ertumbuhan rohani suatu jemaat dilihat dari hubungan yang terbentuk diantara
jemaat, sebab pertumbuhan dan kedewasaan jemaat tidak bisa terlepas dari
bentuk hubungan yang ada dalam jemaat. Pertumbuhan tidak hanya dilihat dari
pengetahuan jemaat tentang kebenaran Firman Tuhan tetapi yang lebih utama
adalah aplikasi firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita. Kalau kebenaran yang kita
ketahui benar-benar kita lakukan dalam kehidupan kita maka niscaya akan terjadi hubungan
yang sehat seperti yang dikehendaki Allah.
Efesus 4:(15) tetapi dengan teguh berpegang pada kebenaran di dalam kasih kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Hubungan dalam suatu komunitas bukanlah sesuatu yang terjadi dengan begitu saja tetapi
sesuatu yang harus dibentuk dan dijalin oleh setiap orang yang terlibat di dalamnya. Ini
bukanlah usaha dan satu orang saja tetapi dari setiap orang yang hidup dalam komunitas
tersebut.
2. Hubungan yang murni terjadi ketika kita saling mengampuni (Efe 4:32)
Kepahitan adalah sesuatu yang sangat menghalangi hubungan dalam jemaat. Kepahitan yang
timbul bukan hanya sekarang tetapi juga pada masa lalu, semuanya harus dilenyapkan.
Memang mengakui kesalahan dan mengampuni orang lain adalah sangat sulit tetapi harus kita
lakukan tanpa syarat, supaya hubungan kita menjadi murni.
Efesus 4:(32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra
dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
3. Kerendahan hati (Efe 4:2; Efe 5:21)
Orang yang angkuh akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain. Keangkuhan
menyebabkan ia sulit untuk mengasihi, mengampuni dan mendorong orang lain, sedang ia
sendiri sulit untuk menerima nasihat dan teguran.
Efesus 4:(2) Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah
kasihmu dalam hal saling membantu.
Efesus 5:(21) dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan
Kristus.
Keangkuhan juga menyebabkan seseorang sulit menerima orang lain sebagaimana adanya (Rom
14:1). la akan merasa dirinya sebagai orang yang paling benar dan menolak orang lain yang
menurut penilaiannya tidak sebanding dengannya.
Roma 14:(1) Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
4. Ketulusan dan kemurnian hati (II Kor 1:12)
Hubungan dalam jemaat yang berikat janji bukanlah sekedar saling mengenal dan saling
menyapa, tetapi lebih dari itu, hubungan ini harus didasari oleh keterbukaan dan ketulusan hati
kita satu sama lain. Kita menjalin hubungan bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri, tetapi
untuk kepentingan bersama. Tanpa ketulusan maka hubungan hanya terjadi pada permukaan saja
dan bersifat rapuh. Sedikit gesekan akan menyebabkan retaknya hubungan.
II Korintus 1:(12) Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi
kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami
dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat
duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.
5. Hubungan akan menjadi sesuatu yang tersusun dengan rapih jika kita saling
melayani (Efe4:l6)
Setiap orang yang berada dalam suatu hubungan memiliki tempat yang tepat yang
dikehendaki Tuhan dimana dia melayani. Tanpa usaha kita untuk ikut melayani kita tidak
mungkin masuk dalam hubungan dengan orang lain. Kita tidak akan rapih tersusun dan juga
Ibrani 2:(11) Sebab la yang mengudnskan dan mereka semua berasal dan Satu; itulah sebabnya
la tidak malu menyebut mereka saudara. (12) katanya: "Aku akan memberitakan namaMu
kepada saudara-saudaraKu, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat," (13) dan lagi:
"Aku akan menaruh kepercayaan kepadaNya, " dan lagi: "Sesungguhnya. inilah Aku dan anak
anak yang telah diberikan Allah kepadaKu. "
2. Satu Roh, Satu Baptisan dan Satu Tubuh (Efe 4:3-5)
Kita semua telah dibaptis dalam satu Roh, menjadi satu tubuh (gereja) dan kita semua diberi
minum dari satu Roh (I Kor 12:13). Roh Kudus adalah dasar dari hubungan kita sebagai
saudara atau sahabat dalam Kristus. Persahabatan diluar Roh Kudus mempunyai arti yang
sangat terbatas. Tanpa Roh Kudus tidak mungkin terjadi persahabatan dalam rupa hubungan
persaudaraan yang murni. Roh Kudus memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran dan akan
rnemberitakan kepada kita apa yang diterimaNya dari Yesus (Yoh 16:13-15). Dan kita semua
adalah sahabat Yesus jika kita bisa mendengar Dia melalui Roh Kudus (Yoh 15:15).
Efesus 4:(3) Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: (4) satu
tubuh. dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang
terkandung dalam panggilanmu. (5) satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, (6) satu Allah dan
Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
3. Satu Kasih, Satu Jiwa dan Satu Tujuan (Fil 2:2)
Setiap orang yang mengasihi Allah dikenal oleh
Allah (I Kor 8:3) dan menjadi sahabat Allah.
Tetapi kalau kita tidak mengasihi, kita tidak
mengenal Allah sebab Allah adalah kasih (I
Yoh 4:8). Kasih adalah dasar dari persahabatan
kita dalam jemaat. Kita semua yang mengasihi
Allah dan taat kepadaNya berada dalam suatu
bentuk persahabatan atau persaudaraan yang
erat dalam satu jemaat lokal.
Filipi 2:(2) karena itu sempumakanlah
sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati
sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
Kesatuan hati dan pikiran diantara jemaat juga merupakan dasar dari suatu hubungan yang
kadarnya melebihi hubungan-hubungan yang bersifat duniawi. Kesamaan pendapat,
pandangan dan tujuan menyebabkan hubungan yang erat dan bersifat kekal yang sangat sulit
untuk diputuskan. Kita semua memiliki visi dan tujuan yang sama. Kita berjalan dalam arah
yang sama dan melalui jalan yang sama. Ini menjamin hubungan kita yang sejati.
4. Satu Iman dan Perbuatan (Efe 4:5)
Sama seperti Abraham yang menjadi sahabat Allah oleh sebab iman dan perbuatannya (Yak
2:23), kita juga baru bisa disebut sahabat Allah melalui iman dan perbuatan kita. Allah
membenarkan setiap orang yang percaya kepada Yesus (Rom 3:26) dan melakukan perbuatan
sesuai dengan imannya itu (Yak 2:24). Setiap orang yang percaya menjadi sahabat pula satu
sama lain berdasarkan iman dan perbuatan mereka yang sama itu.
Yakobus 2:(23) Dengan jalan demikian genaplah nats yang mengatakan: "Lalu percayalah
Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu Abraham disebut: "Sahabat
Allah."
Tanda-tanda dari sahabat yang sejati:
1. Lebih karib dari pada saudara (Ams 18:24)
Banyak teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi sedikit sahabat yang akrab dan
mengasihi kita lebih dari pada saudara. Kita memang bersahabat (hubungan ikat janji) dengan
setiap anggota jemaat, tetapi hanya beberapa orang saja yang betul-betul akrab. Hal ini
adalah sesuatu yang lumrah terjadi. Dari 12 murid Yesus, ada tiga orang yang sangat dekat
kepadaNya, Petrus, Yakobus dan Yohanes. Dan dari ketiga murid ini, Yohanes adalah
sahabat yang paling dekat.
2. Memberikan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya (I Yoh 3:16)
Untuk ini diperlukan kemauan untuk melayani orang lain atau melihat kepentingan orang lain
dan bukan diri sendiri (Rom 15:2). Harus dimulai dari hal-hal kecil, seperti mendengarkan
dengan perhatian bila orang lain berbicara, mengisi minuman kedalam gelasnya dan
sebagainya.
3. Keterbukaan kepada sahabat (Yoh 15:15)
Yesus menyebut kita sahabat sebab kita mengenal Dia dan diberitahukanNya segala sesuatu
yang didengarNya dari Bapa. Demikian pula kita harus terbuka (transparan) terhadap
sahabat kita, tidak bertopeng. Saling mengakui dosa kita dan saling mendoakan adalah sikap
antara sahabat yang sejati.
4. Mengasihi setiap waktu (Amsal 17:17)
Seorang sahabat yang sejati selalu bisa mengasihi pada keadaan apa saja. Kadang-kadang
kita direndahkan dan harus bisa mengalah kepada saudara kita. Dalam kesulitannya, kita
tidak meninggalkan dia tetapi menguatkannya. Menunjukkan kasih kita dengan membantu dia
(Efesus 4:2).
5. Menegur dengan maksud yang baik (Amsal 27:5-6)
Kita semua membutuhkan seorang sahabat yang mau mengatakan kebenaran tentang diri
kita, berbicara kebenaran dalam kasih. Bukan hanya tentang sesuatu yang ingin kita dengar
tetapi juga sesuatu yang perlu kita dengar. Firman Allah mengatakan untuk menasehati
seorang akan yang lain setiap hari, supaya jangan ada diantara kita yang menjadi tegar
hatinya karena tipu daya dosa (Ibr 3:13).
Sikap kita kepada saudara yang tidak taat kepada Firman Tuhan(II Tes 3:14-15)
1. Menandai dia, artinya kita tidak boleh mengabaikan saja tetapi menganggap hal itu
sebagai sesuatu yang serius.
2. Jangan bergaul dengan dia (menjauhkan diri), untuk menunjukkan bahwa kita tidak
setuju dengan perbuatannya. Tidak bergaul dalam arti tidak mengikuti cara atau
sikapnya yang salah itu, bukan membencinya.
1. Jangan menganggap dia sebagai musuh, tetap mengasihi dia.
2. Menegur dia sebagai seorang saudara.
II Tes 3:(14) Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan
dalam surat ini, tandailah dia dan Jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,
(15) tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang
saudara.
HUBUNGAN INTIM
Allah mengizinkan terjadinya hubungan yang
lebih intim antara kita dengan seseorang dalam
jemaat yang akan menuju kepada suatu
hubungan perkawinan yang memang telah
menjadi rencana Allah sejak semula. Allah telah
berjanji dalam firmanNya bahwa "la tidak akan
menahan kebaikan dari orang yang hidup
tidak bercela" (Maz 84:12b), yaitu mereka
yang mengasihi Allah dengan segenap hati,
pikiran, jiwa, dan kekuatannya. Firman Allah
juga mengatakan bahwa "siapa mendapat istri,
mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan
Tuhan" (Ams 18:22). Seorang isteri adalah
karunia dari Tuhan (Ams 19:14).
dengan pasangan kita dimasa depan dengan usaha daging kita. Hubungan kita harus dipimpin
oleh Roh. Pacaran adalah cara dunia yang memberikan kesempatan kepada dosa untuk
bekerja di dalam diri manusia. Allah menghendaki supaya kita hidup dalam kekudusan dan
menjauhi percabulan (I Tes 4:3; I Kor 6:18-20). Pacaran adalah satu cara yang dianggap
manusia lebih halus untuk mendekati percabulan. Dampak negatif dari pacaran sudah begitu
umum dan sering terlihat di mana saja hal itu terjadi, tetapi manusia tetap melakukannya.
I Tes 4:(3) Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu,
menjauhi percabulan,
Pacaran adalah sesuatu yang berasal dari dunia dan tidak terdapat di dalam Alkitab. Apa
yang berasal dari dunia bukan berasal dari Allah (7 Yoh 2:16). Kalau kita melakukan ini berarti
kita mengikuti keinginan daging kita. Untuk lebih saling mengenal, kita tidak memerlukan
pacaran. Tetapi melalui hubungan persaudaraan atau persahabatan dalam jemaat kita telah
bisa saling lebih mengenal satu sama lain. Hubungan yang lebih intim bisa terjadi setelah
Tuhan berbicara kepada satu pasangan, yang akan segera menuju kepada hubungan
perkawinan.
Hubungan yang berdasarkan keinginan daging dan mata hanya akan menyakitkan hati.
Pacaran juga berdasarkan prinsip ini. Kita keluar bersama orang yang akan membuat kita
"kelihatan baik" dimata orang lain atau dengan mereka yang "menyenangkan daging kita".
Dengan hanya melihat hasil daripada pacaran sistim dunia ini kita dapat mengetahui siapa
yang menciptakannya. Satu dari dua perkawinan berakhir dengan perceraian. Hamil
sebelum nikah dan pengguguran kehamilan memenuhi negara kita. Kebanyakan setiap
laki-laki dan wanita yang terlibat dalam pacaran berakhir dengan patah hati. Hidup
dipenuhi dengan kehancuran sakit hati, luka perasaan dan penolakan. Ini semua adalah apa
yang di bawa oleh kebanyakan anak-anak muda pada hubungan perkawinan.
kita kemudian. Dengan dipimpin oleh Roh Allah, kita tidak akan memuaskan keinginan
daging kita, tetapi sebagai gantinya akan memuliakan Allah melalui suatu hubungan "yang
terbaik" dari Allah dengan kita. Jadi kita tidak perlu berusaha dan memilih dengan mata dan
pikiran kita, tetapi menyerahkan semua itu kepada Dia yang mengasihi kita.
Dalam menjalin hubungan dengan semua orang dalam jemaat, mungkin hati saudara
tergerak untuk menjalin hubungan yang lebih intim dengan seseorang. Jika saudara cukup
dewasa dalam Kristus, saudara akan segera mengetahui apakah keinginan saudara itu adalah
keinginan daging atau keinginan roh. Untuk menguji apakah keinginan saudara itu
keinginan roh atau daging, saudara dapat mengikuti tiga petunjuk berikut ini:
1. Ujilah apakah saudara hidup oleh Roh:
Hal-hal a pa yang saudara pikirkan? (Rom 8:5)
Yakinkah saudara bahwa Roh Allah ada di dalam dirimu? (Rom 8:9)
Apakah saudara sering mengikuti keinginan daging saudara? (Gal 5:76)
2.Apakah keinginan saudara itu memberi hidup dan damai sejahtera? (Rom 8:6)
3.Apakah keinginan saudara itu berlawanan dengan keinginan daging saudara? (Gal 5:17)
Jika saudara merasa bahwa "seseorang" adalah pilihan Tuhan bagi saudara maka saudara
harus percaya bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik bagi saudara. Oleh sebab itu
seharusnya dia akan memenuhi penilaian berikut ini. Sebaliknya bagi dia, saudara juga
harus bisa memenuhi kriteria tersebut.
2. Mendatangi gembala saudara untuk meminta nasehat dan konfirmasi tentang apa
yang saudara rasakan. Dalam hal ini saudara harus taat kepada nasehat gembala
sebagai otoritas yang bertanggungjawab atas diri saudara (Ibr 13:17).
3. Jika hal yang sama terjadi pada pasangan saudara dan gembala telah memberikan
konfirmasi yang positip maka saudara dapat masuk dalam hubungan intim yang
kudus dengan pasangan saudara.
4. Harus diingat bahwa hubungan ini tidak boleh mengganggu ibadah saudara, tetapi
sebaliknya adalah sesuatu yang mendorong pelayanan saudara.
5. Jika pasangan saudara memang adalah pilihan Tuhan maka Tuhan akan menetapkan
langkah-langkahmu selanjutnya (Maz 37:23).
Jelas bahwa kita dipanggil Tuhan untuk bersikap dan memiliki pandangan yang
berbeda dengan dunia, dalam hubungan kita dengan saudara kita yang berlainan jenis. Kita
dipanggil untuk dituntun oleh pimpinan Roh bukan keinginan daging. Kita juga diperintah
untuk hidup dalam kesucian dan kekudusan bebas dari "nafsu anak muda". Kita
meniauhkan diri dari sesuatu yang dapat mendatangkan nafsu duniawi. Kita memperlakukan
saudara-saudara kita yang berlawanan jenis sebagai saudara-saudara sendiri. Pertanyaaan
sering timbul dari orang-orang tak percaya : "Saya takut bila saya percaya kepada Allah
untuk memilih pasangan saya, bisa saja terjadi orang itu bukan keinginan hati saya".
Pemikiran seperti sudah pasti berasal dari iblis, sebab iblis selalu berusaha menimbulkan
konflik dan keragu-raguan dalam hati manusia terhadap kehendak Allah.
Ayat-ayat dalam Alkitab berikut ini akan memberikan keyakinan kepada kita akan
kebaikan Tuhan :
Matius 7:(9) Adakah seorang dari padamu yang member/ batu kepada anaknya, Jika ia
meminta roti. (10) atau memberi ular, Jika ia meminta ikan? (11) Jadi Jika kamu yang
jahat tahu member! pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di
sorga! la akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya."
Amsal 19:(14) Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal
budi adalah karunia TUHAN.
Kami ingin memberi dorongan kepada mereka yang muda untuk berhenti berjalan dengan
penglihatan tetapi dengan iman. Gabungkanlah dirimu dengan ratusan orang-orang muda
yang telah melihat kebenaran dari pada berita mi dan sekarang berjalan dengan bebas dalam
Roh di bawa oleh kebenaran ini. Pasangan yang dipilih Allah untuk saudara akan membawa
kesempurnaan didalam kehidupan saudara pada setiap tingkat. PilihanNya akan menjadi
pilihan yang sempurna yang diciptakan hanya untuk saudara. Bila saudara dengan penuh
kesabaran memberikan hal ini dan hidup saudara kepadaNya, maka saudara akan tahu
tentang berkat yang besar yaitu kebebasan dari kecemasan dan perhatian yang terbagi-bagi.
Sebagai hasilnya saudara akan dapat beribadah kepada Tuhan tanpa gangguan. Dia akan
membawa keinginanNya yang sempurna menjadi kenyataan di dalam hidup saudara.
Ingat, perkawinan adalah rencanaNya. Banyak orang-orang muda yang telah mengambil
bagian dalam hal ini bukan dengan cara dunia ini tetapi dengan tangan Allah. Mereka
memiliki perkawinan yang dibangun di atas batu karang, di atas kehendakNya yang
sempurna. Karena perkawinan yang berdasarkan kehendak Allah itu akan kekal untuk
selama-lamanya.