Anda di halaman 1dari 10

Mitologi Mesir Kuno: Kisah, Simbol, dan

Peran Dewa Horus


22/10/2012 by Amazine.co

Horus, dewa Mesir kuno, terutama disimbolkan dalam bentuk elang.


Horus dianggap sebagai dewa pelindung Nekhen.
Nekhen merupakan dewa yang dipuja sebagai dewa nasional pertama oleh raja-raja Mesir
atas.
Orang Mesir kuno percaya bahwa raja adalah manifestasi Horus selama sang raja masih
hidup.
Saat kematian, raja kemudian akan melakukan peran Osiris sebagai penguasa alam bawah.
Horus merupakan putra Isis dan Osiris. Horus menjadi bagian penting dari hieroglif yang
direkonstruksi untuk mewakili elang. Dia melambangkan yang jauh atau orang yang berada
tinggi di atas.

Mitologi mengatakan bahwa ketika Horus, dewa pelindung Mesir bawah, bertarung melawan
Set, dewa pelindung Mesir atas, para dewa lain memihaknya sehingga Horus muncul sebagai
pemenang.
Setelah itu, Horus kemudian dikenal sebagai Harsiesis atau Har-Wer yang berarti Horus
Agung.
Orang Mesir kuno percaya bahwa dalam pertempuran antara Horus dan Set, Set kehilangan
testis yang digunakan untuk menafsirkan alasan di balik ketidaksuburan gurun di Mesir atas.
Horus kehilangan mata kirinya dalam pertempuran tersebut yang merupakan penyebab untuk
menjelaskan penyebab sinar bulan lebih lemah dari matahari.
Sejarah
Horus tidak hanya salah satu dewa tertua di Mesir, tetapi juga merupakan salah satu dewa
yang paling signifikan.
Kepercayaan Mesir kuno berakar pada periode Predinastik. Orang Mesir kuno
mengembangkan mitologi yang berlainan mengenai Horus.
Horus diyakini memiliki atribut beragam dan mengindikasikan adanya hubungan sinkretis.
Horus diyakini diminta oleh ibunya, Isis, untuk melindungi Mesir dari dewa gurun, Seth.
Seth dianggap bertanggung jawab atas kekacauan, gurun kering, dan badai.
Horus tinggal di langit dan karenanya mengambil bentuk manusia berkepala elang.
Horus atau Heru dipuja di seluruh Mesir atas dan bawah. Dia juga disebut sebagai Nekheny
atau elang atau Kemwer yang berarti yang hitam besar.
Manifestasi Horus
Horus dimanifestasikan sebagai elang, penguasa langit, matahari dan bulan. Matahari
diyakini berada di dalam mata kanannya, sementara bulan berada di mata sebelah kiri.
Orang Mesir kuno percaya bahwa bintang terang (matahari) dan satelit (bulan) melintasi
langit bersamaan dengan terbangnya Horus untuk melindungi rakyatnya.
Horus juga direpresentasikan sebagai anak laki-laki telanjang yang duduk di teratai dengan
jari berada di mulutnya.
Dia ditampilkan berada di samping ibunya. Dalam bentuk ini, Horus disebut sebagai
Neferhor atau Horus yang baik.
Horus identik dengan keagungan dan kekuasaan dan dihormati oleh para firaun. Bahkan
diyakini firaun merupakan perwujudan Horus dalam bentuk manusia.

Horus juga direpresentasikan sebagai seorang pemuda dengan seikat rambut di sebelah
kanan.
Dalam bentuk ini, Horus mengenakan mahkota Mesir dan melambangkan matahari terbit.
Banyak ahli percaya ini merupakan bentuk awal Horus yang mencerminkan sifat bawaan
langit.
Simbol yang berhubungan dengan Horus termasuk diantaranya elang, banteng, piringan
bersayap, mahkota ganda, sphinx, senjata, dan pandai besi.
Arti dari Mata Horus
Wedjat atau mata Horus adalah simbol yang terkait dengan pertempuran kuno antara Set
dan Horus.
Menurut mitologi, Horus dan Set menolak untuk mengalah dan setiap gerakan dari salah
satunya akan memuncak menjadi pertempuran baru.
Dalam mitologi, Horus dan Set akhirnya bersepakat melakukan perlombaan perahu batu.
Dalam perlombaan ini, Horus mendapatkan keunggulan karena kapalnya sebenarnya terbuat
dari kayu yang menyerupai batu.
Set akhirnya kalah dan menyerahkan tahta Mesir kepada Horus sebagai pemenang. Mitos ini
memuncak saat penyatuan Mesir atas dan bawah.
Mata Horus juga mewakili matahari. Dia dipuja sebagai dewa yang paling penting di Mesir.
Horus memiliki lebih dari lima belas bentuk yang berbeda, yang dibagi menjadi dua
kelompok atau klan, matahari dan Osirian.
Mereka yang percaya Horus merupakan putra Isis menyembahnya sebagai Osirian, sementara
yang lain menyembah mata Horus sebagai representasi matahari.
Mata Horus melambangkan perlindungan. Jimat penguburan Mesir kuno dikenal menyerupai
bentuk mata Horus.
Horus dianggap abadi. Kepercayaan Mesir kuno meyakini Horus hidup dan mewujud melalui
firaun yang sedang memerintah.

Makna Simbol Mata Ra & Mata Horus


dalam Mitologi Mesir Kuno
23/10/2012 by Amazine.co

Orang Mesir kuno mengenal berbagai macam simbol yang berbentuk tato, jimat, dll.
Terdapat banyak jenis simbol Mesir kuno seperti kumbang scarab, amenta, shenu, ouroborus,
mata Ra, dll.
Mata Ra (eye of Ra) adalah salah satu simbol paling populer Mesir kuno yang akan dirinci
dalam artikel ini.
Apa itu Mata Ra?
Mata Ra yang dikenal pula sebagai mata Horus adalah simbol Mesir kuno yang
menggambarkan mata manusia dan alis, bersama dengan tanda pipi elang.
Simbol yang mewakili dewa Horus ini juga memiliki tetesan air mata yang terdapat di bawah
mata.
Mata Ra juga dikenal sebagai wedjat, udjat, dll. Menurut mitologi Mesir, mata kanan dewa
elang Horus mewakili dewa matahari Ra dan mata sebelah kiri mewakili bulan dan dewa sihir
yang disebut Tehuti atau Thoth.

Menurut legenda, Horus, anak Osiris dan Isis, kehilangan mata kirinya saat bertarung dengan
saudara ayahnya yang jahat, Seth.
Horus bertarung dengan Seth untuk membalas kematian ayahnya. Pertarungan akhirnya
dimenangkan oleh Horus.
Dewa sihir yang disebut Thoth kemudian memulihkan mata Horus yang hilang. Mata Horus
yang telah dicabik-cabik oleh Seth dikumpulkan dan disatukan lagi oleh Thoth.
Menurut mitos, Horus menggunakan mata ini sebagai sarana kelahiran kembali ayahnya.
Sejak itu, mata Ra atau mata Horus digunakan sebagai simbol penyembuhan, kebangkitan,
keselamatan, kesehatan, dan perlindungan.
Mata Ra juga digunakan sebagai jimat pemakaman yang dimaksudkan untuk melindungi
orang mati saat berada di akhirat.
Para pelaut juga melukis simbol mata Ra di kapal mereka untuk memastikan agar perjalanan
selalu aman.
Mata Ra dan Aritmatika
Simbol mata Ra juga digunakan sebagai notasi pengukuran, terutama untuk menakar obatobatan.
Menurut legenda, mata Ra robek menjadi enam potong yang tiap potongnya mewakili indera
dan pecahan tertentu.
Menurut sistem pengukuran ini, 1/2 mewakili indera penciuman, 1/4 adalah untuk
penglihatan, 1/8 untuk pikiran, 1/16 untuk pendengaran, 1/32 untuk rasa, dan 1/64
melambangkan sentuhan.
Pecahan ini bila dijumlahkan akan menghasilkan 63/64 dan bukan 1. Diyakini bahwa
pecahan sisa mewakili sihir Thoth.
Mata Ra tidak hanya simbol, tetapi juga terkait dengan dewa dan dewi serta mitologi Mesir.

Makna 10 Simbol Penting dari Peradaban


Mesir Kuno
25/10/2012 by Amazine.co

Peradaban Mesir kuno selalu menjadi subyek kekaguman bagi seluruh dunia.
Di zaman ketika bagian lain dunia sedang mencoba menemukan cara untuk hdup lebih
beradab, peradaban Mesir telah mencapai puncaknya.
Selain pencapaian dalam hal teknologi seperti kalender dan jam, mereka telah mampu
mengembangkan sistem baca tulis yang disebut hieroglif.
Hieroglif memiliki banyak gambar dan simbol. Simbol juga menjadi bagian tak terpisahan
dari kehidupan spiritual bangsa Mesir kuno.
Berikut akan disajikan mengenai simbol-simbol penting yang digunakan oleh orang Mesir
kuno.

Ankh

Ankh adalah sebuah simbol Mesir Kuno berbentuk salib berkepala putaran kunci.
Simbol ini juga disebut sebagai Kunci Kehidupan, Kunci Sungai Nil atau Nafas
Kehidupan yang kesemuanya bermakna kekekalan. Sebagian besar dewa-dewi Mesir Kuno
terlihat memegang Ankh. Dipercaya bahwa orang-orang membutuhkan nafas kehidupan
setelah kematian yang dalam kepercayaan mereka berarti akhirat. Ankh sering muncul
dalam lukisan-lukisan di makam-makam Mesir Kuno yang menggambarkan dewa dari
akhirat memberi anugerah berupa nafas kehidupan kepada si mati. Masyarkat Mesir
Kuno juga merepresentasikan simbol ini dalam bentuk jimat.

Amenta

Amenta menandakan dunia orang mati, yaitui dunia bawah atau tanah, tempat di mana
orang mati dikuburkan dan dimulainya perjalanan akhirat. Amenta diyakini sebagai
tanah mitos yang disebut dalam literatur Mesir sebagai Gurun Amenta. Namun
demikian, tanah Amenta diyakini sebagai wilayah yang terletak di dekat tepi barat
Sungai Nil di mana orang mati umumnya dikuburkan. Alasan adalah matahari terbenam
di barat (terbenam = mati). Simbol ini ditemukan pada lukisan-lukisan di gulungan
papirus kuno. Juga ditemukan dalam teks-teks hieroglif yang ada hubungannya dengan
kematian dan kehidupan akhirat.

Pilar Djed

Pilar Djed adalah simbol mitos yang paling umum digunakan dalam mitologi Mesir
Kuno. Melambangkan kekuatan dan stabilitas, simbol ini awalnya dikaitkan dengan
penciptaan Ptah yang disebut sebagai Yang Mulia Djed. Kemudian, Pilar Djed
dihubungkan dengan tulang punggung Osiris, Dewa Akhirat. Bentuknya sendiri
menyerupai tulang punggung manusia. Pilar Djed sering ditampilkan di bagian bawah
peti mati di mana tulang punggung si mati akan ditempatkan. Selain itu, Pilar Djed
juga dibuat dalam bentuk jimat dan ditempatkan di dekat punggung mumi untuk
memastikan kebangkitannya.

Ba

Bagi masyarakat Mesir Kuno, Ba melambangkan jiwa atau kepribadian seseorang. Mesir
Kuno percaya bahwa Ba akan hidup, meskipun seseorang telah meninggal dunia secara
fisik. Ba sendiri digambarkan sebagai burung berkepala manusia yang berangkat dari
makam almarhum. Dari sudut pandang lain, Ba dihubungkan dengan hak-hak ilahiah
raja di mana raja bertindak sebagai mediator antara Tuhan dan rakyatnya. Dalam
pengertian ini, firaun dianggapt sebagai Ba Tuhan.

Mata Horus

Mata Horus melambangkan keamanan fisik, kebangsawanan dan kesejahteraan. Horus


adalah dewa langit Mesir Kuno yang digambarkan sebagai elang. Ia adalah anak
Osiris dan mata kanannya dikaitkan dengan Ra, dewa matahari. Konon, mata kanannya
telah dipotong oleh saudaranya, Set, dalam suatu pertempuran sengit di antara
keduanya. Setelah pulih, ia menawarkan matanya untuk Osiris dengan harapan dapat
menghidupkan kembali ayahnya. Oleh karena itu, Mata Horus juga mewakili kualitas
pengorbanan dan kuratif. Kadang-kadang, mata kiri Horus digunakan sebagai simbol
bulan. Simbol ini diwujudkan sebanyak tujuh macam dengan menggunakan tujuh
hieroglif yang berbeda.

Cakram Bersayap

Simbol ini menandakan salah satu bentuk Dewa Horus Behdety yang diambilnya dalam
sebuah pertempuran. Bentuknya berupa lingkaran matahari yang memiliki sayap dan
merupakan simbol umum yang dapat ditemukan dalam banyak kebudayaan di seluruh
dunia. Menurut mitologi Mesir Kuno, Dewan Thoth menggunakan sihirnya untuk
mengubah Dewa Horus menjadi cakram bersayap, kemudian Dewi Uazet dan Nekhbet
bergabung dengannya dalam bentuk ular. Ini adalah simbol perlindungan dan
kecakapan yang dicatkan pada pintu makam dan gulungan papirus Mesir Kuno.

Bulu Maat

Maat adalah Dewi Mesir Kuno yang mengatur dunia agar pada saat penciptaan dan
mencegah alam semesta dari kekacauan. Dengan demikian, Maat melambangkan
ketertiban, keseimbangan, kesejahteraan, keadilan, nilai-nilai moral dan etika.
Bulu Maat menjadi representasi simbolis dari kedewian dirinya di mana bulu itu
menghiasi kepala dan menjadi atribut pembedanya. Lukisan kuno menunjukkan bahwa
firaun juga mengenakan bulu dalam bentuk jimat atau liontin. Ini adalah simbol
dari tanggung jawab mereka dalam hukum, ketertiban dan keadilan sosial. Jika
firaun meninggal secara mendadak, penting untuk memilih penggantinya sesegera
mungkin karena kepercayaan umum yakin bahwa tidak adanya firaun untuk menanggung
bulu, bulu itu akan hilang dan dunia akan terlempar ke dalam kekacauan. Juga
dipercaya bahwa jika bulu beratnya melebih dari hati si mati, berarti hati si mati
dipenuhi dosa dan dengan demikian akan dihukum oleh Ammit, tukang siksa orang
mati. Sebaliknya, jika hati si mati lebih ringan dari bulu, berarti si mati bebas
dari dosa sehingga dapat memiliki akses ke dunia Osiris. Oleh karena itu, bulu
ditempatkan di dekat jantung orang yang sudah mati.

Scarab

Scarab adalah sebuah simbol penting dalam bentuk kumbang kotoran. Kumbang kotoran
bertelur di bola kotoran dengan menggulungnya di tanah. Praktek ini disamakan
dengan matahari yang bergulir melintasi langit yang sekaligus melambangkan
fenomena penciptaan spontan kumbang kotoran yang datang di kehidupan ketika telur
menetas. Dengan demikian, Scarab mewakili ide-ide manifestasi, pertumbuhan dan
efektifitas. Dalam hieroglif kuno, simbol ini dihubungkan dengan nama matahari
pagi, Khepri, sehingga Scarab juga melambangkan eksistensi dan penciptaan. Scarab
terbuat dari bahan seperti steatit dan tanah liat yang digunakan dalam bentuk
jimat dan segel. Scarab juga ditempatkan dalam perban mumi, di dekat hati
almarhum. Menariknya, segel Scarab dipejualbelikan ke negeri-negeri jauh, seperti
Mediterania dan Mesopotamia. Pada saat yang sama, imitasi Scarab ditemukan di
Yunani.

Ka

Orang-orang Mesir Kuno memiliki banyak konsep yang berkaitan dengan siklus
kehidupan dan kematian. Ka merupakan elemen yang membuat perbedaan antara orang
hidup dan orang mati. Dengan kata lain, Ka merupakan nafas seseorang yang tidak
ada lagi pada kematiannya. Orang Mesir Kuno percaya bahwa Ka bisa dipertahankan
dan dipulihkan melalui makanan dan minuman. Oleh karena itu, mereka membuat
persembahan makanan dan minuman untuk si mati sehingga ia bisa hidup di akhirat
dengan mudah. Ka digambarkan dalam bentuk dua tangan yang sikunya ditekuk ke atas.
Ka, sebagai simbol, dapat ditemukan di hieroglif, makam dan permukaan bagian dalam
piramida.

Gundukan Primordial

Gundukan Primordial merupakan simbol yang berhubungan dengan mitos penciptaan


orang-orang Mesir Kuno. Mereka percaya bahwa hanya ada satu bukit (gundukan) yang
muncul dari laut kekacauan pada awal waktu yang digambarkan sebagain tanah kering.
Menurut gundukan ini, semua kehidupan di bumi menjadi entitas primordial yang
bertanggung jawab atas evolusi kehidupan. Gundukan ini merupakan inspirasi atas
pembangunan piramida dan kuil-kuil kuno mereka.

Anda mungkin juga menyukai