Pembimbing:
dr. Hudoyo, Sp.PD
Novita Fauziyah R.
102011101056
Definisi
Adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal
sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik
patokan suhu di hipotalamus (hypothalamic set point)
Suhu
Patogenesis
pirogen eksogen
PGE2
Set point
1. Vasokonstriksi
2. piloereksi
3. Sekresi epinefrin
4. menggigil
DEMAM
Fase Demam
Penyebab Demam
INFEKSI
KEGANASAN
DEHIDRASI
REAKSI PEMAKAIAN OBAT
KELAINAN ATAU GANGGUAN PUSAT
PENGATURAN SUHU DI HIPOTALAMUS
Penyakit
ISPA virus, otitis media, tonsillitis,
laryngitis, stomatitis herpetika
Bronkiolitis, pneumonia
Gastroenteritis, hepatitis, appendisitis
Meningitis, encephalitis
Campak, cacar air
Rheumathoid arthritis, penyakit
Kawasaki
Leukemia, lymphoma
Kala azar, cickle cell anemia
Contoh
Bakteremia/sepsis
Sebagian besar
virus (HH-6)
Infeksi saluran
kemih
Malaria
PUO
Juvenile idiopathic
(persistent arthritis
pyrexia of
unknown
origin) atau
FUO
Pasca
Vaksinasi triple,
vaksinasi
campak
Petunjuk diagnosis
Tampak sakit, CRP tinggi,
leukositosis
Tampak baik, CRP normal,
leukosit normal
Dipstik urine
Di daerah malaria
Pre-articular, ruam,
splenomegali, antinuclear
factor tinggi, CRP tinggi
Tipe Demam
1. Demam remiten
2. Demam intermiten
3. Demam kontinyu
4. Demam siklik
5. Demam septik
1. Demam Remiten:
Suhu badan turun setiap hari tetapi tidak pernah
mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu dpt
mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan
suhu pada demam septik.
Contoh:
2. Demam Intermiten:
Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama
beberapa jam dalam satu hari. Bila terjadi setiap
2 hari sekali tersiana & bila terjadi 2 hari bebas
demam diantara 2 serangan demam kuartana.
Contoh
3. Demam Kontinyu
Variasi
4. DEMAM SIKLIK
Kenaikan suhu badan selama beberapa
hari yg diikuti oleh periode bebas demam
untuk beberapa hari yg kemudian diikuti oleh
kenaikan suhu seperti semula.
5. DEMAM SEPTIK
Suhu badan naik ke tingkat yg tinggi
sekali pada malam hari & turun kembali ke
tingkat di atas normal pada pagi hari. Bila
turun ke tingkat yg normal demam hektik.
Contoh : penyakit kawasaki, infeksi pyogenik
Diagnosis Demam
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
ANAMNESA 80% dx
Lama demam berlangsung? Akut/ kronis
Timbulnya mendadak atau terus menerus?
Sifatnya remiten/ intermiten/ kontinu?
Demam timbul apakah dipengaruhi oleh waktu ?
(pagi/ siang/ malam)
Seberapa tinggi demamnya?
Demam ditimbulkan oleh apa?
Apa yang anda lakukan jika demam muncul?
Sebelum demam apakah ada keluhan yang muncul ?
Selain demam apakah didapatkan keluhan
lain/gejala penyerta?
B. PEMERIKSAAN FISIK
Periksa :
1.Tanda-tanda klinis dari DEMAM TIFOID : demam, hepatosplenomegali,
nyeri perut, meteorismus, diare atau obstipasi, dan bradikardi relatif.
2.Tanda-tanda MALARIA, yaitu febris intermittent, menggigil, berkeringat,
anemia serta splenomegali
3.Tanda-tanda TUBERKULOSA PARU, misalnya batuk yang menahun,
batuk darah, sesak nafas
4.Tanda-tanda KEGANASAN misalnya penurunan berat badan, keadaan
umum yang jelek, serta adanya benjolan.
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan laboratorium yang utama yaitu:
A. Darah lengkap dan urin lengkap
B. Pemeriksaan hapusan darah untuk malaria
C. Reaksi widal, biakan darah atas kuman
salmonella
D. Biakan air seni
E. Foto dada untuk melihat keadaan paru
2. Tes sero-imunologi
Daftar Uji virologis
Virus penyebab
Jenis Uji
Penyakit
Dengue
IHA
Blot IgM/IgG
CMV
Infeksi CMV
Mononukleosis
Infeksiosa
Hepatitis A s/d E
Hepatitis akut
HIV
Anti-HIV Elisa
Anti HIV Western Blot
Anti HIV- Agli Partikel
Anti HIV DEI
Anti HIV Line Imun As
AIDS
Jenis Uji
Penyakit
Salmonella typhi
Demam tifoid
S.Paratyphi A/B/C
Widal
Demam paratifoid
Streptokokus
ASTO
Demam reumatik
Mikobakteria
Leptospira spp
MAT
Leptospirosis
Brucella spp
Aglutinasi
Brussellosis
Toxoplasma gondii
Elisa Ig G/Ig M
Toxoplasmosis
4. Mikrobiologi
kultur darah, urin, feses, tbc (diperlukan pemeriksaan
sputum minimal 3 hari)
5. hemato-kimia
Infeksi virus atau bakteri : c-reaktif protein (CRP)
Sarkoidosis dan karsinomatosis: kadar serum kalsium
Penyakit hati: SGOT/SGPT/GAMA GT
6. Radiologi
Paru dan ginjal : foto rontgen
Kuadran kanan atas abdomen: kolangiografi
Emboli paru-paru: angiografi
Limfoma abdominal atau retroperitoneal:
limfangiografi
7. USG
Abdomen:
Untuk
8. Scanning
Ct-scan. Scanning paru, hati, tulang.
9. Endoskopi
Demam
Kolitis
Kandung
10. Biopsi
Untuk menentukan penyebab demam belum
terdiagnosis
Limfoma, metastasis keganasan, TB, infeksi jamur
terutama pada kelenjar yang membesar
11. Laparotomi
Fasilitas kesehatan yang memiliki peralatan
sederhana, sistem rujukan yang belum sempurna
serta ada petunjuk keras bahwa penyebab demam
karena kelainan utama di abdomen.
Peritonitis tb, karsinomatosis peritoneal,
kolesistitis, infeksi rongga pelvis
Demam tifoid
Malaria
Tuberkulosis
ISK
Endokarditis bakterial subakuta
Penyakit keganasan sistim retikuloendotelial
timbul
pada
sore
hari,
yang
terjadi
pada
wanita
melakukan
pencatatan
suhu
pemeriksaan.
badan
dan
Maka
sewaktu
pengawasan
diadakan
ketat
dalam
Penatalaksanaan
Akut
Kronis
Obat2an
TERIMAKASIH