Anda di halaman 1dari 56

KELENJAR TIROID DAN PARATIROID

Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes, Sp.B(K)Onk

Bagian/SMF Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang
2014
KELENJAR TIROID
EMBRIOLOGI & ANATOMI TIROID
FISIOLOGI TIROID

Aksis Hipothalamus-Hipofisis-Tiroid
EVALUASI KEL. TIROID

1.Benjolan di leher dan


ANAMNESIS pertumbuhannya
2.Kel lain (suara serak)
3.Riwayat
1.Ukuran &radiasi
bentuk nodul
PEM. FISIK 4.Riwayat
2.Konsitensikeluarga
nodul
5.Usia <20
3.Terfiksir atautahun
tidak atau
dgn
>50 tahun
jar. Sekitar
1. Pem. Laboratorium
4.Paralisis / penyempitan
PEM. PENUNJANG
2.pita
Pem. Radiologis
suara
3. Pem. Sitologi
5.Pembesaran KGB leher
6.Metastasis jauh
EVALUASI KEL. TIROID

PEM. PENUNJANG

Pem. Pem.
Pem. Sitologi
Laboratorium Radiologis

Tes fungsi tiroid 1.Radionuklir Biopsi jarum


2.USG halus (FNAB)
3.CT-Scan
4.MRI
KELAINAN KELENJAR
TIROID

KONGENITAL KEGANASAN

INFEKSI &
FUNGSI
INFLAMASI
KELAINAN KELENJAR
TIROID

KONGENITAL KEGANASAN

INFEKSI &
FUNGSI
INFLAMASI
KISTA DUCTUS DAN SINUS TIROGLOSSUS

• Kegagalan obliterasi ductus tiroglossus pada usia


gestasi 5 minggu
• 80% pada os hyoid, biasanya asimptomatik
• Infeksi rongga mulut sinus terinfeksi KISTA
SEKUNDER
• Diagnosis : palpasi massa di midline leher yang
bergerak ke atas bila lidah dijulurkan
TIROID LINGUAL

• Kegagalan tiroid medial untuk desensus secara normal


• Gejala : - Hipotiroid
- Obstruksi (choking, disfagia, obstruksi jalan
napas, hemoragi)  lakukan intervensi

TIROID EKTOPIK

• Jaringan tiroid normal yang tidak pada tempatnya


• Tiroid lateral abberant: jaringan tiroid di lateral sheath
carotis dan v.jugularis
Metastasis kanker tiroid pada limfonodi
KELAINAN KELENJAR
TIROID

KONGENITAL KEGANASAN

INFEKSI &
KEL. FUNGSI
INFLAMASI
HIPOTIROID

• Etiologi : akibat intake iodium yang kurang


• Prevalensi meningkat pada akhir masa kanak,
memuncak pada pubertas
• Defisiensi iodium sejak dalam rahim  penyakit Goiter
endemik, bentuk lebih berat : kretinisme endemik,
gambaran klinis: kretinisme dan wajah khas seperti
pada sindrom Down, pertumbuhan terhambat, retardasi
mental, gangguan neurologis
• Pada dewasa  simptom tidak spesifik, co: mudah
lelah, pertambahan BB, intoleransi dingin, konstipasi,
menorrhagia
HIPOTIROID

• Laboratorium
- rendahnya angka T4 dan T3 sirkulasi
- primer  TSH meningkat, sekunder  TSH rendah
yang tidak meningkat dengan stimulasi TRH
• EKG  voltase turun dengan gel. T flat atau inverted
• Terapi  T4 (50-200ug/hari), dosis awal 100ug/hari
monitoring EKG sebelum terapi
HIPOTIROID

Hipotiroidisme Post Radiasi Hipotiroid Post Operasi


• Akibat pengobatan I131 • Akibat tiroidektomi
• Prevalensi 50-70% subtotal atau total
• Sinar radiasi eksternal • Insidensi tergantung
pada mediastinum untuk kemampuan ahli bedah
limfoma atau kanker dan besar tiroid diambil
kepala dan leher akan • Faktor lain : konsumsi
menyebabkan hipotiroid obat anti tiroid, diet iodine
subklinis dan infiltrasi limfosit pada
jar.yang tersisa
HIPERTIROID

• Peningkatan sekresi tiroid ditandai keadaan


hipermetabolik
• Akibat perubahan pada kelenjar atau kelainan sSSP dan
peningkatan produksi TSH
• Simptom klasik : berkeringat, penurunan BB, nafsu
makan naik, intoleransi panas, mudah haus, ansietas,
gangguan mestruasi, diare, palpitas, rambut rontok,
gangguan tidur
HIPERTIROID

Penyakit Graves (Struma Difusa Toksik)


• Penyebab paling sering, adanya stimulasi autoantibodi
TSH-R  produksi hormon tiroid meningkat
• Trias Basedow : (1) gejala dan tanda tirotoksikosis, (2)
struma tiroid difus, bruit sekunder pada auskultasi, dan
(3) eksoftalmus
• Komplikasi paling sering yang timbul jika tidak dilakukan
terapi adalah pada mata seperti proptosis, edema supra-
infraorbita
(A). Grave’s Ophtalmopathy (B). Myxedema pretibial
HIPERTIROID

Struma Nodul Toksik dan Adenoma Toksik


• Dikenal sebagai Peny. Plummer  nodul berisi kel.tiroid
dengan fungsi autonom
• Gejala awalnya ringan, angka hormon tiroid perifer
meningkat, TSH menurun
• Radioiodine digunakan sangat luas untuk pasien dengan
adenoma toksik, kebanyakan pasien dapat menjadi
euthyroid setelah terapi radioiodine
• Operasi seperti lobektomi atau tiroidektomi subtotal
dilakukan bila symptom klinis tampak nyata
KELAINAN KELENJAR
TIROID

KONGENITAL KEGANASAN

INFEKSI &
KEL. FUNGSI
INFLAMASI
TIROIDITIS SUPURATIF AKUT

• Sering pada anak-anak  akibat infeksi sal. napas atas


atau otitis media
• Gejala : - nyeri hebat unilateral pada leher yang menjalar
- demam, menggigil
- odinofagia
- disfagia
• Diagnosis : - leukositosis pada pem.darah
- FNAB u/ pengecatan gram, kultur, sitologi
• Terapi : - antibiotik parenteral
- drainase abses
TIROIDITIS SUB AKUT

• Sering pada wanita:pria 2:1, rata-rata usia 40 tahun


• Gejala : - oedem difus daerah servikal disertai nyeri
- demam, penurunan BB, fatigue
• Diagnosis : - FNAB u/alat diagnostik
- KHAS  giant cell pada epiteloid
- mikroskopis  folikel besar mengalami
infiltrai sel MN, neutrofil, limfosit
• Terapi : - kortikosteroid atau NSAID
TIROIDITIS HASHIMOTO

• Tiroiditis kronik, sering pada wanita, usia dewasa


• Tanda & gejala : - pembesaran kel. tiroid disertai nyeri
- palpasi  padat dan nyeri tekan
- awal eutiroid  hipotiroid
• Infiltrasi limfosit ke seluruh kelenjar  destruksi progresif
folikel kelenjar  atrofi kelenjar+ fibrosis
• DD : karsinoma  biopsi untuk konfirmasi diagnosis
• Terapi : bedah paliatif + simptomatik
TIROIDITIS de QUERVAIN

• Tiroiditis akut akibat infiltrasi neutrofil disusul limfosit


dan histiosit
• Sembuh dalam beberapa minggu, tp dapat kambuh lagi
• Tanda & gejala : - pembesaran kel. tiroid sedang atau
ringan disertai nyeri hebat
- eutiroid, kadang hipotiroid
- tanda dan gejala sistemik
• Terapi : simptomatis  menghilangkan nyeri dan
menekan inflamasi
TIROIDITIS RIEDEL

• Sangat jarang, dianggap sebagai reaksi autoimun


• Gambaran klinis :
- kel. tiroid keras  STRUMA KAYU
- bentuk asimetris, konsistensi sangat padat

INCISI
DD : adenokarsinoma anaplastik BIOPSI
- jika ada kompresi trakhea  isthmektomi
KELAINAN KELENJAR
TIROID

KONGENITAL KEGANASAN

INFEKSI &
KEL. FUNGSI
INFLAMASI
EPIDEMIOLOGI
• Keganasan terbanyak ke-9, Kriteria klinis Riccabona, tumor
3-5% dari semua tiroid curiga ganas :
keganasan 1. <20 tahun atau >50 tahun

• Insidens tinggi pada 2. Riw.terpapar radiasi leher masa

daerah endemik struma kanak


3. Pembesaran tiroid yg cepat
• Meningkat seiiring usia,
4. Struma dengan suara serak
puncaknya antara 21-40
5. Disfagia
tahun
6. Nyeri spontan
• Wanita 2-4 kali lebih 7. Riw.keluarga kanker
banyak dari pria 8. Struma hiperplasia yg tetap
• Faktor risiko penting  membesar setelah terapi tiroksin
radiasi daerah leher 9. Sesak napas
ADENOKARSINOMA PAPILER

• 80-85% dari keganasan kelenjar tiroid


• Terjadi pada semua umur, puncak usia 40-49 tahun
• Bersifat kronik, tumbuh lambat, prognosis paling baik,
metastasis sering limfogen, jarang hematogen (10%)
• Makroskopis  tidak berkapsul, batas tegas dengan
jaringan tiroid normal, kadang ada gambaran kistik,
kalsifikasi atau osifikasi, multisentris, sering kedua lobus

Mikroskopis dengan cat HE dari adenokarsinoma papilar


ADENOKARSINOMA PAPILER

• Kel.utama : benjolan leher depan


Anamnesis
• Benjolan membesar sangat lambat,
jika cepat  c/ degenarasi kistik
atau karsinoma anaplastik

• Tanda  bergerakorgan
Palpasipenekanan jika menelan
sekitar
Pem. Fisik
••Stad.lanjut  terfiksir
Tanyakan faktor risiko krn telah
infiltrasi ke jaringan sekitar
• Kadang terdapat pembesaran KGB
leher lateral
ADENOKARSINOMA PAPILER

Pem. • USG  bedakan nodul kistik/padat


Penunjang tentukan volume tumor
• Rontgen  penekanan trakhea
melihat metastasis
kalsifikasi dlm jar.tiroid
Tata •• Pembedahan
CT-scan  u/  ishmolobektomi
stad.lanjut, melihat
laksana
ekstensi tumor & metastasis
tiroidektomiKGB
total
• Pem. Radioaktif
Radioterapi dengan
dengan  lebih
iodine
I131 131
• efektif
FNAB pasca pembedahan
 sangat baik utk diagnosis
ADENOKARSINOMA FOLIKULAR

• 5-20% dari keganasan tiroid di daerah non endemik


• Sering pada usia 50-59 tahun, jarang pd usia <30 tahun
• Kadang ditemukan tumor soliter besar di tulang
tengkorak atau humerus  metastasis jauh
• Modalitas terapi :
1. pembedahan  tiroidektomi total
2. radioterapi dengan I131
3. radiasi eksternal  u/ metastasis tulang

Adenokarsinoma folikular dengan cat HE menunjukkan invasi ke capsula


ADENOKARSINOMA MEDULAR

• 5-10% dari keganasan kelenjar tiroid, bagian dari


multiple endocrine neeoplasia (MEN)
• Sebagian besar bilateral, berasal dari sel parafolikular
yang memprodiksi tirokalsitonin.
• Sering pada usia >40 tahun, dapat lebih muda
• Ditemukan juga pada anak, biasanya disertai gangguan
endokrin lain
• Tumor berbatas tegas dan perabaan keras
• Pem.penunjang  kadar kalsitonin darah sebelum dan
sesudah suntikan pentagastrin atau kalsium
• Penatalaksanaan  tiroidektomi total
Sel karsinoma medullare dengan infiltrasi ameloid
ADENOKARSINOMA ANAPLASTIK

• 5-15% dari keganasan tiroid


• Ditemukan pada decade 6-8 kehidupan, wanita >>
• Bersifat sangat ganas, progresif, invasif ke jar.sekitar
• Anamnesis :
- struma nodus lama yang diderita  membesar cepat
- penekanan atau infiltrasi ke struktur sekitar  nyeri
yang menjalar dan suara parau
• Pem. Penunjang
- foto rontgen  mencari metastasis organ
- FNAB atau biopsi insisi  mengetahui jenis
karsinoma
ADENOKARSINOMA ANAPLASTIK

• Penatalaksanaan :
- Radiasi eksternal dengan atau tanpa kemoterapi
• Prognosis : buruk, biasanya meninggal 6-12 bulan
setelah diagnosis

Massa tiroid differensiasi buruk (adenokarsinoma anaplastik) dengan multinukleasi


TUMOR SEL HURTLE

• 5% dari keganasan tiroid dan sering bialteral


• Sel Hurtle  sel bulat dengan granula eosinofilik halus
pada sitoplasma  banyak mitokondria
• Ditandai dengan invasi pada kapsul dan pemb.darah,
bahkan jar. di luar tiroid, sering metastasis ke KGB leher
LIMFOMA

• 5% dari kasus limfoma dan 10% dari keganasan tiroid


• Gambaran klinis  kel. tiroid membesar cepat, pada
penderita struma multinodusa atau tiroiditis limfositik,
sering disertai tanda hipotiroidisme
• Pem fisik  massa padat, keras atau agak kenyal,
terfiksir, tidak nyeri
• Diagnosis  biopsi insisi maupun FNAB
• Penatalaksanaan  Kemoterapi
Kelenjar Paratiroid
• Embriologi
• Dari jaringan endoderm  sulcus pharyngeus ketiga
dan keempat
• Bagian cranial berasal dari sulcus pharyngeus
keempat, bersatu dengan kutub atas kelenjar tiroid
membentuk kelenjar paratiroid
• Bagian caudal  berasal dari sulcus pharyngeus
ketiga, kadang menyatu dengan kutub bawah tiroid
• Posisi kelenjar paratiroid bagian kaudal bervariasi 
posterolateral kutub bawah kelenjar tiroid, atau di
dalam timus, atau di mediastinum
• Anatomi dan Histologi

Tampak Anterior Tampak Posterior


• Berjumlah 4 (87%)
• Berjumlah > 4 atau < 4 (13%)
• Berwarna abu-abu dan semitransparan pada bayi
baru lahir
• Berwarna kuning keemasan hingga coklat muda pada
dewasa
• Terdiri dari chief cell dan oksifil dalam trabekula
dengan stroma yang tersusun oleh sel adiposa
Tampak chief cell diantara sel adipose
• Fisiologi paratiroid
• Memproduksi hormon paratiroid (PTH), vit D3, dan
kalsitonin  mengatur kadar kalsium dalam darah
• Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma
• PTH aktif bekerja dalam pengendalian homeostasis
kalsium di ginjal, tulang, dan usus
• Ginjal  meningkatkan reabsorbsi kalsium
• Tulang  menghambat reabsorbsi fosfat dan
melepaskan kalsium
• Usus  meningkatkan absorbsi kalium
Keseimbangan kalsium pada manusia.
Panah hitam : efek langsung
Panah putus – putus : efek tidak langsung
• Evaluasi kelenjar paratiroid
• PF: normal tidak dapat diraba. Tumor kelenjar
paratiroid jarang dapat dipalpasi atau bila cukup
besar, sulit dibedakan dengan tumor kelenjar tiroid
• Lab: kadar PTH dengan teknik radioimunoesai serta
pemeriksaan kadar kalsium serum.
• Radiologi:
• USG: identifikasi antara kelenjar tiroid dan
paratiroid
• Sidik radioaktif: menggunakan radioisotop
teksenium 99m (Tc99m) dan radium 201 (Ra 201)
• Lain – lain: MRI, CT scan, angiografi.
Kelainan Paratiroid
• Hiperparatiroidisme
• Kelainan metabolik akibat kelebihan sekresi PTH
• Bersifat primer atau sekunder
• Hiperpartiroidisme primer
• Wanita > pria
• Peningkatan PTH menyebabkan hiperkalsemia 
akibat meningkatnya absorbsi kalsium oleh
gastrointestinal, peningkatan produksi vitamin D3,
dan penurunan klirens renal terhadap kalsium
• ± 85% disebabkan oleh adenoma (tunggal) salah satu
kelenjar paratiroid
• 15% : hyperplasia semua kelenjar paratiroid,
adenoma multiple, atau karsinoma paratiroid
• Penyebab pasti belum diketahui, namun ditemukan
kasus akibat paparan radiasi ion dosis rendah dan
faktor keturunan
• Penyebab lain: fungsi ginjal akibat usia  kebocoran
ion kalsium pada ginjal
• Periode laten setelah terkena paparan radiasi lebih
lama dibandingkan pada tumor tiroid (30-40 tahun)
• Angka kalsium serupa pada pasien dengan riwayat
paparan radiasi maupun tanpa paparan radiasi
• Angka hormon paratiroid lebih tinggi pada pasien
dengan riwayat paparan radiasi  sering ditemukan
bersamaan dengan neoplasma tiroid
• Simptom klasik: stones, bones, abdominal groans,
physical moans, fatigue overtones
• Penemuan klinis:
• Massa pada leher
• Keratopati  deposit kalsium pada membrana
bowman pada iris oculi
• Tumor fibrooseus pada mandibula  dapat dicurigai
adanya karsinoma paratiroid
• Penatalaksanaan:
• Konservatif  pada hiperkalsemia asimptomatik
• Pembedahan  pengangkatan tiga setengah
kelenjar
• Hiperparatiroidisme sekunder
• Umumnya ditemukan pada pasien gagal ginjal kronis
• Penatalaksaan
• Konservatif
• Pembedahan  terapi rekomendasi untuk pasien
dengan nyeri tulang, pruritus, dan (a) Kalsium-fosfat
≥ 70, (b) Kalsium ≥ 11 mg/dL dengan peningkatan
hormon paratiroid, (c). Kalsifilaksis, (d) osteodistrofi
ginjal progresif, dan (e) kalsifikasi soft tissue dan
kalsinosis tumor.
• Hipoparatiroidisme
• Kebanyakan iatrogenic karena pembedahan kelenjar
tiroid
• Hipoparatiroid idiopatik
• Kelainan autoimun yang jarang ditemukan
• Hipokalsemia  tetani
• Tetani laten disertai parestesi dan tanda Chovtek
maupun Trousseau yang positif
• Diagnosis etiologi hipokalsemia sulit ditegakkan bila
tidak ada riwayat pembedahan tiroidektomi
sebelumnya
• Penatalaksanaan tetani  larutan kalsium (CaCl
10%) intravena, dilanjutkan dengan kalsium per os
(kalsium glukonat, laktat, atau karbonat)
TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR
DAN
SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai