Anda di halaman 1dari 44

Pendekatan Pasien dengan

Perubahan Sensasi dan


Pancaran Saat Berkemih
Bagus Novandy NPM. 110170009
M. Rizqi Nugraha NPM. 110170044
Tia Gustiani
NPM. 110170065
Yuliana
NPM.
110170074
Dosen Pembimbing
dr. Sri Indras, MMKes

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

Tujuan Instruksional
Setelah mengikuti presentasi ini, teman-teman
mahasiswa dapat memahami bagaimana cara
medekati pasien dengan keluhan perubahan
sensasi dan pancaran saat berkemih
Relevansi
Begitu banyak penyakit dengan keluhan
perubahan sensasi dan pancaran saat berkemih
Deskripsi singkat
Presentasi ini membahas tentang bebrapa
keluhan dan penyakit yang menyebabkan
KEDOKTERAN
perubahan sensasiFAKULTAS
dan
pancaran saat
30/06/15
UNSWAGATI

Anatomi dan Fisiologi Tractus


Urinarius
relaksasi spingter
(internus dan eksternus)
bersamaan itu terjadi
kontraksi otot detrusor
buli-buli. Tekanan uretra
posterior turun
(spingter) mendekati 0
cmH2O sementara itu
tekanan didalam
kandung kemih naik
sampai 40 cmH2O
sehingga urin
dipancarkan keluar
melalui uretra.
30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

Patofisiologi
M Malformasi
I Inflamasi
N- Neoplasma
T- Trauma
N- neurologi

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

Gejala
iritasi
terjadi
karena
pengosongan yang tidak sempurna
pada saat miksi atau pembesaran
prostat menyebabkan rangsangan
pada kandung kemih.
Gejala
obstruksi
terjadi
karena
detrusor gagal berkontraksi dengan
cukup kuat atau gagal berkontraksi
cukup lama sehingga kontraksi
terputus-putus.
30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

Diagnosa Banding
1. Pielonefritis akut adalah reaksi
inflamasi akibat infeksi yang terjadi
pada pielum dan parenkim ginjal.
Etiologi : Escherechia coli, Proteus,
Klebsiella spp, dan kokus gram positif,
yaitu: Streptococcus faecalis,
enterokokus dan Staphylococcus
aureus
30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

Demam tinggi dengan disertai


menggigil
Nyeri di daerah perut dan pinggang
Mual dan muntah.
Disuria, frekuensi atau urgensi

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

2. Sistitis akut adalah inflamasi akut


pada mukosa buli-buli yang sering
disebabkan oleh infeksi bakteria.
Etiologinya adalah E coli,
Enterococcus, Proteus, dan
Staphylococcus aureus

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

Gejala klinis dapat berupa


sakit/nyeri di daerah suprapubik
eritema mukosa buli-buli mudah
berdarah dan menimbulkan hematuria.

Pengobatan
nitrofurantoin, trimetoprimsulfametoksazol, atau ampisilin

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

3. Uretritis merupakan peradangan


pada urethra
a) Uretritis akut
Uretritis akut biasanya disebabkan oleh
infeksi gonore atau chlamidya
trachomtls. Fase akut biasanya disertai
disuria. Pada perempuan juga biasanya
terjadi bartholinitis. Sering juga
ditemukan radang akut kelenjar skene.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

10

b. Uretritis kronis
Uretritis kronik sering ditemukan
pada perempuan dan merupakan
penyebab sistitis kambuhan. Uretritis
ini disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti stenosis distal uretra, diuresis
kurang, dan persetubuhan. Uretritis
lazim disebabkan oleh kuman aerob.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

11

Gejalanya mirip pada keluhan dan


tanda sistitis, yaitu sering miksi dan
disuria, disertai nyeri di uretra. Pada
inspeksi, meatus tampak berwarna
merah dan bengkak

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

12

4) Prostatitis
Prostatitis adalah reaksi inflamasi
pada kelenjar prostat yang dapat
disebabkan oleh bakteri maupun non
bakteri.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

13

Gejala dan tanda prostatitis akut


terdiri atas :
demam tinggi
kadang hingga menggigil
nyeri perineal atau pinggang rendah
sakit sedang atau berat
mialgia
artralgia
disuria

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

14

Diagnosa dapat ditegakkan bila


ditemukan leukosit bakteri di dalam
sekret
prostat.
Penanganannya
terdiri atas pemberian antibiotik
selama 2-4 minggu.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

15

5. Fimosis
Fimosis adalah prepusium penis yang
tidak dapat diretraksi (ditarik) ke
proksimal sampai ke korona glandis.
Fimosis menyebabkan gangguan
aliran urine berupa sulit kencing,
pancaran urine mengecil,
menggelembungnya ujung prepusium
penis pada saat miksi, dan
menimbulkan retensi urine.
30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

16

Higiene lokal yang kurang bersih


menyebabkan terjadinya :
infeksi pada prepusium (postitis)
infeksi pada glans penis (balanitis)
infeksi pada glans dan prepusium penis
(balanopostitis).
Pengobatan : Sirkumsisi

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

17

6. Parafimosis
Parafimosis terjadi bila kulup zakar
yang fimosis teretraksi di belakang
sulkus korona dan retraksi ini tidak
dapat dikurangi. Bila ditemukan
awal, keadaan tersebut dapat diobati
dengan mereduksi kulit preputium
dengan pelicin (lubrikasi) yang tepat.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

18

7. Batu Saluran Kemih


Terbentuknya batu saluran kemih
diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urine, gangguan
metabolik, infeksi saluran kemih,
dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain
yang masih belum terungkap
(idiopatik).

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

19

a. Batu Ginjal dan Batu Ureter


Batu yang mengisi pielum dan lebih
dari dua kaliks ginjal memberikan
gambaran menyerupai tanduk rusa
sehingga disebut batu staghorn.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

20

Pada pemeriksaan fisik didapatkan :


nyeri ketok pada daerah kosto vertebra
teraba ginjal pada sisi sakit akibat
hidronefrosis
terlihat tanda-tanda gagal ginjal
retensi urine, dan jika disertai infeksi
didapatkan demam atau menggigil

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

21

b. Batu Buli-buli
Batu buli-buli atau vesikolitiasis
sering terjadi pada pasien yang
menderita gangguan miksi atau
terdapat benda asing di buli-buli.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

22

Gejala khas pada batu buli-buli


adalah berupa gejala iritasi antara
lain: nyeri kencing/disuria hingga
stranguri, perasaan tidak enak
sewaktu kencing, dan kencing tibatiba terhenti kemudian menjadi
lancar kembali dengan perubahan
posisi tubuh.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

23

Nyeri pada saat miksi seringkali


dirasakan (refered pain) pada ujung
penis, skrotum, perineum, pinggang,
sampai kaki. Pada anak seringkali
mengeluh adanya enuresis nokturna,
di samping sering menarik-narik
penisnya (pada anak laki-laki) atau
menggosok-gosok vulva (pada anak
perempuan).

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

24

c. Batu Uretra
Batu uretra biasanya berasal dari
batu ginjal/batu ureter yang turut ke
buli-buli, kemudian masuk ke uretra.
Keluhan yang disampaikan pasien
adalah miksi tiba-tiba terhenti hingga
terjadi retensi urine, nyeri pinggang
sebelum mengeluh kesulitan miksi.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

25

8. Sindrom obstruksi
Di buli-buli dapat terbentuk sakulus
mukosa di antara berkas otot yang
hipertrofik yang disebut trabekulasi
dinding kandung kemih. Akhirnya,
bila sakulus menjadi dalam,
terbentuklah divertikulum.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

26

9. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)


Pembesaran prostat jinak (BPH)
merupakan penyakit pada laki-laki usia
diatas 50 tahun yang sering dijumpai.
Pada pria berusia 50 tahun angka
kejadiannya sekitar 50%, dan pada
usia 80 tahun sekitar 80%. Sekitar 50%
dari angka tersebut diatas akan
menyebabkan gejala dan tanda klinik.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

27

Pembesaran prostat menyebabkan


penyempitan lumen uretra prostatika
dan menghambat aliran urine.
Keadaan ini menyebabkan
peningkatan tekanan intravesikal.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

28

Obstruksi
Hesitansi
Pancaran miksi lemah
Intermitensi
Miksi tidak puas
Menetes setelah miksi

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

Iritasi
Frekuensi
Nokturi
Urgensi
Disuri

29

10. Epididimitis
Epididimitis akut dapat dianggap
sebagai
infeksi asendens saluran
kemih. Epididimitis sering ditemukan
sebagai penyulit infeksi saluran
kemih atau prostatis.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

30

Gambaran klinis terutama berupa


gejala dan tanda lokal serta gejala
sistemik infeksi akut, epididimis
membengkak, sangat nyeri yang
mungkin beralih ke daerah perut
atau daerah ginja, disertai demam
tinggi dan pasien tampak sakit berat.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

31

11. Tumor Kandung Kemih


Tumor ganas kandung kemih
berkembang dari epitel yang atipik atau
displasia yang berupa lesi yang
mengalami proliferasi.
Gejala utama adalah hematuria
makroskopis atau mikroskopis, biasanya
intermiten, dan sering tanpa nyeri.
Terdapat gejala iritasi, yakni disuria,
tidak dapat menahan kemih (urgensi),
dan polakisuria.
30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

32

12. Neeiseria gonorrhea


Secara umum ciri-ciri neisseriae
adalah bakteri gram negatif,
diplokokus non motil, berdiameter
mendekati 0,8 m. Masing-masing
cocci berbentuk ginjal; ketika
organisme berpasangan sisi yang
cekung akan berdekatan.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

33

pada beberapa kasus, gejala yang


biasanya timbul adalah sebagai
berikut:
Keluarnya cairan hijau kekuningan
dari vagina
Demam
Muntah-muntah

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

34

Rasa gatal dan sakit pada anus serta


sakit ketika buang air besar, umumnya
terjadi pada wanita dan homoseksual
yang melakukan anal seks dengan
pasangan yang terinfeksi
Rasa sakit pada sendi
Munculnya ruam pada telapak tangan
Sakit pada tenggorokan (pada orang
yang melakukan anal seks dengan
pasangan yang terinfeksi)

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

35

Penegakkan Diagnosis Pada


Pasien dengan Perubahan Sensasi
dan Pancaran Saat Berkemih
A. Anamnesis

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

36

Keluhan yang dirasakan pasien pada


saat miksi meliputi keluhan yang
dikenal sebagai LUTS (Loer Urinary
Tract Symptoms) yang terdiri dari
keluhan storage, voiding, dan pasca
miksi.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

37

B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Ginjal
Pemeriksaan Buli-buli
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Pemeriksaan Scrotum
Colok dubur (Rectal Touche)
Pemeriksaan Neurologi

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

38

c. Pemeriksaan Penunjang
1. pemeriksaan laboratorium

30/06/15

Urinalisis
Pemeriksaan darah
Faal ginjal
Faal hepar, faal pembekuan, dan profil lipid
Pemeriksaan penanda tumor (tumor marker)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

39

Analissi semen
Analis batu
Kultur urine
Sitologi urine
Patologi Anatomi

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

40

2. Pemeriksaan radiologi
Foto polos abdomen
Intravenous urografi
Sistografi
Uretrogafi
Pielografi retrograde (RPG)
Pielografi antegrad
Ultrasonografi (USG)

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

41

Kesimpulan
Pendekatan pasien dengan perubahan
sensasi dan pancaran saat berkemih
merupakan proses penggalian informasi
dari pasien mengenai keluhannya yang
berhubungan dengan perubahan sensasi
dan pancaran saat berkemih. Perubahan
sensasi dan pancaran saat berkemih
disebabkan oleh infeksi, obstruksi,
kongenital, tumor, dan perubahan pada
traktus urinarius.
30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

42

Saran
Jika kita memiliki keluhan mengenai
buang air kecil segeralah periksakan
diri ke dokter, karena hal tersebut
menandakan adanya gangguan pada
saluran kemih.

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

43

Wassalamualaikum Wr.Wb

30/06/15

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI

44

Anda mungkin juga menyukai