Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dan Masalah


1. Latar Belakang

Pada tahun 2001, setelah melakukan telaah artikel secara sistemik dan
berkonsultasi dengan para pakar, WHO merevisi rekomendasi ASI
eksklusif dari 4-6 bulan menjadi 6 bulan. Hasil dari artikel tersebut
menyimpulkan bahwa bayi yang disusui secara eksklusif sampai 6 bulan
umumnya lebih sedikit menderita penyakit gastrointestinal dan lebih
sedikit mengalami gangguan pertumbuhan. Definisi ASI eksklusif
bermacam-macam tetapi definisi yang sering digunakan adalah definisi
WHO yang menyebutkan ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja
tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral, atau
obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai usia 6 bulan.(Fika, 2010)
Praktek

pemberian

ASI

dinegara

berkembang

telah

berhasil

menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi per tahun dari kematian dan
kesakitan. Atas dasar tersebut WHO merekomendasikan untuk pemberian
ASI eksklusif sampai bayi 6 bulan. Setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi
di Indonesia dan 1,3 juta bayi di dunia dapat diselamatkan dari kematian
dengan pemberian ASI eksklusif.(Anggrita, 2009)
Tanggal 1 Maret 2012 dikelurkanlah PP Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif yang ditandatangani oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Peraturan ini melaksanakan

ketentuan pasal 129 ayat (2) UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
Dalam rangka melindungi, mendukung, dan mempromosikan pemberian
ASI eksklusif perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan dukungan dari
pemerintah, pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga
kesehatan, masyarakat serta keluarga agar ibu dapat memberikan ASI
eksklusif pada bayi.( Peraturan Pemerintah RI. Peraturan,2012)
Di Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui program
perbaikan gizi. Masyarakat telah menargetkan cakupan ASI eksklusif 6
bulan sebesar 80%. Namun demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai
bahkan tren prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun terus menurun.
Secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia
berfluktuasi selama 3 tahun terakhir. Cakupan pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-5 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada
tahun 2008, namun meningkat lagi pada tahun 2009 menjadi 61,3%.
Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan
turun dari 28,6% pada tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008 dan
naik lagi menjadi 34,3% pada tahun 2009. Alasan yang menjadi penyebab
kegagalan praktek ASI eksklusif bermacam-macam seperti budaya
memberikan makanan pralaktal, memberikan tambahan susu formula
karena ASI tidak keluar, menghentikan pemberian ASI karena bayi atau
ibu sakit, ibu harus bekerja, dan ibu ingin mencoba susu formula.
(KemenkesRI, 2010)
Belum maksimalnya kinerja suatu program dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain: faktor masukan atau input, seperti Sumber
Daya Manusia (SDM) yang masih rendah, dana yang terbatas, peralatan
yang terbatas dan lain sebagainya; faktor proses atau process, seperti
sistem organisasi SDM yang tidak tepat; dan faktor keluaran atau output
(Muninjaya, 2004).
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan
evaluasi terhadap program pemantauan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang sehingga diharapkan dapat menjadi

bahan pertimbangan bagi instansi terkait yaitu Puskesmas Rawat Inap


Kota Karang dalam upaya meningkatkan pencapaian pemantauan ASI
eksklusif selanjutnya, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten dan Propinsi, serta Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penulisan ini, rumusan masalah
yang akan dibahas adalah mengapa angka kesadaran pemberian ASI
eksklusif pada wilayah kerja Puskesmas Kota Karang masih rendah ?

B.

Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Tujuan Penulisan

a. Tujuan umum
Dipahaminya Program Peningkatan Gizi Masyarakat mengenai
pemberian ASI eksklusif 6 bulan di Puskesmas Kota Karang mulai
perencanaan sampai evaluasi program, secara menyeluruh, sehingga
dapat meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan pada masyarakat
serta tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

b. Tujuan khusus
1) Mengetahui permasalahan dari pelaksanaan Program Peningkatan
Gizi Masyarakat mengenai pemberian ASI eksklusif di Puskesmas
Kota Karang.
2) Diketahuinya kemungkinan penyebab

masalah dari Program

Peningkatan Gizi Masyarakat mengenai pemberian ASI eksklusif


di Puskesmas Kota Karang.

3) Mampu merumuskan alternatif pemecahan masalah dari Program


Peningkatan Gizi Masyarakat mengenai pemberian ASI eksklusif
di Puskesmas Kota Karang.

2. Manfaat Penulisan

a. Bagi penulis (evaluator)


1) Memperdalam ilmu kedokteran komunitas mengenai evaluasi
pelaksanaan Program Peningkatan Gizi Masyarakat mengenai
pemberian ASI eksklusif .
2) Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.
3) Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program
khususnya program kesehatan.
4) Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam
mengambil langkah yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan.
b. Bagi puskesmas yang dievaluasi
1) Mengetahui

masalah-masalah

yang

timbul

pada

program

peningkatan gizi masyarakat mengenai pemberian ASI eksklusif


2) Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan sebagai
umpan balik agar keberhasilan program di masa mendatang dapat
tercapai secara optimal.
c. Bagi masyarakat
1) Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi
penderita anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kota
Karang.

2) Dengan tercapainya keberhasilan program diharapkan dapat


meningkatkan gizi balita.
3) Meningkatnya kesadaran tentang pentingnya ASI eksklusif pada
masyarakat wilayah kerja kota karang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Penyuluhan Malaria
    Laporan Penyuluhan Malaria
    Dokumen6 halaman
    Laporan Penyuluhan Malaria
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • RKK Penyakit Dalam DR Rina
    RKK Penyakit Dalam DR Rina
    Dokumen14 halaman
    RKK Penyakit Dalam DR Rina
    Fina Fatmawati Prayitno
    100% (1)
  • Kronologis Ipda Edison
    Kronologis Ipda Edison
    Dokumen2 halaman
    Kronologis Ipda Edison
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • RKK Anak Resbun
    RKK Anak Resbun
    Dokumen5 halaman
    RKK Anak Resbun
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Bab I Rah
    Bab I Rah
    Dokumen6 halaman
    Bab I Rah
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Psycho Test
    Psycho Test
    Dokumen10 halaman
    Psycho Test
    takasya
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Apk Dicky
    Presentasi Apk Dicky
    Dokumen8 halaman
    Presentasi Apk Dicky
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Laporan Penyuluhan KB
    Laporan Penyuluhan KB
    Dokumen1 halaman
    Laporan Penyuluhan KB
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • KKN Bab 3
    KKN Bab 3
    Dokumen30 halaman
    KKN Bab 3
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • KKN Bab 3
    KKN Bab 3
    Dokumen30 halaman
    KKN Bab 3
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • KKN Sandi
    KKN Sandi
    Dokumen4 halaman
    KKN Sandi
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • LMBR Pngesahan LRK Fix
    LMBR Pngesahan LRK Fix
    Dokumen1 halaman
    LMBR Pngesahan LRK Fix
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen40 halaman
    Bab Ii
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Imunisasi
    Jadwal Imunisasi
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Imunisasi
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Anemia Defisiensi Besi
    Anemia Defisiensi Besi
    Dokumen2 halaman
    Anemia Defisiensi Besi
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • BAB I Fina
    BAB I Fina
    Dokumen3 halaman
    BAB I Fina
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen1 halaman
    Judul
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Asi
    Kuisioner Asi
    Dokumen6 halaman
    Kuisioner Asi
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantarfix
    Kata Pengantarfix
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantarfix
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Ginjal
    Fungsi Ginjal
    Dokumen2 halaman
    Fungsi Ginjal
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Bindo
    Bindo
    Dokumen19 halaman
    Bindo
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Akad Nikah
    Akad Nikah
    Dokumen1 halaman
    Akad Nikah
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • BAB VII. Simpulan Dan Saran
    BAB VII. Simpulan Dan Saran
    Dokumen2 halaman
    BAB VII. Simpulan Dan Saran
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Bab II Tinjauan Pustaka
    Bab II Tinjauan Pustaka
    Dokumen23 halaman
    Bab II Tinjauan Pustaka
    Intan Putri Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Persetujuan
    Riza Zahara
    Belum ada peringkat