Anda di halaman 1dari 7

Zat-zat Gizi

Energi (K Cal)

Kolostrum
58

ASI
70

Susu Sapi
65

Protein (g)

2,3

0,9

3,4

Kasein/whey

140

1 : 1,5

1 : 1,2

Kasein (mg)

218

187

Laktamil bumil (mg)

330

161

Laktoferin (mg)

364

167

Ig A (mg)

5,3

142

Laktosa (g)

2,9

7,3

4,8

Lemak (g)

151

4,2

3,9

Vitamin

1,9

75

41

Vit A (mg)

30

14

43

Vit B1 (mg)

75

40

145

Vit B2 (mg)

160

82

Asam Nikotinmik (mg)

183

12-15

64

Vit B6 (mg)

0,06

246

340

Asam pantotenik

0,05

0,6

2,8

Biotin

0,05

0,1

,13

Asam folat

5,9

0,1

0,6

Vit B12

1,1

Vit C

1,5

0,04

0,02

Vit D (mg)

0,25

0,07

Vit Z

39

1,5

Vit K (mg)

85

35

130

Mineral

40

40

108

Kalsium (mg)

70

40

14

Klorin (mg)

100

70

Tembaga (mg)

14

12

Zat besi (ferrum) (mg)

74

15

120

Komposisi
Kolostrum,
ASI dan susu
sapi untuk
setiap 100 ml

Perbandingan
komposisi
kolostrum,
ASI dan susu
sapi dapat
dilihat pada
tabel 1.
Dimana susu
sapi
mengandung
sekitar tiga
kali lebih
banyak

protein daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut adalah kasein, dan sisanya berupa
protein whey yang larut. Kandungan kasein yang tinggi akan membentuk gumpalan yang relatif
keras dalam lambung bayi. Bila bayi diberi susu sapi, sedangkan ASI walaupun mengandung
lebih sedikit total protein, namun bagian protein wheynya lebih banyak, sehingga akan
membetuk gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta diserapoleh usus bayi.
Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak, yang lebih mudah
dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan lemak susu sapi, sebab ASI mengandung
lebih banyak enzim pemecah lemak (lipase). Kandungan total lemak sangat bervariasi dari satu
ibu ke ibu lainnya, dari satu fase lakatasi air susu yang pertama kali keluar hanya mengandung
sekitar 1 2% lemak dan terlihat encer. Air susu yang encer ini akan membantu memuaskan rasa
haus bayi waktu mulai menyusui. Air susu berikutnya disebut Hand milk, mengandung
sedikitnya tiga sampai empat kali lebih banyak lemak. Ini akan memberikan sebagian besar
energi yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga penting diperhatikan agar bayi, banyak memperoleh
air susu ini
Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya karbohidrat yang terdapat dalam air susu murni.
Jumlahnya dalam ASI tak terlalu bervariasi dan erdapat lebih banyak dibandingkan dengan susu
sapi.
Disamping fungsinya sebagai sumber energi, juga didalam usus sebagian laktosa akan diubah
menjadi asam laktat. Didalam usus asam laktat tersebut membantu mencegah pertumbuhan
bakteri yang tidak diinginkan dan juga membantu penyerapan kalsium serta mineral-mineral lain.
ASI mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi tetapi lebih mudah diserap, jumlah ini
akan mencukupi kebutuhan untuk bahan-bahan pertama kehidupannya ASI juga mengandung
lebih sedikit natrium, kalium, fosfor dan chlor dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dalam
jumlah yang mencukupi kebutuhan bayi.
Apabila makanan yang dikonsumsi ibu memadai, semua vitamin yang diperlukan bayi selama
empat sampai enam bulan pertama kehidupannya dapat diperoleh dari ASI. Hanya sedikit
terdapat vitamin D dalam lemak susu, tetapi penyakit polio jarang terjadi pada aanak yang diberi
ASI, bila kulitnya sering terkena sinar matahari. Vitamin D yang terlarut dalam air telah
ditemukan terdapat dalam susu, meskipun fungsi vitamin ini merupakan tambahan terhadap
vitamin D yang terlarut lemak.
Zat protektif dalam ASI
1. Laktobasilus bifidus
Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua
asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme seperti bakteri E.coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. Laktobasilus
mudah tumbuh cepat dalam usus bayi yang mendapat ASI.

2. Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Laktoferin bermanfaat untuk
menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan jamur kandida.
3. Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin yaitu secretory IgA (SIgA), yang berguna
untuk pertahanan tubuh bayi.
Susunan zat makanan dalam 100 gram ASI :
Zat makanan
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Zat kapur
Fosfor
Vitamin A
Thiamin

Kandungan gizi
68 kalori
1,4 gram
3,7 gram
7,2 gram
30 mg
20 mg
60 SI
30 mg

Zat Yang Terkandung di Dalam ASI - ASI atau Air Susu Ibu, merupakan sumber makanan
paling utama bagi bayi atau anak kita, terutama ketika usianya belum mencapai 2 tahun. Banyak
di antara ibu yang mengerti dan merasa wajib memberikan ASI-nya kepada sang anak demi
pertumbuhan buah hatinya. Namun tidak sedikit pula para ibu yang tidak mau memberikan ASI
mereka kepada si buah hati dengan alasan yang kurang masuk akal, seperti takut payudaranya
kendor gak lagi disayang suami lah, rasa sakit jika disedot sang bayi dan berbagai tumpukan
alasan lainnya. Padahal sebetulnya, justru kalau ASI si ibu subur dan tidak dikeluarkan, maka
akan kurang baik juga bagi kesehatan si ibu.
Tuhan sengaja menciptakan bayi dengan makanannya berupa ASI, tentu saja bukan kebetulan
tapi sudah rekyasa Tuhan. Kandungan yang terdapat di dalam ASI ini, tidak bisa sebanding dan
tak akan ada yang sama jika hendak diganti dengan susu formula terbaik dan termahal pun di
alam jagat raya ini. Nah, dengan demikian, ASI merupakan makanan spesial yang diberikan
kepada Tuhan yang mesti ibu-ibu manfaatkan dan patut disyukuri.
ASI yang keluar dari si ibu, ternyata mengandung berbagai zat atau nutrisi yang angat penting
bagi tubuh si bayi. Jadi janganlah bayi-bayi kita dikorbankan tanpa menikmati kandungan gizi
yang begitu tinggi itu. Apa saja zat yang terkandung di dalam ASI itu ?

Hidrat arang
Zat hidrat arang dalam ASI biasanya dalam bentuk laktosa yang jumlahnya akan berubah-ubah
setiap hari tergantung kebutuhan tumbuh kembang bayi. Produk dari laktosa adalah galaktosa
dan glukosamin. Galaktosa merupakan nutrisi vital untuk pertumbuhan jaringan otak dan juga
merupakan kebutuhan nutrisi medulla spinalis, yaitu untuk pembentukan mielin (selaput
pembungkus sel saraf). Laktosa sangat diperlukan untuk pertumbuhan juga merupakan sumber
kalori bagi serabut saraf otak. Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium fosfor dan magnesium
yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang, terutama pada masa bayi untuk proses
pertumbuhan gigi dan perkembangan tulang.
Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap. Vitamin cukup untuk 6 bulan sehingga tidak perlu
ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin
K. Oleh karena itu, perlu tambahan vitamin K pada hari pertama, ketiga dan ketujuh. Vitamin K1
dapat diberikan oral.
Protein
Protein ASI merupakan bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Protein ASI
sangat cocok karena unsur protein di dalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem
pencernaan bayi. Hal ini disebabkan karena protein ASI merupakan kelompok protein whey.
Kelompok whey merupakan protein yang sangat halus, lembut, dan mudah dicerna. Sedangkan
komposisi protein yang ada dalam Air Susu Sapi adalah kelompok kasein yang kasar,
bergumpal, dan sangat sukar dicerna oleh usus bayi.
Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi cukup untuk
bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di dalam ASI merupakan mineral yang sangat
stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi
hemoglobin, bagian dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, zat besi
pun esensial untuk tumbuh-kembang otak bayi. Zat besi yang terkandung dalam ASI juga mudah
diserap. Selain zat besi, ada juga fluor yang membantu membentuk gigi yang kuat dan mencegah
gigi berlubang di kelak.
Lemak
Lemak ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi yang terjadi secara otomatis.
Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda pada 10 menit kemudian. Kadar
lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan berubah menurut perkembangan
bayi dan kebutuhan energi yang dibutuhkan bayi. Selain jumlahnya yang mencukupi, jenis lemak
yang dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang merupakan lemak kebutuhan sel

jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam
bentuk Omega 3, Omega 6, DHA dan Acachidonid acid merupakan komponen penting untuk
mielinasi. Lemak selain diperlukan dalam jumlah sedikit sebagai energi, juga digunakan oleh
otak untuk membuat mielin, sedangkan myelin merupakan zat yang mengelilingi sel saraf otak
dan akson agar tidak mudah rusak bila terkena rangsangan. Asam linoleat yang terkandung juga
akan memacu perkembangan sel saraf otak bayi seoptimal mungkin dan dapat mencegah
terjadinya rangsangan kejang.

Cara pengeluaran ASI dengan tangan merupakan cara yang lazim digunakan karena tidak
banyak membutuhkan sarana dan lebih mudah. Berikut langkah-langkah pengeluaran ASI
dengan tangan yang baik dan benar:
1.
Tangan dicuci sampai bersih
2.
Siapkan cangkir / gelas tertutup yang telah dicuci dengan air mendidih. Dapat juga dengan
menggunakan botol dot bayi.
3.
Payudara dikompres dengan handuk hangat dan dimamase dengan kedua telapak tangan
dari pangkal ke arah areola payudara. Ulangi pemijatan ini pada sekitar payudara secara merata.
4.
Mamase dengan ibu jari disekitar areola payudara bagian atas dan jari telunjuk pada sisi
yang lain, lalu daerah areola payudara ditekan ke arah dada.
5.
Daerah areola payudara diperas dengan ibu jari dan jari telunjuk. Janga memijat atau
menekan puting karena dapat menyebabkan rasa nyeri atau lecet.
6.
Ulangi tindakan (tekan-peras-lepas-tekan-peras-lepas). Pada awalnya, ASI tidak keluar,
namun setelah beberapa kali ASI akan keluar.
7.
Gerakan ini diulang pada sekitar areola payudara pada semua sisi agar yakin bahwa ASI
telah diperas dari semua segmen payudara.

Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat.Ada perbedaan lamanya disimpan
dikaitkan dengan tempat penyimpanan:
Di udara bebas/terbuka : 6-8 jam
Di lemari Es : 24 jam
Di lemari pendingin/beku (-18 C) : 6 bulan
ASI yang didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai,karena kualitsnyaakan
menurun,yaitu unsur kekebalannya.ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu
kamar,agar tidak terlalu dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air
panas.

Pemberian ASI peras


Perlu diperhatikan,jangan diberikan dengan botol/dot,karena hal ini akan menyebabkan bayi
bingung puting.Berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok,sehingga saat ibu menyusui
langsung,bayi tidak menolak menyusu.
Cara pemberian dengan menggunakan cangkir :

Ibu atau yang memberi minum bayi,duduk dengan memangku bayi.

Punggung bayi dipegang dengan lengan.

Cangkir diletakkan pada bibi bawah bayi.

Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir dan biarkan bayi mengisap ASI dari dalam
cangkir(saat cangkir dimiringkan).

Beri sedikit waktu istirahat saat bayi menelan.

Panduan dalam Memompa ASI dengan Baik dan Benar


Menggunakan pompa manual atau pompa listrik / elektrik. Penggunaan pompa baik manual
ataupun pompa elektrik sebenarnya tidak terlalu dianjurkan, karena adanya pendapat pompa
tersebut dapat berisiko merusak jaringan payudara. Namun, Anda bisa menyediakan pompa
sebagai cara alternatif dalam memompa ASI, terutama saat Anda sedang terlalu lelah untuk
memompa dengan menggunakan tangan atau tangan Anda sudah terasa terlalu pegal untuk
digunakan sebagai pemompa ASI dan juga saat Anda sedang terburu-buru karena kesibukan
kerja Anda di kantor. Lalu, bagaimana caranya menggunakan pompa manual atau pompa
elektrik?
Pertama, cucilah tangan dengan air dan sabun hingga bersih, lalu keringkan. Lalu, cucilah juga
botol penyimpanan ASI dan bagian-bagian dari pompa ASI manual ataupun elektrik dengan
menggunakan air panas dan sabun, bilas dengan bersih dan keringkan. Jika bayi Anda termasuk
kategori bayi yang prematur atau sakit, sterilkan bagian-bagian dari pompa ASI dengan baik dan
benar sesuai dengan saran dokter. Ayah juga dapat membantu menyiapkan botol atau
mensterilkannya sebelum digunakan untuk menampung ASI. Kemudian, kompres payudara
dengan handuk hangat sambil dipijat dengan halus searah menuju ke arah puting susu dan
mulailah pemompaan.
Pertama, duduklah dengan tubuh condong ke depan agar Anda dapat menstimulasi aliran susu
dengan mengurut payudara. Kedua, pasang corong pompa tepat di puting payudara. Ketiga,
lakukan pemompaan secara perlahan dan teratur. Apabila Anda menggunakan pompa elektrik,

payudara Anda akan dipompa secara otomatis dan teratur. Anda dapat memompa ASI sebanyak
dua kali dalam sehari. Waktu yang dibutuhkan untuk penggunaan pompa ASI manual kurang
lebih 45 menit dan untuk penggunaan pompa ASI elektrik berkisar 15 menit. Jika aliran susu
terhenti selama pemompaan, Anda dapat kembali mengurut payudara Anda dan
mengistirahatkannya selama beberapa menit untuk membantu mengalirnya ASI dengan lancar.
Bawalah selalu alat pompa ASI (baik manual maupun elektrik) Anda dan wadah ASI yang telah
disterilkan atau dicuci bersih sebelumnya ke tempat kerja di dalam wadah atau termos dan selalu
sediakan es atau gel pendingin untuk membawa hasil perahan ASI sewaktu pulang kerja

Anda mungkin juga menyukai