Anda di halaman 1dari 11

Abstrak

Untuk mengembangkan produk yang berkelanjutan insinyur desain harus mampu meramalkan
apa yang akan terjadi dimasa depan jika mengkombinasikan berbagai keterkaitan antara
karakteristik produk, dampak ekonomi, sosial dan lingkungan. Oleh karena itu berbagai metode
desain dikembangkan. Metode analisis retrospektif seperti Life Cycle Sustainability Assessment
(LCSA) dikembangkan untuk menyediakan sejumlah informasi sehingga dapat dimanfaatkan
ketika keputusan desain dibuat. Metode ini sedikit generik dan sangat membantu dalam
pengambilan keputusan desain. Dalam tulisan ini, metode LCSA diusulkan untuk mengantikan
metode multi-criterial kuantitatif analisis pengembangan sebelumnya atas dasar indikator
keberlanjutan, sehingga alternatif lifecycle produk dapat dibandingkan di fase awal (proses
desain)
Introduction
Produsesn berkontribusi dalam pencapaian tujuan yang keberlanjutan dengan menawarkan
produk dengan meminimalisasi dampak negative ekonomi, lingkungan dan sosial. Keputusan
mengenai sustainable produk dibuat berdasarkan beberapa faktor, contoh berikut:

Manusia (kompetensi, perilaku tim),


Kualitas dan ketersediaan informasi keberlanjutan
Kemampuan Perusahaan (sumber, dana).

Konesep desain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sistem di sekitarnya seperti dalam
hal lingkungan, seperti energi dan sumber daya konsumsi serta emisi polutan. Dalam hal sosial
seperti kondisi kerja atau implikasi lebih lanjut. Efek ekonomi misalnya disebabkan oleh harga
produk atau pengalaman pelanggan
Dengan definisi karakteristik produk (seperti bahan atau geometri) insinyur desain menentukan
sifat produk seperti berat atau daya tahan. Misalnya pemilihan material memperngaruhi
kemungkinan proses produksi dan usia pakai. Struktur produk menentukan apakah suatu produk
dapat dengan mudah dibongkar pasang dan perawatannya Oleh karena itu, lifecycle produk
dapat dioptimalkan pada desain awal.

Problem Statement
Integrasi aspek keberlanjutan dalam desain produk membutuhkan penilaian kuantitatif produk
secara terus menerus selama proses pembuatan. Pendekatan penilaian seperti Life Cycle
Assessment Sustainable (LCSA) butuh informasi rinci tentang produk yang biasanya tidak
tersedia dalam fase desain awal. Pendekatan seperti Simple Life Cycle Assessment (LCA)
menawarkan dukungan keputusan yang lebih sederhana tetapi hanya meliputi dimensi
keberlanjutan lingkungan.
Keterkaitan antara lifecycle dan faktor produk terkait sangat kompleks, termasuk memiliki
fungsi produk untuk memenuhi (sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan) dan
bagaimana pengaruh lifecycle produk pada lingkungan, sosial dan ekonomi.
Penelitian telah dilakukan di beberapa bidang ilmiah termasuk operasional penelitian, ilmu
lingkungan dan rekayasa desain untuk memecahkan masalah . Oleh karena itu, ada 3 aspek yang
perlu di perhatikan, diantaranya:

Metodologi rekayasa desain


Evaluasi Siklus Hidup
Penilaian Multi-kriteria

(1) Metodologi

rekayasa desain pendekatannya tentang cara melakukan proyek desain,

pendekatan sistematis untuk mengembangkan produk yang berkelanjutan (Misalnya keputusan


desain yang telah dibuat, sifat dan karakteristik produk).
(2) Evaluasi lifecycle, bagaimana melakukan penilaian lifecycle mengingat ada tiga dimensi
keberlanjutan (keberlanjutan informasi yang tersedia).
(3) Penilaian multi-kriteria menyediakan metodologi bagaimana menemukan keputusan lifecycle
yang menjanjikan antara ruang solusi
3. State of the art
3.1. Pengembangan Produk Berkelanjutan

Pengembangan produk berkelanjutan adalah sebuah kerangka kerja

yang mengintegrasikan

tujuan ekonomi, pertimbangan lingkungan dan sosial ke dalam produk. Salah satu tantangan
utama dalam penelitian adalah analisis menyeluruh dan perbaikan produk. Untuk penilaian yang
valid produk perlu dianalisis termasuk lifecycle nya. Selain itu, prinsip pembangunan
berkelanjutan memerlukan pertimbangan beberapa sasaran desain diwaktu yang bersamaan,
misalnya pengurangan limbah berbahaya dengan menggunakan bahan yang kualitas lebih tinggi
sehingga membatasi keputusan desain. Kompleksitas

yang dihasilkan menuntut pendekatan

desain tradisional dan mengarah ke pengembangan metode desain dengan berbagai


kesederhanaan.
3.2. Life Cycle Sustainability Assessment
Untuk mengatasi tiga dimensi sustainable, maka disarankan metode LCSA. Hal ini bertujuan
untuk integritas lifecycle Assessment (LCA), Life Cycle Costing (LCC) dan Social Life Cycle
Assessment (SLCA). LCSA dapat secara resmi dinyatakan dalam persamaan simbolik
LCSA = LCA + LCC + SLCA (1)
Penilaian dampak terhadap dimensi keberlanjutan lingkungan adalah metodologi yang paling
maju dalam kerangka LCSA. Pendekatan lifecycle untuk menghindari beban berpindah dari satu
fase ke yang lain. LCA adalah metode standar secara luas digunakan untuk menyelidiki potensi
dampak lingkungan dari produk. LCC diusulkan untuk menilai dimensi ekonomi keberlanjutan,
termasuk biaya yang relevan untuk perspektif yang berbeda, seperti konsumen atau produsen.
SLCA adalah metode untuk menilai potensi dampak sosial dari konsumsi produk sepanjang
lifecycle. SLCA fokus pada pekerja, masyarakat lokal, konsumen, dan masyarakat tergantung
pada produksi dan konsumsi produk.
3.3. Multi-kriteria pengambilan keputusan
Masalah multi-kriteria pengambilan keputusan terdiri dari hal-hal yang mendasari solusi dan
beberapa tujuan yang dapat dievaluasi. Secara umum, tidak ada pendekatan solusi yang generik,
namun menggunakan pendekatan yang berbeda tergantung pada sudut pandang pengambil
keputusan terhadap masalah. Pada pendekatan ini si pengambil keputusan tidak dapat

mendominasikan suatu alternatif dengan kata lain tidak ada urutan prioritas alternative, si
pengambil keputusan menganggap semua alternatif berada pada posisi yang sama. Pengambil
keputusan hanya meminimalkan jumlah solusi.
4. Approach
Dalam rangka meningkatkan pengambilan keputusan, desain produk yang berkelanjutan
diusulkan. Sebagai target utama pendekatan yang dipilih akan menjembatani kesenjangan antara
prospektif dan retrospektif keputusan pendukung dengan menawarkan analisis kuantitatif dalam
tahap desain awal. Selanjutnya, pengguna metode tersebut harus mempertimbangkan beberapa
tujuan desain untuk mengidentifikasi solusi yang efisien.
Insinyur desain menentukan karakteristik produk (parameter desain seperti bahan atau geometri)
dengan memilih dari alternative yang ada agar memenuhi persyaratan yang diberikan. Proses
pemilihan manufaktur alternatif insinyur harus mampu untuk melakukannya dengan persyaratan
desain yang diberikan. Karena keputusan insinyur desain memiliki pengaruh besar pada semua
kegiatan awal, akan bermanfaat untuk mengidentifikasi perspektif nilai cipta yang berkelanjutan.
Selain itu ia bisa meramalkan konsekuensi jangka panjang dari keputusannya.
Dalam Gambar 1 pendekatan ini divisualisasikan.
The Tiers berikut mencerminkan semua penciptaan keputusan lifecycle produk yang terkait
dengan indikator ekonomi, lingkungan dan sosial.

Ketika semua pilihan nilai cipta didefinisikan dengan beberapa indikator mereka memberikan
dasar untuk multi-criterial algoritma matematika, yang memungkinkan perhitungan solusi yang
efisien, sehingga masih ada solusi yang setidaknya lebih prefer ke satu solusi karena itu perlu
didasarkan pada preferensi individu (dan perusahaan).
5. Exemplary method application
5.1 Pengertian target penelitian, ruang lingkup & pemilihan keputusan
Dalam analogi penggunaan metode prosedur LCA mendefinisikan target dan ruang lingkup
analisis. Parameter desain awal perlu dimasukkan untuk didefinisikan dalam analisis. Metode ini
hanya dapat menangani variabel diskrit beberapa parameter desain (misalnya keputusan geometri
tertentu).
Selanjutnya, spesifikasi tahap lifecycle dianggap perlu. Secara keseluruhan, ruang lingkup
analisis harus selebar mungkin. Namun jika proses hanya memberikan sedikit kontribusi terhadap
dampak keberlanjutan, maka analisis perlu disederhanakan. Informasi diperlukan untuk
mempersempit proses analisis dengan menghilangkan proses yang tidak perlu. Sebagai langkah
berikutnya, alternatif yang diberikan dan hubungan satu dengan yang lain yang perlu diteliti
untuk menentukan ruanglingkupnya. Seleksi awal atau preselection adalah hasil dari
membandingkan solusi yang ada dengan syarat produk dan perusahaan kemampuan (misalnya
ada proses manufaktur).
Tujuan analisis penciptaan nilai kerangka sepeda adalah mengevaluasi pilihan dari frame
material, joining kerangka serta surface treatmentnya. Kerangka sepeda harus memiliki lifetime
yang lama.

Keawetan dan pemeliharaan adalah faktor yang paling signifikan dalam konteks ini yang
merupakan dasar utama untuk memilih desain.
Stainless Steel, Aluminium dan Titanium sebagai pilihan yang dipertimbangkan untuk memilih
bahan kerangka sepeda yang akan dibuat. Untuk joining kerangka biasanya di welding atau di las.
Bambu juga dapat digunakan sebagai frame dan di joining dengan epoxy ataupun dengan hemp
fiber Permukan logam tube (kerangka) di coating melalui powder coating, atau di galvanisasi.
Sementara tube bambu di coting melalui pengecatan.
5.2. Pemilihan indikator dan sumber data
Salah satu karakteristik utama yang diusulkan melalui metode pohon-keputusan yaitu fokus pada
analisis kuantitatif. Dalam metode ini nilai estetika atau kemudahan pembongkaran hanya dapat
dipertimbangkan oleh algoritma matematika. Dalam metode semi-quanitative lebih subjektif
karena mengabaikan interpretasi.
Untuk mengukur dimensi sosial, berat produk perlu diperhatikan, kerangka yang ringan
memudahkan dalam menghandle proses produksi. Oleh karena itu akan memberikan kontribusi
langsung untuk ergonomi bagi pekerja. Selain itu juga memberikan manfaat untuk pelanggan
dalam penggunaannya karena ia dapat mendorong lebih cepat dengan sedikit usaha dan sedikit
energi.

Untuk mengatasi dimensi lingkungan, berdasarkan pada ILCD handbook atau UNEP / SETAC
lifecycle Initiative. Perubahan iklim sangat relavan terhadap proses produksi, terutama dalam
kaitannya dengan bahan bakar fosil. Dalam proses pertanian, eutrofikasi juga perlu diperhatikan
karena penggunaan pupuk dan fosfor serta emisi nitrogen. Kedua indicator ini termasuk dalam
indicator penelitian ini karena produksi logam berbasis bahan bakar fosil, dan produksi/budidaya
bambu. Penurunan pH tanah dan permintaan energi primer menunjukkan dampak negative
terhadap lingkungan tetapi juga merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan karena hasil
yang bertentangan.
Indikator lingkungan bisa dihitung dengan memanfaatkan Gabi database. Beberapa proses yang
diperlukan untuk dicontohkan karena tidak termasuk kedalam aspek ekonomi (misalnya budidaya
bambu) yang ditentukan dalam proses dan biaya material.
Nilai harga pembelian produk untuk seperti pipa dan service (pengelasan pada joining kerangka)
yang digunakan sebagai pedoman. Dalam beberapa kasus, ada data yang tidak tersedia (misalnya
solder rangka baja) sehingga asumsi dibuat dengan memperkirakan upah dan biaya material. Oleh
karena itulah validitas biaya yang dihitung terbatas.
Secara umum, karena ada beberapa tujuan, salah satu tujuannya tidak bisa didominasikan oleh
karena itu diharapkan dapat menemukan solusi yang unik sehingga mengoptimalkan semua
tujuan secara. Sebaliknya, gunakan trade-off.. X = {x1, ..., xn} adalah himpunan solusi yang
layak dan f1, ..., fk adalah solusi x X disebut efisien jika tidak ada y X sehingga fi (y) fi (x)
untuk semua I {1, ..., k} untuk pertidaksamaan setidaknya salah satu tujuan. Dengan kata lain,
solusi akan efisien jika ada improvement dalam salah satu tujuan sehingga seolah memperburuk
satu sama yang lain. Hanya solusi yang efisien yang diambil sebagai pembuat keputusan yang
mendasar keputusan akhir. Oleh karena itu, sebagai berikut diasumsikan bahwa pembuat
keputusan menarik kesimpulan pada solusi yang paling efisien.
Jika dari semua indikator secara bersamaan dua solusi yang efisien dianggap dapat diidentifikasi
untuk frame sepeda. Varian dari kerangka baja disolder (powdercoated atau galvanized) lebih
rendah untuk sembilan produk-desain lainnya. Tingginya jumlah solusi yang tidak efisien wajar

karna solusi yang layak relatif lebih kecil dibandingkan dengan jumlah tujuan. Karena solusi
masih merupakan indikator yang besar sehingga dikeluarkan dari analisis.
Jika eutrofikasi diabaikan seperti baja galvanis, juga tidak efisien. Ketika masalah eutrofikasi
diabaikan, maka baja disolder serta aluminium anodized dan titan bukan solusi efisien lagi.

6. Discussion and further approach


Seperti contoh yang telah menunjukkan, analisis multi criteria pohon keputusan memiliki potensi
untuk berkontribusi pada keberlanjutan pengembangan produk. Dengan membandingkan
kombinasi pilihan desain dan proses manufaktur yang berbeda merupakan perencanaan nyata
yang dapat dilaksanakan. Namun demikian, ada beberapa hambatan:
Salah satu masalah utama analisis trade-off matematika melalui pohon keputusan adalah definisi
dai ruang lingkup yang dianggap. Di kasus frame sepeda hanya sedikit proses manufaktur
diperlukan, yang lebih kompleks adalah produk lebih membutuhkan pemodelan.
Pada sepeda perusahaan perlu untuk membangun model dari semua alternatif keputusan yang
tersedia (misalnya paduan yang berbeda dari baja) yang akan memenuhi persyaratan yang
diberikan. Namun demikian, dari banyak pilihan dan kombinasi yang tersedia hanya diseleksi
alternatif yang dapat dipertimbangkan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut
Faktor penting lain adalah proses granularity. Sebagai contoh, dari pohon keputusan baik proses
welding atau juga bisa sub proses penyusunan komponen mewakili hal yang sama. Keterbatasan
lainya yaitudalam seleksi indicator. Metode ini hanya mampu menghitung hasil kuantitatif. Oleh
karena itu indikator kualitatif diabaikan. Sementara penelitian tentang keberlanjutan sosial masih
dalam masa perkembangan. Selama tidak ada indikator terkait yang tersedia, metode yang
diusulkan tidak dapat berkontribusi untuk pelaksanaan semua dimensi keberlanjutan.
Enam indikator yang digunakan sebagai dasar untuk analisis frame sepeda dibutuhkan gabimodel lengkap untuk semua proses produksi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menghitung
biaya proses dan berat yang dihasilkan dari frame. Informasi biaya dapat diperoleh melalui

sistem ERP perusahaan. Informasi-desain terkait seperti berat komponen dapat ditentukan dalam
CAD
Selanjutnya, informasi yang diperoleh dari proyek-proyek sebelumnya dapat digunakan sebagai
estimasi nilai indikator. Proporsi antara solusi yang layak dengan tujuan harus proporsional dan
dipilih dengan baik. Banyak tujuan di kontraskan dengan sejumlah kecil solusi nilai cipta
sehingga mengharuskan jumlah solusi yang efisien juga tinggi. Oleh karena itu dalam
penggunaannya membatasi insinyur desain dalam mendesain produk.
Jika model ini dirancang satu kali dan dapat digunakan kembali untuk setiap situasi keputusan
yang sama sebagai metode analisis prospektif. Selain itu, perlu diteliti dalam karya-karya
selanjutnya bagaimana pohon keputusan yang mungkin diintegrasikan dengan model sistem
lainnya

Compare and contrans


Aspek compare Paper 1

Paper 2

Paper 3

and contras

Enabling Product
Development Engineers
to Select and Combine
Methods
for Sustainable Design

Achieving sustainable

Multi-criteria decision
making as a tool for
sustainable product
development Benefits
and obstacles

new

product

development
integrating

by
product

life-cycle management
Tujuan

Untuk

capabilities
mengembangkan Untuk mengembangkan Untuk
keberlanjutan

produk
Metode

yang produk

berkelanjutan
berkelanjutan
Metode kombinasa Life Membahan
Cycle

Sustainability pemilihan

yang produk baru


cara Meneliti beberapa studi
metode, kasus dari perusahaan

Assessment (LCSA) dan memilih 9 metode dari otomotive


metode

multi-criterial 50 metode. (gambar 3)

kuantitatif analisis

mampu

yang
me-releaze

impak dari pilar PLM

(Product
Fokusan

Peningkatan nilai produk Produk

metode

lama (improve product)

Lifecycle

Management)
dan Produk baru

baru

peningkatan

nilai

produk lama (improve


Fase

product)
lifecycle Manufaktur (minor) dan Manufaktur,

distribusi, Managemen

data

yang

desain (bentuk rancangan pemakaian, masa hidup produk,

ditunjukkan

dan pemilahan material (lifetime)

managemen

dan

sehingga

manajemen

proyek

Tipe

mempengaruhi

lifetime produk)
Kuantitatif

pemprosesan
data
Pengguna

Kuantitatif,

Insinyur desain

Manager,
desain,

insinyur Manager,

produksi.
of Fase awal (desain awal), Produk,
persyaratan

Dimensi aspek Ekonomi,

market

sustainability, planer

evaluator,

abstraction

teknik.
kualitati, -

dan semi-kuantitative

metode

Layer

proses

perencana
proses, Pembagian tim desain,

persyaratan, komponen variasi produk, waktu


sosial

keberlanjtan
Faktor

lingkungan
Pengomtimalan

kesuksesan

pengaplikasian

dan service
dan Ekonomi, sosial

untu mencapai pasar.


dan Ekonomi, sosial dan

lingkungan
lingkungan
dalam Pemilihan metode yang Cross-fungsional work
metode tepat

sesuai

dengan (orang

yang

bekeja

tergantung pada insyinyu produk yang akan di pada are kerja yang
desain.

produksi

berbeda),

dukungan

top-management,
rencana

pemasaran,

formalize proses

Kesimpulan

7. Conclusion
Untuk mengembangkan produk yang berkelanjutan insinyur desain dapat memanfaatkan
keberlanjutan informasi kuantitatif multi-criterial yang tersedia di awal desain produk. Oleh
karena itu, kegiatan penelitian diluar bidang ilmiah dan ilmiah diintegrasikan (ilmu lingkungan,
desain produk dan matematika). Pohon keputusan yang dihasilkan diuji untuk pemilihan material
untuk frame sepeda. Pengaplikasian ini memberikan hasil yang menjanjikan dan memberikan
gambaran bagaimana rantai penciptaan suatu nilai dapat direncanakan dan dipengaruhi oleh
insinyur desain untuk prinsip-prinsip keberlanjutan. Sebagai hasilnya, muncul kompleksitas
situasi keputusan yang mengarah ke sejumlah kendala seperti pertimbangan indikator kualitatif
menghilangkan atau kesulitan dalam akuisisi data.

Anda mungkin juga menyukai