Anda di halaman 1dari 2

Patomekanisme jantung berdebar

1. Graves Disease
Penyakit ini disebabkan oleh produksi antibodi terhadap reseptor TSH, yang
merangsang pembentukan hormon tiroid berlebih. Sehingga metabolisme tubuh
meningkat. Untuk menunjang kebutuhan peningkatan metabolisme tubuh, pemakaian
oksigen, glukosa, dan pembuangan zat sisa metabolisme meningkat. Efek ini
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah.
Kecepatan aliran darah di kulit juga meningkat untuk membuang panas tubuh.
Akibatnya curah jantung meningkat diiringi dengan peningkatan frekuensi denyut
jantung serta peningkatan pernapasan.

McPhee SJ, Lingappa V, Ganong WF. Pathophysiology of Disease. An introduction to


clinical medicine. 4th ed, New York: Lange Medical Books/McGraw Hill, 2003 p
556-76.
Weetman AP. Graves Disease. N Engl J Med 2000; 343: 1236-41.
2. Diabetes Mellitus

Faktor utama mengapa hipoglikemi menjadi penting dalam pengelolaan diabetes


adalah ketergantungan jaringan saraf terhadap asupan glukosa yang terus-menerus.
Pada awalnya ketika glukosa darah berada pada tingkat 40-55 mg/dl, pasien diabetes
mengalami gemetaran, keringat dingin, mata kabur, lemah, lapar, pusing, sakit kepala,
tegang, mual, jantung berdebar, dan kulit dingin. Pada saat glukosa darah dibawah 40
mg/dl, pasien akan merasa ngantuk, sukar bicara, seperti orang mabuk dan bingung.
Dan pada saat kadar glukosa dibawah 20 mg/dl keluhan atau gejala yang terjadi
adalah kejang, tidak sadarkan diri (koma hipoglikemia).
Pengaruh lainnya yaitu akibat efek samping hormon lain (adrenalin) yang berusaha
menaikkan kadar glukosa darah, yaitu pucat, berkeringat, nadi berdenyut cepat, serta
berdebar.
Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid 3. Halaman 1902.

Anda mungkin juga menyukai