Anda di halaman 1dari 3

Bogor 17 Feb 2010

Yth
Redaksi kompas
Di Jakarta

Bersama ini saya kirinkan artikel opini public Hidup adalah Perbuatan dengan harapan
agar bisa dimuat di SKH Kompas

Terimakasih atas perhatiannya.


ttd
Kendra Hartaya
===============================================================
Hidup adalah Perbuatan
Kendra Hartaya
kendra19838@yahoo.co.id

Masih membekas di ingatanku dan belum terlupakan kata-kata Bang Sutrisno


Bachir dalam kampanyenya lewat spanduk, Hidup adalah perbuatan. Slogan ini memberi
makna bahwa hidup haru dinamis dan kreatif sehingga menghasilkan sebuah perbuatan,
amal, perjuangan dalam memperbaiki diri. Tanpa itu hidup tidak memiliki makna, hanya
menunggu saat datangnya kematian. Bukankan kita sebagai umat yang beragama
memiliki keyakinan bahwa semua perbuatan kita akan dipertanggung-jawabkan di
hadapan Tuhan yang maha esa, kelak, di hari akherat ?. Perbuatan yang baik akan
diganjar oleh Tuhan dengan sesuatu yang baik dan perbuatan jahat akan dibalas dengan
siksa.
Perbuatan baik adalah salah satu dari tiga pundi-pundi yang akan bisa kita unduh
di hari pembalasan. Dua yang lainnya adalah ilmu yang bermanfaat bagi lingkungan yang
kita tinggalkan dan investasi kita yang berupa anak yang bisa dibanggakan oleh Tuhan.
Kelak anak itu akan menjadi pertolongan bagi kita di hadapan pengadilan Tuhan.
Untuk kebahagiaan di hari kelak, kita bisa menyebarkan ilmu yang bermanfaat
kepada teman-teman, sahabat kita, masyarakat sekitar kita, orang-orang yang kita kenal
atau tidak, siapa saja yang membutuhkan tanpa harus menunggu kita pandai dulu atau
lulu sekolah formal. Jaman sekarang sangat banyak sumber ilmu, lain sekali dibanding
jaman dulu yang hanya dari guru kita mendapat ilmu. Jaman sekarang ilmu mudah dan
murah diperoleh melalui buku, tayangan video, televisi, radio, dll. Jadi sekarang hampir
tidak ada orang yang tidak bisa menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Dari hal ini saja
sangat mudah menyebarkan ilmu dan sangat besar peluang setiap orang untuk meraih
kebehagiaan akherat.
Dari sisi tindakan, kebahagiaan akherat bisa diraih dengan beramal, berbuat,
melakukan tindakan yang bermanfaat bagi diri dan orang lain serta lingkungan sekitar
kita. Ini yang agak berat dilakukan oleh kita dibanding dengan hanya menyebarkan ilmu.
jaman sekaran ini orang lebih menilai seseorang melalui kinerjanya, hasil karyanya, apa
yang telah dilakukan, dan apa yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Orang sudah tidak
begitu menilai omongannya karena memang sudah banyak orang-orang yang bisa
ngomong. Orang akan menilai omongan kita jika ternyata perbuatan kita memang baik
dan bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain. Perbuatan kita dianggap sebagai bukti
dari omongan kita, bahwa kita tidak hanya sekedar wit gedhang woh pakel, omong
gampang nglakoni angel, atau istilah asingnya NATO, not action talk only. Melalui
perbuatan, omongan kita sudah dianggap teruji dan terbukti, dan layak didengar dan
diikuti.
Tidak ada kebahagiaan selain kebahagiaan di hari pengadilan Tuhan. Di saat kita
tidak punya ilmu yang bermanfaat yang pernah kita tinggalkan, dan di saat kita menyesali
diri karena tidak punya perbuatan yang baik, maka anak adalah satu-satunya
pengharapan. Anak yang bisa menjadi pengharapan kata pak ustadz adalah anak yang
shaleh, berbakti kepada orang tua, agama dan senantiasa mendoakan kedua orang tuanya.
Untuk mewujudkan anak seperti ini memerlukan biaya dan usaha kita yang tidak sedikit.
Bahkan untuk mewujudkan anak dengan kualitas itu kita harus mencurahkan seluruh
ilmu yang kita miliki, menjadikan perbuatan kita menjadi tauladan, dan membiayai
seluruh aktifitas anak itu yang terkait dengan pendewasan. Oleh karena itu, dibanding
dengan usaha menyebarkan ilmu dan melakukan amal perbuatan, mendidik dan
mendewasakan anak adalah usaha yang sangat berat dan mahal.
Bagi orang yang menyadari betapa kebahagiaan akherat itu seutama-utama
kebahagiaan, maka berapapun biaya dan betapa susahnya usaha untuk mendidik anak,
akan dilakukan. Atas dasar alasan ini, betapa seorang anak atau sebuah keturunan itu
sangat mahal harganya. Terlebih-lebih bagi suatu pasangan hidup yang sekian lama
sangat merindukan hadirnya jabang bayi dan tidak kunjung datang. Apalagi suami istri
itu sudah siap bekal segala-galanya untuk mendidik seorang anak. Tentunya tida ada
motivasi hidup selain mengabdi kepada-Nya melalui mendidik anak.
Akhir-akhir ini ada usaha pencangkokan hati untuk seorang anak balita Bilqis. Ini
sebagai bukti betapa mahal sebuah keturunan dan betapa sangat besar nilai sebuah
makhluk yang namanya manusia. Bahkan Tuhan pun sangat menghargai manusia dengan
menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling mulia di atas semua makhluk.
Bayangkan masih balita saja dan belum mendatangkan manfaat bagi orang lain kita sudah
melakukan pembelaan sedemikian tinggi agar dia bisa hidup secara normal. Apalagi jika
di kemudian hari menjadi orang mulia dan berpengaruh, yang mampu memperbaiki
kualitas hidup umat manusia, tidak sia-sialah perjuangan kita.
Masih hangat di telinga kita, di jakarta ada sebuah keluarga yang menjual bayinya
kepada orang lain, bahkan ngijon (belum lahir sudah transaksi). Sekiranya dia
mengetahui betapa manusia sangat berharga, maka keluarga itu tidak akan melakukan
perbuatan menjual bayi. Siapa tahu kehidupan keluarga itu kelak akan berubah ke arah
lebih baik melalui anak tersebut ?. Bukankah rezeki itu ada yang mengatur, Tuhan yang
maha membagi Rezeki ?
Sebagai kesimpulan, hidup adalah perbuatan kata pak sutrisno bachir adalah salah
satu cara menempuh kebahagiaan akherat selain menyebarkan ilmu kita yang bermanfaat
kepada lingkungan, dan mendidik dan mendewasakan generasi penerus kita. Dengan ini
hidup menjadi dinamis dan kreatif, tidak statis, tidak membosankan, dan penuh gairah.
Hidup adalah perbuatan akan membias kedalam tindakan dan pikiran positif, dan jauh
dari pikiran-pikiran negatif yang berujung tindakan anarkis. Amien.

Wassalam
BIODATA

Nama : KENDRA HARTAYA


Alamat : Komplek Lapan A-10 Rumpin, Bogor 021-70895998, 08128442198
T, T, L : Bantul 5 Mei 1965
Jenis kel : PRIA
Agama : ISLAM
Status : NIKAH
Hobby : BADMINTON, MUSIK, MEMBACA
Pendidikan : S1 KIIA FMIPA UGM Yogyakarta 1991
S2 ILMU BAHAN UI Jakarta 1997
S3 TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNJ Jakarta 2006
Pekerjaan : Peneliti Bidang Material Dirgantara, Lapan 1992-skr
Kegiatan : Aktif sebagai pembicara di seminar nasional
E-mail : kendra19838@yahoo.co.id
NPWP : 49.513.673.1-434.000
Rekening BTN: 00048-01-50-016329-3 a.n Kendra Hartaya (BTN Depok Margonda)

Anda mungkin juga menyukai