TUJUAN UMUM
Melakukan proses pensucian jiwa
peningkatan akhlak dan prilaku dan
memiliki kebiasaan yang islami pada
individu dan masyarakaatnya.
Mampu mengontrol diri dengan
kebebasan yang dimiliki dan menjauhi diri
dari sikap berlebihan, serta tidak
mengumbar hawa nafsu hanya karena
dirinya.
Meningkatkan kemampuan menerapkan
hukum Islam dan arahannya pada diri
2. Kagiatan Inti:
Kajian tentang Tawadhu
Berdikusi dan tanya jawab seputar tema
kajian ( lihat tujuan Kognitif, afektif
dan psikomotor)
Penekanan dari murobbi tentang nilai
VI. Sarana-sarana
Evaluasi dan Mutabaah
Mempersiapkan soal-soal untuk
didiskusikan sebegai penegasan batas
pemahamannya dan komitmennya
Mengumpulkan informasi yang
menjelaskan komitmennya pada
tazkiyyah Nafs.
Mengawasi komitmennya pada setiap
aktivitas lainnya
Mengawasi ucapannya prilaku ketika ia
bersentuhan dengan masyarakat
Memberikan sikap dengan informasi
TAWADHU KEPADA
SESAMA MUSLIM
...dan rendahkanlah dirimu terhadap
orang-orang yang mengikutimu, yaitu
orang-orang yang beriman. (AsySyuara: 215)
Hai orang-orang yang beriman,
barangsiapa di antara kamu yang murtad
dari agamanya, maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka pun
mencintai-Nya, yang bersikap lemah
lembut terhadap orang-orang mukmin,
Iyadh bin Himar ra. berkata bahwa
Rasulullah saw. bersabda,
Sesungguhnya, Allah menurunkan wahyu
kepadaku, yaitu hendaklah kalian bersikap
tawadhu (merendahkan diri), sehingga
tidak ada seorang pun bersikap sombong
kepada yang lain dan tidak seorang pun
menganiaya yang lain. (Muslim)
Abu hurairah ra. berkata bahwa rasulullah saw.
bersabda, tiada berkurang harta karena
shadaqah. allah pasti akan menambah
kemuliaan kepada seseorang yang suka
memaafkan. dan seseorang yang selalu
merendahkan diri karena allah, pasti allah akan
mengangkat derajatnya. (Muslim)
Abu Rifaah Tamin bin Usaid ra. berkata,
Aku mendatangi Nabi saw., sedangkan
beliau masih berpidato, kemudian aku
menyelanya, Wahai Rasulullah, ada
orang asing datang hendak menanyakan
Pelajaran Hadits
Hadits ini merupakan bukti
kesempurnaan sifat rendah hati
Rasulullah, kebaikan beliau kepada
keluarganya, dan ketepatan beliau
dalam melakukan shalat di awal
waktu dengan khusyuk.
Anas ra. berkata, Apabila Rasulullah
saw. makan, beliau menjilati ketiga jarijarinya. Anas mengatakan bahwa Nabi
saw. bersabda, Apabila suapan salah
seorang di antara kalian itu jatuh, maka
ambillah dan bersihkan kotorannya,
serta makanlah dan jangan membiarkan