Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan
interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk:
1. Merumuskan strategi.
2. Proses perencanaan dan pengendalian.
3. Pengambilan keputusan.
4. Optimalisasi keputusan.
5. Pengungkapan pemegang saham dan pihak luar.
6. Pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan.
7. Perlindungan atas asset organisasi.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang
menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi ini dibutuhkan dan
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi
(produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer.
Oleh karenanya, informasi ini dibagi menjadi tiga tipe informasi, yaitu:
Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha
akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian
dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing),
yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga
harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan
keuangan.
Proses akuntansi manajemen dapat dikembangkan dengan berbagai metode, antara lain: