TEORI
53
54
55
bantuan
secara
individual
kepada
siswa
yang
56
3. Langkah-langkah
Model
Pembelajaran
Team
Assisted
Individualization (TAI).
Dalam pembelajaran TAI memiliki beberapa langkah yaitu:
1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi
pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk
mendapatkan skor dasar atau skor awal.
3) Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5
siswa
dengan
kemampuan
yang
berbeda-beda,
baik
tingkat
57
58
59
60
belajar mengajar.
(Dewi,
instructionaltheorycourse.
blogspot.com).
Menurut Morgan, Learning is relatively permanent change
in behavior which occurs as result of experience or practice.
Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap
yang merupakan hasil dari pengalaman /latihan. (Morgan, t.th.:
187).
Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa Learning is a process
that brings together cognitive, emotional, and environmental
influences and experiences for acquiring, enhancing, or making
changes in one's knowledge, skills, values, and world views.
Pembelajaran adalah proses yang membawa secara bersama
61
terhadap
pengetahuan,
keahlian,
nilai-nilai,
dan
62
fiqih
63
64
tidak
langsung
dapat
dijadikan
pegangan
dalam
adanya
Pendidikan
Agama
Islam
akan
sulit
65
Serta
66
67
mengunakan
model
pembelajaran
Team
Assisted
membagi
kelas
menjadi
kelompok-kelompok
68
4. Pembagian Tugas
Guru menugasi kelompok dengan bahan
yang sudah
disiapkan. Dalam hal ini jika guru belum siap, guru dapat
memanfaatkan LKS siswa, dengan buku paketan dan LKS siswa
belajar kelompok serta mengisi isian
LKS. (Mengadopsi
B. Kerjasama
1. Pengertian Kerjasama
Sebelum membahas lebih detil, kita perlu merumuskan istilah
kerjasama. Kerjasama sering digunakan dalam hubungan dengan
kepatuhan anak-anak dengan otoritas. Kita bisa berkata, kita sedang
bekerja sama dengan baik, ketika setiap orang sedang duduk keheningan
dan dengan tenang di suatu kelompok. Kerjasama adalah juga digunakan
ketika mengacu pada anak-anak dengan tatakrama baik berbagi bahanbahan mereka. Ini boleh jadi perilaku sosial yang sesuai di dalam keadaan
69
yang tertentu tetapi mereka tidak berarti bahwa anak-anak perlu ambil
bagian dalam suatu aktivitas belajar yang bersifat koperatif. Pelajaran
bersifat kooperatif bukanlah tentang menyelaraskan. Ia sering kali
menyangkut konflik pengetahuan. Suatu aktivitas yang bersifat kooperatif
dapat dikatakan ada ketika dua atau lebih orang-orang sedang bekerja
bersama ke arah tujuan yang sama. Kedua unsur esensial di dalam setiap
aktivitas yang bersifat kooperatif adalah persamaan tujuan dan saling
ketergantungan. (http://data.tp.ac.id).
Kerjasama atau cooperation disebut sebagai bentuk fundamental
dalam interaksi, maka pendapat ini menganggap bahwa kerjasama itu
sinonim dengan seluruh kontak sosial. (Gunawan, 2000: 35).
Kerjasama merupakan salah satu fitrah manusia sebagai mahluk
sosial. Kerjasama memiliki dimensi yang sangat luas dalam kehidupan
manusia, baik terkait tujuan positif maupun negatif. Dalam hal apa,
bagaimana, kapan dan di mana seseorang harus bekerjasama dengan orang
lain tergantung pada kompleksitas dan tingkat kemajuan peradaban orang
tersebut. Semakin modern seseorang, maka ia akan semakin banyak
bekerjasama dengan orang lain, bahkan seakan tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu tentunya dengan bantuan perangkat teknologi yang modern
pula.
70
bekerja
bersama
menjadi
satu
kelompok/tim
dalam
71
tradisional.
Dalam
bersosialisasi
dan
berorganisasi,
72
anak-anak
selama
mereka
belajar
kecakapan
73
dapat
diajarkan
bekerjasama
tampak
jelas,
dengan
praktik
cara
membuat
kecakapan
kecakapan
bekerjasama
dan
memberikan umpan balik. Tiga komponen ini dapat terjadi setiap hari.
Beberapa guru menyisihkan 15 menit setiap hari untuk mempertunjukkan
sebuah kecakapan khusus dan kemudian menyuruh anak-anak untuk
mempraktikkannya. Guru lainnya telah menjual ide pengetahuan
bekerjasama dan berencana menjualnya hingga 75 sen dalam setiap sehari
bersekolah sebagai kegiatan berpasangan atau berkelompok dimana
kecakapan bekerjasama diajarkan, dipraktikkan dan diawasi.
Berikut ini anjuran pada bagaimana kecakapan bekerjasama dapat
menjadi nampak jelas, dipraktikkan dan umpan balik diberikan pada
74
tentang
kecakapan
bekerjasama
untuk
memulai
tamu
pembicara
yang
mengandalkan
kecakapan
75
alat
perekam
atau
aksi
wartawan
parlementer/wartawan
secara
sukarela.
Menggunakan
kecakapan
memulai
76
apa yang mereka lakukan selama liburan. Guru, dengan dua anak lainnya,
berlatih mengambil giliran dalam sebuah pola mangkuk ikan emas
(goldfish) dengan pemain peran di tengah dan sisanya dalam sebuah
bentuk setengah lingkaran yang besar, memperhatikan. Sisa kelas
ditumpukan pada kelompok permainan peranan yang kecil. Mereka suka
melihat guru sebagai anggota kelompok dan melihat dan memecahkan
bagaimana seseorang itu mengambil keputusan tentang mengambil giliran.
Menuliskan kecakapan mengambil giliran pada papan tulis
memberikan petunjuk pada anak-anak dalam kecakapan khusus yang
sedang dipraktekkan. Sebuah daftar dari mengamati tingkah laku anakanak dapat kemudian ditulis setelah itu. Kita menemukan bahwa
membatasi kecakapan menjadi satu untuk setiap permainan peranan dapat
memfokuskan perhatian anak pada kecakapan khusus adalah yang terbaik.
Mendiskusikan cerita. Teoritikus sastra Louise Rosenblatt dan
pembaca teoritikus seperti Margaret Meek (1982) dan Frank Smith (1978)
mengakui bahwa sastra menyediakan pengalaman yang mirip untuk anakanak dan serupa orang dewasa.
Meskipun banyak buku-buku didasarkan pada tema orang yang
cerdik dan keberanian memenangi kesengsaraan, buku-buku sekarang ini
lebih dan lebih banyak lagi berhubungan dengan bekerjasama. Karakterkarakter yang membantu sesama untuk mencapai keberhasilan dalam
buku-buku seperti Space Demons dan Skymaze yang dikarang oleh Gillian
Rubinstein, dimana anak-anak membaca yang kemudian kelompok dapat
77
mencapai
hasil
lebih
daripada
secara
perorangan.
Di dalam buku bergambar Swimmy oleh Leo Lionni seekor ikan kecil
bergabung dengan ikan kecil lainnya untuk membuat bentuk ikan yang
sangat besar untuk mengalahkan seekor hiu yang mengancam. Pertanyaan
yang cermat dapat menolong menunjukkan kepada anak-anak arah
karakter dalam buku-buku tentang kerjasama ini, membuat keputusan dan
memecahkan konflik.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. (Abdurrahman, 1999: 37). Hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang dimiliki seseorang.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan tingkah laku
kognitif, afektif dan psikomotorik. (Sukmadinata, 2004: 179).
Hasil belajar merupakan penguasaan ketrampilan dan pengetahuan
yang dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran yang ditunjukkan dengan
tes atau nilai yang diberikan oleh guru serta kemampuan perubahan
sikap/tingkah laku yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan belajar.
Jadi hasil belajar yang dimaksud adalah suatu hasil yang telah
dicapai (dilakukan) oleh peserta didik setelah adanya aktifitas belajar suatu
mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam waktu yang telah ditentukan
pula. Hasil belajar dapat diketahui setelah dilakukan evaluasi hasil belajar.
78
Setiap orang yang melakukan suatu kegiatan ingin tahu hasil dari kegiatan
yang dilakukannya. Untuk mengetahui tentang baik dan buruknya dan
proses hasil dari kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus
menyelenggarakan evaluasi.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. (Sudjana, 2002: 22).
Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila:
a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh
peserta didik, baik secara individual maupun klasikal. (Djamarah,
2010: 106).
79
80
81
82
(receiving/
attending),
yaitu
memperhatikan,
83
(characterization),
yaitu
dengan
terbentuknya
pengajaran
yang bersifat
keterampilan
atau
yang
84
dipisahkan,
namun
jauh
lebih
baik
jika
dihubungkan.