30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
Tujuan Instruksional
Setelah mengikuti presentasi ini, teman-teman
mahasiswa dapat memahami bagaimana cara
medekati pasien dengan keluhan perubahan
sensasi dan pancaran saat berkemih
Relevansi
Begitu banyak penyakit dengan keluhan
perubahan sensasi dan pancaran saat berkemih
Deskripsi singkat
Presentasi ini membahas tentang bebrapa
keluhan dan penyakit yang menyebabkan
KEDOKTERAN
perubahan sensasiFAKULTAS
dan
pancaran saat
30/06/15
UNSWAGATI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
Patofisiologi
M Malformasi
I Inflamasi
N- Neoplasma
T- Trauma
N- neurologi
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
Gejala
iritasi
terjadi
karena
pengosongan yang tidak sempurna
pada saat miksi atau pembesaran
prostat menyebabkan rangsangan
pada kandung kemih.
Gejala
obstruksi
terjadi
karena
detrusor gagal berkontraksi dengan
cukup kuat atau gagal berkontraksi
cukup lama sehingga kontraksi
terputus-putus.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
Diagnosa Banding
1. Pielonefritis akut adalah reaksi
inflamasi akibat infeksi yang terjadi
pada pielum dan parenkim ginjal.
Etiologi : Escherechia coli, Proteus,
Klebsiella spp, dan kokus gram positif,
yaitu: Streptococcus faecalis,
enterokokus dan Staphylococcus
aureus
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
Pengobatan
nitrofurantoin, trimetoprimsulfametoksazol, atau ampisilin
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
10
b. Uretritis kronis
Uretritis kronik sering ditemukan
pada perempuan dan merupakan
penyebab sistitis kambuhan. Uretritis
ini disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti stenosis distal uretra, diuresis
kurang, dan persetubuhan. Uretritis
lazim disebabkan oleh kuman aerob.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
11
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
12
4) Prostatitis
Prostatitis adalah reaksi inflamasi
pada kelenjar prostat yang dapat
disebabkan oleh bakteri maupun non
bakteri.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
13
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
14
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
15
5. Fimosis
Fimosis adalah prepusium penis yang
tidak dapat diretraksi (ditarik) ke
proksimal sampai ke korona glandis.
Fimosis menyebabkan gangguan
aliran urine berupa sulit kencing,
pancaran urine mengecil,
menggelembungnya ujung prepusium
penis pada saat miksi, dan
menimbulkan retensi urine.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
16
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
17
6. Parafimosis
Parafimosis terjadi bila kulup zakar
yang fimosis teretraksi di belakang
sulkus korona dan retraksi ini tidak
dapat dikurangi. Bila ditemukan
awal, keadaan tersebut dapat diobati
dengan mereduksi kulit preputium
dengan pelicin (lubrikasi) yang tepat.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
18
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
19
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
20
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
21
b. Batu Buli-buli
Batu buli-buli atau vesikolitiasis
sering terjadi pada pasien yang
menderita gangguan miksi atau
terdapat benda asing di buli-buli.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
22
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
23
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
24
c. Batu Uretra
Batu uretra biasanya berasal dari
batu ginjal/batu ureter yang turut ke
buli-buli, kemudian masuk ke uretra.
Keluhan yang disampaikan pasien
adalah miksi tiba-tiba terhenti hingga
terjadi retensi urine, nyeri pinggang
sebelum mengeluh kesulitan miksi.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
25
8. Sindrom obstruksi
Di buli-buli dapat terbentuk sakulus
mukosa di antara berkas otot yang
hipertrofik yang disebut trabekulasi
dinding kandung kemih. Akhirnya,
bila sakulus menjadi dalam,
terbentuklah divertikulum.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
26
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
27
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
28
Obstruksi
Hesitansi
Pancaran miksi lemah
Intermitensi
Miksi tidak puas
Menetes setelah miksi
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
Iritasi
Frekuensi
Nokturi
Urgensi
Disuri
29
10. Epididimitis
Epididimitis akut dapat dianggap
sebagai
infeksi asendens saluran
kemih. Epididimitis sering ditemukan
sebagai penyulit infeksi saluran
kemih atau prostatis.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
30
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
31
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
32
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
33
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
34
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
35
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
36
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
37
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Ginjal
Pemeriksaan Buli-buli
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Pemeriksaan Scrotum
Colok dubur (Rectal Touche)
Pemeriksaan Neurologi
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
38
c. Pemeriksaan Penunjang
1. pemeriksaan laboratorium
30/06/15
Urinalisis
Pemeriksaan darah
Faal ginjal
Faal hepar, faal pembekuan, dan profil lipid
Pemeriksaan penanda tumor (tumor marker)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
39
Analissi semen
Analis batu
Kultur urine
Sitologi urine
Patologi Anatomi
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
40
2. Pemeriksaan radiologi
Foto polos abdomen
Intravenous urografi
Sistografi
Uretrogafi
Pielografi retrograde (RPG)
Pielografi antegrad
Ultrasonografi (USG)
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
41
Kesimpulan
Pendekatan pasien dengan perubahan
sensasi dan pancaran saat berkemih
merupakan proses penggalian informasi
dari pasien mengenai keluhannya yang
berhubungan dengan perubahan sensasi
dan pancaran saat berkemih. Perubahan
sensasi dan pancaran saat berkemih
disebabkan oleh infeksi, obstruksi,
kongenital, tumor, dan perubahan pada
traktus urinarius.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
42
Saran
Jika kita memiliki keluhan mengenai
buang air kecil segeralah periksakan
diri ke dokter, karena hal tersebut
menandakan adanya gangguan pada
saluran kemih.
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
43
Wassalamualaikum Wr.Wb
30/06/15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI
44