PEMBEDAHAN
OLEH :
ABDUL HAKIM
MERA
HITAM
BIR
KUNING
HIJAU
MERAH
HITAM
HITAM
HIJA
KUNING
HITAM
HIJA
KUNING
ANATOMI
Anatomi = ilmu urai
Ilmu yg mempelajari suatu bangun
atau suatu bentuk dengan menguraiuraikannya ke dalam bagianbagiannya
Anatomi makroskopik hanya
menggunakan mata
Anatomi mikroskopik juga
menggunakan mikroskop histologi
(histos = jaringan; logos = ilmu)
SIKAP ANATOMI
Secara deskriptif : tubuh
manusia selalu dipandang dlm
sikap anatomi
Syarat posisi anatomi:
Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua
mata, dan jari kaki menghadap ke depan.
Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan
terbuka ke depan.
Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan
Bidang horizontal:
bidang yang terletak
melintang melalui
tubuh. Bidang ini
membagi tubuh
menjadi bagian atas
(superior) dan bawah
(inferior).
Bidang koronal: bidang
vertikal yang melalui
tubuh, letaknya tegak
lurus terhadap bidang
sagital. membagi tubuh
menjadi bagian depan
(frontal) dan belakang
(dorsal).
Istilah-istilah
dalam Anatomi
Superior(=atas) atau kranial: lebih dekat
pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap
dagu.
Inferior(=bawah) atau kaudal: lebih
dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap
payudara.
Anterior(=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior
terhadap limpa.
Posterior(=belakang): lebih dekat ke
belakang.
Conth: Jatung terletak posterior
terhadap tulang rusuk.
Lateral(=luar):
menjauhi bidang
median.
Contoh: Telinga terletak
lateral terhadap mata.
Proksimal(=atas): lebih
dekat dengan batang
tubuh atau pangkal.
Contoh: Siku terletak
proksimal terhadap
telapak tangan.
Distal(=bawah): lebih
jauh dari batang tubuh
atau pangkal.
Contoh: Pergelangan
Adduksi gerakan
mendekati tubuh.
Abduksi gerakan
menjauhi tubuh.
Contoh: gerakan membuka
tungkai kaki pada posisi
istirahat di tempat
merupakan gerakan
abduksi (menjauhi tubuh).
Elevasi gerakan
mengangkat
Depresi gerakan
menurunkan
Contohnya: Gerakan
membuka mulut (elevasi)
dan menutupnya (depresi)
gerakan pundak keatas
(elevasi) dan kebawah
(depresi)
Inversi gerak
memiringkan telapak kaki
ke dalam tubuh
Eversi gerakan
memiringkan telapak kaki
Supinasi gerakan
menengadahkan tangan
Pronasi gerakan
menelungkupkan
Juga perlu diketahui
istilah supinasi dan
pronasi hanya
digunakan untuk
wilayah pergelangan
tangan saja
Endorotasi adalah
gerakan ke dalam pada
sekililing sumbu panjang
tulang yang bersendi
(rotasi)
Sedangkan eksorotasi
adalah gerakan rotasi ke
luar.
I. ANATOMI SISTEM
PERNAPASAN
Alat Pernafasan
Atas
1. Rongga Hidung
(Cavum Nasalis)
Rongga hidung
dipisahkan oleh
septum
nasi(fosa
nasalis)
3. Laring
Terletaknya pita
suara (pita vocalis)
Laring td 5 buah
kartilago yt : tiroid
1bh, krikoid 1 bh,
Aritenoid 2 bh,
epligotis 1 bh.
Epiglotis berfungsi
menutup laring
waktu menelan
2. Bronkus
bercabang menjadi
dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan
bronkus kiri
Kanan : Lebih besar,
lebih pendek, lebih
tegak, terdiri dari 3 cab
& 6-8 cincin rawan.
Kiri : Lebih panjang,
lebih langsing, terdiri
dari 2 cab & 9-12
cincin rawan
3. Paru-paru
terletak di dalam rongga
dada bagian atas, bag
samping dibatasi oleh otot
dan rusuk, di bagian
bawah dibatasi oleh
diafragma yg berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian
yaitu paru-paru kanan
(pulmo dekstra) yang
terdiri atas 3 lobus dan
paru-paru kiri (pulmo
sinistra) yang terdiri atas 2
lobus.
Sistem vaskularisasi :
- Arteria pulmonalis : fungsi
pernafasan
- arteria brachialis : fungsi nutrisi
Pleura merupakan selaput
pembungkus paru, terdiri atas :
Pleura Viscerale : melekat pd
paru-paru
Pleura Parietale : melapisi
dinding dada
Pleura Costalis : melapisi iga-iga
Pleura Diafragmatika : melapisi
diafragma
Pleura Servicalis : terletak di
leher
Diantara kedua pleura terdapat
1. Ruang Jantung
ATRIUM DEXTRA
Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm.
Terletak agak ke depan dibandingkan ventrikel
dextra dan atrium sinistra
Atrium Dextra merupakan muara dari vena cava.
Vena cava superior bermuara pada dinding superoposterior
Vena cava inferior bermuara pada dinding inferolatero-posterior
Atrium Sinistra :
Terletak posterosuperior dari ruang
jantung lain,
sehingga pada foto
sinar tembus dada
tidak tampak
Tebal dinding
atrium sinistra 3
mm
Ventrikel Dextra
Terletak di ruang paling depan di dalam
rongga thorax, tepat di bawah manubrium
sterni
Sebagian besar ventrikel kanan berada di
kanan depan ventrikel sinistra dan di medial
atrium sinistra
Ventrikel dextra berbentuk bulan sabit atau
setengah bulatan, tebal dindingnya 4-5 mm
Darah masuk ventrikel dextra dibatasi oleh
katup tricupidalis
Ventrikel Sinistra
Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada
bagian ujungnya mengarah ke antero-inferior kiri
menjadi Apex Cordis
Tebal dinding ventrikel sinistra 2-3x lipat tebal
dinding ventrikel dextra, sehingga menempati 75%
masa otot jantung seluruhnya
Batas dinding medialnya berupa septum
interventrikulare yang memisahkan ventrikel sinistra
dengan ventrikel dextra
Rentangan septum ini berbentuk segitiga, dimana
dasar segitiga tersebut adalah pada daerah katup
aorta
Katub-katub Jantung
1. Katub Atrioventrikuler
Letaknya antara atrium dan ventrikel kanan
Mempunyai tiga buah katub disebut katub
trukuspid
Terdiri dari tiga otot yang tidak sama, yaitu:
Anterior, yang merupakan paling tebal, dan melekat
dari daerah Infundibuler ke arah kaudal menuju inferolateral dinding ventrikel dextra.
Septal, Melekat pada kedua bagian septum muskuler
maupun membraneus. Sering menutupi VSD kecil tipe
alur keluar.
Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat pada
cincin tricuspidalis pada sisi postero-inferior
2. Katub Mitral
letaknya di antara atrium kiri dan
ventrikel kiri
mempunyai dua daun katub
Terdiri dari dua bagian, yaitu
Daun katup mitral anterior lebih lebar dan
mudah bergerak, melekat seperti tirai dari
basal ventrikel sinistra dan meluas secara
diagonal sehingga membagi ruang aliran
menjadi alur masuk dan alur keluar
Daun katup posterior
3. Katub Semilunar
Disebut semilunar (bulan separuh) karena terdiri
dari tiga daun katub, yang masing-masing mirip
dengan kantung mirip bulan separuh
Katub semilunar memisahkan ventrikel dg arteri yg
berhubungan
Katub pulmonal terletek pada arteri pulmonalis,
memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan.
Katub aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Lapisan Jantung
Dinding jantung terdiri dari
tiga lapisan
1. Perikardium
Perikardium (Epikardium)
Perikarduim fibrosum (viseral)
Perikarduim serosum (parietal)
Persarafan Jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom.
Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan
oleh pengaruh otonom pada nodus SA.
Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf
otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan
(serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk
memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi
saraf.
Saraf parasimpatis ke jantung, yaitu saraf vagus,
terutama mempersarafi atrium, terutama nodus
SA dan AV. Saraf-saraf simpatis jantung juga
mempersarafi atrium, termasuk nodus SA dan
AV, serta banyak mempersarafi ventrikel
Vaskularisasi Jantung
Arteri Koroner Kanan
Berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus
atrioventrikuler kanan. Pada dasarnya a.
koronarian kanan memberi makan pada
atrium kanan, ventrikel kanan, dan dinding
sebelah dalam dari ventrikel kiri. Bercabang
menjadi Arteri Atrium Anterior Dextra (RAAB
= Right Atrial Anterior Branch) dan Arteri
Coronaria Descendens Posterior (PDCA =
Posterior Descending Coronary Artery).
RAAB memberikan aliran darah untuk
Nodus Sino-Atrial. PDCA memberikan aliran
darah untuk Nodus Atrio-Ventrikular
Vena
Distrubusi vena koroner sesungguhnya parallel
dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena
jantung mempunyai tiga bagian, yaitu
Vena tabesian, merupakan sistem terkecil yang
menyalurkan sebagian darah dari miokardium
atrium kanan dan ventrikel kanan.
Vena kardiaka anterior, mempunyai fungsi yang
cukup berarti, mengosongkan sebagian besar isi
vena ventrikel langsung ke atrium kanan.
Sinus koronarius dan cabangnya, merupakan sistem
vena yang paling besar dan paling penting,
berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena
miokard ke dalam atrium kanan melalui ostium sinus
koronaruis yang bermuara di samping vena kava
inferior.
Indera
Indera
Indera
Indera
Indera
Penglihat (Mata)
Pendengar (Telinga)
Peraba (Kulit)
Pengecap (Lidah)
Pembau (Hidung)
Kornea
Pupil dan Iris
Lensa mata
Retina
Saraf optik
Telinga Tengah
Teling tengah terdiri dari gendang telinga
(membran timpani) dan sebuah ruang kecil
berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang
menghubungkan gendang telinga dengan
telinga dalam.
Ketiga tulang tersebut adalah:
Maleus (bentuknya seperti palu, melekat
pada gendang telinga)
Inkus (menghugungkan maleus dan stapes)
Stapes (melekat pda jendela oval di pintu
masuk ke telinga dalam).
Telinga Dalam
Telinga dalam (labirin) adalah
suatu struktur yang kompleks,
yang terjdiri dari 2 bagian utama:
Koklea (organ pendengaran)
Kanalis semisirkuler (organ
keseimbangan).
Bagian-bagian lidah:
Bagian depan lidah,
fungsinya untuk
mengecap rasa manis.
Bagian pinggir lidah,
fungsinya untuk
mengecap rasa asin dan
asam.
Bagian
belakang/pangkal,
fungsinya untuk
mengecap rasa pahit
V. ANATOMI SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang
bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan. Komponen utama system
musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini
terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon,
ligament, bursae, dan jaringan-jaringan khusus
yang menghubungkan struktur-struktur ini
Klasifikasi tulang pada orang dewasa
digolongkan pada dua kelompok
1. axial skeleton (80 tulang)
2. appendicular skeleton (126 tulang)
Sendi
Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak
sutura tulang tengkorak.
Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan
sedikit bebas, misalnya antara korpus vertebra dan
simfisis pubis
Otot Rangka
pengertian otot ( musculus)
Otot (musculus) merupakan suatu organ atau
alat yang memungkinkan tubuh dapat
bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi
organisme. Gerak sel terjadi karena
sitoplasma mengubah bentuk. Pada sel sel,
sitoplasma ini merupakan benang benang
halus yang panjang disebut miofibril. Kalau
sel otot mendapat rangsangan maka miofibril
akan memendek. Dengan kata lain sel otot
akan memendekkan dirinya kearah tertentu
(berkontraksi).
Ciri-ciri Otot
KontraktilitasSerabut otot berkontraksi dan
menegang, yang dapat atau mungkin juga tidak
melibatkan pemendekan otot. Serabut akan
terolongasi karena kontraksi pada setiap diameter
sel berbentuk kubus atau bulat hanya akan
menghasilkan pemendekan yang terbatas.
EksitabilitasSerabut otot akan merespon dengan
kuat jika distimulasi oleh implus saraf.
EkstensibilitasSerabut otot memiliki kemampuan
untuk meregang melebihi panjang otot saat relaks.
ElastilitasSerabut otot dapat kembali ke ukurannya
semula setelah berkontraksi atau meregang.
Tendon
Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang
melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya
yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat
kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan
oleh sel-sel fibroblas.
Ligament
Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan
tulang ke tulang, biasanya di sendi. Ligament
memungkinkan dan membatasi gerakan sendi.
Bursae
Adalah kantong kecil dari jaringan ikat. Dibatasi oleh
membran sinovial dan mengandung cairan sinovial.
Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang
bergerak seperti pada olekranon bursae terletak antara
prosesus olekranon dan kulit
OTAK
Medulla Spinalis
Fungsi medulla spinalis
Medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks
dalam tubuh. bagian ini mentransmisi impuls ke dan dari
otak melalui traktus asenden dan desenden.
Struktur umum
Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak
pipih. walaupun diameter medulla spinalis bervariasi,
diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari
kelingking. panjang rata-rata 42 cm. dua pembesaran,
pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar
saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai.
Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area
urutan korda melalui foramina intervertebral.
Saraf Kranial
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
olfaktorius ( CN I )
optik ( CN II )
okulomotorius ( CN III )
traklear ( CN IV )
trigeminal ( CN V )
abdusen ( CN VI )
fasial ( CN VII )
vestibulokoklearis (CN VIII)
glosofaringeal ( CN IX )
vagus ( CN X )
aksesori spinal ( CN XI )
hipoglosal ( CN XII )
Saraf Spinal
31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui rasiks
dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Pada bagian
distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung
membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut
adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik), membawa
informasi ke korda melalui neuron aferen dan
meninggalkan korda melalui neuron eferen.
Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia
kolumna bertebra tempat munculnya saraf tersebut.
Saraf serviks : 8 pasang, C1 C8.
Saraf toraks : 12 pasang, T1 T12.
Saraf lumbal : 5 pasang, L1 L5.
Saraf sacral : 5 pasang, S1 S5.
Review anatomi
Review anatomi
Review anatomi