Anda di halaman 1dari 2

Detail Penelitian Obat Bahan Alam

Judul Penelitian
Telaah Kandungan Kimia Daun Alpukat (Persea americana Mill.)
Peneliti
Sri Maryati
Irda Fidrianny
Komar Ruslan
Abstrak
Ekstrak etanol dan ekstrak air daun alpukat mempunyai aktivitas yang sama, yaitu
hipoglikemia sedangkan kandungan kimia dari ekstrak tersebut belum
dipublikasikan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menelaah kandungan kimia
daun alpukat. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan adanya golongan senyawa
flavonoid, tanin katekat, kuinon, saponin, dan steroid/triterpenoid. Serbuk simplisia
dari daun alpukat diekstraksi secara bertingkat dengan alat Soxhlet menggunakan
pelarut organik, berturut-turut n-heksana, etil asetat dan etanol. Ekstrak etil asetat
difraksinasi secara kromatografi cair vakum dengan fase diam silika gel 60 H dan
21 macam komposisi fase gerak. Pemurnian dilakukan dengan KLT preparatif.
Senyawa dikarakterisasi dengan penampak bercak khusus pada KLT,
spektofotometri ultraviolet-sinar tampak dan spektofotometri inframerah. Senyawa
yang diperoleh belum murni, masih campuran tujuh senyawa triterpenoid
mempunyai gugus OH, -CH alifatik, C=C dan tidak mempunyai ikatan rangkap
terkonjugasi.
Keterangan
Skripsi
Tahun
2007
Tempat Penelitian
Sekolah Farmasi ITB
Kandungan Kimia
Hasil: campuran tujuh senyawa triterpenoid mempunyai gugus OH, -CH alifatik,
C=C dan tidak mempunyai ikatan rangkap terkonjugasi.
Isolasi
Penelitian diawali dengan penyiapan bahan meliputi perolehan bahan berupa
tanaman segar dari Medan, pembuatan serbuk dan karakterisasi serbuk dengan
reaksi kimia, secara makroskopis maupun mikroskopis. Pemeriksaan terhadap
mutu simplisia meliputi penetapan kadar air, kadar abu total, kadar sari larut air,
dan kadar sari larut etanol. Simplisia ditentukan kandungan kimianya melalui
penapisan fitokimia.

Simplisia kemudian diekstraksi dengan alat refluks menggunakan pelarut dengan


kepolaran meningkat. Ekstrak n-heksana yang diperoleh kemudian ditentukan
kandungan kimianya melalui penapisan fitokimia ekstrak. Hasil penapisan
menunjukkan bahwa pada ekstrak n-heksana mengandung flavonoid dan
steroid/triterpenoid.
Ekstrak n-heksana dimurnikan dengan KLT preparatif menggunakan pelat silika
GF 254 pralapis dan pengembang toluene:aseton (9:1) dan toluene:aseton (16:1).
Dilihat pita-pita secara visual atau dengan sinar ultraviolet dan disemprot dengan
penampak bercak khusus di bagian pinggir kiri dan kanan pelat. Setelah terbentuk
pita-pita, diisolasi senyawa yang diinginkan.
Untuk memastikan bahwa isolat sudah murni maka dilakukan uji kemurnian
dengan cara KLT menggunkan tiga macam pengembang yang berbeda
kepolarannya. Selain itu juga dilakukan KLT dua dimensi dengan menggunakan
pengembang yang berbeda kepolarannya. Pada proses karakterisasi digunakan
penampak bercak khusus, spektrofotometri ultraviolet sinar tampak dan
inframerah.
Hasil pemeriksaan memberikan kadar air sebesar 5,0%, kadar abu total 7,03%,
kadar sari larut air 6,48% dan kadar sari larut etanol 1,53%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa simplisia mengandung flavonoid, saponin dan
steroid/triterpenoid.
Isolat x dikarakterisasi dengan reaksi warna menggunakan perekasi khusus seperti
vanillin sulfat dan Liebermann-Burchard dan menghasilkan warna ungu. Isolat x
juga dikarakterisasi dengan spektrofotometri ultraviolet sinar tampak dan
inframerah. Spektrum ultraviolet yang diperoleh menunjukkan struktur yang tidak
mempunyai ikatan rangkap terkonjugasi. Sedangkan spektrum inframerah
menunjukkan gugus yang umum pada struktur triterpenoid seperti C-H alifatik, OH, C=C alifatik, C-C, C=O dan tidak teridentifikasi adanya gugus aromatic.
Bagi mereka yang mengutip hasil penelitian ini wajib menuliskan sumbernya
Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id

Anda mungkin juga menyukai