Data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan
bentuk data menjadi informasi yang memiliki keguanaan. Operasi yang dilakukan dalam
pengolahan data :
1. Data input
a) Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (punching
number ke dalam kalkulator).
b) Coding transaction data ke dalam bentuk lain (converting atribut kelamin female
ke huruf F).
c) Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential information
for future).
2. Data transformation
a) Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
b) Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam
kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja perminggu).
c) Klasifikasi data grup-grup tertentu :
c.1) Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu
( pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif).
c.2)
c.4) Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data ( memilih
semua karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15 juta pertahun).
3. Information output
a) Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui
monitor atau cetakan.
b) Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang
membutuhkan.
c) Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran
komunikasi.
2
dengan suatu jaringan . Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan
perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses
data, sehingga mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut
didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai
salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.
A. Data Warehousing
Konsep Data Warehousing
Konsep dasar dari data warehousing adalah informasi yang dikumpulkan dalam suatu gudang
penyimpanan dan merepresentasikan solusi untuk pengaksesan data didalam sistem non
relasional. Sehingga data warehousing dapat disebut sebagai database yang berorientasi pada
subyek, terintegrasi, mempunyai Time Variant dan non-valitile
Empat karakteristik data warehouse
Subject oriented: Aplikasi untuk operasi perusahaan (operational system) berorientasi pada
proses (mengotomasi fungsi-fungsi dari proses bersangkutan function oriented). Misalnya
di bank,
aplikasi kredit mengotomasi fungsi-fungsi: verifikasi lamaran dan credit checking,
pemeriksaan
kolateral, approval, pendanaan, tagihan, dan seterusnya. Didalam data warehouse data-data
yang
dihasilkan dari proses kredit ini, diatur kembali (dikelompokkan) dan diintegrasikan
(digabung)
dengan data-data dari fungsi-fungsi lain, agar berorientasi pada misalnya nasabah dan
produk.
Integrated: Data dari macam-macam aplikasi transaksi (untuk bank misalnya: tabungan,
kredit,rekening koran) semua mengandung data nasabah, ada yang sama ada yang spesifik
(yang sama misalnya: nama dan alamat, yang spesifik misalnya: untuk kredit ada kolateral,
untuk rekening Koran ada overdraft) didalam data warehouse data-data yang sama harus
diintegrasikan disatu database, termasuk misalnya diseragamkan formatnya (sederhana tetapi
paling sering terjadi aplikasi-aplikasi sering dibeli vendor berbeda, dibuat
dengan/dijalankan di teknologi berbeda-beda)
Time variant: Data warehouse menyimpan sejarah (historical data). Waktu merupakan tipe
atau bagian data yang sangat penting didalam data warehouse. Didalam data warehouse
sering
disimpan
macam-macam
waktu,
seperti
waktu
suatu
transaksi
terjadi/dirubah/dibatalkan, kapan efektifnya,kapan masuk ke komputer, kapan masuk ke data
warehouse; juga hampir selalu disimpan versi,misalnya terjadi perubahan definisi kode pos,
maka yang lama dan yang baru ada semua didalam data warehouse kita. Sekali lagi, data
warehouse yang bagus adalah yang menyimpan sejarah.
Non-volatile: Sekali masuk kedalam data warehouse, data-data, terutama data tipe transaksi,
tidak akan pernah di update atau dihapus (delete) Terlihat, bahwa keempat karakteristik ini
saling terkait kesemuanya harus diimplementasikan agar suatu data warehouse bisa efektif
memiliki data untuk mendukung pengambilan-keputusan. Dan,implementasi keempat
karakteristik ini membutuhkan struktur data dari data warehouse yangberbeda dengan
database sistem operasional.
Keuntungan dari Data Warehousing
1. Hasil yang diperoleh dari investasi lebih tinggi
5
2. Kompetitif
3. Meningkatkan produktivitas perusahaan
Jenis database yang tersimpan di dalam media penyimpanan data berdasarkan
penggunaan data :
Database yang memiliki data sering di-update disebut data OLTP (Online
Transaction Processing). Data OLTP sering juga disebut data operasional,
mencerminkan sifat aplikasi database yang dinamik.
Database yang memiliki data sering digunakan untuk query disebut DSS
(Decision Support System). Data DSS sering disebut data analitikal,
mencerminkan sifat aplikasi database yang relatif statik.
Data Operasional Data DSS
Berorientasi pada aplikasi : data digunakan untuk proses bisnis. Sebagai contoh : sistem
perbankan dengan fileterpisah yang sudah dalam bentuk normal untuk setiap proses bisnis.
Berorientasi pada subyek : data digunakan untuk subyek bisnis, misalinformasi nasabah.
Data dalam bentuk denormalisasi dimana sebuah record dapat meliputi keseluruhan proses
bisnis.
Data terperinci Data ringkas Struktur statik Struktur dinamik Target operator komputer
Target pengambil keputusan pada seluruh tingkatan Volatile (data dapat diubah) Non volatile
(data tidak bisa diubah setelah dimasukkan) Kebutuhan data selalu diketahui sebelum
rancangan system Kebutuhan data sama sekali tidak diketahui sebelum rancangan system
Mengikuti siklus hidup pengembangan klasik dimana iterasi rancangan diselesaikan melalui
normalisasi data, dan memeriksa kebutuhan pemakai Siklus hidup pengembangan sama
sekali berbeda, dimana pemakai menggunakan aplikasi struktur data yang ada dan membuat
rancangan siap untuk dianalisis Performansi penting karena jumlah pemakai konkuren sangat
besar dalam mengakses data Masalah performansi lebih longgar Karena jumlah pemakai jauh
lebih sedikit dalam mengakses data sehingga tidak ada masalah konkuren yang perlu
diperhatikan. Penggerak-transaksi (Transaction-driven) Penggerak-analisis (Analysis-driven)
Data harus selalu tersedia untuk pemakai akhir (back up dan recovery harus terencana dengan
baik) Tidak mempunyai tingkat kebutuhan ketersediaan data yang sama (perencanaan back
up dan recovery lebih longgar) Mencerminkan situasi mutakhir Mencerminkan nilai historis.
B. Data Mart
Untuk mencapai suatu data warehouse kelihatannya merupakan suatu tantangan besar dan
memang demikian. Bahkan begitu besarnya sehingga beberapa pakar menyarankan
pendekatan yang lebih sederhana yaitu menerapkan sesuatu yang dinamakan data mart. Data
mart adalah database yang berisikan data yang menjelaskan satu segmen operasi perusahaan.
Misalnya perusahaan mungkin memiliki data mart pemasaran, data mart smberdaya manusia,
dsb.
C. Data Mining
Istilah yang sering digunakan bersama-sama dengan data warehouse dan data mart adalah
data mining. Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak
diketahui oleh pemakai. Data mining membantu pemakai dengan mengungkapkan berbagai
hubungan dan menyajikannya dengan suatu cara yang dapat dimengerti sehingga dapat
6
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Tujuan Umum
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan).
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan
mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan
tersebut.