Anda di halaman 1dari 5

Potensi UNITSAMS Berdasarkan Aspek Lingkungan

Underground Rain Water Saving System Construction (UNITSAMS) sebagai


drainase ramah lingkungan mempunyai potensi yang sangat menyeluruh dalam
mengatasi banjir. Kenapa demikian, karena UNITSAMS merupakan konsep
konstruksi drainase ramah lingkungan yang memadukan dua konsep pengelolaan air
hujan antara metode lubang resapan (Biopori) dengan metode konsep kolam
konservasi. Selain itu, UNITSAMS juga dapat dilengkapi dengan sistem filtrasi dan
pengolahan air

baik per sistem maupun secara kolektif. Keunikan dari konsep

UNITSAMS ini terdapat pada arsitektur konstruksinya yang dibuat dengan


mengadopsi konstruksi alamiah sungai dengan penambahan penempatan sistem yang
berada dibawah tanah. Sehingga, pada permukaan UNITSAMS ini

tetap bisa

dimanfaatkan sebagai lahan terbuka maupun area jalanan publik. Keunggulan lain dari
UNITSAMS adalah kefleksibelan konsep dalam menampung air hujan baik intensitas
rendah maupun tinggi. Ketika intensitas hujan rendah, UNITSAMS berfungsi sebagai
resapan air, hal ini bisa dilakukan karena UNITSAMS memiliki biopori yang dipasang
di penampang dasar yang ada di bawah tanah. Sedangkan apabila intensitas hujan tinggi,
UNITSAMS dapat berperan ganda yaitu sebagai peresap air, dan sebagai kolam
konservasi bawah tanah, sehingga untuk pengaliran airnya bisa di kontrol bahkan bisa
dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan sehari-hari. Berikut merupakan susunan dan
komponen dari konsep UNITSAMS, yaitu :
Keterangan :
a. Atap (penutup) Beton UNITSAMS
b. Penutup lubang Saluran Air (menhole)
c. Hydrilla Verticillata dengan penggantung
polimer
d. Lubang Saluran Air Ke Biopori
e. Saluran Pipa Organik (Pipa Wavin 4 tipe D)
f.
Batu Pasir (Zeolite)
g. Area Penyangga Lengan Beton UNITSAMS
h. Saluran Air Samping Permukaan
i.
Pasangan Batu (Kanal Penampung Air)
j.
Ring Biopri (Semen)
k. Biopori
l.
Tanah

Gambar 2. Susunan dan Komponen UNITSAMS


Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa ada beberapa komponen yang di gunakan
UNITSAMS yang belum ada pada konsep drainase saat ini, salah satunya adalah
tanaman Hydrilla Verticillata (Ganggang Jawa) Penggunaan tanaman ini berfungsi
sebagai media pembersihan sedimentasi secara alami terutama dalam penyerapan
unsur limbah yang terbawa oleh air hujan. Karena . Menurut Tungka dan Rondo
(1991) Tanaman Hydrilla verticillata dapat menurunkan kadar logam Cr dalam air
hingga 95,85 % dalam waktu penyerapan 8 hari. Selain itu Konsep UNITSAMS ini juga

dilengkapi dengan batu pasir yang berfungsi untuk menahan dan memperlancar aliran
air hujan yang masuk sehingga mencegah terjadinya pengikisan atau erosi pada tanah.
Tidak hanya itu fungsi dari penggunaan batu pasir ini juga dapat berperan sebagai media
resapan karena batu pasir memiliki porositas dan permeabilitas yang baik yaitu
sekitar 10-21% (M. Irham, 2006). UNITSAMS pun dilengkapi dengan saluran pipa
organik yang berfungsi sebagai saluran pengisian sampah organik pada biopori dan
sebagai tempat untuk meletakan penggantung polimer tempat tumbuhnya Hydrilla
Verticillata. Sebagaimana kita tahu biopori harus terus diisi dengan sampah organik agar
organisme di dalam tanah tetap mendapatkan makanan sehingga rongga- rongga atau
liang-liang di dalam biopori akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya,
sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung
dari manusia untuk pemeliharaannya (Kamir R. Brata, 2008).
Berikut beberapa jenis UNITSAMS yang di pakai untuk sistem drainase per
unit dan kolektif :
Tabel 1. Jenis UNITSAMS
UNITSAMS Per Unit

UNITSAMS Sistem Kolektif

UNITSAMS Kolektif Perkotaan

Sistem Kolektif Pengolahan Air UNITSAMS

Berdasarkan aspek lingkungan mengenai kajian persoalan banjir di Kampung


Pulo, maka untuk menyelesaikan persoalan banjir ini bisa menggunakan dua konsep
UNITSAMS sekaligus yaitu UNITSAMS tipe kolektif dan UNITSAMS per unit. Daerah
yang dibuat UNITSAMS adalah daerah yang terkena banjir paling parah seperti
pada gambar berikut :

Tabel 2. Daerah Pembuatan UNITSAMS di Kampung Pulo


Sumber : Citra UAV LAPAN 2013

Kondisi Banjir Tahun 2013

Daerah Pembuatan UNITSAMS

Tabel 3. Daerah yang dapat dibuat UNITSAMS


Pemukiman Padat

Halaman Bangunan

Drainase yang Tidak Berfungsi

Berdasarkan data pada Tabel 2 maka perhitungan seberapa besar potensi


UNITSAMS dalam mengatasi banjir di Kampung Pulo dapat dilihat pada Tabel 4
dengan data genangan air yang terjadi pada tahun 2013 menurut Wahyu Aji pada
Tribunnews, 2013 yaitu di RW 01, 02, 03, 04, 05, 07 dan 08, dengan ketinggian air
rata- rata 150 cm dengan luas wilayah tergenang mencapai 5.000 m2.
Tabel 4. Perhitungan Potensi UNITSAMS
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Variabel
Jumlah
Debit banjir rata-rata di Kampung Pulo
10 m3/det
60 menit
Waktu Konsentrasi (tc)
15 menit
Waktu (td)
Kapasitas kanal UNITSAMS maksimum (tipe kolektif)
1,1 m3/det
Volume air yang harus di tampung
18.022,5 m3
Luas kolam konservasi UNITSAMS (tipe kolektif)
6.007,5 m2
untuk kedalaman kolam 3 meter
Luas UNITSAMS (tipe per unit dengan kanal kolektif)
5.400 m2
Luas UNITSAMS (tipe per unit) (mengikuti luas rata rata 1,5 m2
halaman terbuka di Kampung Pulo = 2 m2)
Kemampuan Mengatasi Banjir (UNITSAMS tipe kolektif)
20.322,5 m3
Kemampuan Mengatasi Banjir (UNITSAMS tipe per unit)
150 m3
Jika pengguna mencapai 100 unit
Luas Resapan UNITSAMS per m2
0,55 m2

Dari data Tabel 4 dapat dilihat bahwa UNITSAMS dapat memberikan kontribusi
nyata dalam mengatasi banjir di Kampung Pulo dengan daya tampung 20.322,5 m3.
Sehingga dari jumlah ini, volume banjir yang terjadi di tujuh RW yaitu sebesar
7.500 m3 dapat seutuhnya ditampung dan teratasi. Oleh karena itu, dalam aspek
lingkungan UNITSAMS dapat menjawab banjir secara fleksibel dan menyeluruh.
2.2.2 Potensi UNITSAMS Berdasarkan Aspek Sosial
Berdasarkan data kelurahan Kampung Pulo tahun 2012, untuk masalah
kepemilikan tanah sebegaian besar milik negara yaitu 0,47 km 2 dan sisanya adalah
tanah adat yaitu 0,01 km2. Hal ini menandakan sebagian besar penduduk hanya
menggunakan hak guna bangunan. Maka untuk proses pembebasan lahan sangatlah
mudah apalagi dengan potensi UNITSAMS dalam mengatasi banjir dapat membantu
menekan kerugian negara akibat banjir yang di perkirakan mencapai 20 triliun rupiah
(Salmah Muslimah detiknews, 2013).
2.2.3 Potensi UNITSAMS Berdasarkan Aspek Budaya
Dengan adanya konsep biopori pada UNITSAMS secara tidak langsung
mengajak masyarakat untuk mewujudkan kewaspadaan akan bencana banjir, yaitu
dengan merawat biopori pada UNITSAMS dengan mengisi lubang resapan dengan
sampah organik, sehingga sampah tersebut tidak terbuang secara sia-sia.
2.2.4 Potensi UNITSAMS Berdasarkan Aspek Ekonomi
Berdasarkan aspek ekonomi, UNITSAMS dapat dibuat dengan harga yang
fleksibel mengikuti kontur lahan dan ukuran yang dibutuhkan. Berikut harga
komponen pada UNITSAMS :
Tabel 5. Harga Komponen UNITSAMS
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9

Komponen
Atap Beton UNITSAMS
Penutup Lubang Saluran Air (Manhole) (50 cm)
Hydrilla Verticillata dengan penggantung polimer
Saluran Pipa Organik (Wavin 4 tipe D)
Batu Pasir (Zeolit)
Pasangan Batu (Kanal Penampung Air)
Biopori (termasuk pembelian Bor Biopori)
Alat filtrasi dan Pengolahan Air
Pintu Air dgn Skot Balok 2 unit (sistem kolektif)
Total
Dari tabel 5. Menujukkan bahwa UNITSAMS dapat

Harga
Rp. 600.000/ m3
Rp. 20.000 / unit
Rp. 25.000 / unit
Rp. 108.680/114 mm
Rp.48.000/25 kg
Rp. 231.020/m3
Rp. 180.000/unit
Rp. 1.700.000/ unit
Rp. 3.203.800
Rp. 6.116.500
dibuat dengan mudah dan

pembiayaan yang murah, sehingga sangat mungkin di terapkan pada anggaran DKI
Jakarta yang menanggarkan dana 1,6 triliun untuk mengatasi banjir (Fahriyadi, 2014)

Anda mungkin juga menyukai