Session
PENATALAKSANAAN
PASIEN INFARK
MIOKARD
AKUT
Pembimbing
dr. Akmal M. Hanif, Sp.PD,
MARS
dr. Raveinal, Sp.PD
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FK. UNAND/RS. Dr. M. Djamil
Padang
2010
Oleh:
Gita Rahmatika (06120108)
Nadya Dwi Karsa (06120099)
Nike Anggreni (06120098)
PENDAHULUAN
Infark miokard umumnya disebabkan oleh
thrombus arteri coroner.
thrombus disebabkan rupture plak diikuti
oleh pembentukan thrombus oleh trombosit
Lokasi dan luasnya infark miokard arteri
yang teroklusi dan aliran darah kolateral
INSIDEN
- Laju mortalitas awal (30 hari) adalah 30%
- lebih dari separuh kematian terjadi sebelum pasien
mencapai Rumah Sakit
PLAQUE RUPTURE
Exposure of Turbulent
Intraplaque Release of
hemorrhage Tissue Factorsubendothelial blood flow
collagen
Vessel Activation of
lumen the coagulation
diameter
cascade
DYSFUNCTIONAL
ENDOTHELIUM
PLATELET
ACTIVATION &
AGGREGATION
Vasoconstriction
CORONARY THROMBOSIS
Pemeriksaan fisik
- Pasien cemas tidak bisa istirahat
- ekstremitas pucat disertai keringat dingin.
- hiperaktivitas saraf simpatis (takikardi dan
atau hipotensi).
- hiperaktivitas parasimpatis (bradikardi dan atau
hipertensi)
- Pada fase awal ini, tekanan vena jugularis
biasanya normal atau sedikit meningkat, dan
dapat juga meningkat sekali pada infark
ventrikel kanan.
Laboratorium
Serum kreatin fosfokinase
CTN(cardiac spesific troponin),
ada 2 jenis yaitu cTn T dan cTn I.
Pemeriksaan enzim jantung yang
lain:
a. mioglobin
b. LDH (Lactic Dehidrogenase)
1. Oksigen
pasien dengan saturasi oksigen arteri <90
Pada semua pasien STEMI tanpa komplikasi dapat
diberikan oksigen selama 6 jam pertama.
2. Nitrogliserin (NTG)
Nitrogliserin sublingual dosis 0,4 mg & dapat diberikan
sampai 3 dosis dengan interval5 menit.
Selain mengurangi nyeri dada, NTG juga dapat
menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan
menurunkan preload dan meningkatkan suplai oksigen
miokard dengan cara dilatasi pembuluh coroner yang
terkena infark atau pembuluh kolateral.
Jika nyeri dada terus berlangsung dapat diberikan NTG
intravena.NTG intavena juga diberikan untuk
mengendalikan hipertensi dan edema paru.
4.Morfin
diberikan dengan dosis 2-4 mg dan dapat diulang
dengan interval 5-15 menit sampai dosis total 20
mg. efek samping konstriksivena dan arteriolar
melalui penurunan simpatis pooling vena yang
akan mengurangicurah jantung dan tekanan arteri.
Dapat diatasievaluasi tungkai dan pada kondisi
tertentu diperlukan penambahan cairan IV dengan
NaCl 0,9%.
Dapat menyebabkan efek vagotonik bradikardia
atau blok jantung derajat tinggi, terutama pasien
dengan infark posterior. Dapat diatasi dengan
pemberian atropine 0,5 mg IV.
5. Aspirin
Eefektif pada spectrum sindrom coroner akut.
Inhibisi cepat siklooksigenase trombosit yang
dilanjutkan reduksi kadar tromboksan A2 dicapai
dengan absorpsi aspirin bukkal dengan dosis 160325 mg di ruang emergensi. Selanjutnya aspirin
diberikan oral dengan dosis 75-162 mg.
6. Penyekat beta
Jika morfin tidakberhasil mengurangi nyeri dada,
pemberian penyekat beta IV, selain nitrat mungkin
efektif.
Regimen yang biasa diberikan adalah metoprolol 5
mg setiap 2-5 menit sampai total 3 dosis,
REPERFUSI FARMAKOLOGIS
Fibrinolisis
menurunkan risiko relatif kematian di rumah
sakit sampai 50% jika diberikan dalam jam
pertama onset gejala
Obat-obat fibrinolitik:
STREPTOKINASE
TISSUE PLASMINOGEN
RETEPLASE
TENEKTAPLASE
Klas II a
Jika kontraindikasi (-), pertimbangkan terapi
fibrinolitik pada:
- pasien STEMI dengan onset gejala < 12
jam dan EKG 12 sandapan konsisten
dengan infark miokard posterior.
- pasien dengan gejala STEMI mulai dari
<12 jam sampai 24 jam yang mengalami
iskemia yang terus berlanjut dan elevasi ST
0,1 mV pada sekurang-kurangnya 2
sandapan prekordial yang berdampingan
atau sekurang-kurangnya 2 sandapan
ekstremitas
CONTD
FARMAKOLOGIS
A. ANTI ANGINA
Nitrat organik
Penghambat adrenoresptor beta (beta
blocker)
Penghambat kanal Ca2+
TERAPI KOMBINASI
Nitrat dengan BB
CCB dan BB
CCB dan nitrat organik
CCB, BB, dan nitrat organik
B. ANTI TROMBOTIK
Tujuan mempertahankan patensi arteri koroner
yang terkait infark dan tendensi pasien menjadi
thrombosis.
Aspirin: antiplatelet standar pada STEMI.
UFH IV Dosis : bolus 60 U/kg (maks 4000U)
dilanjutkan infuse inisial 12 U/kg perjam
(maksimum 1000 U/jam). APTT selama terapi 1,5
2 kali
C. ANTI FIBRINOLITIK
D. TERAPI REPERFUSI
2. Rehabilitasi jantung
Rehabilitasi Jantung, seperti yang didefinisikan oleh
American Heart Association dan The task Force on
Cardiovaskular Rehabilitation of the National Heart, Lung
and Blood Institute, adalah proses untuk memelihara
potensi fisik, psikologis, social, pendidikan dan pekerjaan
pasien
Pasien harus dibantu meneruskan kembali tingkat
kegiatan mereka sesuai batas kemampuan fisik mereka
dan tidak dihambat oleh tekanan psikologis. Setiap
pasien dan keluarga membutuhkan bimbingan dan
edukasi selama masa peralihan, yaitu dari keadaan sakit
saat mereka bergantung pada orang lain ke keadaan
sehat saat mereka tidak bergantung pada orang lain