Anda di halaman 1dari 20

Pediatric patients with multi-organ dysfunction

syndrome receiving continuous renal replacement


therapy
Stuart L. Goldstein, Michael J.G. Somers,Michelle A. Baum
Kidney international, Vol. 67 (2012), pp 653-658

Oleh : Wayan Sulaksmana Sandhi Parwata


Pembimbing : dr. Ketut Suarta, SpA(K)
dr. GAP Nilawati, SpA(K)

PENDAHULUAN
Penyakit kritis berujung pada multi-organ
dysfunction syndrome (MODS) dan berkaitan
dengan gagal ginjal akut sangat jarang terjadi
pada anak jika dibandingkan dengan dewasa.
studi sebelumnya menyimpulkan peningkatan
status volume overload pada CRRT berkaitan
dengan kematian, dimana derajat keparahan
dari penyakit diukur dengan Pediatric Risk of
Mortality (PRISM) score.

METODE PENELITIAN
- Metode penelitian yang digunakan bersifat prospektif
dimana studi observasional dengan mengumpulkan
beberapa data dari beberapa center
- Keputusan untuk memulai, melanjutkan dan mengakhiri
tindakan CRRT dibuat oleh peneliti dan atau kolega
pada institusi local.
Waktu dan Tempat
- Penelitian ini berlangsung dari tahun 2001-2003
- Penelitian berlangsun di tujuh sentral pediatrik di
Amerika

METODE PENELITIAN
Populasi subyek dan pengumpulan data
Pencatatan CRRT dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu
data inisiasi pre CRRT, PICU, dan data penyaring.
- Subyek yang tercatat diberikan penanda berupa kode
unik yang berkaitan dengan sentral studi dan nomer
pasien.
- Untuk penelitian yang sedang berlangsung, hanya
subyek dengan MODS yang dianalisa.
- Subyek dikatakan MODS apabila penyakit primer yang
mendasari menyebabkan ARF yang berakibat pada satu
system organ selain ginjal.

METODE PENELITIAN
- Derajat dari overload saat inisiasi CRRT dihitung dengan
menggunakan rumus

- Laju filtrasi glomerulus pasien dihitung dengan


menggunakan rumus Schwartz.
- Modalitas CRRT pada penelitian ini adalah CVVH
(Continous VenoVenous Hemofiltration), CVVHD
(Continous VenoVenous Hemodialysis) dan CVVHDF
(Continous VenoVenous Hemodiafiltration)

METODE PENELITIAN
- Luaran primer pada penelitian ini adalah survival rate
untuk keluar dari PICU.
- Luaran sekunder pada penelitian ini adalah pencapaian
berat kering subjek selama CRRT (apakah pasien
mengalami euvolemic selama tindakan CRRT), terlepas
dari kelangsungan hidup pasien.

METODE PENELITIAN
Analisa statistic
- Variabel klinis dan survival dari pasien diuji dengan t
test.
- Analisa regresi multipel menggunakan skor PRISM 2
untuk mengontrol keparahan dari penyakit pada subyek
yang selamat digunakan pada variable tersebut untuk
menjelaskan hubungan yang selamat dengan t test.

Hasil Penelitian

Hasil Penelitian

DISKUSI
Pada penelitian ini semakin hebat overload cairan
pasien pada saat CRRT berkaitan dengan penurunan
angka keselamatan pasien anak dengan penyakit
kritis.
Derajat dari penyakit seperti yang terukur dengan
PRISM 2 menunjukkan tidak ada perbedaan antara
pasien yang selamat maupun yang tidak saat masuk
PICU
Namun terjadi perbedaan antara pasien yang
selamat dan tidak selamat ketika inisiasi CRRT

10

KESIMPULAN
Setalah usaha resusitasi awal pada pasien kritis,
penigkatan perhatian sebaiknya diletakkan pada
inisiasi awal dari CRRT dan penggunaan agen
inotropik untuk mempertahankan tekanan darah.

11

Pediatric patients with multi-organ dysfunction


syndrome receiving continuous renal replacement
therapy
Stuart L. Goldstein, Michael J.G. Somers,Michelle A. Baum
Kidney international, Vol. 67 (2012), pp 653-658

Oleh : Wayan Sulaksmana Sandhi Parwata


Pembimbing : dr. Ketut Suarta, SpA(K)
dr. GAP Nilawati, SpA(K)

12

Pediatric patients with multi-organ


dysfunction syndrome receiving
continuous renal replacement
therapy
KAJIAN KRITIS BERBASIS BUKTI
ASPEK KAUSATIF

13

APAKAH BUKTI TENTANG ASPEK


KAUSATIF INI VALID
1. Apakah kelompok pasien didefinisikan dengan
jelas, yang serupa untuk semua aspek penting
selain dari paparan yang diberikan?
YA. Data pasien pada penelitian ini dikelompokkan menjadi
tiga yaitu data pra inisiasi CRRT, data PICU dan data
saringan.

14

APAKAH BUKTI TENTANG ASPEK


KAUSATIF INI VALID
2. Apakah paparan dan kesudahan klinis diukur
dengan cara yang sama dalam kedua kelompok?
Ya. Pada penelitian ini pengukuran setelah paparan
berupa derajat overload pada saat inisiasi CRRT
dengan menghitung %FO.

15

Apakah hasil penelitian ini


VALID ?

3. Apakah pengamatan pasien dilakukan dalam


waktu cukup panjang (untuk terjadinya kesudahan)
dan lengkap?
Ya. Pengamatan pasien dilakukan dalam waktu yang
cukup untuk dapat melihat terjadinya kesudahan.
Paparan yang terjadi selama pengamatan 3 tahun,
sudah mampu memberikan kesudahan pada sampel
dalam penelitian ini.

16

Apakah hasil valid tentang


penelitian kausatif ini
PENTING?
1. Seberapa besar dan presisi hubungan yang
ditemukan antara paparan dan kesudahan?
- skor PRISM pada inisiasi CRRT pada kedua
kelompok survival dan non survivl secara statistik
berbeda bermakna dengan nilai P<0.003
- nilai CVP pada inisiasi CRRT pada kedua kelompok
survival dan non survival secara statistic berbeda
bermakna dengan nilai P<0.003
- nilai %FO pada inisiasi CRRT pada kedua
kelompok survival dan non survival secara statistic
berbeda bermakna dengan nilai P<0.03

17

Apakah bukti tentang aspek kausatif


ini dapat diterapkan?
1. Apakah pasien kita begitu berbeda dengan yang
terdapat dipenelitian sehingga hasilnya tidak dapat
diterapkan?
Tidak
2. Apakah hal tersebut merupakan resiko yang dapat
muncul pada pasien kita?
Ya.

18

KESIMPULAN KAJIAN KRITIS

Hasil
Hasil
Hasil

penelitian
penelitian
penelitian

ini
ini
ini

VALID
PENTING
DAPAT DITERAPKAN

19

Terima kasih..
20

Anda mungkin juga menyukai