Infeksi akut saluran nafas bagian bawah, yang meliputi bronchitis akut dan eksaserbasi akut
bronchitis kronik sampai pneumonia, adalah penyakit yang paling sering ditemukan pada pasien
rawat jalan. Sekitar lima juta orang meninggal akibat infeksi saluran nafas akut, setiap tahunnya.
Pneumonia merupakan penyebab utama kematian, alasan pasien menjalani rawat inap dan
konsultasi ke dokter paru.
Pneumonia merupakan infeksi akut pada jaringan paru( alveolus), yang biasanya disebabkan oleh
bakteri, virus atau jamur. Pada anak, biasanya pneumonia terjadi bersamaan dengan proses
infeksi akut pada bronkus( biasa disebut bronchopneumonia). Sebelum ditemukannya antibiotic,
satu dari 3 orang penderita pneumonia akan meninggal dunia.
Saat ini, lebih dari 3 juta orang menderita pneumonia setiap tahun di Amerika Syarikat. Lebih
dari setengah juta penderita menjalani perawatan di rumah sakit. Meski sebagian besar penderita
pneumonia dapat disembuhkan, sekitar 5 % akan meninggal akibat penyakit ini. Pneumonia
adalah penyebab kematian nomor enam terbanyak di Amerika.
Skenario
Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena sesak nafas sejak
2 hari yang lalu. Keluhan didahului oleh demam naik-turun dan batuk-pilek sejak 1 minggu yang
lalu. Batuk disertai dahak berwarna kuning. Nafsu makan pasien juga menurun. Pada
pemeriksaan fisik didapati kesadaran compos mentis, anak tampak sesak dan rewel, tidak ada
sianosis, BB 12 kg, frekuensi nafas 55x/menit, denyut nadi 110x/menit, suhu 38,5 oC, pernapasan
cuping hidung (+), retraksi intercostal (+), faring hiperemis, terdapat ronkhi basah halus dan
wheezing pada kedua lapang paru. Laboratorium: leukosit 20.000/uL.
Anamnesis
Identitas Lengkap
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik pasien terdiri daripada empat bahagian iaitu; inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi.
Inspeksi2
Inspeksi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan hanya melihat sama ada terdapat
kelainan atau tidak pada badan pasien. Hal-hal yang dilihat adalah pernafasannya normal atau
tidak, melihat bentuk toraknya pada bagia anterior dan melaporkan pergerakan toraks saat
keadaan statis dan dinamis. Pastikan tiada bagian yang tertinggal sewaktu pasien bernafas.
Kemudian laporkan juga keadaan sela iganya samada ada retraksi atau mencembung.
Palpasi
Palpasi adalah teknik perabaan untuk mengetahui sama ada terdapat kawasan yang nyeri atau
kawasan yang mempunyai massa. Palpasi dilakukan secara acak dan tersturktur pada anterior
dan posterior toraks. Kita juga akan meraba sela iga dan melakukan pemerikaan taktil fremitus
dengan menyuruh pasien menyebut 77.
Perkusi
Perkusi dilakukan dengan cara mengetuk tempat-tempat tertentu untuk mengetahui kelainan
bunyi pada setiap bagian toraks. Terdapat tanda-tanda konsolidasi paru seperti perkusi paru yang
redup yang menunjukkan keberadaan pneumonia. Perkusi juga dilakukan secara acak dan
terstruktur sesuai garis imaginer.2
Auskultasi
Auskultasi adalah bertujuan untuk mendengar bunyi paru yang patologis pada pasien pneumonia.
Kita akan bisa mendengar bunyi ronki kering pada kedua lapangan paru yang khas karena
terdapat infiltrate di dalam alveolusnya.
Tanda-tanda vital
Berat Badan 12 kg
Suhu 38,5oC
Inspeksi
Faring hiperemis
Palpasi
Perkusi
Redup yaitu bila konsisten paru agak padat & terdapat infiltrat
Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologis
Kultur darah
Working Diagnosis
Pneumonia adalah radang parenkim paru. Virus pernapasan adalah penyebab pneumonia yang
paling sering selama usia beberapa tahun pertama. Mycoplasma pneumoniae mendapat peran
dominan pada etiologi pneumonia pada anak usia sekolah dan anak yang lebih tua. Penyebab
bakteri pneumonia yang paling lazim pada anak normal adalah Streptococcus pneumoniae, S.
Pyogenes dan Staphylococcus aureus.
Pneumonia sebenarnya bukan penyakit baru. American Lung Association, misalnya
menyebutkan hingga tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika.
Penggunaan antibiotic, membuat penyakit ini bisa dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun
tahun 2000, kombinasi pneumonia dan influenza kembali bermaharajalela dan menjadi penyebab
kematian ketujuh di negara itu.5
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyebabkan radang pada paru. Kantung udara
dalam paru yang disebut alveoli, dipenuhi nanah dan cairan. Akibatnya, kemampuan menyerap
oksigen berkurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh tidak berkerja dan meningkatkan
risiko kematian pada penderitanya. Sebub itu, pneumonia perlu dikenali dengan cepat.
Pengobatan yang diberikan dengan cepat, dapat memberikan prognosis yang baik.
TUBERCULOSI
S PARU
BRONKITIS
BRONKIOLITIS
DEFINISI
Radang
parenkim
karena
bakteri
aspirasi
asing.
Suatu
penyakit
radang parenkim
paru
karena
infeksi
kuman
Myocobacterium
tuberculosis.
Bronkitis adalah
peradangan pada
selaput
lendir
bronchus
Bronkiolitis adalah
Infeksi virus akut
saluran pernapasan
bawah
yang
menyebabkan
obstruksi inflamasi
bronkiolus, terjadi
terutama
pada
anak-anak dibawah
umur 2 tahun.
PENYEBAB
Virus
RSV,
Influenzae, Parainfluenzae,
adenovirus,
bakteri, aspirasi
benda asing dan
jamur
Kuman
Mycobacterium
tuberculosis
virus
seperti
Influenzae virus,
Rhinovirus,
Adenovirus,
sebagian
kecil
bakteri
seperti
Mycoplasma
pneumoniae
Respiratory
Sensitial
Virus
(RSV),
Parainfluenza
Virus
(PIV),
Rinovirus,
virus
influenza,
enterovirus, herpes
simplex virus, dan
Mycoplasma
pneumonia.
pada
paru
virus,
atau
benda
GEJALA
KLINIS
Demam,
batuk,
takipnoe,
sputum+, napas
cuping hidung +,
sesak
napas,
sianosis
demam,
batuk,
batuk darah, sesak
napas, nyeri dada,
dan malaise
Kultur + M.
TBC
batuk
berdahak
maupun
tidak
berdahak, demam,
rasa berat di dada,
sesak napas, rasa
berat
saat
bernapas,
dan
kadang
disetai
batuk darah
Epidemiologi
Etiologi
1. Pneumonia akibat VIRUS
Gejala:
Auskultasi dada dapat menampakan ronkhi dan mengi yang luas, tetapi
ronkhi dan mengi ini sukar dilokalisasi sumbernya
Sakit ringan ini yang berakhir beberapa hari lamanya dengan mulainya
demammendadak 39oC atau lebih tinggi, gelisah, ketakutan dan distress respirasi
Penderita tampak sakit dengan megap-megap sedang sampai berat dan sering
sianosis
Gejala pada pneumonia akibat aspirasi pada anak antara lain adalah batuk-batuk
mendadak dan terus menerus disertai dengan gangguan napas dan nyeri dada. Diagnosis
biasanya ditegakkan dengan rontgent thorax.
Golongan
Bakteri
Actinomycetes
Fungi
AGEN INFEKSIUS
PNEUMONIA
Penyebab
PENYEBAB
Streptococcus pneumoniae
Streptococcus pyogenes
Staphylococcus aureus
Klebsiella pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
Escherichia coli
Yersinia pestis
Legionnaires bacillus
Peptostreptococcus, peptococcus
Bacteroides
Fusobacterium
Veillonella
Actinomyces israelii
Nocardia asteroides
Coccidioides immitis
Histoplasma capsulatum
Blastomyces dermatiditis
Aspergillus
Phycomycetes
Tipe pneumonia
Pneumonia bakterial
Penyakit legionnaires
Pneumonia aspirasi (anaerob)
Aktinomikosis pulmonar
Nokardiosis pulmonar
Koksidiomikosis
Histoplasmosis
Blastomikosis
Aspergilosis
Mukormikosis
peningkatan
aliran
KONSOLIDASI
Penyebab
Streptococcus Grup B, H.Influenza,
E.Coli, S.Aureus, Listeria,
CMV,RSV,Adenovirus
1-3 bulan
Klamidia,UreaPlasma,CMV,Pneumocyctis Carini
3 bulan -6 Pneumococcus,S.Aureus,H.Influenza,
tahun.
RSV,Adenovirus,dan Parainfluenza
Antimikroba
Ampisilin-Sulbaktan,
Sefalosporin, Kambapenem, Ribavirin
>6 tahun
Pencegahan
Pneumococcus,M.pneumonia,dan
Adenovirus.
Makrolid-Azalid
TumetoprinSulfametokazol
Amoxilin/Setalosporin,
AmpisilinSulbaktan,
Amox-Klavulanat,Ribavirin.
Komplikasi
Prognosis
Prognosis pada pneumoni berbeda-beda didasarkan oleh penyebabnya.
Pneumonia akibat virus kebanyakan sembuh tanpa komplikasi
dapat setempat
Pneumonia akibat bakteri Dengan terapi antibiotik yang tepat yang diberikan awal pada
perjalanan penyakit, angka mortalitas selama masa bayi dan anak sekarang kurang dari 1% dan
morbiditas jangka-lama rendah.
Kesimpulan
Pneumonia adalah radang paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab
utama pneumonia adalah bakteri, virus dan aspirasi. Yang berisiko tinggi menderita infeksi ini
adalah anak-anak di bawah 2 tahun dan manula. Pneumonia pada anak balita paling sering
disebabkan oleh virus pernapasan dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun. Umumnya gejala
pneumonia adalah demam, batuk, sesak napas, serta napas dan nadi cepat. Pengobatan ditujukan
kepada pemberantasan mikroorganisme penyebabnya. Pengobatan untuk pneumonia akibat
bakteri yang disarankan oleh WHO adalah ampisilin dan kloramfenikol. Hipotesis diterima.
Daftar Pustaka