Anda di halaman 1dari 4

PORTFOLIO INTERNSHIP KASUS SARAF

Topik : Kejang demam atau epilepsi ?


Tanggal (kasus)
: 23 Juni 2015
Tanggal presentasi
:
Tempat presentasi
:
Objektif presentasi:
- Keilmuan
- Diagnostik
- Neonatus
- Dewasa

Ketrampilan
Manajemen
Bayi
Lansia

Presentan: dr. Nico Adrian


Pendamping: dr. Laura

Penyegaran
Masalah
Anak
Bumil

- Tinjauan Pustaka
- Istimewa
- Remaja

Deskripsi
:
Pasien seorang anak berusia 5 tahun dengan keluhan kejang seluruh tubuh yang
muncul bila mengalami demam tinggi (>38oC).
Tujuan
: Mengetahui penegakan diagnosis dan penatalaksanaan kejang.
Bahan bacaan
Cara membahas

: - Tinjauan Pustaka
- Riset
: - Diskusi - Presentasi dan diskusi

Data pasien:
Nama pasien : An. S.J, perempuan, 5 tahun
RS
: BLUD H.Soemarno Sosroatmodjo
ke Poli tanggal
: 23 Juni 2015

- Kasus
- E-mail

- Riset
- Pos

No. Registrasi : 0465xx

Data utama untuk bahan diskusi:


1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Seorang anak perempuan, 5 tahun dibawa ke poli saraf untuk pemeriksaan EEG
karena mengalami kejang seluruh tubuh saat demam > 39 oC, terakhir kali kejang
seminggu yang lalu, pasien tidak sadar saat kejang dan keluar busa dari mulut, kejang
lebih kurang selama 10 menit. Riwayat kejang sebelumnya 4 kali, pertama kali pada
usia 3 tahun, semuanya didahului oleh demam tinggi. Riwayat trauma kepala ()
infeksi otak (). Pasien dapat beraktivitas normal dan tidak sedang mengonsumsi obat
sebelum kejang.
2. Riwayat Pengobatan : Pasien tidak sedang dalam pengobatan rutin.
3. Riwayat kesehatan/ penyakit: Riwayat kejang sebelumnya 4 kali, pertama kali pada
usia 3 tahun, semuanya didahului oleh demam tinggi.
4. Riwayat keluarga
: Adik laki-laki dari ibu pasien menderita epilepsi.
5. Riwayat pekerjaan
: Pasien bersekolah di PAUD
6. Lain-lain
: Ibu pasien tidak memiliki riwayat penyakit selama kehamilan,
konsumsi obat selain vitamin dan zat besi disangkal. G3P3A0 (pasien merupakan
Anak ketiga). Aterm, lahir spontan di RSUD Soemarno ditolong bidan, BBL 3.2 kg,
menangis spontan.
Hasil Pemeriksaan :
Subjektif:
Pasien dibawa ke IGD RS H.Soemarno Sosroatmodjo pada tanggal 17 Juni 2015
karena mengalami kejang sekitar 30 menit SMRS, lama kejang sekitar 10 menit. Saat kejang

pasien terlihat kaku dengan kedua tangan dan kaki menjulur menjauhi tubuh serta bergetar,
tampak busa di mulut, pasien tidak sadar selama kejang. Setelah kejang pasien tertidur
selama 30 menit dan dapat berkomunikasi kembali setelah terbangun, tidak terlihat gejala sisa
dari kejang. Sebelumnya pasien mengalami demam sejak pagi 5 jam SMRS, disertai
keluhan pegal pada kedua tungkai dan sendi. Muntah (+) 3x sejak pagi, berisi makanan dan
air. Batuk dan pilek (-). Diare (-).
RPD : Riwayat kejang sebelumnya (+) 4x, pertama kali saat usia 3 tahun, semuanya
diawali demam. Riwayat trauma kepala () infeksi otak (). Riwayat dirawat di RS (-).
Lain-lain : Riwayat pasien saat dalam kandungan dan saat lahir adalah normal. Pasien
mulai dapat berbicara dan mulai berjalan saat berusia 1.5 tahun.
Objektif (IGD)
Kesadaran Apatis.
TD 120/80mmHg. N 94x/mnt. RR 26x/mnt. Suhu 39.2oC. BB 22kg.
Kepala : kaku kuduk (). Pupil bulat isokor diameter 3-3. Refleks cahaya +/+.
Thoraks : Simetris, cor dan pulmo dbn.
Abdomen : datar, bising usus + normal, turgor baik
Ekstremitas : keempat akral teraba hangat, udema negatif.
Penunjang (IGD dan rawat inap)
Tanggal
Hasil
17 / 06 / 2015
Hb 13.2 Ht 38.7% Leu 10.000
MCV/MCH/MCHC 81.3 / 27.7 / 34.1
18 / 06 / 2015
Na 135 K 3.8 Cl 101
GDS 87 mg/dL
UL : Leu (-) Erit (-) Protein (-) bakteri&fungi (-)
19 / 06 / 2015
Hematologi : Malaria (-) NS1Ag (-)

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

EEG (23 / 06 / 2015) : terlampir.


Assessment
Observasi konvulsi dd Kejang demam dd Epilepsi.
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada peningkatan suhu tubuh
(per rektal >38oC) akibat suatu proses ekstra kranial (kejang berhubungan dengan demam
tanpa adanya bukti infeksi intrakranial maupun sebab lain). Umumnya terjadi pada usia 6
bulan sampai 6 tahun dan 75% kasus pada demam 39oC. Secara klinis kejang demam
terbagi 2, yaitu : kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks.
Pada anamnesis perlu didapatkan riwayat kejang, faktor pencetus kejang, kondisi
medis, obat-obatan, trauma, gejala infeksi dan keluhan neurologis. Penatalaksanaan kejang
demam adalah dengan mengatasi kejangnya dan menghindari faktor pencetus. Diagnosis dari
kejang ini adalah meningitis, ensefalitis, gangguan metabolit (elektrolit) dan epilepsi.
Epilepsi didefenisikan sebagai suatu manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas
listrik otak yang abnormal dan berlebihan dari sekelompok neuron, ditandai oleh bangkitan
kejang berulang berselang lebih dari 24 jam yang dapat timbul tanpa provokasi. Berdasarkan
etiologinya, epilepsi terbagi 3 yaitu : idiopatik, simptomatik dan kriptogenik. Pada anamnesis
perlu ditanyakan gejala sebelum, selama dan paska bangkitan, usia awitan, durasi, frekuensi

dan interval bangkitan, riwayat terapi epilepsi dan respon pengobatan, riwayat trauma kepala
dan infeksi SSP.
Tentukan tipe bangkitan epilepsi menggunakan ILAE 1981 berupa (a). bangkitan
parsial (sederhana, kompleks, umum sekunder), (b). bangkitan umum (lena, mioklonik,
klonik, tonik, tonik-klonik, atonik), dan (c). bangkitan tak tergolongkan. Penentuan etiologi
menggunakan ILAE 1989.
Plan IGD
- IVFD RL 20 tpm
- Sanmol syr 3 x 2 cth
- Diazepam intermitten 6 mg, bila suhu > 38oC
- Diet tinggi karbohidrat tinggi protein
Objektif (di Poli tanggal 23 Juni 2015)
Kesadaran Compos Mentis.
TD 110/70 mmHg, N 80x/mnt, RR 24x/mnt, S 36.8oC. BB 22 kg.
Kepala : kaku kuduk (). Pupil bulat isokor diameter 3-3. Refleks cahaya +/+.
Thoraks : Simetris, cor dan pulmo dbn.
Abdomen : datar, bising usus + normal, turgor baik
Ekstremitas : keempat akral teraba hangat, udema negatif.
Pemeriksaan Saraf : refleks fisiologis positif normal, refleks patologis negatif.
Penunjang EEG (terlampir)
Plan
1. Diagnosis
Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan EEG, penyakit ini dapat didiagnosis sebagai
epilepsi yang terprovokasi demam.
2. Medikamentosa
- Fenitoin 2 x 100 mg
- Asam folat 1 x 1

Pemberian obat anti epilepsi sesuai dengan jenis bangkitan.


OAE
Fenitoin
Carbamazepin
Asam valproat
Lamotrigine
Dosis OAE

Fokal
+
+
+
+

Umum

Tonik

sekunder

klonik

+
+
+
+

+
+
+
+

lena

miokonik

+
+

+
+

3. Edukasi
- Prognosis dan kekambuhan penyakit
- Pemberian obat penurun panas saat demam > 38oC
- Penanganan awal kejang saat dirumah
4. Konsultasi / rujukan 5. kontrol
- Kontrol 2 minggu lagi

Daftar Pustaka
1.

Anda mungkin juga menyukai