Anda di halaman 1dari 3

1. Laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluar benjolan saat BAB dan berdarah.

Benjolan
keluar ke anus dan dapat masuk sendiri. Apakah diagnosisnya ?
a. Prolaps ani
b. Hemorroid interna 2
c. hemorroid eksterna 1
d. polip ani
Jawaban : b. Hemorroid interna 2
pembahasan :
Hemmoroid internal derajat 1 : mencapai lumen anal kanal
Hemmoroid internal derajat 2 : mencapai sfingter ani eksternal dan tampak pada pemeriksaan
dapat masuk kembali secara spontan
Hemmoroid internal derajat 3 : telah keluar dari kanal anal dan hanya masuk kembali secara
manual oleh pasien
Hemmoroid internal derajat 4 : selali keluar dan tidak dapat masuk kembali meski dimasukan
secara manual
2. Anak-anak datang dengan keluhan bengkak kem erahan di bekas suntikan imunisasi sejak
2 hari yang lalu. Pemeriksaan terdapat bengkak kemerahan, keluar pus, dan nyeri tekan.
Apakah jenis radangnya ?
a. Supuratif
b. serosa
c. kataral
d. fibroserosa
e. purulen
jawaban :
Pembahasan : e. purulen
Radang Kataral
Terbentuk diatas permukaan mukosa, dimana terdapat sel-sel yang mensekresikan musin.
Eksudat musin yang terkenal adalah Puck yang banyak menyertai infeksi pernafasan bagian
atas.
Radang Pseudomembran
reaksi radang pada permukaan selaput lendir, ditandai dengan pembentukan eksudat berupa
lapisan selaput superficial, mengandung agen penyebab, endapan fibrin, sel-sel nekrotik aktif,

dan sel-sel darah putih radang. Radang membranosa sering ditemui dalam orofaring, trachea,
bronkus, dan traktus intestinal.
Radang Purulen
Radang purulen terjadi akibat infeksi bakteri. Terjadi pada cedera aseptis dan dapat terjadi
dimana-mana pada tubuh yang jaringanya telah nekrotik.
Radang Supuratif
Radang supuratif adalah radang yang menimbulkan nekrosis luquaktif. Nekrosis luquaktif
adalah jaringan nekrosis yang sedikit demi sedikit mencair akibat enzim. Infeksi supuratif
lokal

disebabkan

oleh

banyak

macam

bakteri

yang

secara

kolektif

diberi

nama piogen (Pembentukan nanah). Perbedaan penting antara radang supuratif dan radang
purulen bahwa pada radang spuratif terjadi nekrosis luquaktif pada jaringan dasar.
3. Laki-laki 50 tahun keluhan sukar membaca. Berapakah ukurannya ?
a. 1,00 dioptri
b. 1,00 dioptri
c.1,50 dioptri
d. 2,00 dioptri
e. 3,00 dioptri
Jawaban : d. 2,00 dioptri
40 tahun : 1,00,

45 tahun : 1,50,

50 tahun : 2,00, 55 tahun : 2,50, 60 tahun : 3,00

4. Pasien laki-laki datang dengan keluhan tidak bisa buka mata kanan. Pemeriksaan fisik
wajah asimetris dan otoskopi tampak membran timpani perforasi dan terdapat kolestoma.
Penyebab infeksinya ?
a. pseudomonas
b. streptokokus
c. stapylococus
d. h. influensa
Jawaban :
Pembahasan :
Paresis n.fasialis dapat terjadi pada otitis media akut dan kronik. Terdapat dua mekanisme
yang dapat menyebabkan paralisis nervus fasialis yaitu :1. Hasil toksin bakteri di daerah
tersebut 2. Dari tekanan langsung terhadap saraf oleh kolesteatoma atau jaringan granulasi.
Pada otitis media kronik bisa mengikis kanal nervus fasialis atau sarafnya dapat dilibatkan
dengan osteitis, kolesteatom dan jaringan granulasi, disusul oleh infeksi ke dalam kanalis

fasialis. Manifestasi klinik yang tampak yaitu paralisis nervus fasialis bagian bawah,
ipsilateral terhadap telinga yang sakit.
Palca (1965) mengatakan bakteri aerob yang sering dijumpai pada OMSK adalah
Pseudomonas aeruginosa, Proteus sp, Stafilokokus. Finegald (1981) menemukan kuman
aerob yang dominan adalah Pseudomonas aeruginosa (36 dari 68 penderita) sedangkan
Proteus sp hanya 7 dari 68 penderita
5. Laki-laki 70 tahun nyeri saat BAB dan keluar darah saat BAB. Saat pemeriksaan anuskopi
terdapat massa di linea dentata. Kemungkinan infiltrasi sudah mencapai ?
a. M. levator ani
b. M. sfingter ani internus
c. M. sfingter ani eksternus
Jawaban : b. M. sfingter ani internus
Pembahasan :

Anda mungkin juga menyukai