Anda di halaman 1dari 37

CASE REPORT

SCOLIOSIS IDIOPATIK

Oleh:
Desny Rahadiani (1102010066)
Ghea Putri Pragita (1102010111)

Pembimbing:
dr. Hj Hayati Usman, Sp.An
dr. Dhadi Ginanjar, Sp.An

DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


SMF ANASTESIOLOGI RSUD DR. SLAMET GARUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
TAHUN AJARAN 2014-2015

No. Rekam Medis : 71 95 xx


Nama lengkap
: An. Y
Umur
: 13 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMP
Alamat
: Kp. Ciwalen
Status pernikahan
: belum menikah
Agama
: Islam
Ruang rawat/ Kelas
: Marjan Atas / Kelas III
Diagnosa : Skoliois Idiopatik
Tindakan : Skoliosis Reconstruction
Berat badan
: 30 kg
Tanggal operasi : 16 April 2015

Keluhan
Utama

Bentuk
tulang
belakang
tidak
lurus

Riwayat
Penyakit
Dahulu

Riwayat
Alergi

Kebiasaan

Riwayat batuk lama (-)


riwayat asma (-)
riwayat penyakit ginjal,
jantung dan hepar (-)
Riwayat trauma (-)
Riwayat
alergi
makanan
dan
obat
(-)

Merokok(-)
minum alkohol (-)
obat-obatan terlarang (-)

Roiwayat
keluarga

Keadaan saat
ini

Kajian
sistematis

Anggota
keluarga
pasien tidak memiliki
kelu
han
yang
sama seperti pasien.

- Batuk pilek (-)


- Sesak nafas (-)
- Asma (-)

Kejang (-)
gigi goyang (-)
gigi palsu (-)
Tidak ada masalah dalam
mobilitas
leher
nyeri dada (-)

PEMERIKSA
AN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan

Umum

tampak

sedang
Kesadaran

: compos mentis

Tanda-tanda vital

Tekanan Darah : 100/60 mmHg


Nadi

: 92 x/menit

Pernapasan

: 22x/menit

Suhu

: 36.5C

Tinggi Badan
Berat Badan

: 133 cm
: 30 kg

sakit

N
ORGA

Kepala
: Normocephali, rambut hitam dengan
distribusi
merata, tidak mudah dicabut,
tidak terdapat jejas
maupun benjolan
Mata
: Bentuk normal, simetris, pupil
bulat dan isokor,
conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
refleks
cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak
langsung (+/+).
Hidung
: Bentuk normal, tidak ada deformitas,
septum
deviasi (-), konka hipertrofi (-/-), tidak
hiperemis,
sekret (-/-), darah (-/-).
Mulut
: Bibir luka (-), hematom (-),
trismus (-), gigi- geligi
dalam batas
normal, oral hygiene baik.
Leher
: pembesaran KGB (-), deviasi
trakea (-)

Thorax
Paru Paru : Suara nafas vesikuler +/+,
wheezing -/-

rhonki

-/Jantung

: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop

(-)
Abdomen
teraba,

: datar, hepar dan lien tidak


bising usus (+)

normal
Akral

: hangat, edema ekstremitas (-)

Hasil laboratorium tanggal :


16-04-2015

Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Eritrosit

14,0 g/dL
(N= 10,0 16,0)
11.940/mm3
(N= 5.000
19.500)
207.000/mm3
(N=
150.000 440.000)
44 %
(N= 31
55)
5,04 juta/mm3
(N = 4,75 6,95)

Hasil foto Rontgen :

a.

LAPORAN ANASTESI

Status anestesi
Diagnosa pre operasi
: Scoliosis
Idiopatik

Jenis
operasi
:
Scoliosis
rekonstruksi
Rencana teknik anestesi
: Anestesi
Umum
b. Keadaan
selama
Status
fisik pembedahan : ASA I
Lama operasi
: pukul 13.15 18.45
WIB
Lama anestesi
: pukul 13.00 19.00
WIB
Jenis anestesi
: Anestesi umum
Posisi
: Prone
Infus
: Widahess (kanan), RL
(kiri)

Persiapan Alat
Mesin anastesi
Monitor anastesi
Sfigmomanometer digital
Oksimeter atau saturasi
Spuit 5 cc dan 3cc
Kanul O2

Persiapan Obat
Pre medikasi
: Ondansetron
memuaskan)
Analgetik
: Fentanyl
Sedativa
: Propofol
Muscle relaxant
: Vecuronium
Obat emergency
: Ephedrine
Monitoring saat operasi

terlampir

mg

(hasil:

Keadaan akhir
pembedahan

Tekanan darah :
101/57 mmHg
Nadi : 101 x/menit
Penilaian Pemulihan
Kesadaran
(berdasarkan Skor
Aldrete) : 10
Pasien dapat
dipindahkan ke
ruangan rawat
(bangsal)

ALDRETTES SCORE
Nilai
Kesadaran

2
Sadar,

Warna

orientasi baik dibangunkan


dibangunkan
Merah muda Pucat
atau Sianosis
(pink)

1
Dapat

tanpa kehitaman

0
Tak

dengan

O2, SaO2 > 92 perlu O2 agar SaO2


%
Aktivitas

4 ekstremitas 2

Kardiovaskular

Dapat

O2

tetap

<

SaO2 > 90%

bergerak
Respirasi

dapat

90%
ekstremitas Tak

bergerak

napas Napas dangkal

ada

ekstremitas
bergerak
Apneu

atau

dalam

Sesak napas

Batuk
Tekanan

Berubah 20-30 Berubah > 50

darah

berubah 20 %

obstruksi

Definisi

tindakan
menghilangka
n nyeri secara
sentral
disertai
hilangnya
kesadaran
yang bersifat
reversible.

Indikasi anastesi
umum

Infant dan anak usia muda


Dewasa yang memilih anestesi
umum
Pembedahan luas
Pembedahan lama
Pembedahan dimana anestesi
local tidak praktis atautidak
memuaskan
Riwayat penderita toksik/alergi
obat anestesi local

Posisi prone pada


Scoliosis:

Evaluasi Pre-anestesi

- Tanyakan adanya riwayat trauma leher


- Adanya obesitas pada pasien mencegah
terjadinya kompresi
- Memeriksa seluruh pergerakan ekstremitas
siku, lengan, dan kaki harus bisa difleksikan
tanpa menyebabkan cedera apapun.

Cara memposisikan posisi


prone
- Menempatkan penyanggah antara bahu
dan crista iliaca mengurangi kompresi
abdomen
dan
memperbaiki
fungsi
pernafasan
- Menggunakan bantalan busa/ jelly donut
proteksi mata dan telinga
- Pasien pediatrik membentuk bantalan
berbentuk silinder dari kain yang digulung
- Pasien dewasa menggunakan kerangka.

Fisiologi posisi prone

Pembatasan dari gerakan diafragma aliran


balik vena berkurang kompresi vena cava
inferior pre-load menurun, cardiac
output menurun, serta aliran bagian distal
tubuh menuju plexus vena perivetebra (tidak
memiliki katup) terjadi tekanan yang sangat
rendah kehilangan darah >>

Definisi

keluarnya
darah dari
pembuluh darah
akibat
kerusakan
(robekan)
pembuluh
darah.

PENYEBAB PERDARAHAN

PERDARAHAN LUAR

PERDARAHAN
DALAM
Perdarahan yang terjadi
di dalam
-rongga dada
-rongga tengkorak
-rongga perut.
Penyebab:
-Pukulan keras, terbentur
hebat
-Luka tusuk
-Luka tembak
-Pecahnya pembuluh
darah karena suatu
penyakit
-Robeknya pembuluh
darah akibat terkena
ujung tulang yang patah.

Derajat syok
hemorragic

Klas I

Klas II

Klas III

Klas IV

Kehilanga < 15%


n dlm %

15 30%

30 40%

> 40%

Kehilanga < 750 cc


n dlm cc

750 1500 cc

1500 2000 cc

> 2000 cc

Frek.
Nadi

< 100x/m

100x/m

120x/m

> 140x/m
(tidak teraba)

Sistolik

> 110
mmHg

> 100 mmHg

< 90 mmHg

< 90 mmHg

Cap refill

Normal

Delayed

Delayed

Delayed

Frek.
Nafas

16x/m

16 20 x/m

21 26 x/m

> 26 x/m

Kesadara
n (mental
state)

Sadar
(anxious)

Gelisah
(agitated)

Kesadaran
menurun
(confused)

Lemah tak
bergerak
(lethargic)

Teknik menghentikan perdarahan


R rest : Diistirahatkan, adalah tindakan
pertolongan pertama yang esensial, penting untuk
mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
I Ice : Terapi dingan, gunanya mengurangi
perdarahan, dan meredakan rasa nyeri.
C Compresion : Penakanan atau balut tekan
gunanya membantu mengurangi pembengkakan
jaringan dan perdarahan lebih lanjut.
E Elevation : Peninggian daerah cedera gunanya
untuk mencegah statis, mengurangi edema
(pembengkakan), dan rasa nyeri

KOMPONEN DARAH

KOMPLIKASI TRANSFUSI

ANALISA
KASUS

DIKETAHUI
BB : 30 kg
Puasa
: 5 jam
Urin : 300 cc
Perdarahan
: 1850 cc
Suction : 3000 cc -1500cc (cuci Nacl) = 1500cc
Kassa + Kain : 350 cc

Lama operasi : 5,5 jam


EBV : 80 X 30 kg = 2400
EBL / EBV X 100 %
: 1850 / 2400 X 100 % = 77 %

MAINTENANCE :
4x10kg
2x10kg
1x 10
Total

=
=
=
=

40
20
10
70 cc

IWL :
Lama operasi (jam) x Derajat operasi X BB
(kg)
5,5 X 7 X 30 = 1.155 cc

PUASA :
Lama puasa x maintenance
5 x 70 = 350 cc

Kebutuhan cairan :
Puasa + IWL + Perdarahan + urin
350 cc + 1155 cc + 1850 cc + 300 cc =
3655 cc
Kebutuhan cairan PRC masuk = 3.655 1000 =
2.655
Koloid
: 2655 (koloid) 2000 = 655 cc
Kristaloid
: 655 x 3 = 1.965 cc
1965 (kristaloid) 1500 cc = 465 cc
Instruksi Post Operasi
(24jam-Jam sisa waktu ) Maintenance + sisa kebutuhan
cairan =
( 24 - 10.5 jam) 70 cc + 465cc
= 13,5 x 70
= 945 cc + 465 cc
= 1.410 cc
1410 cc / 13,5 jam = 103,7 cc /jam
= 25,9 tpm ~ 26 tpm

Anda mungkin juga menyukai