KEMBANG
3 Februari 2015
Dr. Ahmad Suryawan, dr., Sp.A(K)
IDENTITAS
Nama
: An. A.H.
Nomor registrasi : 12.37.00.15
Tanggal lahir
: 24 Mei 2014
Umur
: 8 bulan
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Karangan 5/39, Surabaya
Tanggal pemeriksaan : 26 Januari 2015
Orangtua
A. Ayah
Nama
:
Umur
:
Pendidikan
Pekerjaan :
Tn. S
34 tahun
: S1
Wiraswasta
B. Ibu
Nama
: Ny. S.Z
Umur
: 32 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan :Guru
ANAMNESA
Keluhan utama : Muntah
Riwayat penyakit sekarang
:
Ibu pasien mengeluhkan anaknya muntahmuntah 1 hari sebelum masuk rumah
sakit. Sekitar 2 hari sebelum masuk
rumah sakit, pasien mulai malas untuk
minum ASI maupun makan bubur susu,
susah tidur dan disertai panas. 1 hari
sebelum masuk rumah sakit (tanggal 5)
pasien didapatkan muntah dari pagi
sampai malam, muntah terhitung >10
kali.
Tiap
diberi
minum,
pasien
mau
meminumnya
namun
dimuntahkan
kembali, volume muntah sama dengan
yang volume susu yang diberikan, sekitar
40cc. Saat muntah, didapatkan mata
cowong pada pasien, serta perut nampak
kembung. Pasien juga berulang kali
mengigau /meringik, rewel, kencing lebih
sedikit dari sebelumnya, BAB menjadi
berkurang pasca pasien menjalani operasi
ileocolostomy, lalu ibunya membawa
pasien ke rumah sakit untuk di spoel.
Riwayat Antenatal :
Pasien merupakan anak kedua. Ibu hamil
saat berusia 30 tahun. Ibu kontrol rutin di
bidan 5x. Selama kehamilan ibu tidak
pernah sakit panas ataupun batuk lama.
Ibu tidak pernah minum obat-obbatan
selain yang diberikan bidan.
Riwayat Natal :
Pasien lahir saat usia kehamilan 9 bulan.
Ditolong bidan. Lahir spontan belakang
kepala. Berat lahir 3000 g, panjang badan
saat lahir 51 cm. Pasien langsung
menangis saat lahir. Tidak biru, tidak
kuning dan tidak kejang.
Riwayat keluarga :
Tidak ada keluarga yang pernah
mengalami sakit seperti ini
Riwayat Imunisasi :
Pasien telah menerima
Posyandu, antara lain :
BCG +
DPT I + II + III
Hepatitis B +
Polio I + II + III +
Campak
imunisasi
dari
Riwayat gizi :
Pasien mendapat asupan ASI mulai lahir
sampai dengan saat ini usia 8 bulan.
Pasien minum ASI 4-5x/hari selama 10
menit 50cc dan ditambah susu formula
sejak lahir 4-5x/hari 50cc/kali. Berat
badan sebelum sakit ialah6500g. Setelah
operasi ileocolostomy berat badan anak
turun menjadi 4500 g 5000 g. Makanan
pendamping ASI : bubur susu diberikan
sejak umur 4,5 bulan sampai saat ini, nasi
tim (-), makanan padat (-).
Riwayat sosial :
Pasien tinggal bersama kedua orang
tuanya dan satu orang kakak serta
neneknya di sebuah rumah yang berada di
daerah pemukiman padat perkotaan.
Sehari-hari air yang digunakan untuk
minum dan keperluan lain adalah air dari
PAM. Ibu pasien bekerja sebagai guru dan
bapak pasien sebagai wiraswasta. Pasien
sehari-hari dirawat oleh neneknya karena
ibu dan ayah sibuk bekerja.
Riwayat antenatal:
Pasien merupakan anak terakhir dari dua
bersaudara. Ibu hamil cukup bulan (9
bulan). Selama hamil periksa ke puskesmas
sebulan sekali dan saat trimester ketiga
seminggu sekali. Ibu mendapat vitamin dan
preparat Fe. Selama hamil ibu pernah sakit
panas, batuk, dan pilek tetapi tidak
mengkonsumsi obat.
Riwayat natal :
Pasien lahir usia kehamilan 9 bulan, lahir
spontan pervaginam, ditolong bidan, berat
badan saat lahir 3600 gram dan langsung
menangis dan kulit bewarna merah, tidak
ada kuning maupun sianosis.
Riwayat neonatal :
Pasien langsung menangis pada saat lahir,
adanya pucat, kejang, lumpuh, perdarahan,
gangguan minum dan biru saat lahir
disangkal. Dan tidak didapatkan kuning saat
pasien lahir. Pasien lahir langsung
diletakkan di dada ibu untuk inisiasi dini
menyusui
Riwayat imunisasi:
Hb 0 +
BCG, Polio 1 +
DPT/Hb 1, Polio 2 +
DPT/Hb 2, Polio 3 +
DPT/Hb 3, Polio 4
Campak
Riwayat gizi :
Pasien mendapatkan ASI sampai umur 3
bulan
Pasien mendapatkan susu formula mulai
lahir sampai sekarang.
Status gizi
BB
:
5,8 kilogram (WAZ=-2)
PB: 67 centimeter (2>LAZ>0)
Lingkar Lengan : 11 centimeter
Lingkar Kepala : 41 centimeter
(0>LK>2)
Kesimpulan : gizi cukup
WLZ<-3
BBI=7,6kg
Laboratorium :
CRP
97,08 (meningkat)
PCO2
24(menurun)
Klorida 105,3 (meningkat)
PLANING
Diagnosa
DL, SE, Kimia klinis, foto thorax
Terapi
- O2 nasal prong 2 lpm
- Injeksi Ampicilin 4 x 150 mg iv
- Thermoregulasi: kompres basah, paracetamol 3 x 60 mg
- Susu formula Lactona 8 x 120 cc
Monitoring
- Vital Sign, Foto thorax, BAB
Edukasi
Pasien mempunyai riwayat alergi sebaiknya dijauhkan dari
paparan alergi
Jika ada anggota keluarga yang batuk sebaiknya menjauhi pasien
karena pasien mudah tertular dan dapat memperberat pneumonia