Anda di halaman 1dari 9

sAnggrek Dendro

Dedrobium sp
Anggrek Dendro Larat
Anggrek Dendro Merpati
Anggrek Dendro Rusa
Anggrek Dendro Sumba

Dendrobium phalaenopsis
Dendrobium crumenatum
Dendrobium veratroides
Dendrobium purpureum

KOMPAS.com - Alam raya negeri kita memang kaya. Salah satu di antaranya
adalah koleksi tanaman hias berbunga warna-warni yang sangat indah.
Contohnya bunga melati, raflesia, dan anggrek. Kali ini kita ingin melirik anggrek.
Menurut catatan, di seluruh dunia terdapat sejumlah 30.000 lebih spesies
anggrek. Jumlah sebanyak itu mencakup 660 genera, dengan 75.000 hibrida
yang terdaftar. Bayangkan, betapa kayanya dunia kita ini.
Bagaimana dengan Indonesia? Menurut catatan, potensi plasma nutfah anggrek
di bumi Nusantara sekitar 5 ribu jenis, dan tidak sampai 10 persen yang
dibudidayakan secara komersial. Itu berarti, peluang bisnis anggrek amat
terbuka. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang anggrek yang unggul.
Nah, untuk menilai seberapa jauh keunggulan anggrek, ada standar penilaian
sebagai berikut:
1. Bentuk Bunga yang meliputi tiga unsur, yakni:
- Kebulatan bunga. Bunga bulat yang ideal ialah bunga yang jika ujung-ujungnya
(sepal, petal, dan labellum) dihubungkan merupakan lingkaran, dengan titik
pusat pada tiang.
- Kepenuhan bunga. Seberapa jauh ruang lingkaran yang menghubungkan ujung
sepal, petal, dan labellum dipenuhi seoptimal mungkin?
- Kedataran bunga. Seberapa jauh kondisi sepal, petal, dan labellum dapat
diletakkan dalam bidang datar?
2. Warna Bunga memperhatikan tiga unsur, yakni:
- Warna umum bunga. Warna idealnya adalah jelas, cerah, kuat, dan
keseluruhannya menampakkan keselarasan dan keindahan. Namun, juga perlu
diperhatikan warna-warna spesial atau langka yang tentu mendapatkan nilai
tinggi.
- Warna sepal, petal. Kriterianya hampir sama dengan penilaian warna umum
bunga, tapi tidak dipandang secara keseluruhan, melainkan khusus cuma sepal
dan petalnya.
- Warna labellum. Seberapa jauh warna labellum lebih menonjol ketimbang
warna sepal dan petal?
3. Karakteristik bunga anggrek yang meliputi enam unsur, yakni:
- Ukuran bunga. Yang dimaksud ukuran bunga adalah dimensi bunga dalam
kaitannya dengan ukuran bunga normal.
- Tebal bunga. Ketebalan bunga dapat diraba dengan ibu jari dan jari telunjuk.
- Kehalusan bunga. Yang dimaksud kehalusan bunga adalah penampilannya yang
terdapat pada permukaan bunga. Entah itu mampu memantulkan sinar (Bahasa
Jawa: kemerlip), ada kristal-kristalnya, ada semacam lilin, ataupun adat

beludrunya.
- Banyak bunga dalam tangkai. Seberapa jauh jumlah bunga dalam satu tangkai,
atau jumlah dalam satu tanaman?
- Tangkai bunga. Penilaiannya bergantung pada tangkai yang kokoh, tumbuh
tegak dan lurus ke atas, cukup panjang, selaras dengan bunganya, dan
memposisikan bunga di tempat yang mudah dan indah dilihat.
Tiga Kunci Sukses
Kehadiran anggrek ternyata mampu mendorong para pehobi, bahkan ibu-ibu
rumah tangga, untuk berbondong-bondong mencoba mengembangkan anggrek.
Selain untuk menikmati indahnya bunga-bunga anggrek, juga dicoba dijadikan
peluang usaha. Secara teknis, usaha penanaman anggrek tak membutuhkan
investasi besar, cukup ala kadarnya. Dari segi waktu, masih bisa dikerjakan
secara sambilan. Dari pengalaman di lapangan, sekurang-kurangnya ada tiga
kunci sukses mengusahakan anggrek sebagai berikut:

Manfaat Bunga Anggrek - Anggrek Coryanthes adalah salah satu tumbuhan yang mampu
menjebak serangga agar jatuh ke dalam perangkapnya dengan menggunakan taktik yang
menarik. Sistem reproduksi anggrek ini didasarkan pada memikat serangga dan
memanfaatkannya untuk membawa serbuk sarinya.
Apakah mungkin sekuntum bunga bisa menyadari kecenderungan seekor serangga? Apakah
mungkin bunga membuat rencana agar serangga jatuh ke dalam perangkapnya serta
mengubah dirinya agar cocok dengan tujuan ini? Tidak dapat diragukan lagi, tidak mungkin
bunga atau serangga menjalankan taktik atau siasat sedemikian hanya berdasarkan keinginan
dan akalnya sendiri. Namun demikian, bila kita mengamati makhluk-makhluk di alam ini,
kita tahu bahwa mereka sering menerapkan jenis-jenis taktik semacam itu.

Bunga Anggrek
Anggrek Coryanthes adalah salah satu tumbuhan yang mampu menjebak serangga agar jatuh
ke dalam perangkapnya dengan menggunakan taktik yang menarik. Sistem reproduksi
anggrek ini didasarkan pada memikat serangga dan memanfaatkannya untuk membawa
serbuk sarinya. Bunga-bunga anggrek jenis ini tumbuh berkelompok. Setiap bunga memiliki
dua helai kelopak yang mirip sayap dan tepat di belakang kedua helai ini terdapat sebuah

ember kecil. Bila bunga membuka, cairan khusus yang dikeluarkan oleh dua kelenjar
khusus mulai menetes ke dalam ember tersebut. Tak lama kemudian bunga pun mulai
memancarkan wangi-wangian yang sangat menarik bagi lebah.
Manfaat bunga anggrek :
1. Anggrek Sebagai Tanaman Hias
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek
sangat indah dan variasinya luar biasanya banyaknya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa
dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis
anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari
Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga
menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.
2. Anggrek Sebagai Simbol dan Aroma Pengharum
Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan
selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan,
sementara bangsaTiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai
tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.
Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat
dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan-ramuan cinta pada masa tertentu.
Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini dipercaya sebagai simbol representasi
dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu
hubungan
3. Anggrek Sebagai Tanaman Obat Herbal
Pada beberapa abad yang lalu, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan
tehnik pengobatan herbal yang menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan.
Penggunaan obat tradisional dengan bahan tanaman Anggrek telah digunakan dalam
pengobatan tradisional dalam upaya untuk mengobati banyak penyakit. Mereka telah
digunakan sebagai sumber obat herbal di Cina sejak 2800 SM. Gastrodia elata adalah salah
satu spesies anggrek dari genus Gastrodia adalah salah satu dari tiga jenis anggrek yang
tercantum dalam Materia Medica yang pertama dikenal di Cina sebagai jenis anggrek yang
digunakan untuk pengobatan(Shennon bencaojing) .
4. Anggrek Sebagai Bahan Makanan
Vanili (Vanilla planifolia) adalah merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini
dimanfaatkan buahnya untuk penyedap pada kue, untuk pembuatanparfum dan aromaterapi .
Umbi bawah tanah dari anggrek terestrial Orchis mascula yang sudah dijadikan bubuk dapat
dijadikan campuran bumbu untuk memasak.
Daun kering dari anggrek Jumellea fragrans dapat digunakan sebagai rum (perasa) pada
minuman di Pulau Reunion.

Beberapa spesies anggrek Saprophytic dari kelompokGastrodia menghasilkan umbi-umbian


dan dapat dikonsumsi sebagai makanan oleh orang pribumi di Australia dan dapat berhasil
dibudidayakan, terutama Gastrodia sesamoides.

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan
anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga
wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.
Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika.
Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai
cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan
"berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air dengan
demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan,
tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah
gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak
langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah
naungan.
Sebagai
tanaman
hias,
anggrek
tahan
di
dalam
ruang.
Klasifikasi

tanaman

Anggrek

Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting
tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang
diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti
faktor lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembaban dan temperatur serta pemeliharaan
seperti : pemupukan, penyiraman serta pengendalian OPT. Pada umumnya anggrek-anggrek
yang dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2 C dengan temperatur minimum 15 C.
Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi temperatur
yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 6085%. Fungsi
kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu
tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat
mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar media
dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang
hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat
pertanaman
dengan
bantuan
sprayer.
Berdasarakan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu,
simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki
batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang
tumbuh. Kecuali pada anggrek jenis Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga
baru di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp.,
Cattleya sp., Oncidium sp. dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya
bersifat
epifit.
Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di
ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang
di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis
sp.,
Renanthera
sp.,
Phalaenopsis
sp.,
dan
Aranthera
sp.
Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :

Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa
merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari,
misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 5060%,
Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60 75 %.

Anggrek terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya
matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda sp. dan Arachnis
sp. Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70 100 %, dengan
suhu siang berkisar antara 19 380C, dan malam hari 18210C. Sedangkan untuk
anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan.

Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap
cahaya matahari penuh, misalnya Dendrobium phalaenopsis.

Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus
atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya
Goodyera sp.

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat
pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang
tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di
dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayukayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan
jamur
akar
(mikoriza)
yang
bersimbiosis
dengan
anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya
pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh
baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan.
Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial),
tergantung
genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun
monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku
lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang,
muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya
berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga
termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang
membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua
kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil
yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa
serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi
penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka
dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek
tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai

kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai
dan
melanjutkan
perkembangannya
hingga
kemasakan.
Anggrek Berdasarkan Tipe Pertumbuhan

Monopodial. Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja.
Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek
batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).

Simpodial. Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari
sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga
yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air cadangan makanan atau
umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji.
Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.

..

Manfaat Bunga Anggrek

Bunga Anggrek
Image Credit : Wikipedia.Org
Anggrek dikenal memiliki banyak manfaat dalam dunia dekorasi, dan sebagai tanaman hias
popular yang digunakan bunganya. Bunga anggrek amat indah serta variasinya nyaris tidak
terbatas. Anggrek biasanya dijual sebagai tanaman pot ataupun sebagai bunga potong.
Indonesia mempunyai kekayaan type anggrek yang amat tinggi, terlebih anggrek epifit yang
hidup di pohon-pohon rimba, dari sumatera sampai papua. Anggrek bln. Yaitu bunga pesona
bangsa indonesia. Anggrek juga jadi bunga nasional singapura serta thailand.
Anggrek kerap dipergunakan sebagai lambang dari rasa cinta, kemewahan, serta keindahan
sepanjang berabad-abad. Bangsa yunani memakai anggrek sebagai lambang kejantanan,

sesaat bangsa tiongkok pada zaman dahulu saat meyakini bahwa anggrek sebagai tanaman
yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh kaisar tiongkok.
Pada pertengahan zaman, anggrek memiliki peran mutlak didalam pengembangan teknik
penyembuhan memakai tumbuh-tumbuhan. Pemakaiannya lalu meluas hingga jadi bahan
ramu-ramuan serta apalagi pernah diakui sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan
ramuan cinta pada saat spesifik. Saat anggrek nampak didalam mimpi seseorang, perihal ini
diakui sebagai lambang representasi dari keperluan yang mendalam dapat kelembuatan,
romantisme, serta kesetiaan didalam satu jalinan. Selanjutnya, pada permulaan abad ke-18,
aktivitas mengkoleksi anggrek mulai jadi aktivitas yang banyak dikerjakan di semua penjuru
dunia, terlebih dikarenakan keindahan tanaman ini.
Vanili (vanilla planifolia) juga adalah bagian suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini
digunakan buahnya. Untuk membuahkan buah, vanili mesti dikawinkan oleh manusia,
dikarenakan serangga penyerbuknya tidak dapat hidup di luar tempat asalnya, walau saat ini
usaha-usaha ke arah pemakaian serangga mulai dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai