Anda di halaman 1dari 4

Slide

No:
1.
2.

3.

4.

5.

6.

Isi Slide
Judul (kasus yang dipresentasikan): Konjungtivitis bakterial akut OD
Nama presentan: Dr. Pratiwi J.
Pendahuluan
Kasus Asli
Alasan mengapa kasus ini diajukan: Penyakit ini merupakan penyakit
mata paling umum di dunia
Alasan klinis, epidemiologis, atau apapun presentasi kasus ini:
Konjungtiva dapat menjadi gerbang masuk bagi meningokokus ke
dalam darah dan meningen dengan hasil akhir berupa sepsis dan
meningitis maka dianjurkan untuk mengobati konjungtivitis. Oleh
karena itula kasus ini saya presentasikan.
Yang menarik dari kasus ini: gejala klinik yang khas dan sesuai teori
Fokus pembicaraan: bagaimana kita sebagai dokter dapat
mendiagnosa dan membuat terapi yang sesuai.
Masalah pada kasus ini: Ketidaktahuan masyarakat mengenai
penularan penyakit ini.
Tujuan presentasi ini: untuk mengetahui lebih dalam mengenai
konjungtiviti bakteri.
Data administrasi pasien
Nama
: An. A
Usia
: 9 tahun
Status sosial : turut orangtua
Data demografis
Alamat
: Tanah Tumbuh
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Jenis kelamin : Perempuan
Data biologik
Tinggi badan : 110 cm
Berat badan : 35 kg
Habitus
: Normal
Data klinis
Anamnesis terfokus diagnosis
Sejak + 2 hari yang lalu pasien mengeluh mata kanannya merah.
Pasien juga mengeluh matanya terasa gatal, sehingga pasien
sering menggosok-gosok matanya
Keluar air mata berwarna bening tapi tidak banyak.
Pasien mengaku saat bangun tidur terdapat kotoran mata yang
cukup banyak.
Anamnesis penyingkir DD
Tidak ada keluhan nyeri.
Tidak ada pandangan mata kabur pada mata kanan
Tidak ada riwayat trauma pada kedua matanya.
Pasien menyangkal adanya riwayat alergi pada dirinya dan

keluarga.
7.

8.

Pemeriksaan Jasmani
Tanda vital
Tensi: 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
Status lokalis pasien
OD
5/5
Visus
Sekret (+)
Sekret
Sentral
Kedudukan
Ke segala arah
Pergerakan
Bentuk normal, Odem (-)
Palpebra
Hiperemi (+), Odem (-)
Konjungtiva
Jernih
Kornea
Putih
Sklera
Dalam
COA
Iris shadow (-)
Iris
Pupil
Sentral, regular, 3 mm,
reflek cahaya (+)
Jernih
Lensa
Status lokalis penyingkir DD
DD: Konjungtivitis bakterial akut OD
Skleritis OD
Pterigium OD
Mata merah visus tenang:
Konjunctivitis
Scleritis
Pterigium
Mata merah

Visus
Tenang
Tenang
Tenang
Berair

Gatal

Sekret

Rasa

mengganjal
fotophobia

Spasme

Nyeri

Selaput

Riwayat

Trauma
Riwayat

pekerjaan
terpapar
sinar UV
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan: tidak perlu, karena untuk

9.
10.
11.

12.
13.
14.
15.

16.

menegakkan diagnosa konjungtivitis cukup dari pemeriksaan opthalmologis.


Hasil yang diperoleh atau prakiraan data yang akan diperoleh:
Tidak ada
Pemeriksaan penunjang lain:
Tidak perlu
Diagnosis
Diagnosis: Konjungtivitis bakterial akut OD
Alasannya adalah:
Dari anamnesis didapatkan mata kanan pasien merah sejak 2 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluh matanya terasa gatal. Keluar air mata
berwarna bening tapi tidak banyak. Saat bangun tidur terdapat kotoran
mata yang cukup banyak.
Dari pemeriksaan jasmani vital sign pasien dalam batas normal. Pada
pemeriksaan opthalmologis didapatkan visus 5/5, sekret (+),
konjungtiva hiperemis, kornea jernih.
Diagnosis holistic
Diagnosis klinis
: Konjungtivitis bakterial akut OD
Strategi penanganan masalah
Untuk diagnosis klinis
: Chloramphenicol salep 3x1 sehari
Konsultasi dan rujukan: Tidak diperlukan
Penjelasan untuk pasien dan keluarganya
Diagnosis dan konsekuensinya: Memberi tahu pasien bahwa diagnosa
penyakit yang dideritanya adalah konjungtivitis bakterial.
Konjungtivitis bakterial adalah peradangan pada konjungtiva yang
disebabkan oleh bakteri. Konjungtivitis bakterial akut hampir selalu
sembuh sendiri. Tanpa diobati, infeksi dapat berlangsung 10-14 hari;
jika diobati dengan memadai, 1-3 hari.
Masalah dan risiko yang dihadapi: Konjungtivitis bakterial menahun
mungkin tidak dapat sembuh sendiri dan menjadi masalah pengobatan
yang menyulitkan.
Berbagai jalan keluar: Terapi spesifik terhadap konjungtivitis
bakterial tergantung temuan agen mikrobiologiknya. Sambil
menunggu hasil laboratorium, dokter dapat mulai dengan terapi
topikal antimikroba. Terapi topikal dan sistemik harus segera
dilaksanakan setelah materi untuk pemeriksaan laboratorium telah
diperoleh. Pasien dapat diberikan Chloramphenicol eye drop 4 x 2 gtt
ODS
Peran pasien dan keluarganya dalam penanganan masalah
Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, pasien dan keluarga
diminta memperhatikan secara khusus higiene perorangan. Pasien dan
keluarganya harus mengetahui metode penularan dari penyakit ini.
Konjungtivitis bisa menular melalui kontak langsung dengan pasien
maupun airborne.
Pasien harus kita edukasi untuk tidak menggosok-gosok matanya
dengan tangan agar tidak terjadi penyebaran penyakit ke mata bagian
sebelahnya maupun ke orang lain. Hendaknya juga pasien tidak
menggunakan handuk secara bersamaan dengan anggota keluarga
yang lain.

17.

18.

Jika keluar rumah pasien juga diberitahu untuk menggunakan


kacamata hitam agar tidak terjadi penularan melalui airborne
Identifikasi risiko dan pencegahannya:
Penyakit ini berisiko untuk kambuh kembali tergantung daya tahan
tubuh dan higienitas pasien.
Konjungtivitis bakterial menahun mungkin tidak dapat sembuh
sendiri dan menjadi masalah pengobatan yang menyulitkan.
Ilmu yang dipunyai untuk menangani kasus ini
Ilmu dasar kedokteran
Definisi
Konjungtivitis bakterial adalah peradangan pada konjungtiva yang
disebabkan oleh bakteri
Etiologi
Penyebabnya banyak diantaranya:
1. Hiperakut (purulen)
Neisseria gonorrhoeae
Neisseria meningitidis
Neisseria gonorrhea subsp Kochii
2. Akut (mukopurulen)
Pneumococcus (Streptococcus pneumoniae) (iklim sedang)
Haemophilus aegyptius (Koch-Weeks bacillus) (iklim tropik)
3. Subakut
Haemophilus influenzae (iklim sedang)
Ilmu klinik
Gejala Klinik
Bakteri-bakteri penyebab dapat menimbulkan iritasi dan kemerahan bilateral,
eksudat purulen dengan palpebra saling melengket saat bangun tidur, dan
kadang-kadang edem palpebra. Infeksi biasanya mulai pada satu mata dan
menular ke sebelah oleh tangan. Infeksi dapat menyebar ke orang lain
melalui bahan yang dapat menyebarkan kuman seperti sprei, kain dll.
Terapi
Sebelum terdapat hasil pemeriksaan mikrobiologi dapat diberikan antibiotik
tunggal seperti gentamisin, kloramfenikol, polimiksin, dan sebagainya,
selama 3-5 hari. Kemudian bila tidak memberikan hasil, dihentikan dan
menunggu hasil pemeriksaan.
Bila tidak ditemukan kuman dalam sediaan langsung, diberikan tetes mata
antibiotik spektrum luas tiap jam disertai salep mata untuk tidur atau salep
mata 4-5 kali sehari
Prognosis
Konjungtivitis bakteri yang disebabkan oleh mikroorganisme tertentu, seperti
Haemophilus influenzae, adalah penyakit swasirna. Bila tidak diobati akan
sembuh sendiri dalam waktu 2 minggu. Dengan pengobatan biasanya akan
sembuh dalam 1-3 hari

Anda mungkin juga menyukai