Disusun oleh:
Franzeska Anna D.M.W.
22010110200066
Penguji
Pembimbing
LAPORAN KASUS
SEORANG WANITA 67 TAHUN
DENGAN OS ULKUS KORNEA PERFORASI
ET CAUSA GRAVES OPHTALMOPATHY
Kepada Yth.
Dibacakan oleh
Pembimbing
Dibacakan tanggal
: 14 Desember 2010
I. PENDAHULUAN
Graves ophthalmopathy atau Thyroid-Associated Orbitopathy (TAO)
merupakan penyakit peradangan autoimun yang menyebabkan gangguan pada orbita. 1
Graves ophthalmopathy juga dapat menyebabkan kerusakan pada kornea. Kerusakan
kornea pada Graves ophthalmopathy umumnya terjadi akibat exposure yang
belebihan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya keratopati dan dapat berlanjut
menjadi ulkus kornea. Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan
kornea akibat kematian jaringan kornea.2 Ulkus kornea dapat disebabkan oleh
berbagai hal, seperti trauma, infeksi, maupun pajanan (exposure).2-3 Ulkus kornea
dapat menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan maupun kebutaan. 3
Pada makalah ini, dilaporkan seorang wanita dengan OS ulkus kornea
perforasi et causa Graves ophthalmopathy.
II. IDENTITAS PENDERITA
Nama Pasien
: Ny. K
Umur
: 67 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Pekerjaan
: tani
MRS
: 20 November 2010
Nomor CM
: C254173
III. ANAMNESIS
(autoanamnesis tanggal 4 Desember 2010 dan aloanamnesis dari catatan medik)
Keluhan Utama: kedua mata menonjol dan sakit
Riwayat Penyakit Sekarang:
3 bulan sebelum masuk rumah sakit, kedua mata penderita menonjol dan
terasa sakit. Penderita juga mengalami penurunan berat badan selama beberapa bulan
terakhir. Keringat dingin (+), tremor (+), mudah lelah (+), jantung berdebar-debar jika
digunakan untuk beraktivitas (+), sulit tidur (+).
1 bulan sebelum masuk rumah sakit, kedua mata masih tampak menonjol,
kelopak mata kanan dan kiri tidak bisa tertutup sempurna, penderita tidak dapat
menggerakkan bola mata dengan bebas. Kedua mata penderita merah, terasa nyeri
penglihatan menjadi kabur. Penderita berobat ke RS Demak, kemudian dirujuk ke RS
Dr. Kariadi Semarang. Penderita mendapat pengobatan berupa tetes mata, salep, dan
tablet berwarna putih. Penderita disarankan untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium darah dan CT scan orbita.
4 hari sebelum masuk rumah sakit, tampak putih-putih pada teleng mata kiri
penderita. Penderita mengeluh bola mata semakin menonjol, bola mata kanan seperti
mau pecah. Penderita berobat ke RS Dr. Kariadi Semarang dan disarankan untuk
rawat inap. Selama perawatan, putih-putih pada teleng mata kiri bertambah luas dan
akhirnya isi bola mata keluar.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma pada mata sebelumnya disangkal
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat alergi obat disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini
Kesadaran
: compos mentis
Tanda vital
: 36,4 oC
nadi
: 76/menit
respirasi
: 20/menit
: mesosefal
thoraks
abdomen
ekstremitas
Status Ophthalmologi
Visus
Koreksi
Bola mata
Gerak bola mata
Silia
Palpebra
Konjungtiva
Sklera
Kornea
COA
cukup
Iris
Pupil
Lensa
Fundus Refleks
Tekanan bola mata
21
Sulit dinilai
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah tanggal 3 November 2010
Jenis pemeriksaan
Hematologi paket
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Laju Endap Darah
LED 1 jam
LED 2 jam
Trombosit
RDW
MPV
Plasma Prothrombin Time
Waktu Prothrombin
PPT kontrol
Partial Thromboplastin Time
Waktu Thromboplastin
APTT kontrol
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu
Ureum
Kreatinin
Elektrolit
Hasil pemeriksaan
Harga normal
17,10 gr%
37,4 %
4,87 juta/mmk
26,90 pg
76,60 fl
35,10 g/dl
8,83 ribu/mmk
13,00 16,00
40,0 54,0
4,50 6,50
27,00 32,00
76,00 96,00
29,00 36,00
4,00 11,00
20,0 mm
45,0 mm
343,0 ribu/mmk
16,40 %
7,33 fl
3,0 14,0
150,0 400,0
11,60 14,80
4,00 11,00
16,4 detik
10,7 detik
10,0 15,0
166,8 detik
36,8 detik
23,4 36,8
94 mg/dl
32 mg/dl
0,40 mg/dl
80 110
15 39
0,60 1,30
Natrium
Kalium
Chlorida
Imunologi
T3
T4
TSH
142 mmol/l
3,2 mmol/l
109 mmol/l
136 145
3,5 5,1
98-107
4,92
295,16
<0,05
0,92 2,50
60,00 120,00
0,25 9,00
Hasil pemeriksaan
Harga normal
10,90 gr%
32,5 %
4,05 juta/mmk
26,90 pg
80,20 fl
33,50 g/dl
19,70 ribu/mmk
149,0 ribu/mmk
16,60 %
8,90 fl
13,00 16,00
40,0 54,0
4,50 6,50
27,00 32,00
76,00 96,00
29,00 36,00
4,00 11,00
150,0 400,0
11,60 14,80
4,00 11,00
142 mmol/l
3,2 mmol/l
109 mmol/l
136 145
3,5 5,1
98-107
21,89
<0,40
116,18
<0,05
9,00 20,00
0,92 2,50
60,00 120,00
0,25 9,00
V. RESUME
Seorang wanita berusia 67 tahun, datang dengan keluhan mata menonjol dan
sakit. 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, kedua mata penderita menonjol, sakit (+).
Penderita juga mengalami penurunan berat badan selama beberapa bulan terakhir.
Keringat dingin (+), tremor (+), mudah lelah (+), jantung berdebar-debar jika
digunakan untuk beraktivitas (+), sulit tidur (+).
1 bulan sebelum masuk rumah sakit, kedua mata masih tampak menonjol,
lagoftalmos (+), nyeri (+). Penderita berobat ke RS Demak, kemudian dirujuk ke RS
Dr. Kariadi Semarang.
4 hari sebelum masuk rumah sakit, tampak ulkus pada mata kiri penderita.
Penderita mengeluh bola mata semakin menonjol, bola mata kanan seperti mau pecah.
Penderita berobat ke RS Dr. Kariadi Semarang dan disarankan untuk rawat inap.
Selama perawatan, ulkus pada mata kiri semakin meluas dan akhirnya terjadi prolaps
isi bola mata.
Pemeriksaan Fisik
Status praesens
Status oftalmologi
Visus
Bola mata
Gerak bola mata
Palpebra
Konjungtiva
Sklera
Kornea
COA
Iris
Pupil
Lensa
Fundus Refleks
Tekanan bola mata
21
Sulit dinilai
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah:
T3
T4
TSH
3 November 2010
4,92
295,16
<0,05
30 November 2010
<0,04
116,18
<0,05
2. Medikamentosa
Mata
Topikal
Interna
PTU 3 100 mg
3. Operatif
Rencana eviserasi bulbi pada OS dengan general anestesi batal karena
status thyroid masih tinggi.
Rencana OD injeksi triamcinolone acetat
VIII. PROGNOSIS
Ouo ad visam
Ouo ad sanam
Ouo ad vitam
Ouo ad cosmeticam
OD
dubia
dubia
OS
ad malam
ad malam
dubia
ad malam
IX. EDUKASI
1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa pasien menderita penyakit
kelenjar thyroid yang bermanifestasi ke mata
2. Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa mata kiri pasien sudah tidak
bisa melihat sehingga isi bola mata kiri harus dikeluarkan, namun pengeluaran
tersebut masih menunggu hingga kondisi pasien memungkinkan
3. Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai terapi yang diberikan
X. USUL-USUL
1. Pemeriksaan funduskopi
2. Evaluasi kadar T3, T4, TSH
3. Evaluasi gula darah
XI. DISKUSI
GRAVES OPHTHALMOPATHY
Graves ophthalmopathy
atau
Thyroid-Associated
Orbitopathy
(TAO)
: No sign/symptoms
: Only sign (retraksi kelopak mata atas, dengan atau tanpa lid lag)
: Proptosis
Kemosis
3. Pemeriksaan
radiografi
orbita
menunjukkan
adanya
pembesaran
12