Anda di halaman 1dari 9

PATOGENESIS/

PATOFISIOLOGI
ANGELA
NOVANTHIA_0710050

Infeksi bakteri/virus/parasit
(upper respiratory infection, otitis media, viral syndrome)
Demam
Hipertermia
Kenaikan 10C kenaikan metabolisme basal 10%-15% dan kebutuhan
oksigen meningkat 20%
Perubahan keseimbangan membran sel neuron
Dalam waktu singkat : difusi ion Kalium maupun ion Natrium melalui membran sel
Lepasnya muatan listrik
Meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel sebelahnya melalui
neurotransmiter
KEJANG

GEJALA KLINIS

Menurut J. Gordon Millichap dan Jerry A. Collifer, ada 2


bentuk kejang demam, yaitu :
Kejang demam sederhana (Simple Febrile
Seizure) :

Kejang berlangsung singkat < 15 menit


Kejang umum tonik dan atau klonik
Umumnya berhenti sendiri
Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam
Umur penderita 6 bulan- 5 tahun

Kejang demam komplikata (Complex Febrile


Seizure) :
Kejang lama >15 menit
Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum
didahului kejang parsial
Berulang atau lebih dari 1kali dalam 24 jam
Kejang pertama kali pada umur < 6 bulan atau > 5
tahun

Setelah mengalami kejang


biasanya:
Akan kembali sadar dalam waktu beberapa
menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih.
Terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah
terjadi) sakit kepala.
Mengantuk.
Linglung (sementara dan sifatnya ringan).
Jika kejang tunggal berlangsung kurang dari
5 menit, maka kemungkinan terjadinya
cedera otak atau kejang menahun adalah
kecil.

PERJALANAN PENYAKIT
& KOMPLIKASI

Mortalitas sangat rendah, hanya sekitar 0,640,74%.


Perkembangan mental dan neurologis umumnya
tetap normal pada pasien yang sebelumnya normal.
Kelainan neurologis (sebagain kecil kasus)
Seperti :
Hemiparesis kelemahan otot atau paralisis parsial
mengenai satu sisi tubuh
disusul diplegia paralisis yang mengenai kedua sisi tubuh;
paralisis bilateral
koreoatetosis atau rigiditas desebrasi.

Biasanya terjadi pada pasien dengan kejang lama


atau kejang berulang, baik umum maupun fokal.
11% pasien kejang menunjukkan hiperaktivitas
walaupun tidak diberi pengobatan fenobarbital.

Gangguan intelektual dan gangguan


belajar jarang terjadi pada kejang
demam sederhana.
IQ yang rendah ditemukan pada pasien
kejang demam yang berlangsung lama
dan mengalami komplikasi.

Risiko retardasi mental menjadi 5 kali
lebih besar apabila kejang demam
diikuti terulangnya kejang tanpa
demam.

Epilepsi
Penelitian The American National Collaborative Perinatal Project
mengidentifikasi 3 *)faktor risiko, yaitu :
Adanya riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara
kandung.
Terdapat kelainan neurologis sebelum kejang demam
pertama.
Kejang demam bersifat kompleks (berlangsung lama atau
fokal, atau multiple selama 1 hari).
*)Kemungkinan menjadi epilepsi :
Salah satu faktor risiko 2%.
2 atau lebih faktor risiko 10%.
Tanpa faktor risiko 1,6%.

Tetapi 95-98% anak yang pernah mengalami kejang demam


tidak berlanjut menjadi epilepsi.

Anda mungkin juga menyukai