Pengertian
1. Apabila bokong dengan atau tanpa kaki merupakan bagian terendah (Sarwono
Prawirohardjo) :
- Pada pemeriksaan abdomen (kepala teraba di bagian atas, bokong pada
daerah pelvis. Auskultasi menunjukan DJJ lokasinya lebih tinggi daripada
yang diharapkan dengan presentasi verteks).
- Pada pemeriksaan vagina (teraba bokong atau kaki)
2. Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di
fundus dan bokong di bawah (Prof, Dr. Rustam Mochtar, MPH)
3. Letak bayi sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri
sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas
panggul/simfisis), menurut dr. Dddy Ario K, dkk
Pertolongan dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan penampang sekitar 5
cm. Suntikkan 5 unit oksitosin im dengan tujuan bahwa dengan 12 his
berikutnya fase cepat dalam persalinan sungsang spontan pervaginam akan
terselesaikan. Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah
basah, bokong janin dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong
berada pada bagian belakang pangkal paha dan empat jari-jari lain berada pada
bokong janin (gambar 1).
Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut
ibu (gerak hiperlordosis) sampai kedua kaki anak lahir. Setelah kaki lahir,
pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari sekarang berada pada
lipatan paha bagian belakang dan ke empat jari-jari berada pada pinggang janin
(gambar 2).
Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis dilanjutkan (gerak
mendekatkan bokong anak pada perut ibu) sedikit kearah kiri atau kearah kanan
sesuai dengan posisi punggung anak. Gerakan hiperlordosis tersebut terus
dilakukan sampai akhirnya lahir mulut-hidung-dahi dan seluruh kepala anak. Pada
saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan lahir
dengan tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin. Setelah anak
lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti pada persalinan
spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala.
17. Betadine
18. Ikat tali pusat
19. Larutan klorin 0.5 % dalam tempatnya
BERIKUT TEKNIK
DALAM MELAKUKAN MANUVER BRACHT
1. Menyiapkan peralatan yang digunakan.
2. Memberitahu ibu mengenai tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
serta memberi dukungan agar ibu percaya diri dan berani bertanya.
3. Memberikan dukungan emosional dan jaminan.
4. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun cair dan air mengalir lalu
mengeringkannya.
5. Memakai sarung tangan .
6. Membersihkan daerah vulva dengan cairan antiseptic.
7. Jika diperlukan, lakukan kateterisasi kandung kemih.
23. Bila perlu setelah melahirkan bayi periksa apakah ada perlukaan jalan
lahir.
24. Jahit luka episiotomi jika sebelumnya dilakukan episiotomi.
25. Lakukan asuhan segera pada ibu post partum dan bayi baru lahir.
26. Rendam instrument ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi.
27. Bilas kedua sarung tangan kedalam larutan 0,5%.
28. Mencuci tangan kembali dengan sabun cair dan air mengalir, lalu
keringkan dengan handuk bersih. Lakukan cuci tangan sesuai dengan
prosedur 7 langkah.
29. Observasi 2 jam post partum.
30. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.