PEMERIKSAAN BEDAH
SARAF
DR. ROBERT
SINURAT,SpBS
Pemeriksaan Fisik
Diagnostik
1. Kemampuan Bahasa dan Kognitif
2. Investigasi Keluhan Utama
Keluhan Utama : Apa ?
Waktu
Progresif atau Menetap
Frekuensi dan Derajat Beratnya
Lokasi Anatomis/penyebarannya
Pemeriksaan Fisik
Diagnostik
2. Investigasi Keluhan Utama
Faktor yang
memperberat/meringankan
Gejala lain
Catatan penyakit terdahulu,
pengobatan, hasil
Riwayat Keluarga
Pemeriksaan Fisik
Diagnostik
3. Pemeriksaan Kulit Kepala
dan Tulang
4. Pemeriksaan Neurovaskuler
5. Pemeriksaan Saraf Kranialis
6. Tes Koordinasi
Pemeriksaan Fisik
Diagnostik
7. Pemeriksaan Motorik
8. Pemeriksaan Sensorik
9. Pemeriksaan Refleks
Pemeriksaan Fisik
Diagnostik
Pemeriksaan Kulit Kepala dan Tulang
Pemeriksaan Saraf Kranialis
Nervus I XII
Tes Koordinasi :
Tes Telunjuk Hidung
Pemeriksaan Motorik
Kekuatan
Tonus
Gerakan
Spastisitas/flacid
Tropi
Pemeriksaan Sensorik
Superfisialis
Proprioseptif/sensoris dalam
Stereognosis
Diskriminasi dua titik
Pemeriksaan Sensorik
Pemeriksaan Sensorik
Pemeriksaan Sensorik
Pemeriksaan Refleks
Refleks Regangan Otot
Refleks Superfisialis
Refleks Patologis
Pemeriksaan Refleks
Pemeriksaan Refleks
Pemeriksaan Rangsang
Meningeal
KAKU KUDUK
PEMERIKSAAN FISIK
TRAUMA KEPALA
A.Airway
B.Breathing
C.Circulation
C.Spine
Pemeriksaan Mini
Neurologis
1. Tingkat Kesadaran : Glasgow Coma
Scale
Eye 4 : Spontan
3 : Buka mata dengan dipanggil
2 : Buka mata dengan rangsang
nyeri
1 : Tidak buka mata
Pemeriksaan Mini
Neurologis
Verbal 5 : Komunikatif
4 : Dapat membuat satu kalimat
namun tidak communicative
3 : Satu kata dengan rangsang
nyeri
2 : Suara erangan dengan
rangsang nyeri
1 : Tidak bersuara
Pemeriksaan Mini
Neurologis
Motorik 6 : Menurut perintah
5 : Melokalisir rangsang nyeri
4 : Tidak dapat menggapai
lokalisasi rangsang nyeri
3 : Dekortikasi/fleksi abnormal
2 : Deserebrasi/ekstensi abnormal
1 : Tidak bereaksi
Pemeriksaan Mini
Neurologis
2. Pupil : Bentuk, ukuran :
isokor/anisokor/dilatasi
maksimal, refleks cahaya
Pemeriksaan Mini
Neurologis
Pemeriksaan Mini
Neurologis
3. Motorik :
monoparese/hemiparese/tetr
aparese
Pemeriksaan Mini
Neurologis
Status Lokalis :
Kepala : Regio ?
PEMERIKSAAN FISIK
THORAKS
KARDIOVASKULAR
Anatomi paru
Kanan 3 lobus (atas, tengah, bawah)
Kiri 2 lobus (atas, bawah)
Topografi 7 garis bayangan
Inspeksi
Bentuk umum
-
Benjolan local
-
Bentuk Thorax :
Bentuk Thorax
Thorax Paralyticus/Expiratorius
Thorax Pyramidalis
Thorax Inspiratorius / Emphysematous
Palpasi
Fremitus suara
Kelainan pada dinding dada (mis. Mammae)
Perkusi
Perkusi banding kanan dan kiri
Normal : Sonor
Batas paru hati (pada linea mid clavicularis)
Batas pergerakan paru
Batas bawah paru belakang kiri dan kanan (sejajar
Vertebra thoracalis X dan XI)
Peranjakan paru
Auskultasi
Normal Vesikuler
Inspirasi lebih panjang dan lama dari Expirasi
Inspirasi halus dan expirasi lebih halus
Auskultasi banding kanan dan kiri
Pernafasan Bronchial, Expirasi lebih panjang,
tajam dari Inspirasi
Pernafasan Amphoris (seperti meniup tutup botol)
Ronchi kering (desah bronchitis / ronchi terbang)
Ronchi basah (gelembung kecil, sedang dan besar)
Gesek pleura (kasar)
Effusi Pleura
Segitiga Garland
Segitiga Grocco
Garis Domoiseaus Ellis
Schwarte
Peradangan pleura (disertai atau tidak disertai
exudat)
Perkusi beda
Suara pernafasan diperlemah
Inspeksi, Ketinggalan bernafas
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG
Anamnesis / keluhan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Anamnesa / keluhan
Untuk mencurigai adanya kelainan jantung
beberapa hal yang penting kita tanyakan
- Jantung berdebar-debar
- Sakit didaerah dada terutama bagian kiri
( Precordial )
- Sesak nafas kalau berjalan (dyspnoe
Inspeksi
Syarat :
- Pasien harus buka baju sehingga daerah
thorax jelas
- Posisi penderita telentang
- Dokter mengamati dari jarak kaki
kemudian
dari daerah kanan penderita
- Cahaya cukup terang
Palpasi
Kesan yang diambil
a. Ictus + artinya normal
b. Ictus artinya patologis seperti pada
pericarditis
c. Ictus tidak ada artinya : normal pada orang
gemuk dan patologis pada kelainan paru
dan
dinding thorax
d. Ictus kuat angkat : orang kurus, ada
kelainan
patologis
pada
jantung
bertambah
(Thyrotoxicisis,
anemia, pembesaran dll)
e. Ictus melebar : getaran (tendangan) pada
daerah
Auskultasi
sebelum dipakai harus dicek stetcoscope dengan cara menghembus
atau mengetuk pada ujung stetcoscope.
Syarat :
- Pendengaran dokter harus baik.
- Tidak ada kerusakan pada selaput genderang telinga.
- Tidak cerumen prop yang dapat menghambat aliran suara ketelinga
bagian tengah.
- Stetcoscope yang baik tidak ada kebocoran maupun sumbatansumbatan.
- Tali tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang + 50 cm.
Daerah-daerah aukultasi :
Bunyi jantung I
-Dulu
Low pitched
Bunyi jantung II :
Terjadinya
- Segera setelah BJ I.
Dinding Aorta
Dapat memancarkan suara-suara dari katup Aorta (A1, A2) pada
daerah sela iga 2 kanan dekat sternum.
Normal A2 lebih keras A1------A2 > A1.
Daerah Tricuspidal
Suara-suara didaerah ini memancarkan suara-suara dari katup
Tricuspidal pada daerah Presternal kiri pada bagian bawah ( + sela iga
V VI ki).
FISIS
DIAGNOSTIK
ABDOMEN
Oleh Dr.Gunadi Petrus,
SpB
Fisis Diagnosis
Abdomen
:
- Anamnesis
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
Anamnesis
Keterangan pertama yang
dikumpulkan dokter
Autoanamnesis
Alloanamnesis
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
INSPEKSI (melihat)
1. Kulit
luka parut &
lokasinya
- Striae
- Dilatasi Vena
INSPEKSI
(melihat)
2. Umbilikus
- Bentuk
Radang
- Hernia
INSPEKSI
(melihat)
3. Besar & bentuk Abdomen
- Cembung (membuncit)
simetris
- Cembung tidak simetris
- Cekung (scaphoid)
INSPEKSI
(melihat)
4. Gerakan dinding perut
- Respirasi
Bayi pern. Abdominal
Perut tdk bergerak,
pikirkan :
* Peritonitis
* Appendicitis
* Ileus paralitik
* Paralisis diafraghma
INSPEKSI
(melihat)
- Peristaltik
Ileus obstruksi
- Pulsasi
Aneurisma aorta
abdominalis
AUSKULTASI
Peristaltik / bising usus
normal 4 - 6 x/mnt
AUSKULTASI
Kelainan :
- Hiperperistaltik
- Hipoperistaltik /
aperistaltik
- Borborigmi
- Metalic sound
AUSKULTASI
Bruit : bunyi pemb.drh
aorta
akibat bunyi jtg
Normal : di epigastrium
Stenosis A. Renalis
Arteri Iliaca
PALPASI
- Tahanan otot
- Nyeri
- Massa superficialis
PALPASI
Cara :
PALPASI
Palpasi Bimanual
Dengan 2 tangan
PALPASI
Ballotement
- Pemeriksaan ginjal
- Organ-organ peritoneal
PALPASI
Palpasi Hepar
- Nilai pembesaran
Konsistensi
- Permukaan
- Ada/tdk nyeri tekan
- Ada fluktuasi/tdk
Abses hepar
- Tepi
PALPASI
Palpasi Lien
- Schuffner (S I - S IV)
PALPASI
Palpasi Ginjal
- Ballotement
PALPASI
Refleks otot perut
- Gores kulit perut
PALPASI
Pemeriksaan Turgor
- ada/tdk dehidrasi
Lokasi nyeri
- Nyeri tekan kuadran
kanan atas
- Nyeri tekan kuadran kiri
atas
- Nyeri tekan kuadran
kanan bwh
Rebound Tenderness
- Perut ditekan pelan-pela
kemudian dilepas cepat-c
Nyeri
PERKUSI
- Normal tympani
- Untuk menetapkan :
* Distensi krn gas,
tympani ber +
pekak hati menghilang
Perforasi
PERKUSI
*Asites
- pekak
dullnes
- undulasi
- Shiffting
- knee chest
position
PEMERIKSAAN LAIN
COLOK DUBUR
COLOK DUBUR
Beberapa posisi :
1. Litotomi position
2. Knee chest position
3. Sims position
COLOK DUBUR
Penilaiaan
nya
Tonus otot
(TSA)
Ampula
rectum
Cervix () &
Prostat ()
PEMERIKSAAN FISIK
UROLOGI
ANAMNESIS
1. Keluhan langsung
Frekuensi -->
Produksi urin
Kapasitas buli
Kapasitas 300 cc
Nokturia
Disuria
Stranguria
ANAMNESIS
Mengedan
Pancaran : diameter, jarak
Warna : hematuria,
pieuria/nanah
air teh
Kencing batu
ANAMNESIS
2. Keluhan yang
berhubungan
Kolik : hilang timbul,
menjalar
Nyeri pinggang, Hipertensi
Penonjolan di pinggang
Gejala obstruksi :
1. Mengedan
2. Pancaran lemah,
menetes
3. Tidak lampias
4. Hesitasi
Gejala Iritasi :
1. Nokturia
2. Disuria
3. Inkontinensia :
stress/urge
4. Frekuen
Pemeriksaan
penunjang :
1. Laboratorium
Darah rutin : Hb, Ht,
leko, LED
Urinalisis : sedimen
(leko, eri, bakteri,
kristal, silinder)
Pemeriksaan
penunjang :
Urin kultur, sitologi, TBC
Jumlah urin/24 jam, pH,BJ
urin
Kimia darah : ureum,
kreatinini
CCT, kolesterol, asam urat,
alk.P-ase, PSA (0-4 ng/ml)
Pemeriksaan
penunjang :
2. Uroflowmetri
3. USG
Transabdominal
Transrectal (TRUS)
USG GINJAL
Pemeriksaan
penunjang :
4. Radiologi
BNO-IVP
RPG, APG
BNO/sistogram
Uretrogram
Bipolar sisto-uretrogram
IVP
Pemeriksaan
penunjang :
5. Endoskopi
Uretroskopi
Sistoskopi
Ureteroskopi
Renoskopi
URS
Pemeriksaan
penunjang :
6. Renogram
7. CT Scan
8. MRI
3 Laporan :
1. Ginjal (Regio CVA)
2. Buli-buli (Regio
Suprapubik)
3. Genitalia (Regio
Genitalia Eksterna)
Costo Vertebrae
Angle
Inspeksi :
Warna :
N/sama dengan sekitarnya
hematom, trauma, excoriasi
Bentuk : Benjolan/bulging
Palpasi :
meraba ginjal +/Ballotemen +/nyeri tekan +/Perkusi :
nyeri ketok +/-
R. Suprapubik
Inspeksi :
Palpasi :
kenyal,
jari
bawah pusat
R. Genetalia
Eksterna
PENIS
Inspeksi :
sirkumsisi +/preputium
M.U.E (muara uretra ext.)
condiloma
radang
Palpasi :
uretra ada batu
granulasi striktur
R. Genitalia Eksterna
SKROTUM
Inspeksi :
Palpasi :
Auskultasi
simetris
batas atas
testis +/nyeri tekan
:
Doppler
Pemeriksaan lain :
PROSTAT
Inspeksi :
haemorhoid +/skin tag +/Palpasi :
1.Besar
: pool atas teraba/latero lateral
sulcus medianus
mendatar/1.Sakit
: nyeri tekan +/2.Keras : modul +/-
Pemeriksaan
Pada
Orthopedi
Dr. Andre Sihombing Sp.OT
ANAMNESIS
Keluhan utama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Trauma
Nyeri
Kekakuan pada sendi
Pembengkakan
Deformitas
Instabilitas sendi
Kelemahan otot
Gangguan sensibilitas
Gangguan atau hilangnya fungsi
Trauma
- Waktu terjadinya
- Mekanisme trauma
- Lokalisasi trauma
nyeri
- Lokasi dapat ditunjukkan secara
tepat oleh pasien
- Karakter ; tajam ? , tumpul ?
- Gradasi nyeri
- Intensitas
- Radiating pain ?
- Refered pain ?
pembengkakan
- Terjadi setelah suatu trauma ?
- Perlahan atau progresif pada kurun
waktu tertentu ;
# infeksi
# tumor jinak / ganas
Deformitas
- Waktu ; sejak kapan?
- Perubahan / karakter ; bertambah
dengan adanya inflamasi dan
kekakuan sendi ?
- Kecacatan ?
- Herediter ?
- Riwayat pengobatan ?
Kelemahan otot
-
Gangguan sensibilitas
- Kerusakan pada uper / lower motor
neuron?
- Lokal atau menyeluruh ?
- Bertambah berat atau berkurang ?
Pemeriksaan Fisik
Look
Feeling
Moving
Listening
LOOKING ( INSPECTION )
Skin melihat adanya cyanosis,
hiperemis, pigmentasi,
Deformitas
Hypertrofi , atrophy
Ingat : Selalu bandingkan antara
extremitas yang sakit dengan yang
sehat !!!
FEELING ( PALPASI )
Suhu kulit
Pulsasi
Kekenyalan
MOVING ( GERAK )
Gerak aktif
- Baik ( Menilai ROM = Range Of
Movement )
- Terbatas : pikirkan adanya suatu
fraktur, kekakuan otot, kelemahan
otot, otot / tendon yang robek,
kekakuan sendi, sendi yang
mengalami kontraktur
Gerak pasif
- Baik
- Terbatas : pikirkan adanya suatu ;
fraktur, kekakuan otot, kelemahan
otot, otot / tendon yang robek,
kekakuan sendi, sendi yang mengalami
kontraktur
Listening (auskultasi)
Krepitasi pada daerah fraktur
Krepitasi pada sendi
Aksi otot (snaping tendon)
Ingat : Selalu bandingkan antara
extremitas yang sakit dengan yang
sehat !!!
Pemeriksaan Khusus
Pengukuran
Anatomical length
True length
Appearance length
Pemeriksaan Neurologis
Menilai motorik (kekuatan otot, tonus
otot, koordinasi)
Menilai sensorik (nyeri, suhu, raba,
posisi, getaran)
Menilai reflex (reflex tendon dan plantar)
Ingat : Selalu bandingkan antara
extremitas yang sakit dengan yang
sehat !!!
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pencitraan
- Roentgen : AP Lateral Posisi
Khusus
- CT-Scan
- MRI
- Arthroscopy