Anda di halaman 1dari 4

KISAH MISTIK SUKU PEDALAMAN KALIMANTAN

Mistis Suku Pedalaman Kalimantan

Pangeran Burung Suku Dayak


Hai kawan ada cerita yang patut kita simak, yang berasal dari salah satu suku dayak yang berada
di pedalaman kalimantan. Dia adalah seorang pangeran. Dia sangat misterius artinya dibilang ada ya
gak pernah kita lihat dengan bentuk fisik yang nyata. Kalau dibilang gak ada, tapi beritanya dari
pengakuan mereka memang ada. Wah seru ni, siapa dia ya... tentunya dia adalah orang yang
berilmu kadigdayan tinggi. Dia bisa berbentuk dan berubah apa saja sesuai dengan situasi nya. Dia
adalah Pangeran Burung dari Suku Dayak.
Sekarang kita ke misteri yang satu ini dulu ya kawan, o..ya mengenai foto panglima burung yang
di atas, itu palsu lho.. hany rekayasa saja, merupakan editan aja sesuai dengan imajinasi mereka
yang ngedit. memang dasar tukang ngedit. nggak apa apa kan? okey langsung aja ya.

Pangeran Burung Suku Dayak

Dalam masyarakat Dayak, dipercaya ada suatu makhluk yang disebut-sebut sangat Agung, Sakti,
Ksatria, dan Berwibawa yang menjadi panutan dan juga sebagai pengayom. Sosok tersebut konon
menghuni gunung di pedalaman Kalimantan, dan sosok tersebut selalu bersinggungan dengan alam
gaib. Kemudian sosok yang sangat di dewakan tersebut oleh orang dayak dianggap sebagai
Pemimpin spiritual, panglima perang, guru, dan tetua yang diagungkan. Ialah panglima perang
Dayak,
Panglima Burung, yang disebut Pangkalima oleh orang Dayak pedalaman.
Ada banyak sekali versi cerita mengenai sosok ini, terutama setelah namanya mencuat saat
kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan ia telah hidup selama beratus-ratus tahun
dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Ada pula kabar tentang
Panglima Burung yang berwujud gaib dan bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung
situasi. Juga mengenai sosok Panglima Burung yang merupakan tokoh masyarakat Dayak yang
telah tiada, namun rohnya dapat diajak berkomunikasi lewat suatu ritual. Hingga cerita yang
menyebutkan ia adalah penjelmaan dari Burung Enggang, burung yang dianggap keramat dan suci
di Kalimantan.

Kedermawanan si Fakir, Menyelamatkannya Dari


Penjara
Nama yang tersebut dalam kisah ini bukan nama asli, semacam nama untuk memudahkan orang
memahami kisah. Kisah ini nyata, keberadaan nama tidak mengubah alur dan inti kisah.
Berangkatlah Ahmad bersama keluarga untuk melakukan safar. Beliau mengendarai mobil pribadi di
parkiran. Pada saat melintasi jalur di tengah padang pasir, tiba-tiba mobilnya macet. Tengok kanankiri, jauh dari pemukiman penduduk. Beliau berusaha menghidupkan mesin, namun semua gagal

tanpa hasil. Ahmad dan keluarga kebingungan, mereka hanya bisa duduk mengharapkan ada yang
bisa membantunya.
Pertolongan Allah tak lama dinanti. Tidak berselang lama, tiba-tiba berhenti sebuah mobil. Turun
seorang Hasan untuk menawarkan bantuan. Apa yang terjadi dengan mobil anda?
Merekapun berusaha sekali lagi untuk menghidupkan mesin mobil Merasa putus asa, Hasan
hanya bisa menawarkan. Ini mobil saya, silahkan anda lanjutkan perjalanan anda bersama keluarga,
biar saya tunggu mobil anda di sini, sampai anda membawa mobil derek dari kota anda untuk
membawa mobilmu.
Ini gak masuk akal, kamu bisa duduk di sini sekitar 10 jam. Timpal Ahmad.
Namun Hasan tetap berusaha meyakinkan, Tidak masalah, saya sendirian, sedangkan anda bersama
keluarga.
Setelah dirayu, Ahmadpun bersedia membawa mobil Hasan, si pemberani. Setelah mencatat nomer
hpnya, Ahmad melaju dengan mobil Hasan bersama keluarganya. Esok harinya, mobil Ahmad
masuk bengkel dan beliau mengembalikan mobil Hasan.
Setelah berlalu beberapa hari, Ahmad teringat kenangan bersama Hasan. Spontan beliau telpon
Hasan untuk menanyakan kabarnya. Bukan kabar baik yang dia dengar, yang mengangkat telpon
istrinya Hasan, Hasan dipenjara. Hasan dipenjara karena terjerat utang. Setelah mendapatkan
informasi alamat lengkap, Ahmad menuju penjara dengan membawa 100 ribu real (sekitar 270 juta).
Tanpa pikir panjang, uang itu langsung diserahkan ke penanggung jawab penjara. Ini untuk
melunasi utang Hasan, segera lepaskan dia. Pinta Ahmad.

Siapa Anda? tanya pak sipir.


Tidak perlu anda tahu namaku. Ahmadpun pergi.
Berselang 20 hari, Ahmad menghubungi nomor Hasan. Ternyata yang mengangkat istrinya: Dia
masih di penjara.
Bergegas Ahmad menuju penjara dan menanyakan apa sebab Hasan tidak dilepaskan. Utang Hasan
3 juta real, bukan seratus ribu.
Sebelum Ahmad sempat komentar, sang sipir menimpali ucapannya,
Saya bingung dengan keadaan anda dan teman anda. Dua orang yang saya anggap sangat aneh.
Anda datang dengan memberikan 100 ribu real tanpa menyebutkan nama anda. Sementara teman
anda yang dipenjara bersikap sangat aneh. Setelah kuserahkan 100 ribu itu, dia bilang: Uang 100

ribu ini tidak bisa membebaskan aku. Tolong berikan kepada teman-temanku lainnya yang dipenjara
karena utang 5 ribu atau 10 ribu real. karena kebaikan si Hasan, ada 12 orang yang dibebaskan.
Tidak masalah, semua baik insyaaAllah. Tukas Ahmad sebelum pulang.
Setelah menghilang sebulan, Ahmad berhasil mengumpulkan 3 juta real (Sekitar 8,1 M), dari
penghasilannya dan sumbangan donatur lainnya. Sampai akhirnya Hasan, sang dermawan bisa
dibebaskan.

Anda mungkin juga menyukai