Anda di halaman 1dari 14

Materi Proyek pemrograman Geodesi

1. Pengumpulan data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
a. Data pengamatan pasang surut 15 atau 29 piantan
b. Tabel-tabel yang diperlukan untuk perhitungan konstanta harmonik
dengan metode admiralty, yaitu :

Tabel konstanta pengali untuk perhitungan 1


41
Tabel konstanta pengali untuk perhitungan 3

Tabel harga pengali untuk data pengamatan 29 piantan

Tabel harga pengali untuk data pengamatan 15 piantan

Tabel daftar nilai w dan 1 + W

c.

Tabel yang digunakan untuk perhitungan konstanta harmonik dengan


metode kuadrat terkecil

2.

Tabel komponen pasang surut

Pembuatan paket program untuk menghitung data pengamatan pasang


surut dengan metode Admiralty dan Kuadrat Terkecil.

Diagram Alir Proyek


PERSIAPAN
PERSIAPAN
PENGUMPULAN DATA
PENGUMPULAN DATA
PEMBUATAN PAKET PROGRAM
PEMBUATAN PAKET PROGRAM

METODE ADMIRALTY
METODE ADMIRALTY

METODE KUADRAT TERKECIL


METODE KUADRAT TERKECIL

UJI COBA DAN


UJI COBA DAN
PERBAIKAN PROGRAM
PERBAIKAN PROGRAM
HASIL DIBANDINGKAN
HASIL DIBANDINGKAN
DENGAN HITUNGAN MANUAL/
DENGAN HITUNGAN MANUAL/
PROGRAM LAIN
PROGRAM LAIN

Tidak

CHEKING
KEBENARAN
HASIL
Ya

HASIL :
HASIL :
Duduk tengah (MSL)
Duduk tengah (MSL)
Konstanta pasang surut
Konstanta pasang surut
Tipe pasang surut
Tipe pasang surut
Muka surutan (CD)
Muka surutan (CD)
Grafik pasang surut
Grafik pasang surut

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Penjelasan diagram alir penelitian :


1. Persiapan
Dalam

tahap

ini

dilakukan

persiapan-persiapan

penelitian

misalnya

pembacaan literatur-literatur yang berhubungan dengan topik penelitian.

Selain itu, juga dilakukan pemahaman bahasa program Visual Basic 6.0
untuk membuat suatu paket program yang dapat menyelesaikan perhitungan
data pasang surut.
2. Pengumpulan data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam
penelitian. Data ini meliputi data pengamatan pasang surut selama 15 dan 29
hari dengan interval pengamatan minimal 1 jam.
3. Pembuatan paket program
Pada tahap ini dilakukan pembuatan program perhitungan data pasang surut
15 piantan dan 29 piantan. Pembuatan program ini didasarkan pada
perhitungan data pasang surut dengan metode Admiralty dan Kuadrat
Terkecil.
4. Uji coba dan perbaikan program Pada tahap ini dilakukan pengujian dari
program yang telah dibuat, apakah program tersebut
bisa berjalan dengan baik atau rumus perhitungan dalam
program

tersebut

sudah

sesuai

dengan

konsep

perhitungan berdasarkan metode yang digunakan.


5. Cheking kebenaran hasil program Pada tahap ini dilakukan cheking
kebenaran hasil program dengan cara membandingkan
hasil perhitungan program dengan

hasil perhitungan

secara manual dengan bantuan Microsoft Excel atau


bisa juga dibandingkan dengan hasil dari program lain.

Diagram alir perhitungan pasang surut metode Admiralty

Mula
i
Data pasut 15 atau 29 piantan

Tabel 1

Tabel a

Proses perhitungan 1:
A x 24B6 = 15C6
15 24
A x 24B6 = 29C6
29 24
Hasil -X1, +X1, -Y1, +Y1, -X2, +X2, +X2,
-Y2, +Y2, -X4, +X4, -Y4, +Y4
Proses perhitungan 2 :
Hasil Xo, X1+n, Y1 +n, X2+n,
Y2+n, X4+n, Y4+n
Tabel b

Proses perhitungan 3 :
Hasil Xoo, X10, Y10 , X12 ,s/d
X4d, Y4d, dan X,Y
Tabel c

Proses perhitungan 4 :
Mendapatkan nilai besaran X dan Y
untuk konstanta pasut So, M2, N2 , S2 , K1,
K2, O1, P1, MS4, M4
Perhitungan v,u,f
dan tabel d
Proses perhitungan 5 :
Mendapatkan nilai P, p, PR, r, f, u,
v, w, w+1 untuk konstanta pasut
Mendapatkan nilai Msl, A, g

Tabel 2

Perhitungan
Muka Surutan (CD)

Hasil hitungan :
1. Duduk tengan (So)
2. Amplitudo (A) dan fase (g) tiap konstanta pasut
3. Posisi muka surutan ( CD )
4. Tipe pasut
5. Grafik pasang surut

Selesai

Keterangan diagram alir perhitungan pasang surut metode Admiralty :


A24

= Data pengamatan pasang surut 15 piantan

A24

= Data pengamatan pasang surut 29 piantan

B6

= Tabel a

C6 dan 29C6

= hasil perkalian matrik

15

29

24

15

Tabel 1

= tabel hasil penyusunan data pasut 15 atau 29 piantan

Tabel 2

= tabel hasil proses perhitungan 5

Tabel a

= tabel konstanta pengali untuk proses perhitungan 1

Tabel b

= tabel konstanta pengali untuk menghitung harga X00,X10,


Y10......X4d, Y4d

Tabel c

= tabel konstanta 15 dan 29 piantan untuk menghitung


besaran X dan Y

Tabel d

= tabel untuk menghitung w dan 1+w

Diagram Alir perhitungan pasut dengan metode Kuadrat Terkecil


Mula
i
Data pengamatan pasang surut

Tabel komponen pasang surut

Pembentukan matrik
A dan F
Perhitungan matriks
AT.A, (AT.A)-1, AT.F
Perhitungan matriks parameter (X)
Mendapatkan nilai So, Ar, Br

Perhitungan faktor astronomi :


Fungsi f(s, h, p, N, p)
Fungsi f(fr,Vgr,r)

Perhitungan amplitudo, fase sementara :

Perhitungan amplitude dan fase :

Perhitungan
Muka Surutan (CD)
Hasil hitungan :
1. Duduk tengah (So)
2. Amplitudo (A) dan fase (g) tiap konstanta pasut
3. Posisi muka surutan ( CD )
4. Tipe pasut
5. Grafik pasang surut

Selesai

Diagram Alir Program


Start

Main Menu

Input

Proses

Input
Data
Data baru

Input
Data

Edit data

Set data

Input
Data

Proses

Kembali

Input Data

Input
Data

Cetak

Buka

Input
Data

Kembali

Cetak

Input
Data

Kembali

Input
Data

Input
TutupData
Data
Input
Data

Kembali

Input
Data
MAIN
PROGRAM

End

Keluar

Input
Data

Input
Data

Simpan data

Grafik

Petunjuk

Output

Pembuatan Program
. Program ini memiliki tampilan menu utama yang terdiri dari Input,
Proses, Output, Petunjuk, Keluar. Setiap menu memiliki kemudahan baik dalam
segi tampilan maupun pengoperasiannya sehingga program ini benar-benar
dapat memudahkan penggunanya (user friendly).

Program data input


Data input pada program ini berupa bacaan tinggi permukaan air laut
selama 15 hari maupun 29 hari dengan interval pengamatan tiap 1 jam dan
dalam satuan centimeter (cm). Data ini disusun secara matrik dengan ordo 15 x
24 untuk data 15 piantan dan matrik ordo 29 x 24 untuk data 29 piantan. Untuk
menyusun data pasang surut tersebut dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu :
1. Menggunakan fasilitas input data yang disediakan oleh program ini dan
dapat disimpan dalam format file ( *.mdb), ( *.txt), dan ( *.xls).
2. Menggunakan Microsof Excel dengan format file ( *.xls), dengan syarat
penyusunan sebaga berikut :

Data harus ditulis mulai dari kolom (B2:Y16) atau (B2:Y30) tergantung
pada metode penghitungan yang dipilih (15 atau 29 piantan).

Kolom (B1:Y1) dapat diisi nama kolom (jam), sedangkan kolom


(A2:A30) dapat diisi nama baris (hari). Kolom tersebut

tidak

berpengaruh pada program serta proses perhitungannya.

Contoh penyusunan data dapat dilihat pada file "\tamplate\data.xls"


yang disertakan bersama program ini.

3. Menggunakan Microsof Access dengan format file ( *.mdb), dengan syarat


penyusunan sebaga berikut :

Data hanya dapat dibuat pada Microsoft Access versi 2000 keatas.

Data harus disimpan dengan nama tabel DataObservasi dengan


struktur database yang dapat dilihat pada file "\tamplate\data.mdb" yang
disertakan bersama program ini.

4. Menggunakan Notepad dengan format file ( *.txt), ), dengan syarat


penyusunan sebaga berikut :

Data yang ditulis hanyalah bacaan tinggi permukaan air saja,


sedangkan bacaan skala jam dan tanggal pengamatan tidak ditulis.

Data harus ditulis kolom per kolom dengan dipisahkan oleh spasi,
dimulai dari baris pertama sebanyak 24 kolom (24 jam), sedangkan
jumlah baris tergantung pada jumlah hari (15 atau 29 hari).

Contoh penyusunan data dapat dilihat pada file "\tamplate\data.txt"


yang disertakan bersama program ini.

Program Proses perhitungan


Proses perhitungan untuk mendapatkan nilai duduk tengah, Amplitudo
(A) dan Fase (g) masing-masing konstanta, posisi muka surutan (CD) serta
analisa tipe pasang surut merupakan inti dari penelitian ini. Proses perhitungan
dalam program ini dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain proses
perhitungan dengan metode Admiralty dan metode Kuadrat Terkecil, yang tiaptiap metodenya juga dibagi menjadi dua yaitu pengamatan 15 piantan maupun

29 piantan, dan juga perhitungan posisi muka surutan (CD) serta analisa tipe
pasutnya.

Perbedaan antara dua metode tersebut terletak pada perhitungan

untuk memperoleh konstanta harmonik pasang surut, sedangkan untuk proses


selanjutnya seperti untuk menentukan posisi muka surutan (CD) dan tipe
pasutnya adalah sama.
Uraian dari masing-masing kelompok adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan metode Admiralty
Proses perhitungan dengan metode Admiralty dilakukan dalam 5 tahapan,
antara lain :

Tahap I
Dalam tahap ini dilakukan perkalian antar matrik. Matrik pertama adalah
data pengamatan pasang surut 15 piantan atau 29 piantan dengan ordo
15x24 dan 29x24, sedangkan matrik yang kedua adalah metrik tabel
konstanta pengali

dengan ordo 24x6. Matrik-matrik tersebut telah

diinputkan sebelumnya dan disimpan dalam file tertentu.

Hasil dari

perhitungan pada tahap 1 berupa nilai positip (+) dan negatif (-) untuk X 1,
Y1, X2, Y2, X4, Y4.

Tahap II
Dalam tahap ini dilakukan penjumlahan antara bilangan positip (+) dan
negatif (-). Apabila hasil penjumlahan tersebut merupakan bilangan
negatif maka harus ditambahkan dengan suatu bilangan B sehingga
nilainya menjadi positif. Besarnya B tersebut merupakan suatu kelipatan
dari 100 atau kalau dijumlahkan masih negatif ditambahkan dengan
kelipatan 1000.

Tahap III

Dalam tahap ini dilakukan penghitungan untuk mendapatkan besaran Xoo,


X10, Y10 , X12 ,s/d

X4d, Y4d, dan besaran X, Y. Perhitungan tersebut

membutuhkan hasil dari perhitungan dari tahap 2 dan juga nilai indeks
kedua (0, 2, b, c, 4, d). Dalam program ini nilai indeks kedua sudah
dimasukkan didalam program, jadi pengguna tidak perlu membuat
inputan tersendiri.

Tahap IV
Dalam tahap ini dilakukan penghitungan untuk mendapatkan nilai
besaran X dan Y untuk konstanta pasut So, M2, N2 , S2 , K1, K2, O1, P1,
MS4, M4. Perhitungan tersebut membutuhkan hasil dari perhitungan dari
tahap 3 dan tabel konstanta pengali 15 dan 29 piantan untuk menghitung
besaran X dan Y. Data yang dihasilkan adalah data P cos r dan P sin r
untuk konstanta harmonik pasang surut tersebut.

Tahap V
Dalam tahap ini seluruh hasil hitungan dari tahap sebelumnya
dikumpulkan

menjadi

satu

ditambah

juga

perhitungan

untuk

mendapatkan nilai P, p, PR, r, f, u, v, w, w+1 sehingga didapatkan hasil


akhir yang berupa nilai So (Msl), Amplitudo (A) dan Fase (g).

2. Perhitungan metode Kuadrat terkecil


Proses perhitungan dengan metode Kuadrat Terkecil dilakukan dalam
beberapa tahap, antara lain :

Pembentukan matrik A dan F

Perhitungan matriks AT.A, (AT.A)-1, AT.F

Perhitungan matriks parameter (X) sehingga mendapatkan nilai So, Ar, Br

Perhitungan faktor astronomi yang terdiri dari perhitungan fungsi f(s, h,


p, N, p) dan fungsi f(fr,Vgr,r)
Perhitungan nilai duduk tengah (So), Amplitudo (A) dan fase (g)

3. Perhitungan posisi muka surutan (CD) dan analisa tipe pasut


Hasil dari perhitungan dengan metode Admiralty dan Kuadrat Terkecil yang
berupa Amplitudo (A) dan fase (g) digunakan untuk menghitung posisi muka
surutan (CD) dan analisa tipe pasut. Hasil tersebut merupaka hasil akhir dari
program ini.

Prinsip kerja pada program ini adalah sebagai berikut :


a. Data input yang telah disusun dan disimpan dalam format file ( *.mdb),
( *.txt), ataupun ( *.xls) tersebut, dipanggil kembali.
b. Melakukan pemilihan metode perhitungan
c. Melakukan pemilihan observasi pengamatan (15 piantan atau 29 piantan)
d. Memasukkan informasi tentang pengamatan pasang surut, seperti :

Periode pengamatan pasang surut yang berupa tanggal awal dan akhir
pengamatan

Waktu tolok, yaitu waktu yang dihitung dari GMT terhadap posisi
pengamatan

Posisi pengamatan yang berupa posisi tempat pengamatan pasang


surut yang berupa posisi lintang dan bujur

Lokasi pengamatan

Alat yang digunakan

e. Ketika semua informasi telah dilengkapi, pengguna tinggal menekan tombol


proses dan proses perhitungan tersebut berjalan, kemudian muncul tampilan
yang memberikan informasi tentang hasil dari perhitungan pasang surut
tersebut

Program data output


Data output yang dihasilkan dari program ini terdiri dari tiga buah yaitu :
1. Data observasi pengamatan pasang surut selama 15 hari maupun 29 hari
yang disusun dalam suatu tabel.
2. Lembar hasil analisa pasang surut yang berisi tentang informasi yang diisikan
pada proses perhitungan serta hasil dari perhitungannya.
3. Data grafik pasang surut.
Hasil output tersebut dapat berupa hasil yang ditampilkan di layar
komputer maupun disimpan dalam format file ( * .htm).

Anda mungkin juga menyukai