Biologi

Kausal Agen:
Pediculus humanus capitis, kutu kepala, adalah serangga dari Psocodea ketertiban dan merupakan
ektoparasit yang hanya host adalah manusia. Kutu feed pada darah beberapa kali sehari dan
berada dekat dengan kulit kepala untuk mempertahankan suhu tubuh.

Siklus Hidup:

Siklus hidup kutu kepala memiliki tiga tahap: telur, nimfa, dan dewasa.
Telur: Telur kutu adalah kepala telur kutu. Mereka sulit untuk melihat dan sering bingung untuk
ketombe atau tetesan semprot rambut. Nits yang ditetapkan oleh wanita dewasa dan disemen di
dasar batang rambut terdekat kulit kepala

. Mereka 0,8 mm 0,3 mm, oval dan biasanya

berwarna kuning ke putih. Nits memakan waktu sekitar 1 minggu untuk menetas (kisaran 6
sampai 9 hari). Telur layak biasanya terletak dalam 6 mm dari kulit kepala.
Peri: Para menetas telur untuk melepaskan sebuah nimfa

. Shell nit kemudian menjadi kuning

kusam lebih terlihat dan tetap melekat pada batang rambut. Nimfa tampak seperti kutu kepala
orang dewasa, tetapi adalah tentang ukuran sebuah kepala peniti. Nimfa dewasa setelah tiga molts
(

) Dan menjadi dewasa sekitar 7 hari setelah menetas.

Dewasa: Para kutu dewasa sekitar ukuran biji wijen, memiliki 6 kaki (masing-masing dengan
cakar), dan cokelat untuk putih keabu-abuan

. Pada orang dengan rambut gelap, kutu dewasa

akan terlihat lebih gelap. Wanita biasanya lebih besar dari laki-laki dan dapat berbaring hingga 8
nits per hari. Kutu dewasa dapat hidup sampai 30 hari di kepala seseorang. Untuk hidup, kutu
dewasa perlu makan beberapa kali sehari darah. Tanpa makanan darah, kutu akan mati dalam 1
sampai 2 hari dari tuan rumah.

Biologi
Kausal Agen:
Pediculus humanus humanus, kutu tubuh, adalah serangga kutu dan merupakan ektoparasit yang
hanya host adalah manusia. Kutu feed pada darah beberapa kali sehari dan berada dekat dengan
kulit untuk mempertahankan suhu tubuh.

Siklus Hidup:

Siklus hidup kutu tubuh memiliki tiga tahap: telur, nimfa, dan dewasa.
Telur: Telur kutu adalah tubuh telur kutu. Mereka sulit untuk melihat dan sering bingung untuk
ketombe. Nits yang ditetapkan oleh wanita dewasa dan disemen di dasar batang rambut terdekat
kulit

. Mereka 0,8 mm 0,3 mm, oval dan biasanya berwarna kuning ke putih. Nits memakan

waktu sekitar 1 minggu untuk menetas (kisaran 6 sampai 9 hari). Telur layak biasanya terletak
dalam 6 mm dari kulit.

Peri: Para menetas telur untuk melepaskan sebuah nimfa

. Shell nit kemudian menjadi kuning

kusam lebih terlihat dan tetap melekat pada batang rambut. Nimfa tampak seperti kutu tubuh
orang dewasa, tetapi adalah tentang ukuran sebuah kepala peniti. Nimfa dewasa setelah tiga molts
(

) Dan menjadi dewasa sekitar 7 hari setelah menetas.

Dewasa: Para kutu dewasa sekitar ukuran biji wijen, memiliki 6 kaki (masing-masing dengan
cakar), dan cokelat untuk putih keabu-abuan

. Pada orang dengan rambut gelap, kutu dewasa

akan terlihat lebih gelap. Wanita biasanya lebih besar dari laki-laki dan dapat berbaring hingga 8
nits per hari. Kutu dewasa dapat hidup sampai 30 hari pada tubuh seseorang. Untuk hidup, kutu
dewasa perlu makan beberapa kali sehari darah. Tanpa makanan darah, kutu akan mati dalam 1
sampai 2 hari dari tuan rumah.

Biologi
Kausal Agen:
Phthirus pubis, yang kemaluan atau kutu kepiting, adalah serangga dari Psocodea ketertiban dan
merupakan ektoparasit yang hanya host adalah manusia.

Siklus Hidup:

Kutu kemaluan (pubis Phthirus) memiliki tiga tahap: telur, nimfa dan dewasa. Telur (kutu)
diletakkan pada batang rambut

. Wanita akan berbaring sekitar 30 telur selama masa hidup

mereka 3-4 minggu. Telur menetas setelah sekitar seminggu dan menjadi nimfa, yang terlihat
seperti versi lebih kecil dari orang dewasa. Anakan menjalani tiga molts (
menjadi dewasa

) Sebelum

. Orang dewasa 1,5-2,0 mm dan diratakan. Mereka jauh lebih luas

dibandingkan dengan kepala dan kutu tubuh. Orang dewasa hanya ditemukan pada host manusia
dan membutuhkan darah manusia untuk bertahan hidup. Jika orang dewasa dipaksa untuk
meninggalkan tuan rumah, mereka akan mati dalam waktu 24-48 jam tanpa makan darah.Kutu
kemaluan ditularkan dari orang ke orang yang paling-sering melalui kontak seksual, meskipun
fomites (tempat tidur, pakaian) dapat memainkan peran kecil dalam transmisi mereka.