Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI MANAJEMEN

AKUNTANSI MANAJERIAL DAN LINGKUNGAN BISNIS

MODUL 1

( TATAP MUKA KE-1 )

PENYUSUN

Nurul Hidayah, SE,AK,MSI

Program Kelas Karyawan


Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana
Jakarta

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
AKUNTANSI MANAJERIAL DAN LINGKUNGAN BISNIS

Tujuan Pengajaran :

1. Menggambarkan apa yang dikerjakan oleh manajer dan mengapa mereka


membutuhkan informasi akuntansi.
2. Mengidentifikasikan perbedaan utama dan persamaan antara akuntansi
keuangan dan akuntansi manajerial.
3. Menjelaskan karakteristik utama JIT
4. Menjelaskan Total Quality Management (TQM) untuk perbaikan yang
berkelanjutan.
5. Menjelaskan ide dasar yang melandasi perekayasaan ulang (reengineering)
6. Menjelaskan teori kendala dapat digunakan untuk usaha perbaikan
7. Menjelaskan dampak kompetisi internasional terhadap bisnis dan akuntansi
manajerial.
8. Menjelaskan peran controler dalam organisasi terdesentralisasi.

Materi Pembahasan :

1. Pekerjaan Manajemen dan Kebutuhan Informasi Akuntansi Manajerial


2. Perbandingan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajerial
3. Perkembangan Peran Akuntansi Manajerial
4. Perubahan Lingkungan Bisnis
5. Kompetisi Global
6. Struktur Organisasi.

Daftar Pustaka :
a. Akuntansi Manajerial, Garrison & Norren, Salemba Empat, 2000.
b. Hansen & Mowen, Management Accounting, Prentice Hall, 2000.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
AKUNTANSI MANAJERIAL DAN
LINGKUNGAN BISNIS

Pekerjaan Manajemen dan Kebutuhan Informasi Akuntansi Manajerial

Setiap organisasi memiliki manajer yang bertanggung jawab untuk membuat


perencanaan, mengorganisasi sumber daya, mengarahkan karyawan, dan
mengendalikan operasi.

Perencanaan (Planning)
Langkah pertama dalam perencanaan adalah mengidentifikasikan dan memilih
dari berbagai alternatif yang tersedia, yang terbaik bagi organisasi. Seluruh alternatif
dipertimbangkan oleh manajemen karena memiliki efek terhadap pendapatan dan biaya,
sehingga data akuntansi manajemen menjadi sangat esensial untuk memperkirakan
efek tersebut.
Rencana manajemen secara formal biasanya ditunjukkan dalam bentunk
anggaran. Anggaran biasanya disusun di bawah arahan controller yang merupakan
manajer Departemen Akuntansi. Anggaran disusun tahunan dan menunjukkan rencana
manajemen secara spesifik dan kuantitatif.

Pengarahan dan memberi motivasi (Directing and Motivating)


Pengarahan adalah bagian dari tugas manajemen yang berkaitan dengan
kegiatan rutin saat ini. Data akuntansi manajerial, seperti laporan penjualan harian,
selalu digunakan untuk membuat keputusan harian.

Pengendalian (Controlling)
Dalam aktivitas pengendalian, manajemen membutuhkan umpan balik
(feedback) yang memberikan sinyal apakah operasi organisasi telah berjalan sesuai
dengan rencana ?. Feedback disajikan secara rinci dan dalam berbagai jenis laporan.
Salah satunya adalah laporan perbandingan antara anggaran dengan hasil riil. Laporan
ini biasa disebut laporan kinerja.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
Perbandingan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajerial
Akuntansi Keuangan :
1. Laporan ditujukan pada pihak internal & eksternal
2. Menekankan peringkasan keuangan dari aktivitas di masa lalu
3. Menekankan pada obyektifitas dan dapat diverifikasinya data-data keuangan.
4. Disususn untuk data keuangan perusahaan secara keseluruhan
5. Taat pada PSAK
6. Bersifat mandatory (wajib) untuk laporan eksternal

Akuntansi Manajerial :
1. Laporan lebih ditujukan pada pihak internal
2. Menekankan pada keputusan yang memiliki dampak di masa datang
3. Menekankan pada relevansi dan fleksibilitas data
4. Menekankan pada ketepatan waktu.
5. Disusun secara detail untuk setiap unit organisasi.
6. Tidak perlu mengikuti aturan PSAK
7. Tidak Mandatori.

Perubahan Lingkungan Bisnis


Kompetisi dalam berbagai industri menjadi kompetisi global dan langkah-langkah
inovasi jasa dan produk mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kondisi ini
menguntungkan konsumen karena persaingan yang semakin intensif mendorong harga
lebih murah, kualitas lebih tinggi, dan semakin banyak pilihan.

Bagaimanapun sangat penting untuk memiliki apresiasi tentang bagaimana


organisasi melakukan transformasi untuk menjadi lebih kompetitif. Sejak awal tahun
1980-an, beberapa perusahaan telah melakukan serangkaian tahap program perbaikan,
dimulai dengan just-in-time (JIT) dan melalui total quality management (TQM), proses
rekayasa ulang, dan serangkaian program manajemen yang lain termasuk teori kendala
(TOC). Bila program-program ini dilakukan dengan tepat maka akan dapat
meningkatkan kualitas, pengurangan biaya, peningkatan output, meningkatkan
pelayanan kepada konsumen, dan akhirnya meningkatkan laba.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
Just-in-Time (JIT)
Perusahaan yang menggunakan sistem pengendalian sediaan dan produksi JIT
akan membeli material dan memproduksi output sesuai dengan permintaan aktual dari
konsumen. Dalam sistem JIT, sediaan dikurangi sampai tingkat minimum dan dalam
beberapa kasus sampai nol.

Pendekatan JIT dapat digunakan baik untuk perusahaan dagang maupun


manufaktur. Sistem JIT akan menimbulkan dampak yang signifikan pada operasi
perusahaan manufaktur yang memiliki tiga kelas sediaan (bahan baku, barang dalam
proses, barang jadi). Sediaan menimbulkan biaya, mengakibatkan adanya inefisiensi
dan konsumsi waktu berlebihan untuk menyelesaikan produk.

KONSEP JIT. Dalam kondisi yang ideal, perusahaan yang menjalankan sistem JIT
akan membeli bahan baku hanya untuk kebutuhan hari itu saja. Perusahaan tidak
memiliki sediaan BDP pada akhir hari tersebut, dan semua barang jadi yang
diselesaikan hari itu telah dikirimkan kepada konsumen begitu produksi selesai.
Dalam lingkungan JIT, arus barang dikendalikan dengan pendekatan pull (pull
approach), yaitu pada level akhir perakitan, sinyal dikirim ke workstation di
belakangkanya. Sinyal mengindikasikan sejumlah partisi dan bahan-bahan yang akan
dikerjakan padajam-jam berikutnya untuk memenuhi permintaan konsumen.
Dalam sistem manufaktur konvensional, digunakan pendekatan push, yaitu jika
suatu workstation telah menyelesaikan pekerjaannya, barang setengah jadi segera
dikirim ke workstation berikutnya tanpa melakukan analisa apakah workstation tersebut
siap atau belum untuk menerima kiriman barang ½ jadi tersebut.

JIT Pull Approach

Order JIT
Untuk bahan baku

pemasok Bagian Bagian Bagian Konsumen


pencampuran oven penjualan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
Pembelian JIT. Perusahaan menyandarkan pada pemasok yang benar-benar dapat
dipercaya. Pemasok yang dapat diandalkan diikat dengan kontrak jangka panjang.
Pemasok mengirimkan bahan yang diperlukan beberapa saat sebelum barang tersebut
digunakan.
Pemasok harus menyediakan barang yang memenuhi standar kualitas
perusahaan (tidak cacat). Karena sistem JIT sangat rentan terhadap gangguan, barang
cacat tidak dapat ditoleransi.
Perusahaan yang menggunakan JIT biasanya dapat menghemat biaya dalam
jumlah yang signifikan. Perusahaan yang menggunakan sistem JIT tidak harus
menghilangkan sama sekali sediaannya.

Elemen Kunci JIT :


a. memperbaiki layout produksi.
Dalam sistem JIT, seluruh mesin yang digunakan untuk memproses produk tertentu
disatukan dalam suatu lokasi tertentu. Pendekatan ini menjadikan lay out pabrik mini
untuk masing-masing produk, sehingga biasa disebut sebagai pabrik terfokus atau
pabrik dalam pabrik (factory within factory).
b. Mengurangi waktu Setup
Setup berisi aktivitas menyiapkan bahan, mengubah setting mesin, mempersiapkan
peralatan, dan melakukan pengujian. Jika peralatan dirancang untuk satu jenis produk,
maka tidak diperlukan lagi setup berulang-ulang dan jumlah unit produksi dapat dipenuhi
berapapun diinginkan.
c. Zero Defect dan JIT
d. Karyawan yang fleksibel

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
Lay Out Produksi berdasarkan JIT

Aliran Produk A Aliran Produk B

Mesin drilling Mesin drilling Mesin Shoping

Mesin pemotong Perakitan Mesin Pemotong Perakitan

Bahan datang unit selesai bahan datang unit selesai

Departemen Penerimaan dan Pengiriman

Total Quality Management (TQM)


Pendekatan paling populer dalam rangka perbaikan terus menerus disebut total quality
management. Ada dua karakteristik TQM yaitu :
1. fokus pada pelayanan konsumen
2. pemecahan masalah secara sistematis oleh tim di garda depan.

Siklus Plan-Do-Check-Act sering disebut Deming Wheel. Yaitu pendekatan sistematis


yang didasarkan pada fakta untuk melakukan perbaikan terus menerus.
Plan, mempelajari proses yang ada, mengumpulkan data, analisa data untuk identifikasi
kemungkinan-kemungkinan, menyusun rencana perbaikan, memutuskan bagaimana
mengukur perbaikan.
Do, Jika memungkinkan menerapkan rencana dalam lingkup kecil, mengumpulkan data.
Check, mengevaluasi data yang diperoleh pada fase Do, apakah ada perbaikan?
Act, jika sukses adakan perubahan permanen, jika tidak sukses coba lagi.

Proses Reengineering (Rekayasa Ulang).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
Yaitu pendekatan yang lebih radikal dibandingkan dengan TQM. Sebagai ganti
perbaikan sistem yang dirancang serial dan bertahap, dalam proses reengineering suatu
proses bisnis diplot dalam suatu diagram secara detail, dikritisi, dan kemudian dirancang
ulang untuk menghilangkan langkah-langkah yang tidak diperlukan, mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan, dan pengurangan biaya.
Proses reengineering berfokus untuk menyederhanakan dan menghilangkan
aktivitas yang tidak bermanfaat. Ide pokoknya adalah bahwa setiap aktivitas yang tidak
memiliki nilai tambah terhadap produk dan jasa harus dihilangkan.

Theory of Constraint (TOC)


Constraint atau kendala adalah segala sesuatu yang menghambat anda untuk
memcapai apa yang anda inginkan. Karena kendala menjadi penghambat untuk meraih
apa yang diinginkan, pengelolaan berdasarkan TOC menjadi faktor kunci sukses.

SUMBER-SUMBER DATA AKUNTANSI MANAJEMEN


Sistem akuntansi (Accounting System) adalah suatu mekanisme formal untuk
menghimpun, mengorganisasikan, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas-
aktivitas organisasi. Sistem yang lazim terdapat dalam perusahaan adalah :
• Sistem pesanan yang masuk (order entry system) : pesanan-pesanan penjualan dari
para pelanggan diproses dan dipenuhi, dan pelanggan-pelanggan kemudian ditagih
untuk pembelian-pembeliannya.
• Sistem penerimaan kas (Cash receipt system) : penerimaan-penerimaan kas dari
para pelanggan dicatat dan kas tersebut lalu disetorkan ke bank.
• Sistem pembelian (purchase system) : dalam perusahaan eceran, barang dagangan
dipesan, diterima, dan dicatat.
• Sistem perencanaan dan pengendalian produksi (production planning and control
system) : dalam perusahaan pabrikasi, skedul produksi disusun; dilakukan
pembelian bahan baku; bahan baku; tenaga kerja; dan perlengkapan dibuat
jadwalnya; dan keluaran produksi dipantau.
• Sistem pengeluaran kas (cash disbursement system) : semua pembayaran untuk
pembelian dan aktivitas-aktivitas lainnya dilakukan dan dicatat.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
• Sistem personalia (personnel system) : semua peristiwa personalia dicatat. Aktivitas-
aktivitas pokok meliputi pengangkatan, tunjangan-tunjangan, gaji, evaluasi, dll.
• Sistem akuntansi umum (general accounting system) : data dari semua sistem
transaksi lainnya dikumpulkan, dan sebagian besar laporan manajemen dan laporan
keuangan dihasilkan. Proses penganggaran merupakan bagian dari sistem ini.

Sistem akuntansi yang BAIK akan menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan-
tujuannya dengan membantu MEMBERI JAWABAN kepada tiga jenis pertanyaan :
1. Pertanyaan kartu skor (scorecard) : apakah perusahaan berjalan dengan lancar ?
Pencatatan skor (scorekeeping) adalah suatu pengumpulan dan pengklasifikasian
data. Aspek akuntansi ini memungkinkan kalangann internal maupun eksternal
mengevaluasi kinerja organisasi. Tugas-tugas dominan sehari-hari akuntansi adalah
pengumpulan, pengklasifikasian data, dan pelaporan informasi.
2. Pertanyaan yang menarik perhatian : masalah mana yang seharusnya diperhatikan
terlebih dulu ?
Penarik perhatian (attention directing) adalah pelaporan dan penafsiran informasi
yang membantu manajer agar memperhatikan masalah-masalah operasi,
penyimpangan, inefisiensi, dan kesempatan. Aspek akuntansi ini membantu para
manajer mengkonsentrasikan diri pada bidang-bidang penting supaya dapat diambil
langkah-langkah segera. Penarik perhatian biasanya berkaitan dengan pengawasan
dan rencana jangka pendek, investasi, serta analisis laporan rutin akuntansi internal.
3. Pertanyaan pemecahan masalah : metode mana yang paling baik ? Aspek
akuntansi pemecahan masalah (problem solving) mengkuantifikasikan kemungkinan
hasil-hasil dari serangkaian tindakan dan menyarankan mana yang paling baik
diikuti.

PERAN ETIS AKUNTAN MANAJEMEN


Etika (ethics) adalah prinsip-prinsnip moral yang mengarahkan tindak-tanduk
individu, pada saat mereka bertindak sendiri, sebagai anggota profesi, ataupun sebagai
karyawan organisasi.
Terdapat sejumlah prinsip yang sehat yang membentuk landasan perilaku etis :
• Hindari penyelewengan etis sekecil apapun

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
• Terfokus pada reputasi jangka panjang daripada tekanan jangka pendek untuk
bertindak secara tidak etis.
• Bersiaplah untuk menanggung konsekuensi-konsekuensi pribadi bermusuhan
karena bertahan terhadap posisi etis.

AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM LINGKUNGAN BISNIS YANG BERUBAH


• Kompetisi Global
- biaya
- mutu, dan
- jasa
• Orientasi Pelanggan, Jaringan Nilai, dan Aktivitas Nilai Tambah
- Nilai pelanggan (customer value) : perbedaan antara apa yang diterima oleh
pelanggan (realisasi pelanggan) dan apa yang diberikan oleh pelanggan
(pengorbanan pelanggan)
- Jaringan nilai (value chain) menggambarkan seperangkat aktivitas yang terkait
satu sama lain yang meningkatkan nilau atau kegunaan produk atau jasa
perusahaan.
- Aktivitas nilai tambah (value added activity) : adalah aktivitas yang meningkatkan
jasa produk bagi pelanggan.
• Manajemen Mutu Terpadu
- TQM
- TQC
Implikasi manajemen mutu terpadu terhadap akuntansi manajemen adalah :
 Meningkatnya pengakuan atas biaya persediaan sebagai akibat tingkat
persediaan yang lebih rendah
 Mengganti pola perilaku biaya
 Basis baru untuk mengalokasikan biaya
 Meningkatkan fokus pada pemangkasan biaya
 Perubahan definisi biaya
 Meningkatnya tekanan pada ketepatan waktu informasi
• JIT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN
Pabrikasi JIT (Just-in Time manufacturing) adalah filosofi yang terpusat pada
penentuan waktu, efisiensi, dan mutu dalam memenuhi komitmen-komitmen.
Pada intinya, pabrikasi JITT terfokus pada perbaikan berkelannjutan (continual
improvement) dengan mengurangi biaya persediaan dan menghadapi masalah
ekonomi lainnya.
• Teori Kendala (Theory of constraints, TOC)
Mencakup banyak aspek, tetapi aplikasinya yang paling lazim terletak pada
peningkatan produksi dengan beberapa kendala.
Teori kendala memandang sebuah perusahaan sebagai suatu urut-urutan proses
saling berkaitan yang menstrasformasi masukan-masukan ke dalam keluaran-
keluaran yang dapat dijual, seperti halnya suatu jaringan.
• Evolusi Teknis
- Pabrikasi fleksibel (flexible manufacturing)
- CAD (computer-aided design)
- MIS
• Manajemen Dasar Aktivitas (activity-based management)
Adalah pendekatan terintegrasi di seluruh sistem yang mengarahkan perhatian
manajemen pada aktivitas-aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan dan
laba perusahaan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI


AKUTANSI MANAJMEN

Anda mungkin juga menyukai