1.
2.
3.
4.
5.
27. Saya akan tetap meminta uang untuk jalan-jalan dengan teman-teman walaupun
saya tahu orangtua sedang mengalami kesulitan keungan.
Skala gaya kelekatan aman yang digunakan untuk mengungkapkan gaya kelekatan
aman yang dimiliki oleh remaja. Skala dalam penelitilian ini memodifikasi skala yang
disusun oleh West, dkk (1998) dengan aspek sbg berkt : 1) Availability yaitu
ketersedian dan adanya kemauan untuk merespon pada figure lekat terhadap
kebutuhan kelekatan anak 2) Angry distress yaitu merupakan respon-respon negatif
yang muncul akibat dari ketidaksediaan figure lekat ketika dibutuhkan 3) Goal
corrcted partnership yaitu adanya pemikiran dan respon anak terhadap figure lekat
sebagai seseorang individu yang memiliki tujuan dan rencana-rencananya sendiri.
BLUE PRINT
Aspek Availability, indikator : meeasa dekat dan nyaman dengan orangtua, merasa
orangtua ada untuknya, Fav : 1,3,5,7,8,9,10,11 unfav : 12, 13, 14, 16
Aspek angry distress, indikator : merasa cemas bila orangtua tidak ada ketika
dibutuhkan, adanya reaksi emosi negatif ketika figur lekat tidak ada saat dibutuhkan,
fav : - Unfav : 2,4,6
Aspek goal corrected partnership, indikator : Empati kepada orangtua,
mempersepsikan orangtua sebagai individu yang lain dari dirinya, senang melihat
orangtua bahagia, fav : 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25 unfav : 22, 24, 26, 27
Aspek kelekatan aman
Bowlby (dalam west, Rose & Spreng, 1998) menguraikan beberapa aspek dalam gaya
kelekatan yaitu sebagai berikut :
a. Availability (ketersediaan)
Ketersesiaan dan adanya kemauan untuk menanggapi secara responsif terhadap
kebutuhan kelekatan anak, serta menanggapi secara efektif pada kecemasan dan
distress yang dialami oleh anak.
b. Angry Distress
Merupakan respon-respon negatif yang muncul akibat dari ketersediaan figur
lekat ketika dibutuhkan anak. Kemarahan merupaka respon dari rasa frustasi pada
tidak terpenuhinya kebutuhan akan kelekatan. Penelitian Bowlby menemukan
bahwa rasa cemas yang disebabkan oleh tidak tersedianya figur lekat ketika
dibutuhkan akan meningkatkan kecenderungan tindakan agresif dan permusuhan.
c. Goal corrected partnership
Adanya pemikiran dan respon anak terhadap figur lekat sebagai seorang individu
yang mempunyai tujuan dan rencana-rencananya sendiri. Anak akan mulai
memahami figur lekat sebagai objek yang bebas sehingga anak akan
mengembangkan empati terhadap kebutuhan-kebutuhan dan perasaan dari figur
lekatnya dan merespon figur lekatnya sebagai individu yang lain dari dirinya.
Neufeld dan Mate (2004) mengemukakan enam aspek dalam kelekatan yaitu ;
a. Sensory awareness yaitu sensitivitas sensor pengasuh dalam merespon
kebutuhan anak
b. Appreciation of sameness yaitu menghargai akan kesamaan
c. A sense of belonging and loyalty yaitu perasaan memiliki dan kesetiaan
d. A sense of beliefe in ones significance to the other yaitu adanya rasa percaya
terhadap orang lain
e. Feeling of love and ultimately, adanya perasaan cinta
f. The sense of being completely know by the other, adanya rasa utuh atau
terlengkapi
Neufeld, G., & Mate, G. (2004). Hold on to your kids : Why parents matter more that
peers. Toronto. Vintage Kanada.
West, m., Rose, S. M., & Spreng, S. (1998). Adolance attachment questionnaire : A brief
assesment of attachment in adolescence, journal of youth and adolescence. Vol 27, No. 5
Koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan teknik korelasi product moment
selanjutnya di koreksi agar tidak terjadi efek spurious overlap. Adapun formula yang
digunakan untuk mengkoreksi adalah sebagai berikut : DI BUKU KECIl
Aspek kelekatan emosional
1. Mendapat mepati dari orangtua
Saya merasa orangtua saya memberikan empati kepada saya perihal masalah
yang saya hadapi
Orangtua saya menunjukkan rasa empati terhadap masalah yang saya hadapi
2. Mendapat perhatian dari orangtua
Semua gerak gerik saya diperhatikan dengan baik oleh orangtua saya
Orangtua memberikan perhatian terhadap kegiatan saya
3. Mendapat kepedulian dari orangtua
Orangtua saya sangat peduli dengan diri saya
Orangtua saya menunjukan bahwa beliau peduli dengan masa depan saya
4. Mendapat umpan balik dari orangtua
Jika saya bercerita kepada orangtua, beliau mendengarkan serta memberikan
umpan balik dengan baik
Permasalahan yang saya hadapi, oleh orantua saya diperhatikan kemudian
diberikan umpan balik yang positif
5. Mendapat kasih sayang dari orangtua
Kasih sayang orangtua saya tidak hanya ditunjukkan saat saya masih kecil
bahkan sampai sekarang
Saya menerima kasih sayang orangtua sejak kecil sampai sekarang
Aspek penghargaan
1. Menerima penghargaan secara positif
Saat saya menyampaikan gagasan tentang suatu hal, orangtua saya menanggapi
dengan hangatua
Orangtua saya memberikan alternatif lain terkait ide yang saya sampaikan
2. Menerima ruang keluh kesah yang hangat
Ada waktu dari orangtua saat saya mengutarakan masalah yang saya hadapi
Orangtua saya merespon dengan hangat keluh kesah yang sedang saya hadapi