Anda di halaman 1dari 4

Nama

Asri rizkia kurniawan

Kelas

7B

Keterangan jatuhnya pesawat airasia QZ8501

[JAKARTA] Tim pencari akhirnya berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 yang
hilang sejak Minggu (28/12) pagi.
Pencarian AirAsia QZ 8501 dimulai saat dinyatakan hilang dan dilanjutkan hari Selasa (30/12) dengan
bantuan beberapa negara, antara lain Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Australia dan Cina.
Akhirnya sekitar pukul 12.00 siang WIB, makin jelas bahwa tim pencari sudah menemukan lokasi
jatuhnya pesawat naas itu.
Petunjuk pertama mengenai lokasi kecelakaan berasal dari keterangan para nelayan lokal yang
kemudian disampaikan pada Kepolisian Air.
Inilah kronologi perjalanan AirAsia QZ 8501 yang membawa 155 penumpang dan 7 awak pesawat,
yang berahir di Laut Jawa.
Pukul 05.36 WIB
Pesawat AirAsia jenis Airbus A 320-200 dengan nomor penerbangan QZ 8501 lepas landas dari
Bandara Juanda, Surabaya.
Pukul 06.12 WIB
Berdasarkan kontak AirAsia dengan ATC, pesawat meminta izin menghindari awan di kanan-kiri,
kemudian meminta naik ke ketinggian 38 ribu kaki.
Pukul 06.16 WIB
Pesawat AirAsia masih terlihat di layar radar
Pukul 06.17 WIB
Pesawat tampak di layar radar ATC hanya tampak sinyal ADS-B. Saat itu pesawat hilang kontak
dengan ATC.

Pukul 06.18 WIB


Target hilang dari radar dan hanya tampak flight plan track, yaitu rencana rute penerbangan.
Pukul 07.08 WIB
ATC menyatakan kondisi INCERFA (tahap awal pesawat hilang kontak). Pada tahap ini, Badan SAR
Nasional (Basarnas) dihubungi.
Pukul 07.28 WIB
ATC menyatakan kondisi ALERFA (tahap lanjutan pesawat hilang kontak). Tindakan ini sesuai
prosedur penerbangan, jika tetap tidak ada kontak dengan pesawat.
Pukul 07.55 WIB
Selanjutnya diumumkan kondisi DISTRESFA (pesawat resmi dinyatakan hilang).

Pihak AirAsia menyebut jumlah penumpang di dalam pesawat QZ 8501 tipe Airbus 320-200 ada 155
penumpang.
Mereka terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi. Selain itu, ada 2 pilot dan 5 kru kabin
di dalam pesawat.
Operasi pencarian dipimpin Basarnas pun dilakukan dan pada Selasa (30/12), serpihan-serpihan
AirAsia ditemukan.
Ini kronologisnya:
Pukul 10.43 WIB: Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menerima laporan
penemuan serpihan benda berbentuk segi empat. Laporan itu berasal dari seorang nelayan asal
Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam.
Pukul 11.41 WIB: Badan SAR Nasional mengirimkan dua unit pesawat ke lokasi ditemukannya
serpihan benda yang dilaporkan oleh nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam.
Pukul 12.41 WIB: Benda mirip pintu darurat pesawat terlihat tim pencari pesawat AirAsia QZ8501
yang hilang. Informasi ini disampaikan oleh kantor berita AFP lewat akun Twitternya.
Pukul 13.37 WIB: Tim SAR melaporkan penemuan sejumlah serpihan benda yang diduga pesawat
AirAsia QZ 8501. Fotografer AFP yang ikut dalam penerbangan mencari AirAsia melihat serpihanserpihan itu mengapung di laut.
Pukul 14.50 WIB: Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menyatakan serpihanserpihan ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Pukul 14.59 WIB: Basarnas menetapkan Bandara Iskandar di Pangkalanbun sebagai pusat evakuasi
penumpang AirAsia. Bandara ini dipilih karena lokasinya sangat dekat dengan lokasi temuan
serpihan.
Pukul 15.07 WIB: Direktur Operasi Basarnas Marsekal Pertama TNI AU Supriyadi mengatakan,
anggotanya menemukan 3 jenazah yang diduga penumpang AirAsia QZ 8501. Penemuan di perairan
berjarak 97 mil dari Pangkalanbun.
Pukul 15.28 WIB: Supriyadi mengatakan, evakuasi korban dan material dari pesawat Air Asia QZ8501 akan dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dengan menggunakan KRI Bung Tomo.
Pukul 16.12 WIB: Basarnas: Lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di wilayah perairan Pangkalan
Bun, Kalimantan Tengah, tidak jauh dari pantai. Banyak serpihan yang hanya berjarak kurang lebih
200 meter dari bibir pantai.
Pukul 17.15 WIB: Tim SAR melaporkan penemuan barang-barang milik penumpang pesawat AirAsia
QZ-8501 di laut. Barang-barang itu dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Laut.
Pukul 17.26 WIB: Kapal perang Indonesia, KRI Bung Tomo, dilaporkan telah mengevakuasi jasad
penumpang AirAsia QZ 8501 dari tengah laut. [AFP/DPA/DW/L-8]

Keterangan awan Cumulonimbus


Kumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi,
padat, dan terlibat dalambadai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari
bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk
sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara
berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui
jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus
kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan
keunikan tersendiri.

Kumulonimbus arkus

Kumulonimbus kalvus: awan dengan puncak bergelembung, mirip kumulus kongestus,


namun lebih besar;

Kumulonimbus kapillatus: awan seperti sirus dengan puncak berpinggiran serat;

Kumulonimbus inkus: subjenis Kumulonimbus kapillatus dengan puncak datar.

Kumulonimbus mammatus

Kumulonimbus pannus

Kumulonimbus pileus

Kumulonimbus praecipitatio

Kumulonimbus tuba

Kumulonimbus velum

Kumulonimbus virga

Anda mungkin juga menyukai