Anda di halaman 1dari 6

Artikel Umum: Sirosis Hati | Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia

1 dari 6

http://pphi-online.org/alpha/?p=570

HOME
ABOUT PPHI
HISTORY
COMMITTEES
BRANCHES
JOIN PPHI!
FAQ
NEWS
ARTICLE
RESEARCH
INFO IN A FLASH
VOLUME I (JANUARY JUNE 2013)
VOLUME II (JULY DECEMBER 2013)
GUIDELINES
GALLERY
Acara Aksi Hepatitis, 8 September 2013
Boceprevir Launching, Hotel Mulia, 22 Juni 2013
Rapat Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tatalaksana Penyakit Hepatitis B,
Hotel Century, 21 Juni 2013
1st and 3rd CISHMS
4th CISHMS 2012
6th Liver Update & 19th INA ASL
SITE MAP
CONTACT US
Selamat atas
February
19, terpilihnya
2013 ARTICLE,
kembaliJanuary
DR. dr.-Rino
June 2013
A. Gani, SpPD-KGEH sebagai Ketua
Pengurus
Perhimpunan
PenelitiHati
Hati
ArtikelBesar
Umum:
Sirosis
Indonesia untuk masa bakti 2013-2016

FAKTA:
Menurut laporan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia, rata-rata prevalensi sirosis hati adalah
3,5% seluruh pasien yang dirawat di bangsal Penyakit Dalam, atau rata-rata 47,4% dari seluruh pasien
8/21/2015 10:14 PM

Artikel Umum: Sirosis Hati | Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia

2 dari 6

http://pphi-online.org/alpha/?p=570

penyakit hati yang dirawat. (i)


Perbandingan prevalensi sirosis pada pria:wanita adalah 2,1:1 dan usia rata-rata 44 tahun. (i)
PENGERTIAN
Apa yang dimaksud sirosis hati?
Sirosis merupakan komplikasi penyakit hati yang ditandai dengan menghilangnya sel-sel hati dan
pembentukan jaringan ikat dalam hati yang ireversibel. WHO memberi batasan histologi sirosis sebagai
proses kelainan hati yang bersifat difus (hampir merata), ditandai fibrosis dan perubahan benuk hati normal
ke bentuk nodul-nodul yang abnormal. (i) Sirosis berbeda dengan fibrosis. Pembentukan nodul tanpa fibrosis,
seperti dalam transformasi parsial, bukan merupakan sirosis. (ii)
PENYEBAB
Apa yang menyebabkan sirosis hati?
Di negara berkembang, penyebab utama sisrosis hati adalah virus hepatitis B dan C, selain itu konsumsi
alkohol dan autoimun juga mempengaruhi terjadinya sirosis hati. (ii). Penyakit perlemakan hati non alkoholik
(nonalcoholic steatohepatitis) NASH, yang lemaknya dalam hepatosit (sel-sel hati) dapat menyebabkan
komplikasi berupa peradangan atau inflamasi hati atau fibrosis juga dapat menyebabkan terjadinya sirosis
kriptogenik (penyebab tidak diketahui pasti). (i)
GEJALA DAN KOMPLIKASI
Apa gejala dan akibat yang ditimbulkan dari sirosis hati?
Gejala dan akibat yang ditimbulkan dapat disebabkan oleh sirosis hati atau karena komplikasinya. Gejala
dapat berkembang secara bertahap, atau mungkin tidak terlihat gejala sama sekali. Ketika timbul gejala,
dapat meliputi:
Pembengkakan atau penumpukan cairan pada kaki (edema) dan pada perut (ascites).
Hipogonadisme, dengan gejala seperti impotensi, infertilitas, hilangnya dorongan seksual, dan atrofi
testis (mengecilnya buah zakar).
Gynecomastia, proliferasi (pembesaran) jaringan kelenjar payudara pada pria, terlihat seperti karet atau
padat yang meluas secara konsentris dari puting. Hal ini disebabkan oleh peningkatan estradiol sebagai
akibat sekunder dari sirosis.
Spider angiomata atau spider nevi, lesi vaskular terdiri dari arteriola pusat yang dikelilingi oleh
pembuluh yang lebih kecil (seperti laba laba) biasanya pada daerah dada dan punggung.
Jaundice, yaitu menguningnya kulit, mata, dan selaput lendir karena bilirubin yang meningkat. Urin
juga terlihat menjadi lebih gelap seperti air teh.
Gejala lain seperti: Kebingungan atau keterlambatan dalam berpikir, lemah, warna tinja pucat / tinja
menjadi hitam, kehilangan nafsu makan, mual & muntah darah, mimisan & gusi berdarah, kehilangan
berat badan.
Apa komplikasi yang ditimbulkan dari sirosis hati?
Selain itu sirosis juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang cukup serius diantaranya:

8/21/2015 10:14 PM

Artikel Umum: Sirosis Hati | Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia

3 dari 6

http://pphi-online.org/alpha/?p=570

Gangguan perdarahan (koagulopati).


Penumpukan cairan (ascites) dan infeksi dari cairan di perut (peritonitis bacterial spontan).
Pembesaran pembuluh darah (varises) di perut, kerongkongan, atau usus yang mudah berdarah.
Peningkatan tekanan dalam pembuluh darah hati (hipertensi portal).
Gagal ginjal akibat sirosis (sindrom hepatorenal).
Gangguan paru-paru akibat sirosis (sindrom hepatopulmonae).
Kanker hati (hepatocellular carcinoma).
Gangguan mental seperti kebingungan sampai perubahan tingkat kesadaran, dan koma (hepatic
encephalopathy).[iii]
TES DAN PENGOBATAN
Pemeriksaan apakah untuk mendiagnosis sirosis hati?
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahi terjadinya sirosis hati diantaranya:
Pemeriksaan laboratorium Pada pemeriksaan ini dapat diketahui perubahan enzim transaminase
(AST dan ALT) yang menjadi salah satu penanda adanya peradangan atau kerusakan hati akibat
berbagai penyebab, termasuk sirosis. Selain itu juga dapat diketahui kadar albumin, faktor-faktor
pembekuan darah, jumlah zat besi, dan autoantibodi yang juga perubahannya dapat menjurus ke sirosis.
Pencitraan Pemeriksaan ini menggunakan alat, salah satunya USG, CT (computerized tomography),
MRI (magnetic resonance imaging) dan transien elastography (FibroScan). Pada pemeriksaan ini
dapat ditemukan hepatomegali, nodul dalam hati, splenomegali, dan cairan dalam abdomen, yang dapat
menunjukkan sirosis hati. (i)
Biopsi yaitu pengambilan sampel kecil dari sel-sel hati yang diambil dan diperiksa dengan
menggunakan mikroskop. Pengambilan sampel hati dengan cara memasukkan jarum halus di antara
tulang rusuk kemudian ke hati. Biopsi tidak hanya dapat memastikan adanya sirosis, tetapi juga dapat
mengungkapkan penyebabnya.
Endoskopi (gastroscopy) yaitu dengan memasukkan kamera video ke tubuh pasien melalui
kerongkongan kemudian turun ke lambung & usus kecil. Dokter akan melihat bagian dalam perut pada
layar, untuk melihat adakah pembuluh darah yang membesar (varises) di kerongkongan, lambung dan
usus kecil, yang merupakan tanda tanda dari sirosis.(iv)
Bagaimanakah pengobatan sirosis?
Pada umumnya sirosis hati tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan dapat dilakukan untuk mencegah
kerusakan hati lebih lanjut, mengobati komplikasi sirosis, mencegah kanker hati atau deteksi sedini mungkin
dan transplantasi hati. (i)
PENCEGAHAN
Bagaimanakah tindakan pencegahan untuk orang yang sehat?
Ada beberapa cara untuk mengurangi resiko terkena sirosis hati, yaitu:

8/21/2015 10:14 PM

Artikel Umum: Sirosis Hati | Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia

4 dari 6

http://pphi-online.org/alpha/?p=570

Hindari alkohol.
Melakukan vaksinasi Hepatitis B.
Menghindari kontak seksual dengan penderita hepatitis B akut atau kronis.
Menghindari tatoo dan tindikan.
Menghindari berbagi barang pribadi, seperti pisau cukur atau sikat gigi dengan orang yang terinfeksi.
Makan yang seimbang, diet rendah lemak dan mengkonsumsi vitamin. (iii)
DAFTAR PUSTAKA
(i) Sulaiman, Akbar, Lesmana dan Noer. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: Jayabadi
(ii) Dooley, Lok, Burroughs dan Heathcote. 2011. Sherlock Diseases of The Liver and Biliary System. 12th
Edition. Singapore: Willey-Blackwell
(iii) PubMed Health, Cirrhosis http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001301/ diakses pada
tanggal 14 Februari 2013.
(iv) MNT, What Is Cirrhosis? What Causes Cirrhosis?, http://www.medicalnewstoday.com/articles
/172295.php diakses pada tanggal 14 Februari 2013

Berita Terkini

Latest tweets
Loading tweets...
Follow @hepatitis_id

146 followers

Statistik Web
Anda adalah pengunjung ke:

8/21/2015 10:14 PM

Artikel Umum: Sirosis Hati | Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia

5 dari 6

http://pphi-online.org/alpha/?p=570

Calendar
August 2015
MT WT F S S
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
Apr

VIDEO
[Animasi-PPHI] Hepatitis C
LINK EKSTERNAL

8/21/2015 10:14 PM

Artikel Umum: Sirosis Hati | Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia

6 dari 6

http://pphi-online.org/alpha/?p=570

Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia is proudly powered by WordPress


Entries (RSS) and Comments (RSS).

8/21/2015 10:14 PM

Anda mungkin juga menyukai