Reakasi Kimia
Reakasi Kimia
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Ternyata tidak kita sadari bahwa terdapat beberapa hal yang berkaitan
langsung dengan kita yang ada hubungannya dengan kimia. Seperti batu
batrai, disk player, stavol, dll. Beberapa benda yang telah disebutkan di atas
merupakan hasil olah dari suatu REAKSI KIMIA.
Oleh karena itu perlu adanya suatu pengamatan dan pencarian informasi
baik secara langsung melihat benda itu maupun mempelajari teori-teorinya
untuk memperdalam hazanah ilmu pengetahuan kita. Sehingga diharapkan
kita tidak mudah heran dengan suatu reaksi yang tidak pernah kita
bayangkan akan seperti yang kita lihat.
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah konsep dasar REAKSI KIMIA?
2. Apakah yang dimaksud dengan reaksi asam basa?
3. Apakah yang dimaksud dengan reaksi oksidasi reduksi?
4. Jelaskan konsep bilangan oksidasi?
5. Apakah yang dimaksud dengan reaksi redoks?
REAKSI KIMIA dikatakan atau berlangsung apabila salah satu hal berikut
harus teramati yaitu reaksi tersebut menghasilkan gas, endapan, perubahan
suhu dan perubahan warna.
REAKSI KIMIA adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi,
terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu
REAKSI KIMIA disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna,
pembentukan endapan, atau timbulnya gas.
Lambang-lambang yang menyatakan suatu REAKSI KIMIA disebut persamaan
kimia. Dalam penulisan persamaan reaksi diperlukan tiga langkah :
a. Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasilnya disebut sebuah
persamaan sebutan. Contoh : nitrogen oksida + oksigen Nitrogen dioksida
b. Sebagai penggantin nama zat dipergunakan rumus-rumus kimia. Hasilnya
disebut persamaan kerangka. Contoh : No + O2No2
c. Persamaan kerangka kemudian di kesetimbangan, yang menghasilkan
persamaan kimia. Contoh : 2No + O22 No2
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu
a. Perubahan Sifat
b. Perubahan Susunan
c. Perubahan Energi
Dari ketiga definisi asam basa di atas, definisi Arrhenius yang paling
terbatas. Teori Lewis meliputi asam basa yang paling luas. Sepanjang yang
dibahas adalah reaksi di larutan dalam air, teori Bronsted Lowry paling
mudah digunakan, tetapi teori Lewis lah yang paling tepat bila reaksi asam
basa melibatkan senyawa tanpa proton.
Biloks menunjukkan total elektron yang dipindahkan dari unsur bebas (biloks
positif) atau ditambahkan pada suatu unsur (biloks negatif) untuk mencapai
keadaan atau bentuknya yang baru.
Oksidasi melibatkan kenaikan bilangan oksidasi
Reduksi melibatkan penurunan bilangan oksidasi
Dengan memahami pola sederhana ini akan mempermudah pemahaman
tentang konsep bilangan oksidasi. Jika anda mengerti bagaimana bilangan
oksidasi berubah selama reaksi, anda dapat segera tahu apakah zat
dioksidasi atau direduksi tanpa harus mengerjakan setengah-reaksi dan
transfer elektron.
E Biloks dari unsur bebas adalah nol. Itu karena unsur bebas belum
mengalami oksidasi atau reduksi. Ini berlaku untuk semua unsur, baik unsur
dengan struktur sederhana seperti Cl2 atau S8, atau unsur dengan struktur
besar seperti karbon atau silikon.
* Jumlah biloks dari semua atom atau ion dalam suatu senyawa netral adalah
nol.
* Jumlah biloks dari semua atom dalam suatu senyawa ion sama dengan
jumlah muatan ion tersebut.
* Unsur dalam senyawa yang lebih elektronegatif diberi biloks negatif. Yang
kurang elektronegatif diberi biloks positif. Ingat, Fluorin adalah unsur paling
elektronegatif, kemudian oksigen.
* Beberapa unsur hampir selalu mempunyai biloks sama dalam senyawanya:
Alasan pengecualian
Yang termasuk hidrida logam antara lain natrium hidrida, NaH. Dalam
senyawa ini, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H-. Biloks dari ion
seperti hidrida adalah sama dengan muatan ion, dalam contoh ini, -1.
Dengan penjelasan lain, biloks senyawa netral adalah nol, dan biloks logam
golongan I dalam senyawa selalu +1, jadi biloks hidrogen haruslah -1 (+11=0).
Yang termasuk peroksida antara lain, H2O2. Senyawa ini adalah senyawa
netral, jadi jumlah biloks hidrogen dan oksigen harus nol.
Karena tiap hidrogen memiliki biloks +1, biloks tiap oksigen harus -1, untuk
mengimbangi biloks hidrogen.
5. REAKSI REDOKS
BATERAI ALKALI
Baterai alkali hampir sama dengan bateri karbon-seng. Anoda dan katodanya
sama dengan baterai karbon-seng, seng sebagai anoda dan MnO2 sebagai
katoda. Perbedaannya terletak pada jenis elektrolit yang digunakan.
Elektrolit pada baterai alkali adalah KOH atau NaOH. Reaksi yang terjadi
adalah:
anoda: Zn + 2 OH-ZnO + H2O + 2e
katoda: 2MnO2 + H2O + 2eMn2O3 + 2OH-
Potensial sel yang dihasilkan baterai alkali 1,54 volt. Arus dan tegangan pada
baterai alkali lebih stabil dibanding baterai karbon-seng.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Seperti halnya yang terjadi di Jepang akhir-akhir ini, terjadi dampak tsunami
menyebabkan bocornya gudang kimia terbesar di Negara tersebut,
mengakibatkan kekhawatiran bagi seluruh wilayah/Negara-negara di
sekitarnya.
2. SARAN
Sebagai pelajar yang sedang menuntut ilmu tentunya kita sangat banyak
belum menemukan hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan di makalah
ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kita semua tidak hanya puas
dengan materi ini saja, marilah kita mencoba mencari lagi dan menguak ilmu
ini agar kita tidak termasuk dalam orang-orang yang mudah heran dengan
sesuatu perubahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is ry.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/teoriasam-basa/
Hudlick, Milo (20 Maret 1996). Reductions in Organic Chemistry.
Washington, D.C.: American Chemical Society. hlm. 429. ISBN 0-8412-3344-6.