Multiple Fracture
Oleh:
dr. Hendra Kurniawan
Pendamping:
dr. Ari Mulyono
dr. Adi Yurmansyah
Wahana:
RS. Siti Aisyah Lubuk Linggau
HALAMAN PENGESAHAN
Multiple Fracture
Oleh:
dr. Hendra Kurniawan
Pendamping:
dr. Ari Mulyono
dr. Adi Yurmansyah
Wahana:
RS. Siti Aisyah Lubuk Linggau
Telah dipresentasikan dan diterima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Program Internsip Dokter Indonesia
Lubuk Linggau,
Mei 2012
Pendamping
Borang Portofolio
LAPORAN KASUS
1. 1. Identifikasi
Nama
: Tn. G
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 25 tahun
Alamat
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
MRS
: 3 Mei 2012
1. 2. Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri dan sulit menggerakkan bahu kiri dan tungkai kanan setelah
kecelakaan lalu lintas.
1. 3. Pemeriksaan fisik
Survei Primer
A
: Baik
: RR
= 22x/menit
: TD
= 120/70 mmHg
Nadi = 86 x/menit
D
Status Generalis
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Gizi
: Cukup
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 86 x/menit
Pernapasan
: 22 x/menit
Suhu
: 36,8 C
Pupil
Kepala
Kulit
KGB
Leher
Paru-paru
Jantung
Abdomen
Genitalia Eksterna
Ekstremitas Superior
Ekstremitas Inferior
Status Lokalis
Regio Shoulder Sinistra
Look : Tampak deformitas
Feel
Look
exposed(+)
Feel : Nyeri tekan (+), Krepitasi (+),NVD baik
Move :ROM aktif pasif terbatas
1. 4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Radiologis
Rontgen Klavikula Sinistra AP
Debridement
1. 7. Prognosis
Quo ad vitam
: bonam
ANALISIS KASUS
Pada anamnesis didapatkan data bahwa penderita berusia 25 tahun
beralamat di Musi Rawas datang berobat ke RSUD Siti Aisyah dengan keluhan
sulit dan nyeri saat menggerakkan bahu kiri dan tungkai kanan setelah kecelakaan
lalu lintas. Dari anamnesis lebih lanjut diketahui bahwa 1 jam SMRS, motor
yang ditumpangi penderita menabrak mobil lain dari arah belakang , penderita
terjatuh dengan bahu kiri dan tungkai kanan membentur benda keras. Sakit kepala
(-), mual (-), muntah (-), pingsan (-). Lalu penderita dibawa ke RSUD Siti Aisyah.
Pada pemeriksaan fisik, dilakukan survey primer dan didapatkan dalam
keadaan baik. Status generalis didapatkan pernafasan, nadi, tekanan darah dan
suhu dalam batas normal. Dari hasil pemeriksaan fisik, pada status lokalis
didapatkan pada regio shoulder sinistra tampak adanya deformitas, nyeri tekan (+)
dan krepitasi (+), NVD baik dan ROM aktif pasif terbatas. Pada region cruris
dextra, tampak adanya luka robek ukuran 10 cm x 2 cm, dan 5 cm x 1 cm,
nyeri tekan (+), krepitasi (+), NVD baik , ROM aktif pasif terbatas. Pada regio
ankle joint dextra tampak deformitas, dan luka robek ukuran 7cm x 3 cm, bone
exposed(+), nyeri tekan (+), krepitasi (+), NVD baik, ROM aktif pasif terbatas.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berupa pemeriksaan radiologis
dengan hasil rontgen klavikula sinistra AP tampak Fraktur Os Klavikula 1/3
Tengah Oblique Displaced. Pada rontgen Tibia Fibula dextra AP/Lateral tampak
fraktur os tibia dextra 1/3 distal transverse displaced dan fraktur os fibula dextra
segmental displaced. Sedangkan hasil rontgen ankle joint dextra tampak fraktur os
talus.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pasien ini didiagnosa dengan Fraktur Os
Klavikula 1/3 Tengah Oblique Displaced Tertutup + Fraktur Os Tibia Dextra 1/3
distal tranverse displaced terbuka grade IIIA + Fraktur Os Fibula Dextra
Segmental displaced Tertutup + Fraktur Os Talus Dextra Kominutif Terbuka
displaced grade IIIB
Penatalaksanaan pada pasien ini
debridement dilanjutkan terapi operatif. Prognosis pasien ini adalah Quo ad vitam
bonam dan quo ad functionam dubia ad bonam.