Anda di halaman 1dari 5

Mukhamad Fiqih Fadzli

1306448426
Teknik Metalurgi & Material

Effects of Alloying Elements & Its Maximum


Solubility in Steel
No
.

Unsur

Mangan (Mn)

Pengaruh

2.

Silikon (Si)

3.

Kromium (Cr)

Meningkatkan kekuatan dan


kekerasan meski tidak sebaik
C.
Menurunkan sifat mampu las
(weldability) dan keuletannya.
Meningkatkan hardenability
baja.
Larut, membentuk solid
solution strength dan
hardness
Dengan S membentuk
Mangan Sulfida,
meningkatkan sifat
pemesinan (machineability).
Bahan deoksidiser.
Meningkatkan kekuatan ferit.
Dalam jumlah besar,
meningkatkan ketahanan baja
terhadap efek scaling, tetapi
mengalami kesulitan dalam
pemrosesannya (High-Silicon
Steel).
Meningkatkan ketahanan
korosi dan oksidasi.

Kelarutan
Maksimum
()
3%

Kelarutan
Maksimu
m ()
10%

Karbida

Bentuk Lain

Mn3C

Inklusi non Metalik :


Sulfida (MnS)
Oksida (MnO)

1.63%

10.9%

Inklusi non Metalik :


Oksida (SiO2)
Intermetalik : Ni-Si

100%

11.2%

Cr23C6
Cr3C2

Inklusi non Metalik :


Nitrida (Cr2N)(CrN)

4.

Nikel (Ni)

5.

Tembaga (Cu)

Molibdenum
(Mo)

Vanadium (V)

Meningkatkan
kemampukerasan.
Meningkatkan kekuatan pada
temperatur tinggi.
Peningkatan ketahanan
terhadap pengaruh abrasi.
Unsur pembentuk karbida
(elemen pengeras).
Tidak membentuk karbida
Berada dalam ferit, sebagai
penguat (efek ketangguhan
ferit).
Dengan Cr menghasilkan baja
paduan dengan kemampuan
kekerasan tinggi, ketahanan
impak dan fatik yang tinggi.
Membentuk segregasi,
problem proses pengerjaan
panas.
Kualitas permukaan kurang
baik.
Meningkatkan ketahanan baja
terhadap atmosfer
(weathering steel 0,2% Cu).
Meningkatkan
kemampukerasan baja.
Menurunkan kerentanan
terhadap temper
embrittlement (400-550oC)
Meningkatkan kekuatan tarik
pada temperatur tinggi dan
kekuatan creep.
Mengontrol pertumbuhan
butir (meningkatkan kekuatan
dan ketangguhan).
Peningkatan
kemampukerasan baja.
Dalam jumlah berlebih,
menurunkan nilai
hardenability (pembentukan
karbida berlebih).

Cr7C3

Oksida (Cr2O2)

5.8%

100%

Intermetalik : Ni-Si

2.2%

13%

Bentuk Bebas :
Copper

35.7%

2.9%

MoC

Inklusi non Metalik :


Nitrida (Mo2N)

100%

1.2%

VC
V4C3

Inklusi non Metalik :


Nitrida (VN)
Oksida (VxOy)

Aluminium (Al)

Titanium (Ti)

10

Karbon (C)

11

Niobium (Ni)

12

Phosporus (P)

13

Columbium
(Cb)

14

Sulfur (S)

15

Cobalt (Co)

Sebagai deoksidiser.
Pengontrolan dalam
pertumbuhan butir.
Sebagai deoksidiser.
Mengontrol pertumbuhan
butir.
Kekerasan baja, atau
kemampuan keras baja
(Hardenability) serta kekuatan
baja akan meningkat.
keuletan, kemampuan tempa,
dan kemampuan untuk
dimesin akan berkurang.
Menurunkan suhu transisi dan
membantu pembentukan
grain yang baik dan halus.
Menghambat tempering dan
menurunkan
kemampukerasan baja.
Mempengaruhi jumlah karbon
yang terlarut menjadi austenit
selama heat treating.
Unsur yang tidak diinginkan
pada baja.
Meningkatkan kekerasan dan
kekuatan dengan Grain Size
Control.
Meningkatkan Hardenability.
Sulfur menyebabkan
segregasi paling menonjol
pada baja paduan.
Menghasilkan Red Shortness
atau Hot Shortness.
Meningkatkan kerentanan
terhadap crack akibat welding
pada baja.
Meningkatkan kekuatan dan
kekerasan.
Meningkatkan Hot Hardness.
Menurunkan Hardenability.

28%

0.6%

8.7%

0.5%

Tidak ada

TiC

Inklusi non Metalik :


Sulfida (Al2S3)
Oksida (Al2O3)
Inklusi non Metalik :
Nitrida (TiN)
Oksida (TiO2)
Bentuk Bebas :
Free Graphite

0.02%

0.78%

Fe3C

1.2%

1.5%

NbC
Nb2C

Inklusi non Metalik :


Nitrida (NbN) (Nb2N)
Intermetalik : (NbB2)

2.8%

0.31%

0.019%

0.05%

78%

100%

Co3C

16

Boron (B)

17

Nitrogen (N)

18

Timbal (Pb)

19

Timah (Sn)

20

Tungsten (W)

21

Zirkonium (Zr)

22

Cerium (Ce)

23

Kalsium (Ca)

24

Arsenik (As)

25

Antimoni (Sb)

26

Oksigen (O)

Boron akan meningkatkan


kekerasan baja secara
signifikan tanpa mengurangi
keuletan.
Meningkatkan jumlah nitrida
untuk penguatan dan
pengontrolan Grain.
Meningkatkan
kemampumesinan suatu
material dikarenakan sifat
distribusinya yang merata.
1Tidak mempengaruhi sifat
mekanis dari baja.
Membuat Brittle pada suhu
tinggi.
Memberikan peningkatan
kekerasan.
Menghasilkan struktur yang
halus.
Pada temperatur tinggi,
tungsten membentuk WC
(keras dan stabil).
Menjaga pengaruh peunakan
selama proses penemperan.
Sebagai deoxidizer.
Mengontrol pembentukan
sulfida.

Sebagai deoxidizer.
Mengontrol pembentukan
sulfida.
Sebagai deoxidizer.
Membuat Brittle pada suhu
tinggi.
Membuat Brittle pada suhu
tinggi.
Menimbulkan inklusi oksida.
Menurunkan ketangguhan dan

0.021%

0.10%

2.8%

Insoluble

Insoluble

17.7%

1.7%

Presipitat : FeAsS

0%

0%

WC
W2C

0.09%

1.1%

ZrC

0%

0%

12%

1.3%

Inklusi non Metalik :


Sulfida (CaS)
-

10.3%

2.4%

0%

0%

Inklusi non Metalik :


Nitrida (ZrN)
Sulfida (ZrS)
Oksida (ZrO)
Intermetalik : (ZrB2)
Inklusi non Metalik :
Nitrida (CeN)

27

Hidrogen (H)

28

Magnesium
(Mg)

29

Bismuth (Bi)

ketahanan fatigue.
Menimbulkan pembentukan
Crack.
Menukleasi pembentukan
nodular grafit pada cast iron.
Meningkatkan Machinability

0.0003%

0.0008%

Insoluble

Insoluble

Inklusi non Metalik :


Sulfida
(MgS)
-

Anda mungkin juga menyukai