Anda di halaman 1dari 29

DISAMPAIKAN OLEH :

ANISAH JUNIARTI, Amd.Keb


APA ITU PERDAGANGAN
ORANG /PERDAGANGAN
MANUSIA /HUMAN
TRAFFICKING ???
PENGERTIAN TPPO
Menurut Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang “Perdagangan

Orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan,

pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan

ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan,

penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan

atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau

manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang

memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di

dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau

mengakibatkan orang tereksploitasi”.


UNSUR-UNSUR TPPO
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu :

 PROSES
Pelaku memindahkan korban jauh dari
komunitasnya dengan merekrut,
mengangkut, mengirim, memindahkan,
atau menerima mereka (calon korban).
 CARA
Pelaku menggunakan
ancaman kekerasan,
penculikan, penyekapan,
pemalsuan,
penyalahgunaan
kekuasaan/posisi rentan
atau jeratan hutang
untuk mendapat kendali
atas diri korban sehingga
dapat memaksa mereka.
 TUJUAN
Pelaku mengeksploitasi atau menyebabkan
korban tereksploitasi untuk keuntungan
finansial pelaku kejahatan, eksploitasi disini
bisa berupa perlakuan apapun yang tidak sesuai
dengan kehendak korban dan korban
menderita karena perlakuan tersebut seperti
bekerja sebagai pelacur, kerja paksa/
perbudakan termasuk juga pengambilan organ
tubuh.
APA SAJA
MODUS
OPERANDI
TPPO /HUMAN
TRAFFICKING?

BP2KBPA KAB. SANGGAU


MODUS OPERANDI TPPO
 Pengiriman tenaga kerja
 Duta Seni Budaya
 Perkawinan Pesanan
 Pengangkatan Anak
 Pemalsuan dokumen seperti kartu keluarga,
kartu tanda penduduk, atau surat- surat lain.
 Menggunakan perusahaan Non Perusahaan
Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta
(PPTKIS)
MODUS OPERANDI
 Menggunakan Visa pelajar ke Negara
tertentu
 Melaksanakan Pelatihan di tempat kerja
 Memindahkan dari satu daerah/negara
ke daerah/ negara lainnya secara ilegal.
 Penjeratan Hutang
 Kerja paksa
 Penculikan.
BENTUK- BENTUK EKSPLOITASI
Dilacurkan
 Pengedar narkotika dan
obat- obatan terlarang
 Bekerja tidak sesuai
pekerjaaan yang dijanjikan
 Bekerja tanpa batas waktu
 Gaji tidak pernah dibayar
BENTUK- BENTUK EKSPLOITASI
 Penyelundupan bayi
 Adopsi ilegal
 Penjualan bayi/anak
 Pelajar dijadikan ABK
kapal ikan atau di
jermal
 Transplantasi organ
tubuh.
PELAKU TPPO
 Germo /mucikari /“mami” /“papi
 Orang terdekat seperti orang tua, paman,
bibi, tante, tetangga/ kenalan di kampung
 Sponsor/ Calo
 Pegawai atau pemilik perusahaan
 Oknum aparat pemerintah
 Oknum guru
 Sindikat perdagangan orang
Siapa saja yang dapat menjadi
korban TPPO ???
INDIVIDU YANG RENTA N
MENJADI KORBAN TPPO :
 Orang miskin
 Orang dengan pola hidup
konsumtif
 Orang yang berpendidikan rendah
 Orang yang buta aksara
 Orang yang memimpikan gaji
tinggi dengan bekerja di luar
daerah/negara tanpa informasi yang
jelas
INDIVIDU YANG RENTAN MENJADI
KORBAN TPPO :

 Korban Kekerasan Dalam


Rumah Tangga (KDRT)
 Orang yang kehilangan
anggota keluarga
 Korban konflik
 Korban bencana
MENGAPA TPPO BISA
TERJADI ?!
PENYEBAB TERJADINYA TPPO
• Kemiskinan
• Tingkat pendidikan masyarakat yang
rendah
• Buta aksara
• Terbatasnya lapangan pekerjaan
• Tingkat pengangguran yang tinggi
PENYEBAB TERJADINYA TPPO
• Tidak memiliki keterampilan
• Konflik atau bencana alam
• Kurangnya informasi tentang kota atau
negara tujuan
• Terlalu percaya kepada agen/perekrut/calo
• Ketimpangan relasi kuasa antara laki- laki
dan perempuan
MENGAPA KALIMANTAN BARAT,
KHUSUSNYA SANGGAU RENTAN
TERJADINYA TPPO ???
LATAR BELAKANG TERJADINYA
TRAFFICKING :
1. Letak geografis provinsi Kalbar yang terbuka
baik melalui jalur laut maupun jalur darat
sehingga akses untuk keluar negeri sangat
mudah baik secara legal maupun illegal.
2. Harapan upah yang tinggi di luar negeri
3. Konsentrasi aktivitas dominan di pedesaan
dengan kondisi sosial ekonomi rendah
4. Pendidikan dan keterampilan rendah
5. Faktor kemiskinan masyarakat
LATAR BELAKANG TERJADINYA
TRAFFICKING
6. Kurangnya informasi lapangan kerja
7. Ketidaksetaraan gender
8.Dipengaruhi kelompok pengerah tenaga
kerja illegal yang lebih dominan
9.Lemahnya penerapan aturan dan
perlindungan tenaga kerja di luar negeri
10.Lemahnya administrasi kependudukan
BAGAIMANA
HUKUMAN
BAGI PELAKU
ATAU ORANG
YANG
MEMBANTU
DALAM
MELAKUKAN
TPPO ???

BP2KBPA KAB. SANGGAU


SANKSI
Pelaku perdagangan orang diancam
hukuman penjara minimal 3 tahun penjara
atau maksimal 15 tahun dan denda minimal
sebesar Rp. 120.000.000,- dan maksimal Rp.
600.000.000,-
Hukuman penjara dan denda ini dapat
bertambah bilamana mengakibatkan
timbulnya penyakit yang membahayakan
jiwa atau bahkan kematian bagi korban.
PERAN DAN KEWAJIBAN DALAM
PENANGANAN TRAFFICKING
PEMERINTAH MASYARAKAT
 Membuat kebijakan,  Membantu upaya
program, kegiatan dan pencegahan dan
mengalokasikan penanganan korban
anggaran untuk
pencegahan dan
TPPO
penanganan
perdagangan orang
PERAN DAN KEWAJIBAN DALAM
PENANGANAN TRAFFICKING
 Membentuk gugus tugas  Memberi informasi
dengan dengan anggota
unsur pemerintah, dan atau
penegak hukum, ormas, melaporkan adanya
LSM, Organisasi profesi, TPPO kepada pihak
dan akademisi
yang berwajib
 Melaksanakan kerjasama
internasional, baik yang
bersifat bilateral, regional,
maupun multilateral
KEBIJAKAN DAERAH DALAM
PENANGANAN TPPO DI KALBAR
 Per.Gub Kalbar No. 86 Tahun 2006 ttg Rencana
Aksi Daerah Penghapusan Perdagangan Perempuan
dan Anak
 Kep.Gub Kalbar No. 262 Tahun 2006 ttg
pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
 Perda No. 7 Tahun 2007 ttg Pencegahan dan
Pemberantasan Perdagangan Orang, terutama
Perempuan dan Anak.
 Pembentukan Komisi Perlindungan Anak
Indonesia Daerah ( KPAID )
Pembentukan jejaring dalam Penanganan Korban
Trafficking
Sosialisasi dan Advokasi secara Terpadu di Lingkup
Instansi Pemerintah dan Masyarakat
Penindakan dan Penegakan Hukum secara Tegas,
konsisten dan Terus- menerus terhadap Pelaku
Perdagangan Orang dan mereka yang mendukungnya.
Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan , baik di
bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial
budaya
Pelatihan keterampilan dan pembekalan terutama bagi
calon Pekerja baik dalam negeri maupun luar negeri.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH…….

Anda mungkin juga menyukai