granul yang sudah halus kemudian diayak dengan ayakan 20 mesh, dan
ditimbang. Berikut merupakan hasil penimbangan dari masing-masing
ekstrak:
No Ekstrak
Bobot
total
.
(ekstrak+eksipien)
1
Meniran
92,125 gram
2
Kunyit distilasi
73,214 gram
3
Kunyit non-distilasi 68,375 gram
Secara visual Kenampakan fisik dari granul yang dihasilkan ekstrak
meniran berwarna coklat gelap-agak kehijauan, granul free flowing,
ekstrak kunyit distilasi coklat terang, granul free flowing dan ekstrak
kunyit non-distilasi coklat gelap cenderung pucat, granul free flowing
4. FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DAN MENIRAN
Proses formulasi diawali dengan penimbangan masing-masing ekstrak
yang disesuaikan dengan formula yang akan dibuat. Setelah serangkaian
proses preformulasi, banyak dari massa ekstrak dan eksipiennya yang hilang.
Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan ulang jumlah kapsul yang akan
dibuat. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Formula A (meniran + kunyit distilasi)
a. meniran = (bobot zat aktif + eksipien)
= (160 mg + 48 mg)
= 208 mg
b. kunyit distilasi = (zat aktif + eksipien)
= (240 mg + 128 mg)
= 368 mg
Bobot total zat aktif + eksipien dalam 1 kapsul : 208 mg + 368 mg =
576 mg
Ketersediaan ekstrak yang ada (ekstrak meniran + ekstrak kunyit
distilasi):
46,0625 gram + 73,214 gram = 119,2765 119,28 gram,
Sehingga jumlah kapsul optimal yang dapat dibuat sebanyak 207
kapsul.
Formula B (meniran + kunyit non-distilasi)
a. meniran = (bobot zat aktif + eksipien)
= (160 mg + 48 mg)
= 208 mg
b. kunyit distilasi = (zat aktif + eksipien)
= (240 mg + 130 mg)
= 368 mg
Bobot total zat aktif + eksipien dalam 1 kapsul : 208 mg + 370 mg =
578 mg
Ketersediaan ekstrak yang ada (ekstrak meniran + ekstrak kunyit
distilasi):
46,0625 gram + 68, 375gram = 114,4375 114,44 gram,
Sehingga jumlah kapsul optimal yang dapat dibuat sebanyak 197
kapsul.
Meskipun alokasi optimal kapsul yang dapat dibuat untuk Formula A
sebanyak 207 kapsul dan Formula B 197 kapsul, jumlah kapsul yang akan
dibuat untuk Formula A sebanyak 190 kapsul dan Formula B 180 kapsul. Hal
ini dilakukan sebagai langkah antisipasi bahan yang hilang selama proses
formulasi, sehingga jumlah bahan yang ditimbang disesuaikan dengan
sejumlah kapsul tersebut. Setelah proses penimbangan, dilakukan
pencampuran serbuk ekstrak masing-masing formula. Kapsul yang
digunakan pada peneltian ini berukuran 00. Sebelum proses kapsulasi,
sejumlah kapsul diletakkan di tatakan kapsul, dengan posisi tutup kapsul
dibuka. Kemudian setelah itu, serbuk formula A dan B yang sudah homogen
dimasukkan ke dalam kapsul secara bertahap. Pada penelitian ini, dihasilkan
kapsul Formula A sebanyak 190 kapsul dan kapsul Formula B sebanyak 180
kapsul.
Dapus:
Samhoedi, R., 1976, Kuliah dan Praktek Kimia Farmasi Preparatif, Toko Buku
Gunung Agung,
Yogyakarta.
http://pengolahanpangan.blogspot.com/2014/02/analisa-kadar-air-denganmetode_12.html