Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran

: Keperawatan Medikal

Topik

: Latihan Rentang Gerak (ROM Aktif dan Pasif) pada Pasien Stroke

Sub Topik

: Pengetahuan Mengenai Latihan Rentang Gerak Aktif dan Pasif

Sasaran

: Keluarga pasien

Tempat

: Ruang Tunggu Keluarga Ruang 26S

Hari/Tanggal

: Kamis, 11 Juni 2015

Waktu

: 10.00-10.40 WIB

1. Tujuan
1)

:
Tujuan Instruksional Umum:
Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan dan pengajaran selama
40 menit di harapkan peserta mengerti dan mampu melakukan latihan

2)

rentang gerak (ROM Aktif dan Pasif) pada pasien stroke


Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan pengajaran tentang Latihan
rentang gerak (ROM Aktif dan Pasif) pada pasien stroke selama 40 menit
diharapkan peserta mampu:
a.
Menyebutkan kembali tentang konsep dasar ROM
b.
Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota

2.
3.
4.
5.
6.
7.

c.

gerak atas
Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota

d.

gerak bawah
Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan aktif anggota

e.

gerak atas
Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan aktif anggota

gerak bawah
Sasaran
: Keluarga Pasien
Metode
: ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
Media
: Slide Power Point
Waktu
: 40 menit
Tempat
: Ruang tunggu keluarga Pasien Ruang 26S
Strategi Pelaksanaan
Waktu
5 menit

Kegiatan Penyuluhan
Orientasi :
1. Memberi salam
2. Perkenalan

Kegiatan Audience
1. Menjawab salam
2. Peserta ingat dengan
kontrak

3. Menjelaskan maksud dan

3. Kooperatif peserta mengerti

tujuan

20 menit

tujuan

Kerja :
Menjelaskan materi penyuluhan

Peserta mendengarkan penjelasan


perawat

dan demonstrasi latihan rentang


gerak (ROM Aktif dan Pasif)
10 menit

Memberikan kesempatan pada


peserta untuk bertanya tentang

Peserta mengajukan ertanyaan

materi yang disampaikan


5 menit

Terminasi :
1. Menyimpulkan materi
penyuluhan
2. Melakukan evaluasi
3. Memberi salam penutup

Peserta mendengar dan


menjawab salam

8. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa Acara

: PSIK B Universitas Brawijaya

Penyuluh

: Stikes Banyuwangi

Fasilitator

: Poltekes Kemenkes Malang

9. Materi
10. Evaluasi
1)
a.
b.
c.
d.
2)

: Terlampir
:
Evaluasi persiapan
Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari sebelum pendidikan kesehatan
Media sudah siap 3 hari sebelum pendidikan kesehatan
Tempat sudah siap 2 jam sebelum pendidikan kesehatan
SAP sudah siap 3 hari sebelum pendidikan kesehatan
Evaluasi proses
a. 75% peserta datang tepat waktu
b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat
c. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara efektif
3)
Evaluasi Hasil
a.
Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
b.

menyebutkan kembali tentang konsep dasar ROM


Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota
gerak atas

c.

Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat


mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota

d.

gerak bawah
Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan aktif anggota gerak

e.

atas
Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan aktif anggota gerak
bawah

LAMPIRAN MATERI
RANGE OF MOTION
A.

PENGERTIAN
Adalah latihan gerak sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan
otot, dimana klien menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal

B.

C.

baik secara aktif maupun pasif.


TUJUAN
1.
Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas atau kekuatan otot
2.
Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
3.
Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi
ISTILAH ISTILAH ANATOMI YANG BERKAITAN DENGAN RANGE OF MOTION
(ROM)
1. Sikap Anatomi
Adalah sikap tegak tubuh dengan tungkai lurus, telapak kaki menempel lantai,
lengan lurus ke bawah dengan telapak tangan menghadap ke depan yaitu posisi
kepala menghadap depan sehingga sudut mata sebelah luar dengan puncak atas
pangkal telinga membentuk garis horizontal dengan lantai
2. Superior
Adalah letak yang paling atas.
Contoh: kepala superior terhadap leher
3. Inferior
Adalah letak yang paling bawah
Contoh: vena cava inferior (vena cava yang dibawah, sebab ada vena cava inferior
ysng di atas)
4. Medial
Adalah letak yang lebih dekat dengan garis tengah
Contoh: jari telunjuk medial terhadap ibu jari tangan
5. Lateral
Adalah letak yang lebih jauh dari garis tengah atau yang berada di sisi luar
Contoh: malleolus lateralis (mata kiri sebelah luar)
6. Kranial
Adalah letak yang menuju ke arah kepala, sesuai arah kepala. Rostal, digunakan
untuk susunan saraf pusat menuju / sesuai ke arah otak.
7. Kaudal
Adalah letak yang menuju ke arah ekor. Walaupun manusia tidak berekor, namun
yang dimaksud adalah ke arah tulang kogsigis ( tulang ekor)
8. Anterior
Adalah letak yang sesuai dengan arah depan / muka, berada di depan.
Contoh: arteri serebri anterior
9. Posterior

Adalah letak yang sesuai dengan arah belakang atau berada di belakang
Contoh: Fosa poplitea berada di posterior sendi lutut
10. Ventral
Adalah letak yang sesuai dengan arah dada. Karena manusia berjalan tegak,
maka dalam banyak hal vebtral akan sesuai dengan arah anterior.
11. Vorsal
Adalah letak yang sesuai dengan arah punggung, seperti halnya ventral. Karena
manusia berjalan tegak, maka dalam banyak hal dorsal akan sesuai dengan arah
posterior.
Dalam hal dorsum pedis (punggung kaki), lengkung kaki dianggap tengkurap di
lantai, maka punggungnya berada di sebelah atas.
12. Proximal
Adalah letak yang lebih ke arah pangkal. Ibarat pohon, batang-tubuh kita
mempunyai cabang dan ranting. Jadi, ada proximal lengan atas proximal tungkai
bawah dan ada proximal jari-jari.
13. Distal
Adalah letak yang lebih ke arah ujung (menjauhi pangkal)
Contoh: sendi lutut dibentuk oleh ujung distal tulang femur dengan sisi proximal
tulang tibia.
14. Plantar / Volar
adalah istilah yang digunakan untuk telapak
-

Telapak kaki = Plantar pedis

Telapak tangan = Vola manus

15. Bidang sagital atau Potong Sagital


Adalah bidang yang membelah tubuh menjadi dua belahan kanan dan kiri
16. Bidang Frontal atau Potong Frontal
Adalah bidang yang membelah tubuh menjadi dua belahan depan dan belakang
17. Bidang Tranversal
Adalah bidang yang membelah tubuh menjadi dua belahan atas dan bawah
18. Flexi
Adalah gerakan melipat sendi dari keadaan lurus
Contoh: flexi lengan bawah
19. Extensi
Adalah gerakan meluruskan sendi dari keadaan terlipat ke keadaan lurus, ini
mengakibatkan ukuran lengan atas tungkai menjadi lebih panjang dibanding dari
keadaan terlipat.
20. Abduksi
Adalah gerakan pada bidang frontal untuk membuka sudut terhadap garis tengah

Contoh: merentangkan lengan, merentangkan tungkai dan merentangkan jari-jari


tangan
21. Adduksi
Adalah gerakan pada bidang frontal untuk menutup sudut terhadap garis tengah
Gerakan ini merupakan gerakan yang sebaliknya dari gerakan abduksi.
22. Pronasi
Adalah gerakan putar ke arah dalam dari lengan bawah dan tangan sehingga
telapak tangan menghadap ke arah belakang (prone = posisi tubuh tengkurap)
23. Supinasi
Adalah gerakan putar ke arah luar dari lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan kembali menghadap ke depan (supine = posisi tubuh terlentang)
24. Rotasi
Adalah gerakan putar pada sumbu panjang seluruh tungkai ke arah luar
D.

LATIHAN RENTANG GERAK


Klien yang mengalami keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa
atau semua latihan gerak dengan mandiri. Keterbatasan ini dapat diidentifikasi pada
salah satu klien yang ekstremitas mempunyai keterbatasan gerakan atau klien yang
mengalami imobilisasi seluruhnya. Latihan rentang gerak dapat (ROM) dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Latihan rentang gerak aktif
Yaitu, klien mampu menggerakkan seluruh sendinya dengan rentang gerak tanpa
bantuan
2. Latihan rentang gerak pasif
Yaitu klien tidak dapat menggerakkan dengan mandiri dan perawat menggerakkan
setiap sendi dengan rentang gerak.
Kontraktur dapat terjadi pada sendi yang tidak digerakkan secara periodik dengan

E.

rentang gerak penuh.


LATIHAN RENTANG GERAK ROM AKTIF DAN PASIF
Pasien yang mobilitasnya terbatas karena penyakit, diabilitas atau trauma
memerlukan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilitas. Latihan berikut
dilakukan untuk memelihara dan mempertahankan kekuatan otot serta memelihara
mobilitas persendian.
1. Flexi dan Extensi Pergelangan Tangan
Cara:
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan
c) Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan lain memegang
pergelangan tangan pasien
d) Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin
e) Catat perubahan yang terjadi
2. Flexi dan extensi Siku
Cara:
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

b) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak tangan
mengarah ke tubuhnya.
c) Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya dengan tangan
lainnya
d) Tekuk siku pasien sehingga tangannya mendekat bahu
e) Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya
f) Catat perubahan yang terjadi
3. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
Cara:
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Atur posisi lengan bawahmenjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk
c) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya
d) Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangan menjauhinya
e) Kembalikan ke posisi semula
4. Abduksi dan Adduksi
Cara:
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Atur posisi lengan pasien di samping badannya
c) Letakkan satu tangan perawat di atas pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya
d) Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat
e) Kembalikan ke posisi semula
f) Catat perubahan yang terjadi
5. Flexi dan Extensi jari-jari
Cara:
a)
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

b)

Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tangan

lain memegang kaki


Bengkokkan (tekuk) jari-jari ke bawah
Luruskan jari-jari kaki ke belakang
Kembalikan ke posisi semula
f)
Catat perubahan yang terjadi
6. Flexi dan Extensi Pergelangan Kaki Siku
c)
d)
e)

Cara:

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


b) Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rileks.
c) Tekuk pergelangan kaki, arahkan diatas siku pasien
d) Catat perubahan yang terjadi
7. Rotasi Pangkal Paha
Cara:

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


b) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
lain diatas lutut
c) Putar kaki menjauhi perawat
d) Kembalikan ke posisi semula
e) Catat perubahan yang terjadi
8. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi
gangguan mobilitas adalah sebagai berikut:

a) Peningkatan fungsi tubuh


b) Peningkatan kekuatan dan ketahanan
c) Peningkatan fleksibilitas sendi
F.

INDIKASI

1.
2.
3.

Stroke atau penurunan tingkat kesadaran


Kelemahan otot
Fase rehabilitasi fisik
Klien dengan tirah baring lama

4.
G. KONTRAINDIKASI

1.
2.
H.

Trombus / emboli pada pembuluh darah


Kelainan sendi atau tulang
Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

3.
PERHATIAN PENTING

1.

Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah

2.

latihan
Tanggap terhadap respon ketidaknyamanan
Ulangi gerakan sebanyak 3 kali

3.

DAFTAR PUSTAKA

Tarwoto, Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai