Anda di halaman 1dari 16

PATOLOGI :

KARDIOVASKULAR (Hipertensi
dan Aterosklerosis)
Kelompok 2 :
Anselma Yunita (I21112051)
Oka Bolton (I21112085)

PENGERTIAN
Sistem
peredaran
darah atau sistem
kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian
dari homeostasis).
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit gangguan pada
jantung dan pembuluh darah. Karena sistem
kardiovaskular
sangat
vital,
maka
penyakit
kardiovaskular sangat berbahaya bagi kesehatan.

mmHg 140<

mmHg 90<

Tekanan darah
normal
120/80 mmHg

Kriteria Penyakit Hipertensi menurut The


Joint National Committee V (JNC-V) dari
USA tahun 1993 sebagai berikut :

Etiologi
Hipertensi Primer
Hipertensi primer atau hipertensi essensial, atau
idiopatik adalah peningkatan persistensi tekanan
arteri karena ketidakteraturan mekanisme kontrol
tubuh yang normal. Penyebabnya multifaktorial
meliputi faktor genetik dan lingkungan.
Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder berkaitan dengan berbagai
penyakit seperti kelainan ginjal, kelainan sistem saraf
pusat, penyakit endokrin dan penyakit vaskular.

Patogenesis

Manifestasi Klinis
Gejala Hipertensi
Peninggian tekanan darah kadang kadang
merupakan satu-satunya gejala (Mansjoer,
2001). Hipertensi tidak memberikan gejala
khas, baru setelah beberapa tahun ada
kalanya pasien merasakan nyeri kepala pagi
hari sebelum bangun tidur, nyeri ini biasanya
hilang setelah bangun

Kompikasi/Prognosis

Pada umumnya, hipertensi dapat menimbulkan


kerusakan organ tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ
yang umum ditemui pasien pada pasien
hipertensi adalah :
Jantung
Otak
Mata
Ginjal

Komplikasi pada Jantung


Penyakit jantung hipertensi adalah penyebab umum kematian pada pasien
hipertensi, Penyakit jantung hipertensi adalah hasil dari adaptasi struktur
dan fungsi jantung yang mengarah kepada hipertrofi ventrikel kiri,
congestive heart failure, abnormalitas aliran darah karena atheroskeloris
dan cardiac arrhythmias
Komplikasi pada Otak
Komplikasi hipertensi pada otak dapat berupa ensefalopati hipertensi,
hipertensi maligna, stroke hemoragik dan stroke non hemoragik (iskemik)
Komplikasi pada Ginjal
Lesi aterosklerosis pada arteriol aferen dan eferen serta kapiler glomerulus
adalah lesi vaskuler renal yang paling umum pada hipertensi dan berakibat
pada penurunan tingkat filtrasi glomerulus dan disfungsi tubuler.

Gangguan Peredaran Darah Otak


Tekanan
darah
yang
sangat
tinggi
dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan peredaran
darah otak / stroke hemoragik; yang dapat
dibedakan
atas
2
jenis
yaitu,
perdarahan
subarachnoid dan perdahan intraserebral.
Komplikasi pada Mata
Efek neurologgik pada hipertensi lanjut dibagi dalam
perubahan pada retina dan sistem saraf pusat

Definisi Aterosklerosis
Aterosklerosis berasal dari bahasa yunani yaitu
athere- yang berarti bubur, dan skleros yang berarti
keras. Aterosklerosis adalah penyakit akibat respon
peradangan pada pembuluh darah (arteri besar dan
sedang), bersifat progresif, yang ditandai dengan deposit
massa kolagen, kolesterol, produk buangan sel dan
kalsium, disertai proliferasi miosit yang menimbulkan
penebalan dan pengerasan dinding arteri, sehingga
mengakibatkan kekakuan dan kerapuhan arteri

Etiologi
Dasar dari kelainan aterosklerosis adalah penimbunan lipid
kompleks didalam tunika intima pembuluh darah.
Faktor-faktor resiko yang dapat menimbulkan aterosklerosis
1. Faktor Resiko Mayor
a. Hiperkolestrolemia
b. Hipertensi
c. Merokok
d. Diabetes Mellitus
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Faktor Resiko Minor


Kurangnya gerak fisik / olahraga yang teratur
Stress emosional
Pemakaian kontraseptive oral
Hiperuricemia
Obesitas
Makanan tinggi karbohidrat

Patogenesis
Mekanisme terjadinya penumpukan lemak pada lapisan intima dan
pembentukan lesi atheromatus belum dapat diketahui dengan pasti. Ada
beberapa teori yang menerangkan tentang proses aterosklerosis, yaitu :
1. Reaksi terhadap Endotheilal Injury
Aterosklerosis merupakan suatu respon terhadap inflamasi yang kronik
pada dinding arteri yang diawali dengan injury pada endothel. Proses
tersebut yaitu:
a. Injury endotel yang kronik.
b. Menyebabkan disfungsi endotel, perlekatan monosit dan platelet
ke endotel pembuluh pembuluh darah dan monosit mengalami
emigrasi dari lumen ke lapisan intima.
c. Sel-sel otot polos mengalami migrasi dari lapisan media ke intima.
Makrofag mengalami aktivasi.
d. Selanjutnya makrofag dan sel otot polos memakan lemak,
sehingga menmbulkan penumpukan lemak pada sel tersebut pada
intima.
e. Timbul plaque, poliferasi sel otot polos serta penumpukan
extraseluler matrix, kolagen, dan exraseluler lipid.

2. Hipotesis Enscrustation
Aterosklerosis diawali oleh adanya thrombosis. Trombus
memasuki intima dan diikuti oleh oleh degenerasi lipid untuk
menimbulkan lesi awal. Tetapi akhir-akhir ini thrombosis
dianggap bukan sebagai lesi awal, tetapi berperan terhadap
perkembangan dan pelebaran lesi yang akhirnya dapat
menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah.
3. Hipotesis Monoklonal
Konsep pada monoclonal ini difokuskan pada poiferasi sel otot
polos. Hal ini dketahui dan fibrous cap aterosklerosis yang
terdiri dari sel otot polos.
Diagram evolusi plak aterosklerosis

Komplikasi
A. Komplikasi plaque
Erosi, ulserasi dan fisura timbul akibat adanya denudasi pada
permukaan endotel.
Kalsifikasi dapat terjadi [ada daerah sekitar nekrosis dan plaque
Mural thrombosis, terjadi akibat adanya gangguan pada aliran darah
disekeliling plaque da terjadi penonjolan pada lumen. Gangguan aliran
darah ini juga menyebabkan kerusakan pada lapisan endotel.
Plaque haemorrhage, dapat terjadi akibat robeknya fibrous cap ataupun
rupture pada pembuluh darah yang tipis, yang baru terbentuk.
B. Komplikasi Aterosklerosis
Komplikasi pada aterosklerosis bermacam-macam tergantung pada
lokasi dan ukuran pembuluh darah yang terkena serta tergantung pada
proses kronisnya.
1. Okslusi akut
2. Penyempitan lumen pembuluh darah yang kronik
3. Aneurysma
4. Emboli

Anda mungkin juga menyukai