosedur berikut!


1. Menyusun alat dan bahan seperti gambar rancangan percobaan.
2. Mengisi gelas kimia dengan air sebanyak 20 ml, 30 ml, 40ml, 50 ml, dan 60 ml .
3. Mengukur suhu awal dengan menggunakan termometer.
4. Memanaskan gelas kimia yang telah diisi air dengan menyalakan bunsen dan mengusahakan
nyala api tetap.
5. Mencatat waktu yang dibutuhkan ketika terjadi perubahan suhu air sebesar 100C.
Tulislah data hasil percobaan yang telah dilakukan pada tabel percobaan!
Volume Air

Waktu

Suhu Awal

Suhu Akhir

Perubahan Suhu

(ml)

(menit)

(0C)

(0C)

(0C)

20

30

40

10

30

30

40

10

40

30

40

10

50

30

40

10

60

30

40

10

No

Analisis
Berdasarkan data hasil percobaan tersebut analisis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Berapakah massa untuk masing-masing volume yang digunakan jika diketahui massa jenis
air sebesar 1000 /3?

m
V
m V .

1.

3.

m = 0,04 kg
m = 40 gr

m = 20.10-6 m3 x 1000 kg/m3


m = 0,02 kg

4.

m = 50 gr

m = 30.10-6 m3 x 1000 kg/m3


m = 0,03 kg

m = 50.10-6 m3 x 1000 kg/m3


m = 0,05 kg

m = 20 gr
2.

m = 40.10-6 m3 x 1000 kg/m3

5.

m = 30 gr

2. Bagaimana pengaruh volume terhadap besarnya massa?

m = 60.10-6 m3 x 1000 kg/m3


m = 0,06 kg
m = 60 gr

Semakin besar volume, semakin besar pula massanya


3. Bagaimana waktu yang dibutuhkan masing-masing volume air untuk menaikkan suhunya
sebesar 10 ?
Semakin besar volume air yang dipanaskan, semakin lama waktu yang digunakan untuk
menaikkan suhunya sebesar 10 .
4. Disebut apakah jumlah panas yang digunakan untuk menaikkan suhu suatu zat dalam
interval waktu tertentu?
Jumlah panas yang digunakan untuk menaikkan suhu suatu zat dalam interval waktu
tertentu disebut kuantitas kalor
5. Apabila waktu yang digunakan untuk menaikkan suhu air semakin lama, bagaimana dengan
kuantitas kalornya?
Kuantitas kalornya juga semakin besar

6. Jadi, apabila volume air ditambah bagaimana dengan kuantitas kalornya?


Kuantitas kalornya juga bertambah
7. Ganbarkan grafik antara massa dengan jumlah kalor yang diberikan!
Q dalam J

15000
10000
5000
20

30

40

m dalam gr

Berdasarkan hasil analisis yang telah anda lakukan, tuliskan kesimpulannya!


Semakin besar massa benda maka semakin besar pula kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu benda.

HANDOUT
KALOR

SMA/MA Kelas X SEMESTER II

1. Pengertian Kalor
Jika gelas berisi air ledeng dicelupkan sebagian ke dalam bak berisi air
panas, air ledeng mengalami kenaikan suhu dan air panas mengalami penurunan
suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari benda bersuhu tinggi
(air panas) ke benda bersuhu lebih rendah (air ledeng). Untuk lebih meyakinkan,
dapat dilakukan dengan mencelupkan gelas air ledeng yang sama ke dalam bak
berisi air es. Akan teramati air ledeng mengalami penurunan suhu dan air es
mengalami kenaikan suhu. Uraian tersebut mempertegas kesimpulan bahwa
perpindahan energi secara alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu lebih rendah.
Kalor mengalir dari suatu benda yang temperaturnya lebih tinggi ke benda
lain dengan temperatur yang lebih rendah. Dengan demikian, kalor merupakan

energi yang ditransfer dari satu benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan
temperatur. (Giancoli:2001)

2. Satuan Kalor Dan Kesetaraan Kalor Mekanik


Jumlah energi yang berpindah dalam interval waktu tertentu disebut
kuantitas panas. Satuan kuantitas panas adalah kalori. James Prescott Joule (18181889) seorang ilmuwan dari bangsa Inggris melakukan eksperimen untuk
menentukan kesetaraan kalor dengan energi mekanik berdasarkan hukum
kekekalan energi.

1 kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan

temperatur 1 gram air dengan 0C dari temperatur 14,45 0C sampai 15, 0C


apada tekanan 1 atmosfer

Gambar 1. Eksperimen Joule untuk


menentukan tara kalor mekanik.
Jatuhnya

memutar

balok

beban

kayuh,

dengan

menyebabkan

temperature air meningkat.

Sumber: Giancoli, 2001 hal.489.

Pada Gambar 1. beban pemberat dilepaskan perlahan menyebabkan pedal


roda berputar. Gesekan antara air dan pedal roda menyebabkan suhu air naik
secara perlahan. Awalnya energi potensial beban terhadap tanah adalah sebesar
mgh erg. Setelah sampai di tanah, tenaga potensial menjadi nol. Beban sampai di
tanah dengan energi gerak mv2 erg. Sebagian besar energi potensial diubah
menjadi energi panas karena gesekan kalorimeter.
kesetaraan kalor mekanik :
4,186 J = 1 kal
4,186 103 J = 1 kkal

Secara kuantitatif, 4,186 joule (J) kerja ditetapkan sama dengan 1 kalori
(kal) kalor. Ini dikenal sebagai kesetaraan kalor mekanik.

3. Pengaruh Kalor Terhadap Zat


1) Pengaruh Kalor Terhadap Suhu Zat
Suhu merupakan suatu istilah yang dipakai untuk membedakan panas
dinginnya suatu benda. Misalnya benda panas akan dikatakan mempunyai
suhu tinggi dan benda dingin mempunyai suhu yang rendah.
Jika pada suatu zat mengalami perubahan suhu maka pada zat tersebut
terjadi perpindahan kalor antara bahan dan lingkungannya. Bila panas
diberikan pada zat tersebut saat tekanan konstan, maka kalor tersebut akan
digunakan menaikkan suhu zat, tetapi pada keadaan tertentu suhu tidak
mengalami perubahan tetapi kalor tersebut digunakan untuk merubah wujud
zat. Pada keadaan ini berarti zat mengalami perubahan fase yang artinya

kondisi fisis zat tersebut akan beruabah dari suatu bentuk menjadi bentuk
yang lain.
Besarnya kalor yang diperlukan untuk merubah suhu suatu zat
dirumuskan sebagai berikut:

Q m c T

(1)

Keterangan:

Q : kalor (Joule)

m : massa zat (Kg)s

c : kalor jenis (Joule/Kg.0C)


T : perubahan suhu (0C)
Setiap zat mempunyai kalor jenis yang berbeda. Kalor jenis adalah

banyaknya kalor yang di perlukan oleh 1 Kg zat untuk menaikkan suhunya


sebesar 1 K.
Dirumuskan:

C
m

atau

C mc

Dimana C adalah Kapasitas kalor, yaitu banyaknya kalor yang


diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 K.
Jadi, energi kalor yang di perlukan sebanding dengan massa zat, jenis
zat, dan kenaikan suhu.

Q m c T C T

Keterangan :

: banyaknya energi kalor (Joule)

: massa zat (Kg)

: kalor jenis zat (Joule/Kg K)

: kapasitas kalor (Joule/ K)

: perubahan suhu (K)

. (2)

Berikut ini adalah tabel kalor jenis berbagai zat:


Tabel 1. Kalor jenis
(pada tekanan konstan 1 atm dan 200 C kecuali dinyatakan lain)
Kalor Jenis (J kg-1 K-1)

Zat
Alumunium

900

Tembaga

390

Kaca

840

Besi atau baja

450

Timah hitam

130

Marmer

860

Perak

230

Kayu

1700

Alkohol (etil)

2400

Raksa

140

Air
Es (-5 0 C)

2100

Cair (150 C)

4186

uap (1100 C)

2010

Tubuh manusia

3470

Protein

1700
(Giancoli:2001)

Pengaruh Kalor terhadap Kenaikan Suhu


Untuk menyelidiki pengaruh antara dua besaran harus diusahakan agar
besaran ketiga bernilai tetap selama percobaan berlangsung. Untuk mneyelidiki
pengaruh antara kalor Q dan kenaikan suhu T , maka massa air m dijaga tetap
selama percobaan.
Tabel 2. Pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu
Kalor yang diberikan pada air (J)

2550

5050

7580

10100

12640

Suhu (C)

12

15

18

21

24

27

12

15

Kenaikan suhu terhadap suhu


awal (C)

Q dalam J

10000
5000

10

25

T dalam C

Tabel di atas menunjukkan data pengamatan yang didapat dengan


memanaskan 0,2 kg air pada suhu awal 12C dengan setiap kenaikan suhu air
mencapai 3C. Grafik yang didapat berbentuk garis lurus melalui titik asal. Maka
dapat disimpulkan bahwa kalor yang diberikan kepada air sebanding dengan

kenaikan suhu.

Q T

(3)

Notasi dibaca sebanding.

Pengaruh Kalor terhadap Massa


Untuk menyelidiki terhadap antara kalor Q dan massa m, maka kenaikan

suhu air dijaga tetap selama percobaan. Data jumlah kalor yang diberikan kepada
air dalam cangkir untuk menaikkan suhu air 10C (tetap) dari masssa tertentu air
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3. Pengaruh kalor terhadap massa
Kalor yang diberikan (J)

6305

8410

10515

12625

Massa air (kg)

0,15

0,20

0,25

0,30

Q dalam J

15000
10000
5000

0,1

0,2
m dalam kg

0,3
5

Grafik yang didapat berbentuk garis lurus melalui titik asal. Maka dapat
disimpulkan bahwa kalor yang diberikan kepada air sebanding dengan massanya.

Qm

. (4)

Kalor Jenis
Beberapa data dari tabel 2 dan tabel 3 digabung menjadi satu. Dengan
memperhatikan beberapa faktor kesalahan dalam percobaan (misal kalor yang
hilang ke lingkungan sekitar peralatan) data pada kolom terakhir tabel 3
menunjukkan angka yang tetap, yaitu kira-kira 4200 J kg-1 C-1. Dapat
disimpulkan bahwa untuk setiap zat berlaku

Q
= tetap
m x T
Tabel 4.

(J)

(kg)

(C)

2520

0,2

5050

m x T

Q
m x T

0,6

4200

0,2

1,2

4208

7580

0,2

1,8

4211

6305

0,15

10

1,5

4203

10515

0,25

10

2,5

4206

Nilai yang tetap ini adalah nilai yang khas untuk setiap zat, dan diberi
nama kalor jenis (diberi lambang c), sehingga berlaku persamaan:

Q
= c
m x T
atau

Q m c T . (5)
Perhatikan jika pada persamaan di atas dipilih m = 1 kg dan T = 1 K, maka

Q m c T
Q (1kg ) (c) (1 K )
Qc

. (6)

Banyak kalor Q sama dengan kalor jenis c, sehingga kalor jenis dapat
didefinisikan kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu I kg

suatu zat sebesar 1 K.


Tabel Kalor Jenis Gas (kkal/kg.oC)
Gas

Tekanan konstan

Volume konstan

Uap (100 oC)

0,482

0,350

Oksigen

0,218

0,155

Helium

1,15

0,75

Karbon dioksida

0,199

0,153

Nitrogen

0,248

0,177

(Giancoli:2001)

CONTOH SOAL
Menggunakan persamaan kalor Q m c T
1. Berapa banyak kalor yang hilang ketika 56 gram besi didinginkan dari 100C
menjadi 20C?
Jawab :
massa m = 56 g = 0,056kg

T = suhu akhir suhu awal


= 20C 100C = 80C atau 80 K
Tanda negatif menyatakan penurunan suhu. Kalor jenis besi c = 450 J/kg K.
Banyak kalor Q dapat dihitung dengan persamaan;

Q m c T
= (0,056 kg) (450 J/kg K) (80 K)
= 2016 J
2. Sebanyak 2,25 x 104 J energi kalor diberikan kepada 2 kg balok aluminium yang
suhu awalnya 20C. Berapa suhu akhir balok tersebut?
Jawab:
Kalor Q = 2,25 x 104 J
massa m = 2 kg
kalor jenis aluminium c = 900 J/kg K atau c = 900 J/kg C
Perubahan suhu T = dapat dihitung dengan persamaan;

Q m c T

2,25 x 10 4 J
Q
T

m c (2 kg ) (900 J / kg C )

T = suhu akhir suhu awal


Suhu akhir = T suhu awal
= 12,5C 20C = 32,5C
Jadi, suhu akhir balok aluminium adalah 32,5C.

2) Pengaruh Kalor terhadap Wujud Zat


Ketika sejumlah kalor diterima atau dilepas oleh suatu zat, maka ada dua
kemungkinan yang terjadi pada suatu benda, yaitu benda akan mengalami
perubahan suhu, atau mengalami perubahan wujud.
Kenaikan suhu suatu benda dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan yang mengkaitkan dengan kalor jenis atau kapasitas kalor.
Sedangkan pada saat benda mengalami perubahan wujud, maka tidak
terjadi perubahan suhu, namun semua kalor saat itu digunakan untuk merubah
wujud zat, yang dapat ditentukan dengan persamaan yang mengandung unsur
kalor laten.
Ada tiga wujud atau fase zat, yaitu: padat, cair, dan gas. Karena pengaruh
kalor wujud zat dapat berubah sebagai berikut:

benda padat jika dipanaskan akan menjadi cair disebut peristiwa melebur

benda padat jika dipanaskan akan menjadi gas disebut peristiwa


melenyap/deposisi

benda yang cair dipanaskan akan menjadi gas disebut peristiwa menguap

gas jika didinginkan akan menjadi cair disebut peristiwa mengembun

gas jika didinginkan menjadi padat disebut peristiwa menyublim

zat cair didinginkan akan menjadi padat disebut peristiwa membeku.

Perubahan fase di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Padat
2
1

Cair
3

Keterangan:
Menyerap kalor
6
5

Melepas kalor

Gas
Pada saat terjadi perubahan wujud, kalor yang diserap atau yang
dilepaskan tidak selalu dipergunakan untuk merubah temperatur. Sedangkan

selama perubahan wujud ini berlangsung disebut suhu transisi. Kalor selama
perubahan wujud disebut kalor laten.
Adanya kalor laten berupa kalor lebur dan kalor didih sangat sering
dijumpai dalam kehidupan, seperti meleburnya es cream pada suhu normal, atau
mendidihnya air sebelum dikonsumsi untuk kehidupan sehari-hari.
Perubahan wujud ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik, yang
menyatakan bahwa saat mencapai titik lebur atau titik didih, kecepatan getar zat
akan bernilai maksimum, sehingga kalor yang diterima tidak digunakan untuk
menambah kecepatan, namun digunakan untuk melawan gaya ikat antar molekul
zat. Sehingga saat molekul-molekul itu dapat melepaskan ikatannya, maka zat
akan berubah wujud melebur atau mendidih
Jumlah kalor laten dirumuskan:

Qm L

.. (7)

kalor yang diperlukan atau dilepaskan selama perubahan wujud ( J)

massa zat (kg)

kalor laten ( J/kg)

Berikut kalor lebur dan kalor penguapan beberapa zat pada tekanan 1 atmosfer
tampak pada tabel berikut:
Titik
Zat

Kalor Lebur

Lebur

kkal/kg

( C )

J/kg

Titik
Didih
( C )

Kalor Penguapan
kkal/kg

J/kg

Oksigen

218,8

3,3

0,14x10-5

183

51

2,1 x105

Nitrogen

210,0

6,1

0,26x10-5

195,8

48

2,0 x105

Etil alkohol

114

25

1,04x10-5

78

204

8,5 x105

Amonia

77,8

8,0

0,33x10-5

33,4

33

1,37 x105

79,7

3,33x10-5

100

539

22,6 x105

Timah hitam

327

5,9

0,25x10-5

1750

208

8,7 x105

Perak

961

21

0,88x10-5

2193

558

23 x105

Besi

1808

69,1

2,89x10-5

3023

1520

63,4 x105

Tungsten

3410

44

1,84x10-5

5900

1150

48 x105

Air

(Giancoli:2001)

Jika es dipanaskan sampai menguap, maka fase yang dilalui oleh es


tersebut digambarkan pada grafik berikut:

Diadaptasi dari : Halliday, Resnick & Walker, 2007 hal. 611


Kalor total yang dibutuhkan untuk mengubah es menjadi uap terdiri dari
5 fase diantaranya : A yaitu kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu es
sampai 00C, B yaitu kalor yang dibutuhkan untuk merubah wujud es menjadi air
dengan suhu konstan yaitu 00C, C yaitu kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu air menjadi 1000C, D yaitu dibutuhkan untuk merubah wujud air menjadi
uap dengan suhu konstan yaitu 1000C, dan E adalah kalor yang dugunakan untuk
menaikkan suhu uap air. Sehingga jumlah total kalor yang digunakan pada grafik
diatas adalah : A + B + C + D + E.
Bagian A. Pada kurva bagian ini, suhu perubahan es dari -30,0C menjadi
0,0C. Karena kalor jenis es 2 090 J/kg.C, dapat dihitung jumlah energi yang
ditambahkan dengan menggunakan persamaan :

Q mi ci T (1,00 x10 3 kg ) (2090 J / kg.C) (30,0C) 62,7 J


Bagian B. Ketika suhu es mencapai 0,0C campuran es-air tetap pada suhu
ini meskipun energi sedang dalam keadaan ditambahkan sampai semua es
mencair. Energi yang diperlukan untuk mencairkan 1,00 g es pada 0,0C, dari
persamaan :

Q m L f (1,00 x10 3 kg ) (3,33 x10 5 J / kg ) 333 J

Bagian C. Antara 0,0C dan 100,0C, tidak ada kejadian yang


mengherankan. Tidak terjadi perubahan fase, dan semua energi ditambahkan ke
air yang digunakan untuk meningkatkan suhu. Jumlah energi yang diperlukan
untuk meningkatkan suhu dari 0,0C hingga 100,0C adalah :

Q mw cw T (1,00 x10 3 kg ) (4,19 J / kg.C) (100,0C) 419 J


Bagian D. Pada saat 100,0C, terjadi perubahan fasa lain yaitu perubahan
air dari air pada 100,0C menjadi uap pada 100,0C. Serupa dengan campuran
es-air di bagian B, campuran air-uap tetap pada 100,0C meskipun energi sedang
ditambahkan sampai semua cairan telah dikonversi menjadi uap. Energi yang
diperlukan untuk mengkonversi 1,00 g air menjadi uap pada 100,0C adalah :

Q m Lv (1,00 x10 3 kg ) (2,26 x10 6 J / kg ) 2,26 x10 3 J


Bagian E. Pada kurva bagian ini, seperti pada bagian A dan C, tidak terjadi
perubahan fase; demikian pula, semua energi yang ditambahkan digunakan
untuk meningkatkan suhu uap. Energi yang harus ditambahkan untuk
menaikkan suhu uap dari 100,0C sampai 120,0C adalah

Q ms cs T (1,00 x10 3 kg ) (2,01 x103 J / kg.C) (20,0C) 40,2 J


Jumlah energi yang harus ditambahkan untuk mengubah 1 gram es pada -30,0C
menjadi uap pada 120,0C adalah jumlah hasil dari semua lima bagian dari kurva,
yaitu 3,11 x 103 J. Sebaliknya, untuk mendinginkan 1 g uap pada 120,0 C menjadi es
pada -30,0 C, dilepaskan 3,11 x 103 J energi.
(Halliday, Resnick & Walker: 2007)

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:Erlangga
Halliday,

Resnick

& Walker.

Jakarta:Erlangga

2007.

Fundamentals of Physics 8th Edition.

LEMBAR EVALUASI
Kerjakan soal di bawah ini dengan tepat!
1. Suatu bola besi dengan massanya 500 gram dipanaskan sampai suhu 1000 C. Bola
besi tersebut dimasukkan ke dalam kaleng aluminium yang massanya 200 gram dan
berisi air yang massanya 600 gram yang mula-mula suhunya18oC. kalor jenis air
adalah 4,18 kJ/kg.oC , Sedangkan kalor jenis alumunium adalah 0,900 kJ/kg.oC. Suhu
kesetimbangan akhir campuran adalah 20o C. Berapakah kalor jenis besi tersebut ?
2. Massa teh panas = 0,4 kg, massa es batu = 0,2 kg. Anggap saja suhu es batu = 10 oC,
sedangkan suhu teh panas = 90 oC. Jika keduanya dicampur, berapakah suhu akhir
campuran ? (Anggap saja campuran berada dalam sistem tertutup)

*GOOD LUCK*
Kejujuran Kunci Menuju Sukses Mulia

Lembar Penilaian 1: Sikap

Petunjuk

: Amati aktivitas pembelajaran di kelas dari pendahuluan sampai penutup!

Beri tanda check list pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa. Lembaran ini diisi oleh guru
untuk menilai sikap peserta didik.
Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Skor 2 : kadang kadang, apabila kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
Skor 3 : sering, apabila sering melakukan dan kadang tidak melakukan.
Skor 4 : selalu, apabila selalu melakukan sesua pernyataan.
No.

Aspek Pengamatan

Skor
1

A.

Aspek Sikap Jujur

1.

Tidak mencontek saat mengerjakan tugas

2.

Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya


orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas

3.

Melaporkan atau mempresentasikan data apa adanya


berdasarkan hasil yang diperoleh

4.

Mengakui kesalahan yang diperbuat

B.

Aspek Sikap Disiplin

5.

Masuk kelas tepat waktu

6.

Memakai seragam dan atribut sekolah dengan


lengkap dan rapi

7.

Mengumpulkan tugas tepat waktu

8.

Membawa buku teks pada saat pelajaran

9.

Mendengarkan penjelasan guru

C.

Aspek Sikap Tanggung Jawab

10.

Mengerjakan tugas individu dengan baik

11.

Melakukan percobaan dengan baik dan benar

12.

Mengemban tugas atau amanat yang diberikan guru


atau teman dengan baik

D.

Aspek Sikap Toleransi

13.

Menghargai perbedaan hasil percobaan teman (tidak


merasa paling benar)

14.

Menghormati pendapat teman

15.

Menghormai teman yang berbeda ras, agama, atau


suku

E.
16.

Aspek Sikap Santun


Menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam
menyampaikan pendapat

17.

Mengucapkan salam dan tersenyum ketika bertemu


dengan guru

18.

Bertanya kepada guru dengan tutur kata yang sopan

JUMLAH

1.

Baik sekali (A)

: apabila memperoleh skor 55-72

2.

Baik (B)

: apabila memperoleh skor 37-54

3.

Cukup (C)

: apabila memperoleh skor 19-36

4.

Kurang (D)

: apabila memperoleh skor 1-18

Lembar Penilaian 2: Pengetahuan


N
o

1.

Indikator soal
Siswa dapat

Ranah

kognitif
1

mendefinisikan

Soal

Jawaban

Apakah yang dimaksud dengan kalor?

kalor
2.

Siswa dapat

menjelaskan

Ketika tangan kita menyentuh es batu, Ketika tangan kita menyentuh es

kalor yang ada di tubuh kita akan batu, kalor yang ada di tubuh kita
berpindah ke es batu. Mengapa hal akan berpindah ke es batu. Hal ini

perpindahan

tersebut bisa terjadi?

energi panas di
antara dua zat
Siswa

karena adanya perbedaan suhu


antara dua benda.

proses

3.

Kalor adalah energi yang mengalir

dapat

menerapkan

bisa terjadi karena suhu tubuh


lebih tinggi daripada suhu es.

Benda dengan massa m dipanaskan Dengan menggunakan hubungan


menggunakan

elektrik kesebandingan massa dan kalor:


= . .
sehingga mengalami perubahan suhu
Semakin
besar
massa
suatu benda
sebesar T dari suhu semula, kalor

hubungan

kesebandingan

pemanas

jenis benda adalah c dan kalor yang yang dipanaskan, maka kalor yang
diberikan pada benda sebesar Q joule. digunakan untuk memanaskan

massa dan kalor

1
Bila dari benda tersebut dipanaskan benda tersebut juga akan semakin
2
besar.Dalam soal disebutkan massa
dengan perubahan suhu yang sama,
1
berapakah jumlah kalor yang diberikan bendanya menjadi 2 dari semula,

sehingga kalor yang diberikan

pemanas elektrik?

4.

Siswa dapat

menganalisis

grafik antara

kalor dengan

perubahan suhu
zat

1
2

pemanas elektrik sebesar

Grafik di bawah ini menunjukkan Kalor

yang

diperlukan

untuk

hubungan antara kalor dengan suhu menaikkan suhu zat A lebih besar
dari dua zat yang sama jenisnya.

dibandingkan dengan kalor yang

digunakan untuk menaikkan suhu

T
(oC)

zat B. Hal ini dapat dilihat dari

grafik,

perubahan

suhu

yang

dialami oleh zat A lebih besar

daripada perubahan suhu yang

dialami oleh zat B, sehingga untuk

menaikkan zat A butuh kalor yang

Q (J)

10

lebih besar. Dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa perubahan suhu

Diketahui bahwa massa zat A dan zat B suatu zat sebanding dengan kalor
adalah

tersebut!

sama.

Analisislah

grafik yang diperlukan untuk menaikkan


suhunya.

5.

Siswa dapat

mengevaluasi

Dari

hasil

kegiatan

laboratorium Kesimpulan yang dibuat oleh siswa

seorang siswa, diperoleh grafik sebagai tersebut salah atau tidak sesuai

kesimpulan

berikut:

berdasarkan

dengan

grafik

diperolehnya

T()

yang

melalui

telah

kegiatan

grafik antara

10

laboratorium. Dari grafik dapat

perubahan suhu

suatu benda, maka perubahan

diperoleh

kegiatan

massa dan

dilihat bahwa semakin besar massa

yang telah

suhunya semakin kecil, begitu pula

melalui

laboratorium

sebaliknya. Hal ini menunjukkan


m (kg)

Berdasarkan

0diperolehnya

grafik

yang

tersebut,

bahwa massa berbanding terbalik


dengan perubahan suhu.

telah

siswa

menyimpulkan bahwa massa sebanding

dengan perubahan suhu benda. Benar


atau

salahkah

kesimpulan

tersebut? Berikan komentarmu!


6.

Siswa dapat

menggambar

rancangan alat
berupa

termometer
sederhana
sebagai

penerapan dari

materi suhu dan


kalor

siswa

Disediakan alat-alat sebagai berikut:

Menuangkan air yang telah diberi

2. Sedotan

memasukkan

1. Botol
3. Air

4. Pewarna makanan
5. Plastisin
6. Karton
7. Spidol

Gambarlah

pewarna ke dalam botol dan


sedotan

hingga

menyentuh permukaan air dalam


botol.

Menutup

rapat-rapat

sekeliling ujung leher botol dengan


plastisin agar tidak ada udara yang

rancangan

masuk. Dari uraian tersebut dapat

termometer digambarkan rancangan alatnya

sederhana berdasarkan alat-alat yang sebagai berikut:


telah disediakan tersebut!

Lembar Penilaian 3: Keterampilan


No

Aspek yang dinilai

Skor yang diberikan


1

1.

Menyiapkan alat

2.

Mengkalibrasi alat

3.

Merangkai alat

4.

Melakukan pengamatan

5.

Menulis data hasil percobaan

6.

Menganalisis data

7.

Membuat kesimpulan

8.

Mengkomunikasikan hasil

diskusi kelompok

Rubrik Penilaian
No

Aspek yang dinilai

Skor yang diberikan


1

Hanya 3 alat dan

Hanya 4 alat dan

Hanya 6 alat

Seluruh alat

disediakan

disediakan

disediakan

disiapkan

bahan yang
1.

Menyiapkan alat

Mengkalibrasi alat

2.

sebelum

praktikum

bahan yang
sebelum

praktikum

4.

Pengkalibrasian

kalibrasi

ulang alat yang

ulang alat yang

setiap akan

melakukan

mengkalibrasi

digunakan saat
melakukan
percobaan

Rangkaian alat
tidak benar

Pengamatan

tidak cermat dan

mengkalibrasi

digunakan saat
melakukan
percobaan

berikutnya

Sebagian besar

Ada sedikit

yang tidak sesuai

yang tidak

rangkaian alat

dengan panduan

pengamatan

praktikum

lengkap (8 alat)

Kadang-kadang

berikutnya

Melakukan

sebelum

dan bahan yang

Tidak

praktikum

3.

dan bahan yang

Tidak

sebelum

Merangkai alat

Pengamatan

kurang cermat

rangkaian alat

alat dilakukan
dilakukan

pengambilan
data

Rangkaian alat
benar

sesuai dengan
panduan

Pengamatan

cermat, tetapi

Pengamatan
cermat dan

terdapat

dan terdapat

terdapat

kerja yang salah

kerja yang salah

yang salah

prosedur yang

Menulis data hasil


5.

percobaan

Data yang

Data yang

dari 5 dan

dari 5 dan

5 sampai 8 data

dari 8 dan

diambil kurang
hasilnya sesuai

sesuai dengan

dengan

perhitungan

perhitungan

perhitungan

perhitungan

Hasil analisa

pada teori dan

pada teori dan

teori dan belum

teori dan

sedikit mengarah
belum mampu
menjelaskan

fenomena fisis

fenomena fisis

mengarah pada
mampu

menjelaskan

fenomena fisis

mengarah pada
mampu

menjelaskan

fenomena fisis

Kesimpulan

Sebagian besar

Sebagian kecil

Kesimpulan

sesuai tujuan

sesuai dengan

tidak sesuai

dengan tujuan

tidak benar/tidak kesimpulan tidak


tujuan terkait

hasil analisa yang


kurang tepat

8.

dengan

sesuai

Hasil analisa

menjelaskan

7.

dan sesuai

diperoleh lebih

Hasil analisa

belum mampu

kesimpulan

diperoleh antara

Hasil analisa

tidak mengarah

Membuat

yang tepat

Data yang

hasilnya tidak

6.

prosedur keja

Data yang

diambil kurang

Menganalisis data

prosedur yang

prosedur kerja

kesimpulan

dengan tujuan
terkait hasil

analisa yang

kurang tepat

benar/sesuai
karena hasil

analisa yang
tepat

Mengkomunikasikan

Penyampaian

Penyampaian

Penyampaian

Penyampaian

kelompok

membosankan,

kurang menarik,

menarik, jelas

menarik, jelas,

mampu

menanggapi

hasil diskusi

hasil diskusi

hasil diskusi

hasil diskusi

membingungkan

membingungkan

namun kurang

mampu

mampu

menanggapi

dan tidak

menanggapi

pertanyaan dan
sanggahan

dan kurang

menanggapi

pertanyaan dan
sanggahan

Nilai = 100 x Skor yang didapat


32

pertanyaan dan
sanggahan

hasil diskusi
dan mampu

pertanyaan dan
sanggahan

Anda mungkin juga menyukai