Oleh:
Tegar Dwi Prakoso, S.Ked
Perseptor:
dr. Wahdi Sirajuddin, Sp. OG
PENDAHULUAN
Perdarahan pasca persalinan didefinisikan sebagai
kehilangan darah melebihi 500 ml pada persalinan
normal dan 1000 ml pada sesar.
Merupakan penyebab utama dari mortalitas dan
morbiditas ibu di seluruh dunia. Menyumbang hampir
seperempat dari kematian terkait kehamilan.
Perdarahan pasca persalinan dapat dicegah dengan
penanganan yang tepat dan cepat.
farmakologi,
transfusi,
Introduction
Methods
Results
Discussion
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode RCT
(randomized controlled trials) dari berbagai
literatur dan penelitian tentang intervensi PPH.
Dilakukan pencarian materi dari PubMed,
Cumulative Index of Nursing and Allied Health
Literature (CINAHL) dan Embase (Excerpta Medica
Database). Pencarian dibatasi hanya yang
berbahasa inggris dan yang dipublikaskan antara
tahun 1990 sampai sekarang. Dan penelitian
terakhir tahun 2014.
HASIL
Kekuatan bukti tidak cukup untuk semua hasil dari
masing-masing agen uji (oksitosin dan uterotonika
lain, misoprostol, asam tranexamat, carboprost
trometamin, trombobomdulin untuk manajemen
tatalaksana PPH karena kurangnya studi dan
penelitian.
Efektifitas tindakan bedah bervariasi
. Tingkat
keberhasilan penjahitan kompresi adalah 60% dan
70% dalam dua studi. Histerektomi sebagai prosedur
pertama setelah tindakan konservatif mencapai 57%,
DISKUSI
Kekuatan dari evidence untuk intervensi PPH
adalah:
Intervensi farmakologi
Transfusi dalam manajemen PPH
Balon tampon uterus
Embolisasi arteri uterus
Penjahitan
Histerektomi
Intervensi gabungan
software
untuk
menghasilkan
tabel
dan
APPLICABILITY JURNAL
Menurut penelitian ini, umumnya dapat berlaku pada
populasi wanita hamil yang mengalami perdarahan
pasca persalinan di negara maju.
Obat obatan uterotonika dan suplemen zat besi banyak
tersedia namun beberapa prosedur seperti embolisasi
terbatas di rumah sakit kecil.
Demikian pula rumah sakit tingkat pertama kurang SDM
berpengalaman
jahitan kompresi.
dengan
tindakan
ligasi
arteri
dan
CONCLUSION
Diagnosis dari PPH adalah subjektif, yang membuatnya sulit untuk
membandingkan tingkat keparahannya, pilihan intervensi yang
rasional dan penanganan yang terbaik dalam mengontrol
perdarahan.
Keberhasilan penatalaksanaan farmakologi dengan uterotonika tidak
mempunya hasil yang valid karena kurangnya
Keberhasilan tindakan seperti balon tampon uterus, penjahitan
kompresi uterus dan rahim, ligasi arteri pelvis dalam mengontrol
perdarahan tanpa perlu tindakan lain maupun operatif berkisar
antara 36 sampai 98%
TERIMA KASIH