Anda di halaman 1dari 5

List pertanyaan

Jurnal revisit :
1. Bisa dijelaskan lebih detail kelebihan dan kekurangan jurnal ini?
Kelebihan :
- Jumlah anak yang di follow up secara lengkap yaitu 80% dari total kunjungan IGD
dalam penelitian ini
- Tidak hanya m kunjungan ulang pada IGD, namun area departemen emergensi lainnya
seperti layanan primer
- Penelitian mengenai kekhwatiran orang tua :
 Terdapat hubungan antara kekhawatiran orang tua terhadap kunjungan ulang pada
kelompok anak demam.
 Kekhawatiran muncul akibat durasi yang cukup lama atau penyakit yang semakin
parah.
 Sangat penting sebagai indikator terjadinya perjalanan klinis berkomplikasi
 Peran yang berarti dari orang tua dalam penilaian penyakit anak baik di layanan
sukunder dan primer.
Kekurangan :
- Penelitian ini memilih kunjungan ulang sebagai ukuran hasil utama dan secara terpisah
menganalisis kunjungan yang tidak terjadwal.
- Penelitian sebelumnya menyebutkan terdapat faktor risiko kunjungan ulang IGD
pediatrik antara lain kunjungan saat sore hari, diagnosis bagian respiratori dan kategori
triase akut. Faktor tersebut menimbulkan pendapat berbeda bahwa kunjungan ulang tidak
terjadwal dan rawat inap akan lebih relevan secara klinis. Namun Kunjungan ulang tak
terjadwal dapat mempengaruhi pengaturan klinis pada waktu jadwal kunjungan ulang
yang direncanakan.
- Bias pada seleksi dan mengingat kembali adalah masalah yang sering terjadi pada studi
kuesioner dan bias mengingat kembali dapat mempengaruhi kecemasan orang tua secara
subyektif.
2. Apa yg dimaksud dengan safety netting dan apa manfaat yg didapatkan dari pelaksanaan
proses tersebut?
Safety netting merupakan tahap pemberitahuan pada pasien apabila terjadi peristiwa atau
terdapat perkembangan yang tidak diharapkan. Karena tidak ada jaminan bahwa segala hal
yang sudah direncanakan dengan baik bisa berjalan sesuai dengan harapan. Untuk itu sejak
awal hal tersebut perlu dibicarakan dengan pasien, termasuk bagaimana mengatasinya.
Adapun hal-hal yang perlu diberitahukan kepada pasien adalah sebagai berikut :
a) Jelaskan ulang apa saja yang diharapkan akan terjadi.
b) Bagaimana cara mengenali bila muncul hal – hal yang tidak dikehendaki (tanda dan
gejala yang mengkwhatirkan)
c) Bagaimana cara pasien mencari bantuan bila muncul hal – hal yang tidak diharapkan.
d) Perubahan yang mungkin terjadi terhadap rencana yang telah disepakati bersama, ataupun
perubahan terhadap hasil diagnosis.
e.) kapan pasien harus mengunjungi lagi
Contoh : Bu, anak Ibu diharapkan akan segera membaik dalam 24 jam ini. Akan
tetapi,apabila nanti dalam jangka waktu itu anak Ibu masih terus muntah – muntah dan tidak
ada cairan yang bisa masuk, Ibu harus segera membawa anak Ibu ke rumah sakit. Bila anak
Ibu mengalami dehidrasi, kemungkinan besar dia harus diobservasi di rumah sakit”
Manfaat : Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, lebih cepat dalam diagnosis dan
tatalaksan karena orang tuanya mengetahui gejala mungkin dpt terjadi dalam perjalanan
penyakit dan dapat mencegah terjadinya komplikasi .
3. Bagaimana hubungan kekhawatiran orang tua dengan kunjungan ulang anak ke IGD?
Berdasarkan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara kekhawatiran orang tua
terhadap kunjungan ulang anak yang mengalami demam ke IGD. OR (odds ratio) dari
kekhwatiran orang tua adalah 1,71 artinya orang tua yang khawatir terhadap kondisi anaknya
1,7 kali akan melakukan kunjungan ulang IGD. Kekhawatiran muncul akibat durasi penyakit
yang cukup lama atau penyakitnya semakin parah. Peran orang sangat penting dalam menilai
kondisi anakanya terutama dalam perjalanan penyakit dan komplikasi yang dapat terjadi.

Jurnal Infus:
1. Apa itu SOFA score ? bagaimana cara menghitungnya ? Dan apakah bisa dipakai pada anak-
anak?
Sepsis didefinisikan sebagai peningkatan skor Sequential [Sepsis-related] Organ Failure
Assessment (SOFA) 2 poin atau lebih, yang disebabkan oleh dugaan atau infeksi yang
terkonfirmasi (Sepsis-3)
SOFA dapat digunakan baik oleh dewasa maupun anak-anak. Rentang ukur disesuaikan dengan
umur
2. Jelaskan lebih lanjut keterbatasan jurnal ini?
keterbatasan.
- Karena menggunakan desain retrospektif, jadi tidak dapat menyiratkan hubungan kausal.
Oleh karena itu, studi prospektif diperlukan untuk memverifikasi hasil.
- Penelitian ini belum bisa sepenuhnya menghilangkan efek dari pemberian cairan
potensial sebelum perawatan di MICU.
- Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa cairan resusitasi harus didukung oleh
respon cairan. Sementara itu, penelitian ini tidak dapat memperoleh data respon cairan
- Periode penelitian berlangsung selama 12 tahun, dan perubahan dalam praktik klinis bisa
menyebabkan bias dalam hasil.

3. Apakah penelitian dengan jenis kohort retrospektif memiliki kelemahan? Kemudian apakah
hal tersebut dapat mempengaruhi hasil penelitian?

Studi retrospektif memiliki kelemahan dibandingkan dengan studi prospektif:


- Peneliti tidak dapat mengontrol penilaian paparan atau hasil, dan sebaliknya harus
bergantung pada orang lain untuk pencatatan yang akurat.  Saat mengandalkan penarikan
kembali individu dari paparan sebelumnya terhadap variabel risiko, penarikan kembali
mungkin tidak akurat dan bisa menjadi bias. Sangat sulit untuk membuat perbandingan
yang akurat antara yang terpapar dan yang tidak terpapar.
- Aspek retrospektif dapat menyebabkan bias seleksi dan kesalahan klasifikasi atau bias
informasi 
Keutungan
- biasanya membutuhkan lebih sedikit waktu untuk menyelesaikannya
- umumnya lebih murah, karena sumber daya terutama dikhususkan untuk mengumpulkan
da
Pengaruh ke penelitian ini:
- Karena menggunakan desain retrospektif, jadi tidak dapat menyiratkan hubungan kausal.
Oleh karena itu, studi prospektif diperlukan untuk memverifikasi hasil.
- Periode penelitian berlangsung selama 12 tahun, dan perubahan dalam praktik klinis bisa
menyebabkan bias dalam hasil.

4. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi target keberhasilan resusitasi


- Pemberian cairan awal pada syok septik
 Untuk mengembalikan volume intravaskular, curah jantung, dan transport
oksigen. Untuk mengembalikan volume intravaskular, laju infus cairan awal harus
lebih cepat daripada kecepatan kehilangan cairan melalui endotel pembuluh darah
yang bocor.
 Tingkat resusitasi cairan awal yang lebih cepat juga dapat menurunkan
peradangan awal dan viskositas darah untuk meningkatkan sirkulasi mikro dan
perfusi jaringan. Laju cairan yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan
MAP yang lebih signifikan dan pengurangan laktat yang lebih besar, penanda
perfusi jaringan.
 Di sisi lain, penggantian cairan yang sangat cepat dapat meningkatkan pelepasan
glikokaliks dan memperburuk disfungsi vaskular. Lapisan glikokaliks endotel
rusak selama sepsis, yang berdampak negatif pada fungsi sawarnya. Pemberian
bolus cairan 40-60 ml / kg IV dalam 1 jam (hingga 0,67-1 ml / kg / menit) di
antara anak- anak yang kritis menyebabkan kolapsnya sistem kardiovaskular
dalam percobaan besar.
- Pemberian Vasopresor
 Dosis vasopresor dijelaskan oleh Vasoactive-Inotropic Score (VIS)
 VIS yang lebih tinggi pada 48 jam setelah pembedahan kardiovaskular ditemukan
terkait dengan perawatan di ICU yang lebih lama dan penggunaan ventilator yang
lebih lama pada pasien pediatrik sepsis.
 Dalam penelitian jurnal ini, kelompok 4 dengan laju resusitasi cairan yang lebih
rendah dan VIS yang lebih rendah dalam 24 jam pertama memiliki hasil klinis
yang lebih buruk

Anda mungkin juga menyukai