Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH ILMU GIZI

MEDIK

DEFISIENSI
VITAMIN D

Grace Duma Mawarni Hutahaean


100100124
Natanael Nababan
100100127
Jane Andrea Christiano Djianzonie 100100128
Andre Agastia Hutasoit
100100145
Pavin Vikneshwaran A/L Rajapal
100100185
PEMBIMBING: dr. Dina Keumala Sari, MG, Sp.GK

BAB I
PENDAHULUAN

VITAMIN D

Vitamin yang penting dalam


homeostasis kalsium dan
mineralisasi tulang
Bentuk aktif 1,25dihydroxyvitamin-D

Bekerja sebagai hormon steroid

LATAR BELAKANG

VITAMIN D

7-dehydrocholesterol

Vitamin D3
(kolekalsiferol)

Ergosterol

Vitamin D2
(ergokalsiferol)

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

Gaya Hidup

Aktifitas dalam ruangan


Penggunaan tabir surya
Transportasi mobil
Kultur dan kepercayaan

LATAR BELAKANG

Riketsia &
Osteomalasi
a

risiko
kanker

dll

Defisien
si
Vitamin
D

Gangguan
saluran
cerna

Gangguan
pernapasan

Gangguan
kardiovaskul
ar

Penyakit
endokrin
metabolik

LATAR BELAKANG

Tujuan Penulisan
Menelaah lebih dalam tentang tinjauan
teoritis defisiensi vitamin D

Memaparkan pembahasan klinis defisiensi


vitamin D dari segi terminologis, etiologi,
kriteria diagnostik, penatalaksanaan nutrisi
serta prognosis dan komplikasi dari defisiensi
vitamin D.

TUJUAN PENULISAN

BAB II
PEMBAHASAN

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang


dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada
umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh
Vitamin D adalah nama generik dari dua
molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan
kolekalsiferol (vitamin D3)
Defisiensi vitamin D atau kekurangan vitamin D
merupakan kondisi tubuh dimana kadar serum
25-hydroxyvitamin D (25[OH]D) sebesar < 20
ng/ml (<50 mmol/L)

DEFINISI

Orangtua
Negara Timur Tengah
Kulit hitam
Iklim

EPIDEMIOLOGI

1890 Palm (Inggris) anak bila


terpapar matahari jarang kena riketsia
1919 Mellanby riketsia adalah
penyakit kekurangan gizi
1922 Mc Collum minyak ikan
mengandung antirakitik atau vitamin
D

SEJARAH

Kurangnya paparan terhadap sinar matahari


Faktor genetik yakni warna kulit
Gangguan absorbsi vitamin D
Pemakaian tabir surya
Obat-obat yang mempercepat katabolisme
vitamin D
Jumlah vitamin D yang sedikit pada ASI

ETIOLOGI & FAKTOR

Vitamin D penting untuk homeostasis kalsium


dan kesehatan tulang yang optimal. Absorpsi
yang adekuat dari kalsium dan fosfat pada
usus penting untuk mineralisasi tulang.
Vitamin D juga terlibat dalam maturasi
osteoklas yang meresorpsi kalsium dari tulang

PATOGENESIS

Segala sesuatu yang menyebabkan transmisi sinar UVB ke


permukaan bumi atau segala sesuatu yang mengganggu
penetrasi sinar UVB ke kulit akan mengganggu sintesis kutaneus
vitamin D.
Melanin
tabir surya dengan SPF 15

Penuaan berhubungan dengan menurunnya konsentrasi 7dehydrocholesterol, prekursor vitamin D di kulit


Obesitas sekuestrasi vitamin D dalam jaringan lemak tubuh
Malabsorpsi lemak.
Obat-obatan.

PATOGENESIS

ANAK
kaki membengkok,
ujung-ujung tulang panjang membesar
(lutut dan pergelangan),
tulang rusuk membengkok,
pembesaran kepala karena penutupan
fontanel terlambat,
gigi terlambat keluar,
bentuk gigi tidak teratur dan mudah
rusak.(Almatsier, 2001)
kelemahan otot sehingga mengalami
kesulitan untuk berdiri dan berjalan

DEWASA

tulang melembek yang menyebabkan


ganguan pada bentuk tulang, terutama
pada kaki, tulang belakang, toraks dan
pelvis.
Rasa sakit seperti rematik dan lemah
kadang muka menggamit (twitching),
Tulang membengkok (bentuk O atau X)
Fraktur
Osteopenia dan Osteoporosis yang
terjadi karena hiperparatiroidisme
sekunder.
Nyeri sendi dan otot

GEJALA KLINIS

ANAMNESIS
Anak dengan riketsia memiliki onset
berjalan lebih lambat dari anak normal
atau lebih memilih untuk duduk dalam
waktu yang lama. (Tangpricha, 2014)
Pada dewasa osteolamacia
mengalami nyeri otot kronik
Adanya fraktur stress pada remaja dan
dewasa yang sehat dapat kita curigai
adanya defisiensi vitamin D.
Gejala yang tidak spesifik sebagai contoh
adanya kelemahan otot yang umumnya di
ekstremitas proximal, perasaan berat pada
kaki, nyeri musculoskeletal kronik, dan
mudah lelah. Nyeri ini dapat memiliki
kualitas hiperestesia. Osteomalasia dapat
mirip fibromyalgia

PEMERIKSAAN FISIK
Pada anak dengan defisiensi vitamin D
berat, pemeriksaan akan menunjukkan
adanya kaki yang melengkung (bowing).
Pada dewasa dengan defisiensi vitamin D
berat, pemeriksaan dapat menunjukkan
adanya nyeri tulang periosteum. Hal ini
paling baik dideteksi dengan melakukan
penekanan yang kuat pada tulang
sternum dan tibia.

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes Kadar Serum 25(OH)D
- <30ng / mL insufisiensi vitamin D
- kurang dari 15/20 ng / mL defiensi
vitamin D
Tes Kadar Hormon Paratiroid
- meningkat pada 25 (OH) D di bawah 31
ng / mL, yang merupakan penanda lain
dari kekurangan vitamin D .

DIAGNOSIS

Kecukupan Vitamin D per hari

Golongan
(Umur)
0-6 bulan
7-11 bulan
1-3 tahun
4-6 tahun
7-9 tahun
Pria :
10-12
tahun
13-15
tahun
16-18
tahun
19-29
tahun
30-49
tahun
50-64
tahun
>65 tahun
Wanita :
10-12
tahun
13-15
tahun
16-18
tahun
19-29

Sumber
Sumber Makanan
Makanan

AKD (g)
5
5
5
5
5

5
5
5
5
5
10
15

5
5
5
5

Bahan Makanan
Susu sapi

g
0,01-

Bahan Makanan
Kuning telur

g
4,94

ASI

0,03

Mentega

0,76

Tepung Susu

0,04

Minyak Hati-Ikan

2,10

Krim

0,21

Margarin dan sejenis

5,8-

Keju

0,1-0,28

Hati

8,0

Yogurt

0,03-0,5

Ikan Sardin

0,2-

Telur utuh

0,04

1,1

1,75

3,4

TATALAKSANA

Pengobatan untuk Defisiensi Vitamin


1.Anak usia < 1 tahun
2.000 IU/hari vitamin D 2 dan D 3 selama 6minggu
50.000 IU/per minggu vitamin D 2 dan D 3 selama 6 minggu
Kontrol serum 25(OH)D level sehingga 30ng/mL dan melakukan maintenance terapi 400-1000 IU/hari.

2.Anak usia 18 tahun


2.000 IU/hari vitamin D 2 dan D 3 selama 6minggu
50.000 IU/per minggu vitamin D 2 dan D 3 selama 6 minggu
Kontrol serum 25(OH)D level sehingga 30ng/mL dan melakukan maintenance terapi 600-1000 IU/hari.

3.Orang Dewasa >18tahun


6.000 IU/hari vitamin D 2 dan D 3 selama 8minggu
50.000IU/minggu vitamin D 2 dan D 3 selama 8minggu
Kontrol serum 25(OH)D level sehingga 30ng/mL dan melakukan maintenance terapi 1500-2000 IU/hari.

4.Rekomendasi terapi vitamin D untuk pasien obese, menderita sindroma malabsorbsi atau
medikasi obat yang afek metabolisme vitamin D :
6.000-10.000IU/hari vitamin D
Kontrol serum 25(OH)D level sehingga 30ng/mL dan melakukan maintenance terapi 3000-6000 IU/hari.

Selain dari pengobatan supplement vitamin D, pasien


defisiensi vitamin D dianjurkan terapi lampu UVB.

TATALAKSANA

Komplikasi pada kekurangan vitamin D bisa terjadi


karena pemberian vitamin D yang berlebihan yang
dapat menyebabkan keracunan. Selain itu kelebihan
vitamin D ini dapat menyebabkan kalsifikasi
berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh seperti
ginjal,paru-paru, dan organ tubuh lain. Bayi yang
diberi vitamin D berlebihan dapat menyebabkan
kerapuhan tulang, gangguan pertumbuhan, dan
kelambatan perkembangan mental.

KOMPLIKASI

Kekurangan vitamin D pada masa anak (riketsia) jarang


dapat disembuhkan sepenuhnya. Kekurangan vitamin D
pada masa anak dapat menyebabkan deformitas berupa
kaki membengkok,ujung-ujung tulang panjang
membesar, tulang rusuk membengkok, dan kerusakan
gigi. Sedangkan kekurangan vitamin D pada masa
dewasa dapat menyebabkan deformitas berupa muka
menggamit (twitching), tulang membengkok (bentuk O
dan X), dan dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya
fraktur.

PROGNOSIS

BAB III
KESIMPULAN

Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul,


yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan kolekalsiferol.

Defisiensi vitamin D atau kekurangan vitamin D


merupakan kondisi tubuh dimana kadar serum 25hydroxyvitamin D (25[OH]D) sebesar < 20 ng/ml
(<50 mmol/L).

Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D


baik yang berasal dari makanan (hewan : kolekalsiferol/vitamin D3 ;
tumbuhan : ergokalsiferol/vitamin D2) maupun prekursor vitamin D yang
ada di kulit (7-dehidrokolesterol) membutuhkan radiasi sinar UVB untuk
mengubahnya ke dalam bentuk provitamin D.

KESIMPULAN

Defisiensi vitamin D dapat terjadi pada kondisi yaitu kurangnya paparan


terhadap sinar matahari, faktor genetik, gangguan absorbsi vitamin D,
misal pada pasien yang mengalami reseksi usus halus, kistik fibrosis,
penyakit crohn, defisiensi enzim pankreas, penyakit hati, penyakit
ginjal.

Obat-obatan seperti Dilantin, Phenobarbital dan


rifampin dapat menginduksi enzim p450 untuk
mempercepat katabolisme vitamin D

Sedikitnya jumlah vitamin D pada ASI, dan pemakaian


tabir surya dengan SPF > 8 menyebabkan kekurangan
vitamin D secara bertahap karena sinar UV dihambat
oleh tabir surya .

KESIMPULAN

Kekurangan vitamin D pada masa anak (riketsia)


jarang dapat disembuhkan sepenuhnya.

Kekurangan vitamin D pada masa anak dapat


menyebabkan deformitas berupa kaki
membengkok,ujung-ujung tulang panjang membesar,
tulang rusuk membengkok, dan kerusakan gigi.

Kekurangan vitamin D pada masa dewasa dapat menyebabkan


deformitas berupa muka menggamit (twitching), tulang
membengkok (bentuk O dan X), dan dapat meningkatkan risiko
untuk terjadinya fraktur.

KESIMPULAN

Komplikasi pada kekurangan vitamin D bisa terjadi


karena pemberian vitamin D yang berlebihan yang
dapat menyebabkan keracunan.

Selain itu kelebihan vitamin D ini dapat menyebabkan


kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh
seperti ginjal,paru-paru, dan organ tubuh lain.

Bayi yang diberi vitamin D berlebihan dapat


menyebabkan kerapuhan tulang, gangguan
pertumbuhan, dan kelambatan perkembangan mental.

KESIMPULAN

Terima

Kasih

Terima

Kasih

Terima

Kasih

Anda mungkin juga menyukai