Anda di halaman 1dari 29

Dr.

Yandri Naldi
Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Unswagati

FUNGSI PARU

Pendahuluan
Pernapasan ada dua proses :
1. Pernapasan luar (eksterna), yaitu
penyerapan 02 dan pengeluaran CO2
dari tubuh secara keseluruhan
2. Pernapasan dalam (interna), yaitu
penggunaan 02 dan pembentukan CO2
oleh sel-sel serta pertukaran gas antara
sel-sel tubuh dengan media cair
sekitarnya

Pendahuluan
Sistem pernapasan terdiri dari
1. Organ pertukaran gas (paru)
2. Pompa ventilasi paru.
Pompa ventilasi ini terdiri atas
3. Dinding dada
4. Otot-otot pernapasan, yang memperbesar dan
memperkecil ukuran rongga dada
5. Pusat pernapasan di otak yang mengendalikan otot
pernapasan;
6. Jaras dan saraf yang menghubungkan pusat
pernapasan dengan otot pernapasan

Pendahuluan

Pada keadaan istirahat, frekuensi pernapasan


manusia normal berkisar antara 12-15 kali per menit.
Satu kali bernapas, sekitar 500 mL udara, atau 6-8 L
udara per menit dimasukkan dan dikeluarkan dari
paru).
Udara akan bercampur dengan gas yang terdapat
dalam alveoli, dan selanjutnya 02 masuk ke dalam
darah di kapiler paru, sedangkan CO2 masuk ke
dalam alveoli, melalui proses difusi sederhana.
Dengan cara ini, 250 mL 02 per menit masuk ke
dalam tubuh dan 200 mL CO2 akan dikeluarkan.

Sifat-sifat gas
Tekanan Parsial
Gas akan mengembang untuk mengisi ruang yang
tersedia baginya, dan volume yang ditempati oleh
sejumlah molekul gas tertentu, pada suhu dan
tekanan tertentu (idealnya) akan tetap sama,
bagaimanapun komposisi campuran gas tersebut.
Tekanan yang ditimbulkan oleh setiap gas
(tekanan parsial gas) dalam suatu campuran gas
setara dengan persen volume gas tersebut dalam
campuran gas dikalikan dengan tekanan total
campuran gas.

Sifat-sifat gas

Komposisi udara kering ialah 20,98% 02, 0,04% CO2, 78,06%


N2 dan 0,92% unsur inert lain, seperti argon dan helium.
Tekanan barometer (PR) di permukaan laut ialah 760 mm Hg
(satu atmosfer).
Tekanan parsial P02 udara kering di permukaan laut adalah
0,21 x 760, atau 160 mm Hg.
Tekanan parsial N2 dan gas inert lain 0,79 x 760, atau 600
mm Hg; dan PC02 ialah 0,0004 x 760, atau 0,3 mm Hg
PH20 pada suhu tubuh (37C) adalah 47 mm Hg. Dengan
demikian, tekanan parsial berbagai gas udara pernapasan di
permukaan laut saat mencapai paru adalah P02 149 mm Hg;
PCO2 0,3 mm Hg; dan PN2 (termasuk gas inert lain) 564 mm
Hg.

Sifat-sifat gas

Gas berdifusi dari daerah bertekanan tinggi ke daerah


bertekanan rendah
Kecepatan difusi bergantung pada besar beda konsentrasi
serta sifat sawar yang membatasi kedua daerah.
Apabila campuran gas dibiarkan mencapai keseimbangan
dengan zat cair, tiaptiap gas dalam campuran tersebut akan
larut ke dalam cairan pada suatu tingkat yang ditentukan
oleh tekanan parsial dan daya larutnya dalam cairan.
Tekanan parsial suatu gas dalam zat cair adalah bahwa
tekanan yang terdapat pada fase gas dalam keseimbangan
dengan zat cair akan menghasilkan konsentrasi molekul
gas yang ditemukan dalam zat cair

MEKANISME SISTEM
PERNAPASAN

Mekanisme secara umum:

1. Inspirasi
Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya tulang
rusuk terangkat.
Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi otot
diafragma.
Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada menjadi
membesar.
Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru.
Rongga dada yang bertambah besar menyebabkan
tekanan udara di paru-paru menjadi kecil.

MEKANISME SISTEM
PERNAPASAN
2. Ekspirasi
Otot-otot interkostal berelaksasi akibatnya
tulang rusuk turun.
Relaksasi otot interkostal diikuti oleh
berelaksasinya otot diafragma.
Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada
menjadi menjadi mengecil.
Akibatnya udara keluar dari dalam paru-paru
ke lingkungan.
Rongga dada yang mengecil menyebabkan
tekanan udara di paru-paru menjadi besar

MEKANISME SISTEM
PERNAPASAN

MEKANISME SISTEM
PERNAPASAN
Dibagi menjadi 2:
1.Pernapasan Perut
Merupakan pernapasan yang
mekanismenya melibatkan aktifitas otototot diafragma yang membatasi rongga
perut dan rongga dada.
2.Pernapasan Dada
Pernapasan yang melibatkan otot antar
tulang rusuk.

Pernapasan Perut

Pada fase ini otot


diafragma berkontraksi
sehingga diafragma
mendatar, akibatnya
rongga dada membesar
dan tekanan menjadi
kecil sehingga udara luar
masuk.
Inspirasi

Merupakan fase
berelaksasinya otot
diafragma (kembali ke
posisi semula,
mengembang) sehingga
rongga dada mengecil dan
tekanan menjadi lebih
besar, akibatnya udara
keluar dari paru-paru.
Ekspirasi

Pernapasan Dada

Fase ini berupa


berkontraksinya otot antar
tulang rusuk sehingga
rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi
lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya
oksigen masuk
Inspirasi

Fase ini merupakan fase


relaksasi atau kembalinya otot
antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh
turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya
karbon dioksida keluar.

Ekspirasi

VOLUME DAN KAPASITAS PARU


Volume
1.Volume dan napas (tidal)
adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali
bernapas normal = 500 ml.
2. Volume cadangan inspirasi
volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan di atas
volume alur napas normal dan biasanya mencapai 3000 ml
3. Volume cadangan ekspirasi
jumlah udara ekstra yang dapat diekspirasi oleh ekspirasi kuat pada
akhir ekspirasi alun napas normal, jumlah normalnya adalah sekitar
1100 ml.
4.Volume residu
volume udara yang masih tetap berada pada atau dalam paru
setelah ekspirasi paling kuat. Volume ini besarnya kira-kira 1200 ml

VOLUME DAN KAPASITAS PARU


Kapasitas Paru
1. Kapasitas inspirasi
Volume napas ditambah volume cadangan inspirasi.
2. Kapasitas residu fungsional
volume cadangan ekspirasi ditambah volume residu
3. Kapasitas vital
volume cadangan inspirasi ditambah volume alun napas dan
volume cadangan ekspirasi.
4. Kapasitas paru total
volume maksimum dimana paru dapat dikembangkan sebesar
mungkin dengan inspirasi paksa kira-kira 5800 ml, jumlah ini
sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu.

Sirkulasi Pulmonal

Darah dari ventrikel kanan masuk ke paru


melalui arteri pulmonalis, darah tersebut
akan mengikat O2 di alveoulus oleh Hb lalu
di alirkan darah yang kaya O2 tersebut ke
vena pulmonalis ke atrium kiri diteruskan
ke ventrikel kiri , kemudian diedarkan lewat
aorta ke seluruh tubuh, di seluruh tubuh O2
akan di ambil dan di tukar dengan Co2 dan
kembali ke atrium kanan lagi.

Struktur paru - alveoli

Sirkulasi Pulmonal

Tegangan Permukaan Alveolar

Suatu faktor penting yang mempengaruhi komplians jaringan


paru ialah tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh cairan
yang melapisi alveolus
Tegangan permukaan yang rendah pada waktu alveolus kecil
disebabkan oleh adanya surfaktan di dalam cairan yang
melapisi alveolus.
Surfaktan merupakan campuran dipalmitoilfosfatidilkolin
(DPPC), berbagai lipid lain dan protein
Apabila tegangan permukaan tersebut tidak dipertahankan
rendah saat alveolus mengecil selama ekspirasi, sesuai
dengan hukum Laplace alveolus akan kolaps.
Surfaktan juga berfungsi membantu mencegah terjadinya
edema paru bila tidak terdapat surfaktan, tegangan
permukaan alveolus yang tidak dilawan akan menimbulkan
tekanan sebesar 20 mm Hg yang mengakibatkan transudasi
cairan dari darah ke dalam alveoltis.

Surfaktan

PENGATURAN RESPIRASI

Pusat pengontrolan respirasi berada di :


medulla oblongata
pons medulla.

Secara garis besar pulmo memiliki fungsi sebagai berikut:


a. Menyaring bahan beracun dari sirkulasi.
b. Reservoir darah.
c. Sebagai tempat pertukaran gas-gas
d. Menyediakan permukaan untuk pertukaran gas antara
udara dan system aliran darah.
e. Sebagai jalur keluar masuknya udara dari luar ke paru.
f. Pertukaran O2 dan CO2
g. Keseimbangan Asam Basa
h. Keseimbangan suhu tubuh.

Pertukaran gas dalam


paru

Daftar Pustaka
1.

2.
3.

Ganong, William F, Buku Ajar Fisiologi


Kedokteran, edisi 20, Jakarta, EGC,
2003.
Cameron, Jhon R dkk, Fisika tubuh
manusia, Jakarta, EGC, 2006.
Gabriel JF, Fisika Kedokteran, Jakarta,
EGC, 1996

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai