SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan
Oleh
DWI YULIANTI
NIM. 2119100127
2222
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2014
3333
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran dapat diamati
dari keberhasilan siswa. Keberhasilan siswa tidak hanya dilihat dari pencapaian
prestasi siswa terhadap materi yang dipelajari tersebut melalui hasil tes, akan
tetapi di lihat juga dari pemahaman dan penguasaan materi, serta tingkah laku
dalam proses pembelajaran itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto
(2010:33) bahwa Keberhasilan itu sendiri dapat dilihat dari tingkah laku siswa,
pemahaman dan penguasaan materi serta pencapaian prestasi yang dapat dilihat
dan perolehan nilai tes.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, diperoleh kenyataan
bahwa prestasi yang dicapai siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Ciamis pada Mata
Pelajaran Biologi, khususnya dalam materi Klasifikasi Makhluk Hidup masih
rendah. Dari jumlah siswa Kelas VII sebanyak 153 orang yang di bagi ke dalam
tujuh kelas, diperoleh kenyataannya bahwa siswa yang dapat mencapai Nilai
Ketuntasan Minimal (70), hanya sekitar 91 siswa atau 59.47% dari jumlah
keseluruhan siswa Kelas VII. Kesulitan siswa dalam menghadapi pelajaran ini,
dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti penyampaian materi ajar yang kurang
menarik dari guru, keterbatasan waktu, pengelolaan kelas yang kurang
terprogram dan kondisi kelas yang tidak memadai. Hal tersebut akan
mempengaruhi konsentrasi siswa untuk menerima pelajaran. Selain itu, dilihat
dan segi strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih mengikuti
4444
strategi yang pada umumnya, seperti ceramah, tanya jawab dan penugasan, hal
tersebut memberikan situasi yang sama terhadap siswa dan akhirnya
menimbulkan ketidaktanggapan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Suatu kenyataan yang ditemukan oleh penulis saat melakukan wawancara
dengan Guru Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 8 Ciamis, diperoleh
kenyataan bahwa pada saat proses pembelajaran masih ada sebagian siswa yang
tidak memperhatikan penjelasan guru, diantara mereka ada yang melamun,
mengobrol dengan teman, melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya
dengan kegiatan belajar di kelas. Jika hal ini dibiarkan dan tidak direspon dengan
cermat, maka hal yang mungkin terjadi adalah ketidaktercapainya kompetensi
yang sudah ditetapkan.
Salah satu hambatan yang dihadapi oleh siswa dalam mencapai
kompetensi yang diharapkan adalah strategi pembelajaran yang diterapkan dalam
1
penyampaian materi tersebut. Pemahaman yang diperoleh siswa hanya sebatas
apa yang disampaikan oleh pengajar atau guru, sehingga siswa tidak dapat
mengembangkan materi tersebut lebih luas yang hanya mengikuti langkahlangkah guru tanpa dapat berfikir kreatif. Hal ini mengakibatkan siswa tidak
terbiasa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kurang perhatian siswa
dalam proses belajar. Implikasi dan keadaan tersebut mengakibatkan minat
belajar siswa dan pemahaman konsep belum dapat tercapai secara optimal.
Dengan demikian, keberhasilan pendidikan tidak bisa hanya dilihat dari
hasil yang diperoleh peserta didik tetapi juga ditentukan oleh proses
pembelajaran yang dilengkapi dengan pendekatan atau strategi yang tepat. Proses
5555
pembelajaran yang harus dilakukan guru adalah proses pembelajaran yang dapat
merangsang
peserta
didik
dapat
bekerjasama
dengan
teman-temannya,
menumbuhkan sikap mandiri, kreatif dan yang tidak kalah pentingnya lagi,
mereka dapat mengaplikasikan materi ajar yang diperoleh di kelas dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat berbaur dengan lingkungan masyarakat.
Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan oleh peneliti adalah
strategi belajar berbasis masalah. Strategi belajar berbasis masalah merupakan
strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahanpermasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa
belajar melalui permasalahan-permasalahan.
Boud dan Felleti dalam Wena (2011:91) mengemukakan bahwa Strategi
belajar berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dengan
membuat konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk
ill-structured atau open-ended melalui stimulus dalam belajar. Strategi
pembelajaran berbasis masalah dapat melatih dan mendorong siswa berpikir dan
bekerja daripada hanya menghafal dan bercerita. Hal tersebut sesuai dengan
rumusan PBL (Problem Based Learning) yang dikemukakan oleh Dutch dalam
(Amir, 2009: 21) bahwa Problem Based Learning mempersiapkan peserta didik
untuk berpikir kritis dan analitis.
Sutrisno (2006:55) menyatakan bahwa Dalam langkah pembelajaran
berbasis masalah terdapat eksplorasi (penjelajahan) yaitu, memberi kesempatan
kepada siswa untuk memecahkan masalah dengan strategi yang diciptakan
sendiri oleh siswa. Berdasarkan pendapat tersebut, keunggulan penerapan
6666
7777
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan yang berarti
bagi pihak-pihak dalam dunia pendidikan diantaranya:
1. Manfaat secara teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya teori ilmu pendidikan,
khususnya dalam penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
Mata Pelajaran Biologi, khususnya materi klasifikasi makhluk hidup.
8888
BAB II
TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Ringkasan Teoritis
1. Hasil Belajar Siswa
9999
a. Pengertian Belajar
10101010
proses
belajar
seseorang
akan
memiliki
pengetahuan,
dan
perilaku
seseorang
yang
di
akibatkan
oleh
11111111
12121212
13131313
teori,
fakta-fakta,
peristilahan khusus.
aturan-aturan,
deskripsi,
model,
dan
14141414
15151515
Meliputi
keterampilan
motorik,
manipulasi
benda-benda,
16161616
Strategi
pembelajaran
belajar
dengan
berbasis
masalah
menghadapkan
siswa
merupakan
pada
strategi
permasalahan-
permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain
siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan. Menurut Boud dan
Felleti dalam Wena (2011, 91) Strategi belajar berbasis masalah
merupakan suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi
kepada siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured
atau open-ended melalui stimulus dalam belajar.
Arends
dalam
Abbas,
(2000:
12)
menyatakan
strategi
17171717
terutama
(konstruktivisme).
berlandaskan
Tahap
pertama
teori
yang
Piaget
perlu
dan
Vigotsky
dilakukan
dalam
18181818
Menemukan masalah,
Mendefinisikan masalah,
Mengumpulkan fakta,
Menyusun hipotesis (dugaan sementara),
Melakukan penyelidikan,
Menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan,
Menyimpulkan alternatif pemecahan secara kolaboratif, dan
Melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah.
19191919
Menemukan Masalah
MendefinisilanMasalah
Mengumpulkan Fakta
STRATEGI PEMBELAJARAN
MenyusunMASALAH
Hipotesis
BERBASIS
(Dugaan Sementara)
Melakukan Penyelidikan
Menyempurnakan Permasalahan
yang Telah Didefinisikan
Menylinpulkan Alternatif Pemecahan Masalah Secara Kolaboratif
20202020
No.
4. Menyusun
Hipotesis
Membimbing
menyusun
siswa
untukMembuat hubungan-hubungan
jawaban/hipotesisantarberbagai fakta yang ada.
21212121
(Dugaan
Sementara)
5.
6.
7.
8.
(dugaan
sementara)
terhadap
permasalahan yang dihadapi.
Membimbing
siswa
untukMenggunakan
berbagai
menggunakan
kecerdasankecerdasan majemuk untuk
majemuk
dalam
menyusunmenyusun hipotesis.
hipotesis.
Membimbing siswa untuk meng-Menggunakan
kecerdasan
gunakan kecerdasan interpersonalinterpersonal
untuk
dalam
mengungkapkanmengungkapkan
pemikirannya.
pemikirannya.
Membimbing
siswa
untukBerusaha menyusun beberapa
menyusun
alternatif
jawabanjawaban sementara.
sementara.
Melakukan
Membimbing
siswa
untukMelakukan
penyelidikan
Penyelidikan
melakukan penyelidikan terhadapterhadap data dan informasi
informasi dan data yang telahyang telah diperoleh.
diperolehnya.
Dalam
membimbing
siswaDalam
melakukan
melakukan penyelidikan, gurupenyelidikan
siswa
membuat struktur belajar yangmenggunakan
kecerdasan
memungkinkan
siswa
dapatmajemuk yang dimilikinya
menggunakan berbagai cara untukuntuk
memahami
dan
mengetahui
dan
memahamimemberi makna data dan
dunianya.
informasi yang ada.
Menyempuniakan Membimbing siswa melakukanMelakukan penyempurnaan
permasalahan yangpenyempurnaan terhadap masalahmasalah
yang
telah
telah didefinisikanyang telah didefinisikan.
dirumuskan.
Menyimpulkan
Membimbing
siswa
untukMembuat
kesimpulan
alternatif
menyimpulkan
alternatifalternatif pemecahan masalah
pemecahan
pemecahan
masalah
secarasecara kolaboratif.
masalah
secarakolaboratif.
kolaboratif
Melakukan
Membimbing siswa melakukanMelakukan pengujian hasil
pengujian
hasilpengujian
hasil
(solusi)(solusi) pemecahan masalah.
(solusi)
pemecahan masalah.
pemecahan
masalah
(Sumber: Wena, 2011, 94-95)
22222222
23232323
24242424
25252525
Tumbuhan
juga dapat
dikelompokkan berdasarkan
pada ciri
Pengelompokan
sistem
ini
terus-menerus
mengalami
26262626
27272727
28282828
29292929
diperlukan
suatu
strategi
pembelajaran
yang
diharapkan
dapat
30303030
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Faktor Sekolah
Penggunaan
Strategi Pembelajaran
Strategi Problem Based Learning
Hasil Belajar Siswa
Mata Pelajaran Biologi
Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
31313131
C. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Terdapat
pengaruh penggunaan strategi problem based learning terhadap hasil belajar
siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup.
32323232
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari-Juni 2014, sedangkan
pengambilan data penelitian direncanakan Bulan Mei 2014, bertempat di SMP
Negeri 8 Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Ciamis
Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah tujuh kelas, dengan jumlah siswa
sebanyak 153 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi dalam penelitian
ini sebagaimana Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Populasi Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
Kelas
VII A
VII B
VII C
VII D
VII E
VII F
VII G
Jumlah
22
21
22
24
21
22
21
JUMLAH
153 Orang
(Sumber: Bagian Kurikulum, 2014)
26
33333333
Pretest
T2
Posttest
34343434
dari
suatu
proses
usaha
individu
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes prestasi belajar,
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
Penyusunannya berdasarkan pada indikator hasil belajar yang hendak dicapai
dalam pembelajaran pada materi klasifikasi makhluk hidup. Instrumen yang
digunakan berupa tes bentuk pilihan ganda (PG) yang berjumlah 20 soal dengan
pemberian skor 1 (satu) setiap butir soal. Seluruh instrumen ini memuat ranah
kognitif pada aspek hapalan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3) dan analisis
(C4)
35353535
36363636
37373737
x100
(Nurgana, 1985:27)
38383838
N-Gain
Skorpre-test
Skorpost-test
e. Mencari rata-rata ( x )
X
Fi. Xi
Fi
n F1 X 12 F1 X 1
n n 1
Oi
bk
Keterangan :
Oi
bk
z
=
=
=
frekuensi obserevasi
batas kelas
transformasi normal standar dari batas kelas
Ei
39393939
l
Ei
n
bk X
ds
h. Menghitung nilai 2
(Oi Ei ) 2
Ei
2
k. Penentuan normalitas
2
2
Jika hitung < tabel, maka nilai tersebut berdistribusi normal.
2
2
Jika hitung > tabel, maka nilai tersebut berdistribusi tidak normal.
x
p
n
p(1 p )
n
Keterangan :
(Subana, 2002:128)
40404040
x = banyak data yang termasuk kategori hipotesis dengan nilai Ngain > 0,7
n = jumlah semua siswa
p = proporsi pada hipotesis
41414141
, untuk 1%
Kelompok I
A
C
A+C=n1
Kelompok II
B
D
B+D=n2
Dimana:
A : banyak kasus dalam kelompok I di atas median gabung =1/2n1
B : banyak kasus dalam kelompok II di atas median gabung =1/2n2
C : banyak kasus dalam kelompok I di bawah median gabung
=1/2n1
D : banyak kasus dalam kelompok II di bawah median gabung
=1/2n2
2) Setelah diperoleh nilai-nilai tersebut, maka pengujian dapat
menggunakan rumus chi kuadrat ( ) sebagai berikut.
2
Jumlah
A+B
C+D
N=n1+n2
42424242
N
N AD BC
2
2
A B C D A C B D
(Sugiyono, 2010:58)
Jenis Kegiatan
1 Pengajuan Judul
2 ACC Judul
3 Penyusunan Proposal
Pengajuan Proposal ke
4
DBS
5 Seminar Proposal
6 Persiapan Penelitian
7 Pengajuan Istrumen
8 Pelaksanaan Penelitian
9 Penyusunan Skripsi
Pelaksanaan Sidang
10
Skripsi
Jan
Peb
Mrt
Aprl
Mei
Jun